dunia baru

"Jangan terlalu lama bermainnya! Sesekali bawa temanmu itu ke rumah untuk bermain juga"

Zinc mengangguk dan ingin segera pergi dari rumahnya, Zinc meraih tas yang ada di kursi dan memasukkan buku yang dia curi dan menutupnya dengan rapat.

"Apa yang kamu bawa itu?" Tanya Heron yang ternyata belum pergi meninggalkan kamar Zinc.

"Oh itu buku tugas yang harus aku dan Rey selesaikan nanti" ucap Zinc dengan berbohong untuk kesekian kalinya.

"Ingat pesan ayah!" Teriak Heron saat Zinc sudah menaiki sepedanya dan bergegas pergi.

Heron melihat anaknya yang sudah menjauh dari area rumah dia kembali masuk ke dalam kamar anaknya untuk mengecek sebenarnya apa yang disembunyikannya.

"Dia tidak membawa apa-apa tapi kenapa terlihat sangat mencurigakan sekali" gumam Heron saat mengecek kamar anaknya.

"Aku akan mengecek gudang sebentar!" Gumam heron dengan melangkah menuju gudang.

Gudang itu adalah tempatnya menaruh benda-benda yang selama ini disembunyikannya, karena tempat itu yang sangat rahasia dan hanya sedikit orang yang tahu keberadaannya membuat Heron semakin yakin jika anaknya itu telah masuk ke gudang.

Suasana gudang yang terkesan sunyi karena tidak ada ventilasi selain pintu yang cukup kecil untuk masuk kedalamnya. Gudang itu penuh dengan benda-benda kuno dan antik seperti tombak-tombak yang berjejer di tembok dan buku-buku berdebu yang bertumpuk kan di meja.

"Aku seperti ingat menaruh sesuatu yang penting di gudang ini" Heron mencoba mengingat-ingat kembali apa yang sebenarnya dia lupakan.

"Sudahlah sepertinya tidak terlalu penting lebih baik aku tidur saja dari pada mencari hal yang aku sendiri tidak tahu apa itu! Hoah" Heron pergi dengan menguap dan memilih untuk tidur.

Sedangkan Zinc saat ini sedang mengayuh sepedanya dengan kencang tanpa mempedulikan sekitarnya yang marah-marah karena Zinc.

"Hei anak muda! Hati-hati jika naik sepeda kau membuat daganganku rusak!"

"Hei orang gila!"

"Ayah kakak itu menabrak ku! Hiks...hiks..."

"Ibu apakah kakak itu pembalap? Dia terlihat hebat saat naik sepeda hihihi"

Semua orang dijalan itu mencibir kelakuan Zinc saat bersepeda.

"Maaf semua!!!" Teriak Zinc tanpa beban.

"Jangan ditiru ya kakak itu contoh yang tidak baik!" Ucap ibu muda itu mempringati anak perempuannya.

Anak perempuan itu mengangguk saja dan menoleh kebelakang untuk melihat Zinc kembali yang sepertinya sudah jauh.

Zinc sampai di rumah Rey yang keadaannya sedang sepi sekali, dia memencet bel rumah itu dengan brutal tanpa mempedulikan tetangga sekitar yang menatapnya tajam.

"Ish, dimana dia saat keadaan penting seperti ini" Zinc menggerutu dan lebih memilih untuk pergi dari sana sebelum dilempar sandal oleh tetangga Rey.

.

.

.

.

Heron bersiap untuk tidur di sofa depan televisi, sebelum dia berbaring tiba-tiba terdengar ledakan dari arah belakang yang membuatnya bangun dengan sekejap lalu berlari ke belakang rumahnya.

Terlihat di sana sesosok pria misterius berbaju serba hitam dengan jubah bertudung, wajah sosok itu tidak terlihat karena tertutup tudung yang dipakainya.

"Siapa kau?" Teriak Heron dengan marah dan menatap tajam sosok misterius itu.

"Apa kau lupa Zeus siapa aku ini? Hahaha" sosok misterius itu tertawa dengan menyeramkan, auranya yang hitam mencekam membuat langit seketika menjadi mendung.

Zeus mencoba berpikir kembali siapa sebenarnya orang itu.

"Kau...Kau tukang parkir waktu itu ya? Kau marah karena aku belum membayarnya kan?" Tebak Heron.

Krik...krik...krik...

Sosok misterius itu cengo seketika mendengar jawaban orang tersebut.

"Hei aku ini dewa kegelapan dan kau panggil aku tukang parkir huh?" Sosok misterius yang mengaku dirinya adalah dewa kegelapan itu marah pada Heron.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!