Cinta Zeus dan Bencana

Zeus atau Heron waktu itu berumur delapan belas tahun waktu dimana anak remaja labil yang ingin keluar untuk bermain, tapi ibu panti tidak mengijinkan dia untuk keluar karena takut jika para tentara menemukan dia dan menangkapnya. Heron tetap kekeuh meski dia tahu itu akan berbahaya dengannya, tapi entah mengapa keinginan itu tidak bisa terbantahkan dan dia tidak mau dibantah atau dilarang oleh siapapun. Ibu panti yang tidak bisa membantah lagi hanya pasrah dan mendoakan Heron pada Tuhan agar dia selamat hingga nanti dan kembali lagi bersama-sama dengan mereka.

"Semoga Tuhan memberkatimu dan menjagamu selalu nak!" Ucap biarawati itu yang sekaligus menjadi ibu panti.

Heron mengangguk dan langsung pergi, dia memilih untuk berjalan-jalan sebentar melihat-lihat tempat yang sudah hancur lebur itu. Dia tahu bahwa peperangan yang terjadi sangat merusak dan menyebabkan kehancuran yang sangat besar.

"Bodoh sekali mereka merebutkan tanah yang bahkan masih sangat luas di bumi ini" gumam Heron dengan memperhatikan sekelilingnya.

"Hiks...hiks...t-tolong aku!" Suara lirih itu terdengar sangat putus asa dimana hampir tidak ada yang menyadarinya.

Heron yang mendengarnya menoleh kesekitar mencari keberadaan suara itu hingga dia menemukan sebuah tumpukan reruntuhan bangunan, Heron mendekat dan sekuat tenaga memindahkan reruntuhan itu. Dia kaget ketika melihat apa yang dia temukan adalah seorang gadis berusia sekitar tujuh belas tahun terperangkap didalam runtuhan bangunan itu.

Heron menerimanya dengan senang hati karena ini pertama kali dia diberi hadiah langsung oleh seseorang yang tidak dikenalnya.

Kejadian itu merupakan awal cinta dan bencana Heron dan Hana, mereka dipertemukan kembali oleh takdir dimana mereka menjadi sangat dekat. Mereka tidak sadar jika Hera mengawasi mereka berdua ketika berada di sana hingga dia menunjukkan wujudnya kehadapan Heron dan Hana.

"Kalian kurang ajar! Bermadu kasih di gunung suci ku ini" amar Hera ketika melihat keduanya tengah berciuman mesra.

Heron dan Hana kaget dan langsung mundur ketakutan melihat cahaya bersinar yang memancar dari wanita didepannya itu.

Hera sangat marah ketika suaminya lagi-lagi menduakannya bersama wanita lain didepannya. Dia sudah menunggu berpuluh-puluh tahun dan sekarang dikhianati lagi olehnya.

"Aku akan mengutuk perempuan berdosa itu!" Teriak Hera murka.

"S-siapa kau!" Heron berteriak gemetar saat dia melihat cahaya pada tubuh wanita didepannya itu semakin bersinar.

Hana ketakutan dan bersembunyi dibelakang tubuh Heron.

"Perempuan berdosa itu akan melahirkan seorang anak laki-laki dari mu dan setelah melahirkannya dia akan mati dan berpisah denganmu selamanya!" Ucap Hera dengan kekuatannya menyinari Hana dan setelahnya menghilang begitu saja.

Hana terduduk lemas mendengar hal itu dia hanya bisa menangis meratapi nasibnya yang sungguh tragis itu.

Didetik itu juga Heron tahu siapa dirinya dan mengapa dia bisa berada disini. Dia menoleh melihat wanita yang terduduk lemas disana dengan menangis tersedu-sedu.

Heron meremat kuat tangannya dan berteriak keras.

"Agrhhhhh!"

Burung-burung di gunung itu berterbangan kemana-mana setelah teriakan Heron.

"Maafkan aku! Aku tidak tahu jika ini akan terjadi padamu" ucap Heron dengan menyesal.

Hana menatap kearah Heron dengan mata sembab nya dan setelah itu tersenyum lembut.

"Tidak apa-apa itu memang takdir kita harus menjalani ini semua" jawab Hana dengan tulus.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!