Musuh Ku Menjadi Suami Ku
12 tahun Kemudian...
Ziana anak lucu dan menggemaskan yang saat itu lumpuh sekarang sudah menjadi gadis belia yang cantik dan pintar. Usianya sekarang sudah mencapai 18 tahun. Dan karena kesabaran dari sang Mama yaitu Amelia, akhirnya Ia bisa berjalan kembali.
Amelia sekarang duduk di bangku SMA, Ia menjadi juara unggulan di sekolahnya. Hasil kelulusan sudah keluar dan semua teman sekelasnya mengadakan pesta kelulusan.
"Ziana, ayolah malam ini saja! Aku tahu, kau tak suka dengan pesta tapi ini semua demi merayakan kelulusan kita." Ucap Zara sang sahabat.
Ziana menggelengkan kepalanya. "Maaf Zara, aku gak bisa. Lagi pula, Mama dan papa pasti tidak akan mengizinkannya." Jawabnya.
Lisa pun meraih tangan Ziana. "Biar aku yang bicara sama Om Marcell, dia pasti mengizinkannya." Bujuknya.
Ziana terdiam, Ia menganggukkan kepalanya meskipun ragu. Dari kejauhan terlihat seorang lelaki dengan paras tampan dan bentuk tubuh atletis menghampiri mereka.
"Kalian serius ingin mengajak si cupu itu, aku sih ogah yah. Karena kalian pasti akan di permalukan sama dia." Tuturnya sambil menatap jijik.
Ziana mengelakkan tangannya dan langsung memeluk Rendi dengan keras.
"Hey, kau gak liat. Aku ini cantik tidak cupu, hanya saja aku tidak terbiasa ikut acara sekolah." Jawab Ziana kesal.
Rendi menyunggingkan senyumnya dan melenggang pergi.
"Cupu yah cupu aja!"
Ziana terlihat ingin mengejar tapi Lisa dan Zara menahannya.
"Ziana, sudahlah jangan meladeni lelaki berandal itu. Sekarang kau harus buktikan, kau akan datang dan membuatnya pangling." Tutur Zara.
"Iya, kau harus membuktikannya Ziana!" Ucap Lisa.
Ziana dan Rendi bagaikan kucing dan Anjing. Keduanya tidak pernah akur saat mereka bertemu. Entah dari kapan mereka menjadi musuh, tapi kebencian itu sudah mendalam di hati Ziana.
Ziana dan kedua temannya akhirnya memutuskan untuk pulang, Kate tanda bel sudah berbunyi. Gara datang menghampiri dan menghentikan tiga sekawan itu.
"Tunggu, kalian jadi pergi kan ke pesta perpisahan?" Tanya Gara.
"Jadi dong, kau lihat saja nanti. Primadona sekolah kita akan ikut dan pasti akan seru." Jawab Lisa.
Gara menatap wajah Ziana dan menggenggam tangannya.
"Jadi kamu mau ikut Ziana, aku senang!" Tuturnya lembut.
Ziana melepaskan genggaman tangannya. "Maaf, tapi tidak perlu seperti ini juga."
Gara tersenyum dan menatap kepergian Ziana. Sebenarnya Gara sudah memendam perasaan sedari SMP. Tapi Ziana tak pernah respon, karena Ia tidak ingin pacaran. Satu-satunya cara agar Gara bisa bersama yaitu menjadi sahabatnya.
Ziana dan Gara adalah teman dekat, meskipun di sekolah mereka terlihat jauh tapi jika di rumah mereka adalah sahabat terbaik.
Gara adalah anak bibi, pembantu yang ada di rumah Amelia. Ia pindah ke Jakarta saat menginjak bangku SMP. Bibi selalu melarangnya untuk menjauh dari Ziana karena status mereka berbeda.
Amelia dan Marcell tidak pernah mempermasalahkannya. Selagi Gara bisa menjaga dan membuat Amelia tersenyum. Tapi Mama Anita tak suka melihat kedekatan mereka, meskipun usianya sudah tidak muda lagi tapi Ia memberikan peraturan yang ketat kepada Ziana.
...
Ziana akhirnya sampai ke rumah, Sang nenek menyambutnya dengan pelukan hangat.
"Bagaimana sayang sekolahnya?" Tanyanya.
"Baik nek, dan coba nenek tebak aku mendapatkan apa hari ini." Tutur Ziana.
"Apa sayang?" Tanyanya penasaran.
"Aku mendapatkan juara pertama di sekolah. Dan aku di rekomendasikan untuk kuliah universitas ternama." Tutur Ziana dengan bahagia.
"Ah, sayang nenek benar-benar bangga sama kamu. Kamu memang cucu nenek yang paling cantik dan pintar." Puji Mama Anita.
Tak lama, Marcell dan Amelia datang menghampiri dengan senyuman lebar.
"Ada kabar baik apa ini?" Tanya Amelia.
"Mel, kamu lihat Ziana sekarang sudah lulus SMA dan dia menjadi juara unggulan di sekolahnya. Dan dia juga akan masuk ke universitas ternama." Tutur Mama Anita dengan riang.
"Selamat yah sayang, Mama dan Papa bangga sama kamu." Ucap Amelia.
"Terimakasih Ma, semua ini juga berkat doa dan bantuan dari kalian semua." Ucapnya.
Amelia dan Marcell nampak saling menatap dan memberikan kado dengan bungkus merah kepada Mama Anita.
"Ma, aku punya hadiah untukmu!" Tuturnya.
"Apa ini?" Tanyanya sambil meraih Kadi tersebut.
"Buka saja!" Jawab Marcell.
Mama Anita membuka kado tersebut dan Ia nampak mengerutkan keningnya.
"Tespek!" Ucapnya sambil mengambil.
Mata Mama Anita nampak berkaca-kaca dan Ia langsung memeluk Amelia.
"Terimakasih sayang, akhirnya aku akan punya cucu lagi." Ucapnya.
"Iya ma, akhirnya aku bisa hamil." Jawab Amelia.
Ziana yang mendengar semua itu langsung memeluk sang Mama.
"Asyik, aku akan menjadi Kakak! Dan sebentar lagi, akan ada tangisan bayi di rumah ini." Tuturnya.
"Iya sayang, ini semua adalah berkah. Ziana lulus dan menjadi juara unggulan dan sekarang Amelia hamil. Di usia yang tak muda ini, aku mendapatkan kebahagiaan dobel." Tuturnya sambil menangis bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Wina Yuliani
d tongkrongin d sana eeehhh mlh ada d sini 😉
2022-06-06
2
Rosmika Mintawani Sianipar
mampir
2022-04-06
3
LISA
Mampir lg Kak..
2022-04-03
1