Zeus tersenyum bangga, "tentu saja aku kembali karena ada banyak musuh dalam selimut yang akan merebut tahtaku bukan?" Zeus menyeringai memperhatikan para dewa lain yang diam tak berkutik.
Semua makhluk yang membuat ketidakseimbangan antar alam semesta harus menanggung akibatnya.
Berita tentang kembalinya Zeus menyebar dengan cepat, banyak yang berspekulasi bahwa itu hanya kebohongan belaka tapi setelah melihat ada tanda-tanda yang dijelaskan dalam buku ramalan akhirnya mereka percaya.
Zeus sang raja para dewa akhirnya kembali.
.
.
.
.
Seorang pengantar susu lewat didepan rumah Zinc dan melihat keadaan yang hancur dan masih ada bekas api dibeberapa tempat.
Hast nama adalah orang itu, dia berhenti dan menggayuh sepedanya masuk kedalam kawasan rumah itu.
Beberapa wartawan meliput itu dan berita menyebar di kota. Dengan cepat meliput kejadian aneh itu dan menayangkannya ditelevisi.
Ibu Rey yang saat ini sedang duduk santai sembari menonton televisi dibuat kaget ketika foto anaknya dengan banyak luka terkapar tidak berdaya.
Ayah Rey tanpa mengucap sepatah katapun keluar dari rumah dan bergegas menuju ke kediaman rumah Zinc. Banyak kerumunan yang ada disekitar kawasan rumah Zinc dengan beberapa wartawan mewawancarai Hast si pedagang susu yang kebetulan lewat tanpa mengetahui secara pasti apa yang sebenarnya terjadi disana.
"Maaf tuan anda siapa?" Salah satu polisi menoleh saat mengetahui ada seseorang yang melewati rambu pembatas.
"Saya ayah dari korban dan saya ingin mengetahui keadaan anak saya sekarang pak!" Balas ayah Rey dengan wajah panik yang sangat terlihat.
Polisi itu mengangguk dan memberitahu polisi lain agar mengijinkan Ayah Rey untuk masuk.
"Baik tuan! Silahkan masuk dan kami juga akan meminta keterangan pada anda nanti" polisi itu mengijinkan Ayah Rey untuk masuk.
Ayah Rey mengangguk dan bergegas masuk kedalam salah satu bilik untuk memeriksa keadaan anaknya saat ini.
"Rey!" Teriaknya dan langsung mendekap erat tubuh Rey yang masih lemah.
"A-ayah" balas Rey dengan terbata.
"Maaf tuan! Anda jangan memeluk pasien terlalu erat karena kondisinya yang saat ini masih lemah" ucap suster itu memperingatkan.
Ayah Rey langsung melepas pelukannya dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Hehehe, maaf suster! Oh ya, bisa beri kami sedikit waktu untuk berbicara sebentar?" Ayah Rey meminta izin agar mereka dapat berbicara tentang hal yang sebenarnya terjadi pada Rey.
Suster itu mengangguk dan pergi dari bilik itu dan menutup pintunya.
"Sekarang ceritakan apa yang sebenarnya terjadi? Dimana Zinc dan ayahnya? Kenapa rumah itu bisa hancur? Lalu mengapa kamu luka-luka seperti ini?" Ayah Rey mencerca dengan berbagai pertanyaan.
Rey memutar matanya jengah, hei dia baru saja bangun dan sekarang mendapat banyak pertanyaan.
"Sudahlah ayah! Nanti saja aku jawabnya, saat ini aku masih lelah tahu" balas Rey dan mulai memejamkan matanya untuk istirahat.
"Hei jawab dulu pertanyaan ayah! Hei! Yak, anak ini! Jangan pura-pura tidur" ayah Rey mengguncang tubuh Rey dengan brutal.
"Ayah aku ingin istirahat, jangan ganggu aku!" Rey mulai merengek.
"Jawab dulu pertanyaan ayah dan ayah akan pergi setelah ini!"
"Iya-iya aku jawab sekarang tapi janji setelah ini ayah belikan aku mobil untuk ke sekolah?" Rey menjalankan rencana liciknya.
.
.
.
.
**Ceritaku alurnya bercabang diawal dan lurus diakhir jadi jangan heran ya! hehehe.
Selamat membaca**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments