Lisa dan Dokter Farel akhirnya sampai ke rumah, Rachel menatap sang anak dengan kesal.
"Lisa, kenapa kau mempermalukan keluarga ini!" Bentaknya.
Lisa langsung tersungkur dan memegang kaki sang ibu. "Ma, maafkan Lisa..hiks..hiks...!" Pekiknya.
Rachel pun menderaikan air mata karena tak tega melihat anaknya menangis, Ia mengelus lembut rambut sang anak.
"Lisa...kau adalah harapan satu-satunya di kelurga ini. Mama berharap kamu bisa menjadi dokter dan bisa hidup lebih baik dari pada kami." Ucapnya sambil menangis.
Mereka pun saling memeluk dan Dokter Farel nampak terdiam sambil menyandarkan tubuhnya di tembok.
"Aku benar-benar sial, kenapa hidupku jadi seperti ini. Andai saja, dulu aku menikah dengan Amelia. Mungkin semua ini tidak akan terjadi dan keluarga kami pasti akan bahagia." Batinnya yang terlihat menyesal.
Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut dokter Farel, Ia benar-benar kecewa dan pergi ke kamar. Rachel yang melihat semua itu nampak kesal dan mengepalkan tangannya.
"Aku tahu, kau pasti kecewa kepada anakku! Tapi dia juga anakmu dan semua ini pasti karma atas perbuatan mu di masa lalu." Batinnya yang menggerutu.
Rachel menyuruh sang anak untuk pergi ke kamar, Ia berkata agar tidak berlarut-larut dalam masalah. Semua pasti akan ada jalan keluarnya.
Setelah menenangkan sang anak, Rachel pergi ke kamarnya dan bermaksud untuk menemui sang suami. Ia melajukan kursi rodanya dengan perlahan.
"Mas...!"
Dokter Farel nampak tak menoleh, Ia hanya menundukkan kepalanya sambil keduanya tangannya meremas rambut.
Rachel menghampiri dan mencoba tersenyum.
"Mas, untuk masalah ini tolong jangan salahkan Lisa!" Ucapnya dengan lembut.
Dokter Farel menyunggingkan senyumnya. "Lalu aku harus menyalahkan siapa? Menyalahkan kamu..." Tanyanya dengan mata yang membulat.
"Kok kamu bicara seperti itu, aku sudah bicara lembut sama kamu tapi ini balasannya!" Jawab Rachel dengan nada kesal.
Dokter Farel sudah habis kesabaran, Ia mencengkram dagu sang istri.
"Selama ini, aku selalu bersabar menghadapi sikap kalian berdua. Seharusnya kau bersyukur, aku mau menerima wanita cacat dan hamil duluan seperti dirimu." Ucapnya dengan mata yang merah.
Rachel nampak menangis dan dokter Farel melepaskan cengkraman tangannya.
"Mas, aku hamil anakmu!"
"Tidak, memangnya kau anggap aku bodoh. Kita menikah satu bulan dan kau hamil sudah tiga bulan. Dan kau tahu, aku terima itu karena aku mencintaimu dan aku juga memaafkan mu atas semua hinaan yang kau berikan." Jawabnya dengan nada tinggi.
Rachel tak bisa berkata-kata, semua yang di ucapkan suaminya memang benar. Dokter Farel akhirnya merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan meninggalkan sang istri yang masih bersedih.
"Sekarang aku hanya bisa menangis dan menerima semua hinaan darimu, tapi tunggu pembalasanku saat aku sudah bisa berjalan lagi," batinnya sambil mengepalkan tangan.
Kamar Lisa...
Lisa terlihat kesal dan membanting semua barangnya, Ia juga merobek semua foto Gara yang terpangpang di dinding.
"Semua ini gara-gara kau..!" Teriaknya sambil menangis.
Lisa memeluk guling yang sudah di tempelkan foto Gara, Ia mencium dan menangis.
"Kenapa kau selalu membela Ziana? Selama ini aku wanita yang sangat mencintaimu, sampai aku rela merekam kegilaan mu menikmati tubuh Ziana. Kau bayangkan, bagaimana perasaanku saat itu melihat lelaki yang dicintai bercinta dengan orang lain." Tuturnya sambil menangis.
Lisa memukul guling di bagian foto Gara. Ia kesal tapi hatinya merasa tak tega. Ia memeluk guling itu kembali.
"Gara, aku rela menerima penderitaan ini! Kau menuduhku yang menghancurkan hidup Ziana tapi nyatanya kau yang menikmati hingga Ziana hamil." Ucapnya yang geram.
Lisa akhirnya membaringkan tubuhnya sambil memeluk guling kesayangannya.
"Gara, sekarang hanya ada fotomu yang menemani tidurku tapi suatu hari nanti aku jamin kau lah yang akan ada di sampingku!" Ucapnya sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments