Retak 3 (tanda-tanda)

"Ini pesanan anda tuan dan nyonya! Silahkan menikmati" ucap pelayan itu dengan menaruh makanan yang mereka pesan.

"Terimakasih, ini tip untukmu!" Ucap pria itu memberi tip beberapa lembar uang yang jika dihitung itu sangat banyak.

"Oh ya Yuta, kenapa kamu tadi sedang terburu-buru seperti itu?" Tanya Hanna dengan menyantap makanan itu.

Yuta menggeleng ketika sesuap makanan masuk kedalam mulutnya, "tidak, aku masih single sampai saat ini" jawab Yuta santai.

Hanna tertawa ringan, "tidak mungkin kamu masih single secara kamu ini sangat tampan dan kaya raya jadi tidak mungkin tidak ada pasangan" ucap Hanna tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang didepannya itu.

"Benar! Aku memang tidak memiliki pasangan saat ini, karena pasanganku ada disini" jawab Yuta.

Hanna menoleh kesekeliling untuk mencari dimana pasangan pria didepannya itu, "dimana dia? Apa dia akan marah ketika kita berdua seperti ini? Aku jadi tidak enak!" Ucap Hanna masih dengan melihat kesekeliling.

Yuta terkekeh ringan, "dia didepanku saat ini sedang makan dan melihat kesekeliling kafe" jawab Yuta dengan tersenyum menawan.

Hanna tertegun sebentar dan menatap Yuta dengan mengernyit heran.

"Hahaha aku bercanda tapi jika kamu mau aku juga akan bersedia karena aku sudah lelah untuk terus sendiri selama ini" ucap Yuta menatap Hanna dengan mata tajamnya yang terlihat sangat tampan dimata semua orang.

"Aku sudah menunggu selama ribuan tahun ratu ku!" Ucap Yuta dalam pikirannya.

"Maaf tapi aku sudah memiliki seorang suami dan juga anak, tidak mungkin aku meninggalkan mereka!" Jawab Hanna dengan lirih dan mempercepat memakan pesanannya dan bersiap bergegas untuk pergi.

"Terimakasih untuk makanannya hari ini! Lain kali jika kita bertemu lagi aku yang akan mentraktir mu" ucap Hanna dan bergegas untuk pergi dari kafe itu meninggalkan Yuta yang menyeringai.

Jarinya dia ketukkan dimeja dan seketika kafe itu berubah menjadi sebuah gurun yang tidak ada apa-apanya.

"Kita akan bertemu setiap hari ratu ku!" Ucap Yuta ditengah-tengah gurun itu tanpa ada seorangpun disana dan setelahnya dia tertawa menyeramkan sehingga menyebabkan tanah pada gurun itu banyak yang retak.

Hanna saat ini sudah kembali ke rumahnya dan dia melihat kesekeliling rumah seperti terlihat sepi tidak ada tanda-tanda kehidupan disana.

"Mama pulang!" Teriak Hanna membuka pintu rumahnya dan tidak mendapati seorangpun di rumah itu.

"Kemana mereka sebenarnya?" Gumam Hanna.

Luie menggeleng,"tidak! Hal itu akan membuat kita dalam bahaya karena jiwa Lilith akan keluar lebih cepat dari perkiraan, ayah masih bingung dengan Lucifer karena dia tidak langsung memberitahu bahwa mama mu adalah reinkarnasi dari Lilith" larang Luie.

"Ayah yakin dia sudah mengetahui tentang itu dan sudah mengincar mama mu" lanjutnya.

"Aku sebenarnya masih belum rela ketika aku harus tahu bahwa hidupku setragis ini" ucap Rey dengan menunduk.

"Aku harus rela tidak mengetahui ibu ku dan sekarang ditambah orang yang merawatku sejak kecil adalah seorang penjahat paling mengerikan, kehilangan Zinc sudah sangat menyakitkan bagiku jangan sampai aku kehilangan ayah terhebat sepanjang masa sepertimu!" Ucap Rey mengutarakan isi pikirannya yang mengganggunya selama ini.

"Tenang saja, ayah akan selalu membantumu!" Balas Luie tersenyum ringan sekaligus tersenyum miris, dia menepuk pundak Rey ringan berusaha untuk memberi semangat.

"Ayo keluar dari pembatas itu sekarang sebelum mama mu tahu kita disini!" Ucap Luie menyuruh Rey untuk segera keluar.

"Bukannya jika kita masuk kedalam kekai itu kita tidak akan terdeteksi oleh siapapun?" Tanya Rey dengan mengernyit heran.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!