Meski begitu dia tidak melawan dan melakukannya dengan kooperatif. Keesokan harinya Rey melanjutkan sekolahnya seperti biasa dan menjalani nuansa baru yaitu kesepian karena sahabatnya telah tiada.
Sifat Ray sekarang menjadi sangat dingin pada siapapun dan hanya bicara seperlunya pada orang yang dia anggap penting saja.
"Eh Rey! Kamu kok gak sama Zinc berangkatnya?" Salah satu siswa perempuan bernama Ruth yang dia tolong dari monter yang menyerang sekolah waktu itu bertanya pada Rey dan tidak mendapat jawaban.
"Hei! Apa yang kau tanyakan itu huh, apa kau tidak mendengar rumor kalau Zinc lah yang menyerang Rey waktu itu?" Bisiknya.
Ruth yang kaget menutup mulutnya, "tidak mungkin! Bukannya Zinc itu teman dekatnya bahkan mereka itu sahabat setahuku" Ruth menggeleng pelan karena dia sangat tidak percaya dengan rumor yang beredar itu.
Temannya itu menaikkan pundaknya tidak tahu karena dia juga hanya menydengar rumor itu dari teman-teman lainnya. Dia tidak terlalu mengurusi hal itu.
Para siswa lain yang mendengarnya langsung menelan ludah, berdoa jangan sampai Rey marah dan berakhir membunuh Daniel.
"Yak Daniel! Jangan lakukan itu!" Bisik teman sebangkunya.
"Sudahlah jangan takut pada anak tidak tahu diri sepertinya, sombong sekali ketika baru punya kekuatan seperti itu saja" Daniel dengan santai menaikkan kedua kakinya ke meja.
Rey mengepalkan tangannya kuat-kuat agar tidak kelepasan menyerang anak itu.
Pyar...
Suara pecahan kaca ketika Daniel terpental keluar dari jendela itu. Rey sang pelaku dengan kekuatannya menyerang Daniel, sinar ungu keluar dari tangannya menembak kearah Daniel, menatap dengan mata tajam pada orang yang dia bidik.
Anak-anak kelas itu yang menyaksikan langsung berteriak keras menyelamatkan diri mereka masing-masing.
Daniel adalah orang yang menyerangnya, dia terlihat berbeda dari yang tadi karena dari tangannya keluar sebuah energi besar dan matanya berubah menjadi putih semua.
Membuat Daniel menjadi salah satu pahlawan muda seperti Rey dan Zinc.
"Hei, kamu pikir hanya kamu yang memiliki kekuatan? Hahaha" Daniel tertawa dengan mulai melempar serangan lainnya kearah Rey yang masih diam tidak berkutik ditembok yang dia tabrak waktu terpental tadi.
Serangan Daniel berhasil dihindari Rey, berganti dengan Rey yang mulai menyerang Daniel.
"Sial! Telingaku sakit sekali bagaimana sekarang aku bisa membalasnya" gumam Rey.
Para siswa lebih memilih untuk pergi menjauh dari pada mereka yang terkena imbasnya dan berakhir mati sia-sia.
"Kamu tidak akan menang melawanku!" Teriak Daniel menambah frekuensi serangan suaranya sehingga membuat dinding-dinding disekitarnya rusak.
Rey yang mulai melemah mengeluarkan kekuatan yang dia pelajari waktu itu bersama Zinc. Disekitar tubuh Rey muncul energi ungu dan tidak lama kemudian Rey menghilang.
Daniel menghentikan kekuatannya setelah melihat Rey berhasil kabur darinya, matanya yang semula putih semua kini kembali normal.
"Sial! Dia kabur entah kemana" Daniel memukul dinding menuntaskan emosinya ketika Rey berhasil kabur.
Para siswa yang sudah berkumbul di lapangan, mendongak keatas dimana beberapa ruangan kelas hancur karena pertengkaran kedua temannya.
"Kira-kira siapa yang memenangkannya ya?" Salah satu siswa menengok kearah temanya yang berada disamping dia.
"Entahlah tapi aku masih terlalu terkejut dengan Daniel yang ternyata juga memiliki kekuatan!" Sahurnya.
"Betul entah dosa apa yang aku buat dimasa lalu, tapi entah kenapa banyak sekali superhero di kelas kita huh!" Anak itu mengeluh.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments