Ziana nampak malu, Ia tidak bisa berkata-kata lagi. Ia bingung harus menjawab apa atau melakukan apa.
Rendi melihat wajah Ziana yang menunduk, Ia memegang tangan Ziana.
"Ziana, sekarang kau telah tau apa yang ada di hatiku. Maukah kau menerima cintaku..." Tuturnya dengan penuh harapan.
Ziana menatap wajah Rendi, Ia benar-benar tak menyangka musuhnya adalah orang yang mencintainya.
"Ren, sebenarnya aku belum punya rasa buat kamu. Apalagi dari dulu, kita punya riwayat pertengkaran yang gak baik." Jawabnya canggung.
Rendi tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Kau tenang saja, aku lelaki yang sabar. Aku akan berusaha, agar hatimu bisa terbuka untukku." Jawabnya dengan santai.
Ziana pun ikut tersenyum. "Terimakasih Ren!" Jawabnya dengan bahagia.
...
Akhirnya keduanya saling terbuka, mereka terlihat dekat setelah kejadian malam itu. Ziana mulai memiliki rasa sayang kepada Rendi karena perhatiannya benar-benar membuatnya nyaman.
Di tempat lain...
Gara nampak tengah meneguk minuman beralkohol, Ia mulai melakukan kegilaannya dan bersama 4 berandalan lainnya.
Dari kejauhan, Lisa datang menghampiri dan langsung menamparnya.
"Gara, kenapa kau melampiaskan semua kekesalan pada minum ini." Teriaknya sambil melemparkan botol tersebut.
Gara menatap Lisa dengan kesal. "Kau adalah awal kehancuranmu! Andai saja, aku tak bodoh menuruti kemauan mu untuk menghancurkan hidup Ziana." Teriaknya dengan mata yang merah.
Lisa nampak mundur, Ia terlihat ketakutan tapi Gara menggenggam tangannya.
"Dulu, kau memintaku untuk melayani mu. Kau ingin merasakan kenikmatan yang Ziana rasakan. Malam ini, aku akan mengabulkannya. Bahkan, aku akan membuatmu menangis." Tuturnya sambil tersenyum jahat.
Lisa nampak berontak, tapi tenaga Gara begitu kuat. Gara memberikan isyarat kepada temannya yang sedang menikmati minuman.
"Bro, gue kasih hadiah buat low semua! Nikmatilah tubuh wanita ini, sampai dia benar-benar puas." Ucapnya sambil melemparkan tubuh Lisa kearah mereka.
Lisa nampak berontak, Ia terus mengeluarkan tenaganya.
"Lepaskan...! Gara tolong aku...!" Teriaknya sambil menangis.
Gara hanya menyunggingkan senyumnya, Ia terlihat bahagia. "Lisa....! Apakah kamu takut...?" Tanyanya.
"Gara aku mohon tolong aku...! Aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu..." Teriaknya memohon.
Gara nampak kesal dan Ia menyuruh teman berandalan nya membawa Lisa ke tempat lain. Mereka terlihat bahagia dan membawa Lisa ke rumah tua yang tak jauh dari tempat itu. Tubuh Lisa pun di lemparkan ke tumpukan jerami dan mereka segera melepaskan pakaian dari tubuh mereka.
"Sayang, aku akan membuatmu puas!" Tuturnya.
"Gue gak mau sama loe semua, kalian kotor dan menjijikkan!" Teriak Lisa.
Mereka nampak tak terima dan mereka pun segera melakukan aksinya. Pakaian Lisa pun di lucuti satu persatu, Lisa tak bisa berbuat apa-apa karena tangannya di ikat.
Mereka nampak bernafsu, satu persatu mereka bergiliran menikmati kemolekan tubuh Lisa. Hingga banyak tanda yang mereka tinggalkan di tubuhnya
Lisa nampak tak bisa berbuat apa-apa. Berontak hanya membuatnya disiksa oleh keganasan mereka. Akhirnya Lisa mencoba menikmati setiap sentuhan dari mereka.
Perlahan tapi pasti, setiap sentuhan itu membuat Lisa bergairah. Ia mulai mengeluarkan suara-suara merangsang. Dan ke 4 berandalan itu nampak bahagia.
"Bagaimana sayang, apakah kau suka?" Tanyanya sambil memainkan pinggulnya dengan berirama.
"Jangan terlalu kasar, pelan lah sedikit agar aku bisa menikmati." Jawabnya dengan nafas yang terengah-engah.
Lisa dan ke 4 berandalan itu nampak melalui malam yang panjang. Entah sudah berapa kali mereka melakukannya, tapi satu hal yang pasti mereka lemas dan tertidur dengan tubuh yang masih telanjang.
Hari pun sudah menjelang pagi, terdengar suara kegaduhan yang membuat Lisa terbangun. Lisa membuka matanya dan nampak terkejut, para warga sudah mengelilingi mereka. Lisa nampak panik dan menutupi tubuhnya dengan pakaian.
"Dasar mesum, kalian menjijikkan!" Pekiknya.
Lisa benar-benar ketakutan dan ke 4 berandalan itu nampak sudah di tangkap oleh warga. Lisa langsung menangis dan memasang air mata buaya.
"Bu, pak saya tidak bersalah! Saya korban dan saya diperkosa...." Tuturnya sambil menangis.
"Bohong, ini semua bukan seutuhnya salah kami. Dia juga menikmatinya, apalagi wanita haus ****. Saya sampai tak kuat berjalan melayaninya." Teriak salah satu berandalan itu.
Para warga gaduh dan Lisa di suruh memakai pakaiannya. Lisa nampak merasa tak punya muka, karena wajahnya sudah terekspos dan vidionya viral.
"Bu, tolong saya! Keperawanan saya telah terenggut, apa yang harus saya lakukan. Tolong saya adalah korban...hiks...hiks..." Tangisnya.
"Iya saya percaya!" Jawab salah satu warga.
Ke 4 berandalan itu langsung di bawa ke kantor polisi dan Lisa juga ikut bersama mereka sebagai saksi. Lisa benar-benar hebat, Ia membual sebisa mungkin seakan dirinya benar-benar menolak pemerkosaan itu.
Akhirnya polisi percaya dan Papanya pun tiba. Ia sangat heran melihat orang yang telah menghancurkan hidup sang anak.
"Pa, tolong Lisa...!" Tuturnya sambil memeluk.
"Iya sayang, kamu tenang yah!" Jawabnya.
Setelah perdebatan yang cukup panjang, Lusa akhirnya di izinkan untuk pulang. Ia terlihat termenung dan tak bicara. Papanya nampak khawatir dan mengelus rambutnya.
"Sayang, kamu yang sabar!"
"Pah, bagaimana aku menghadapi teman-teman ku? Semua video itu pasti sudah tersebar. Aku malu dan merasa sudah tak sanggup hidup lagi." Ucapnya sambil menangis.
Dokter Farel hanya bisa diam, Ia tak bisa berkata apa-apa lagi. Dan Ia tak tahu, reaksi apa yang akan di berikan oleh sang istri.
"Kenapa hidupku jadi hancur seperti ini? Anak yang menjadi calon masa depanku juga tidak bisa di andalkan. Bagaimana bisa, aku menjalani hidup seperti ini?" Batinnya sambil memijat kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Rosmika Mintawani Sianipar
lanjut
2022-04-17
2