Pulang

Rendi nampak bahagia melihat kepergian Gara dengan kekesalan. Ia menatap Ziana dan wajahnya terlihat bahagia.

"Ziana, apakah kamu ingin menemui Mama dan Papa?" Tanya Rendi.

"Iya, aku rindu mereka! Aku tidak tahu bagaimana keadaannya." Jawabnya.

Ziana termenung memikirkan hal yang menimpa sang nenek. Ia tahu, di rumah pasti ada kejadian yang tidak baik.

Rendi pun dan Ziana pergi meninggalkan rumah sakit. Hati Ziana merasa dilema, antara bahagia dan cemas.

Rendi menoleh dan menggenggam tangan Ziana. "Percayalah, semuanya pasti akan baik-baik saja!"

Ziana tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Iya dan terima kasih! Karena kamu sudah menolong dan menyayangiku." Tuturnya.

Rendi mencubit hidung Ziana hingga merah. "Kamu itu istriku, sudah jangan berkata seperti itu lagi."

Ziana memonyongkan bibirnya sambil memegangi hidungnya yang terasa sakit.

"Ren, kok kamu gitu sih! Hidung aku bisa pesek nih karena di cubit mulu sama kamu."

Rendi memainkan alisnya. "Memang hidung kamu dari dulu sudah pesek!" Cibirnya.

Ziana memukul Rendi dengan manja. Ia sedikit kesal tapi bahagia. Ziana menggandeng tangan Rendi dan menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.

"Terimakasih...!"

Rendi menatap Ziana dengan bahagia, Ia tak menyangka jika hubungannya dengan Ziana bisa membaik dengan mudah.

"Aku akan selalu mencintaimu!"

Setelah beberapa menit melajukan mobilnya, akhirnya mereka sampai dan Rendi pun memarkirkan mobilnya.

Ziana keluar dari mobil dan menatap rumah yang di tinggalkan nya selama beberapa bulan.

"Semuanya tidak ada yang berubah!" Tuturnya.

Ziana pun masuk tanpa mengetuk pintu, Ia merasa heran karena rumah terasa sepi.

"Ma...pa...!" Teriaknya sambil mencari.

Ziana pun berjalan masuk menuju kamar sang Mama. Matanya terbelalak melihat seseorang yang terbaring di ranjang dengan selang infus.

"Siapa yang sakit, mama atau papa?" Tanyanya sambil menghampiri.

Ziana nampak berjalan mendekati ranjang Ibunya, perlahan air mata lolos dari kelopak matanya, perlahan tangan Ziana menggenggam tangan Amelia dengan tatapan sedih.

"Mama... Bangun...." Ucapnya dengan nada sendu.

Ziana merasa sangat bersalah karena ulahnya kini Ibunya yang harus berbaring di tempat tidur.

"Ini semua.. Salah ku, hiks... hiks.. jika saja... hiks.. aku tak pernah melakukan hal itu... mungkin sekarang... Mama... tak akan menjadi seperti ini..." Ucap Ziana sambil menangis.

Ziana kini duduk di samping ibunya, dia terus memandang sendu wanita yang telah melahirkannya itu.

"Ma...maafin Ziana!"

Tak lama, Rendi pun tiba. Ziana yang melihatnya segera berlari dan memeluk sang suami.

"Ren...Mama!" Ucapnya sambil menangis.

Rendi menatap sang mertua yang terbujur kaku tak berdaya, wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya hanya tinggal kulit dan tulang.

"Kenapa bisa jadi seperti ini?" Tanyanya yang ikut prihatin.

"Aku tak tahu, Ren!" Pekiknya sambil menangis.

Dari luar kamar, terlihat Marcell menghampiri karena mendengar keributan dari kamar sang istri. Ia datang menghampiri dan menatap Ziana dengan wajah penuh kerinduan.

"Ziana...!"

Ziana pun menoleh ke arah suara, senyumnya pun terlihat samar. Ziana segera menghampiri dan memeluk Marcell dengan erat.

"Pa... kenapa dengan Mama?" Tanyanya sambil menangis.

Marcell pun membalas pelukannya dan mencium kening sang yang selama ini di rindukannya.

"Mama mu sakit setelah kau pergi! Dia stress berat dan akhirnya jadi seperti ini." Jawabnya dengan suara pelan.

Ziana tak henti-hentinya menangis, mereka pun duduk di samping Amelia dan menggenggam tangannya.

"Sayang, anak kita sudah kembali! Bukalah matamu, bukannya kau sangat merindukannya." Tutur Marcell dengan air mata yang terus menetes.

Ziana memeluk sang Mama. "Ma, Ziana baik-baik saja di luar sana. Sekarang mana tidak perlu khawatir, Ziana bahagia bersama suami Ziana." Ucapnya.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Moga Amelia cpt pulih setelah kedatangan Ziana

2022-04-23

5

komang Budiasa

komang Budiasa

😭😭😭😭😭😭😭

2022-04-22

3

💕KyNaRa❣️PUTRI💞

💕KyNaRa❣️PUTRI💞

lama up nyaa ..... pdahal bagus nih cerita

2022-04-22

4

lihat semua
Episodes
1 Ajakan
2 Bersiap untuk pergi
3 Malam terkutuk
4 Kenyataan pahit
5 Di keluarkan dari sekolah
6 Terancam keguguran
7 Ziana hamil
8 Pernikahan yang tak di harapkan
9 Anggara
10 Dua sahabat tak tahu diri
11 Ziana mulai mencari tahu
12 Kesetiaan dokter Farel
13 Awal yang baik
14 Pertengkaran ibu dan anak
15 Pertemuan
16 Kenyataan yang sebenarnya
17 Pembalasan Gara
18 Permasalahan keluarga
19 Perbincangan Ziana
20 Pulang
21 Respon yang baik
22 Kerinduan Ziana
23 Lisa yang mabuk
24 Pertemuan Lisa dan Ziana
25 Ziana bahagia
26 Malam pertama yang gagal
27 Kelembutan Rendi
28 Amelia sadarkan diri
29 Mama Anita yang egois
30 Lisa ketahuan
31 Menunggu kedatangan Rendi
32 Cemburu buta
33 Kebodohan Ziana
34 Bingkisan dari Rendi
35 Nongkrong
36 Ziana mengetahui segalanya
37 Di balik musibah ada kebahagiaan
38 Ziana mencoba menghindar
39 Perkataan Rachel
40 Lisa histeris
41 Gurauan suami istri
42 Amelia meluapkan amarahnya
43 Lelaki misterius
44 Dimas
45 Flashback
46 Kapan kamu menikah?
47 Klien di Bandung
48 Hadiah untuk Ziana
49 Makan malam romantis
50 pernikahan Ziana dan Rendi
51 Kedatangan Zara
52 Malam istimewa
53 Tanda di leher
54 Pergi ke Bandung
55 Apartemen
56 Masalah keluarga
57 Akting Ziana
58 Ziana trauma
59 Ziana ingin pulang
60 Proyek
61 Fitnah Zara
62 Salah paham
63 Ingatan masa lalu
64 Tawaran Gara
65 Amelia bisa berjalan
66 Obrolan dokter farel
67 Rachel sakit
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Ajakan
2
Bersiap untuk pergi
3
Malam terkutuk
4
Kenyataan pahit
5
Di keluarkan dari sekolah
6
Terancam keguguran
7
Ziana hamil
8
Pernikahan yang tak di harapkan
9
Anggara
10
Dua sahabat tak tahu diri
11
Ziana mulai mencari tahu
12
Kesetiaan dokter Farel
13
Awal yang baik
14
Pertengkaran ibu dan anak
15
Pertemuan
16
Kenyataan yang sebenarnya
17
Pembalasan Gara
18
Permasalahan keluarga
19
Perbincangan Ziana
20
Pulang
21
Respon yang baik
22
Kerinduan Ziana
23
Lisa yang mabuk
24
Pertemuan Lisa dan Ziana
25
Ziana bahagia
26
Malam pertama yang gagal
27
Kelembutan Rendi
28
Amelia sadarkan diri
29
Mama Anita yang egois
30
Lisa ketahuan
31
Menunggu kedatangan Rendi
32
Cemburu buta
33
Kebodohan Ziana
34
Bingkisan dari Rendi
35
Nongkrong
36
Ziana mengetahui segalanya
37
Di balik musibah ada kebahagiaan
38
Ziana mencoba menghindar
39
Perkataan Rachel
40
Lisa histeris
41
Gurauan suami istri
42
Amelia meluapkan amarahnya
43
Lelaki misterius
44
Dimas
45
Flashback
46
Kapan kamu menikah?
47
Klien di Bandung
48
Hadiah untuk Ziana
49
Makan malam romantis
50
pernikahan Ziana dan Rendi
51
Kedatangan Zara
52
Malam istimewa
53
Tanda di leher
54
Pergi ke Bandung
55
Apartemen
56
Masalah keluarga
57
Akting Ziana
58
Ziana trauma
59
Ziana ingin pulang
60
Proyek
61
Fitnah Zara
62
Salah paham
63
Ingatan masa lalu
64
Tawaran Gara
65
Amelia bisa berjalan
66
Obrolan dokter farel
67
Rachel sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!