Krista yang tidak tahu apa-apa mencoba mempertahankan diri dan berniat untuk kabur.
"Jangan takut karena kami adalah pengujimu selanjutnya setelah melewati gerbang pertama!" Ucap salah satu dari mereka yang terlihat paling kecil dari yang lain. Dia terlihat sangat imut dengan topi mirip jamur dan rona pipi yang terlihat seperti anak kecil.
Krista yang mendengar itu awalnya masih ragu tapi tetap mengikuti arah makhluk-makhluk kerdil yang entah membawanya kemana.
Langkah kaki makhluk-makhluk itu pergi ke suatu tempat yang terlihat seperti goa yang terpisahkan oleh sebuah danau yang jernih sekali. Ditengah-tengah danau itu terdapat sebuah batu-batu yang dapat dipijak untuk menuju seberang sana.
"Kenapa kalian membawaku kesini?" Tanya Krista dengan memperhatikan sekelilingnya yang tak terlihat menyeramkan seperti yang dia bayangkan sebelumnya.
Anak paling kecil dari makhluk yang bernama Horo itu menarik celana yang dikenakan oleh Krista dan menunjuk ke sebuah goa diseberang danau itu.
"Kami ingin mencapai ke goa itu tapi tidak bisa karena jika kami menyentuh air dalam danau itu seketika kami akan lenyap menjadi debu!" Ucap anak itu dengan suara khas anak-anak.
Krista yang paham langsung mencoba untuk meraih anak kecil itu ke gendongannya dan melangkah ke setiap batu untuk mencapai ke seberang. Dia melihat sekilas ke air dalam danau itu yang terlihat sangat jernih dan terlihat dangkal. Untung saja dia dulu belajar jika air yang terlihat jernih dan dangkal pasti tidak seperti kelihatannya karena area perairan itu sangat dalam akibat efek pembiasaan cahaya sehingga air tampak terlihat dangkal.
"Dia akan membantu kita!"
"Dia pahlawan desa ini!"
"Dia pria yang bijak!"
Makhluk-makhluk itu mulai bahagia ketika melihat Krista yang mau membantu mereka untuk menyebrang ke goa itu. Banyak yang gagal diujian kedua ini karena mereka takut dengan makhluk-makhluk bernama Horo itu dan juga memandang jijik mereka.
Krista sampai dipinggir danau dan menaruh anak Horo itu ke bawah.
"Nah kita sudah sampai! Sekarang apa yang harus aku lakukan lagi agar bisa ke gerbang selanjutnya?" Tanya Krista dengan menunduk menatap anak itu.
"Paman harus mengangkat semua penduduk desa keseberang karena jika tidak penduduk akan lenyap akibat kondisi khwasan sana yang akan beracun beberapa menit lagi!" Jawab anak itu santai dengan mengulum jempolnya khas anak kecil biasanya meski dia bukan jenis intensitas manusia.
Krista yang mendengar langsung bergegas menyebrang dan mengambil satu persatu penduduk desa makhluk Horo itu. Banyak tantangan karena tiba-tiba arus air dalam danau itu menjadi kuat. Hampir saja dia terjatuh ketika mengangkat Horo terakhir yang merupakan tetua desa itu.
"Terimakasih telah membantu kami dengan tulus!" Ucap mereka bersama-sama dengan tersenyum indah.
Krista masih ngos-ngosan dan tangannya bertumpu pada kedua lututnya.
"Aku ingin bertanya, berapa dalam danau itu hingga kalian tidak bisa menyebrangi nya?" Tanya Krista dengan menoleh kembali kearah danau itu yang sekarang terlihat tenang sekali tidak seperti tadi.
Tetua itu kemudian mendekat kearah Krista dengan memegang sebuah batu mirip permata api yang dia pegang waktu membuka gerbang pertama tadi. Tetua desa Horo meraih tangan Krista dan memberikan batu hijau itu.
"Danau itu sebenarnya tidak terlalu dalam, kedalamannya kurang lebih sekitar enam belas kilometer saja!" Balas tetua itu.
Krista menerima batu itu dan kemudia cengo mendengarnya, bagaimana bisa ada danau sedalam itu.
"Oh ya, jalan keluarmu selanjutnya ada didalam goa itu! Gerbang selanjutnya akan terasa sangat bertolak belakang satu sama lain jadi berhati-hatilah!" Ucap tetua itu memperingatkan Krista agar berhati-hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments