tidak terlalu mungkin

Bahkan para dewa tertinggi tidak bisa menandingi kekuatannya yang bahkan setara dengan seluruh makhluk dalam alam semesta 55.

Rikolo tidak memiliki tubuh atau raga, bentuknya adalah abstrak yang tercipta sejak dua belas miliar tahun yang lalu. Dia mengambil wujud sebuah apel untuk menemui makhluk yang menurutnya rendahan.

Ricolo akan datang ketika ada suatu makhluk yang mengancam keberadaannya dan mengancam kerusakan tatanan alam semesta 55. Butuh waktu lama untuk bertemu dengan Ricolo keculia jika dirinya sendiri yang ingin menemui.

Orang yang terpilih untuk melindungi setiap planet yang ditinggali oleh makhluk hidup akan diberi kekuatan oleh Ricolo. Melalui hal apapun itu akan terjadi dengan waktu yang cepat ataupun lambat.

Ricolo bisa dibilang adalah intensitas yang baik dan juga jahat, ketika dia memilih untuk menghancurkan sebuah kehidupan maka dia tidak akan pandang bulu. Jumlahnya yang hanya satu setiap alam semesta membuatnya menjadi salah satu jajaran makhluk kosmik yang paling kuat.

Menurut buku sejarah yang ditulis oleh Robert Johnson Junior Ricolo selalu memilih setiap makhluk sesuka hatinya dan tak pernah akan pernah bisa untuk melepaskannya.

Rey mengangguk, "aku tidak tahu pasti tapi warna bintang itu sama dengan mimpi-mimpi sebelumnya, aku memang sering menceritakan padamu tentang batu berwarna ungu itu tapi beberapa hari belakang ini aku sangat sering memimpikan tentang benda abstrak yang aku sendiri tidak tahu pasti apa sebenarnya itu!" Rey mulai mengungkapkan isi pikirannya yang mengganggunya selama ini.

"aku baru saja membaca tentang makhluk kosmik bernama Ricolo dan sepertinya aku tahu siapa yang memberimu kekuatan besar itu"

"siapa dia?" Rey mengernyit heran.

"apakah makhluk bernama Ricolo itu?" tebak Rey dengan benar.

"tepat sekali!" pekik Zinc.

"Ricolo itu sangat kuat bahkan seluruh kekuatan yang ada didalam alam semesta kita tidak bisa menandingi kekuatannya, dia bertugas mengawasi setiap intensitas yang ada dialam semesta 55" jelas Zinc dengan panjang lebar persis seperti buku yang dia baca tadi.

Rey semakin bingung dengan penjelasan Zinc tentang makhluk Ricolo-Ricolo itu.

"apa yang kau bicarakan itu! Mana mungkin ada makhluk sekuat itu di bumi ini hah!" bantah Rey mulai membesarkan suaranya sehingga membuat antensi penjaga perpustakaan menatap tajam kearah mereka.

Rey hanya cengengesan saja melihat itu dengan membuat gerakan meminta maaf pada penjaga perpustakaan.

"jangan berteriak bodoh!" bisik Zinc dengan menekan kalimatnya.

"itu karna kau! Mana ada makhluk sekuat itu" Rey tidak mau kalah.

"tentu saja ada!"

"apa kamu pikir dalam alam semesta ini hanya ada kita saja hah! Alam semesta itu banyak dan mana mungkin itu tidak ada yang meninggalnya" Ucapan Zinc barusan membuat Rey terdiam.

Rey mulai memikirkan kembali ucapan Zinc barusan, jika dipikir-pikir lagi itu memang benar. Mana mungkin hanya mereka yang menempati alam semesta yang seluas ini.

"kau ada benarnya juga"

"Hei kalian! Jika masih saja ribut keluar dari sini sekarang!" teriak penjaga perpustakaan itu dengan membawa sebuah penggaris panjang yang terbuat dari kayu.

"dalam hitungan ketiga kita lari!" bisik Zinc.

Rey mengangguk dan mulai berhitung.

satu...

dua...

ti-

Hitungannya terhenti ketika Zinc sudah lari duluan meninggalkannya.

"lari!!!" teriak Zinc dengan berlari cepat.

Rey yang tak mau kena hukuman memilih untuk segera menyusul Zinc.

Zinc dan Rey berlari keluar untuk menyelamatkan diri, lebih baik mereka menghindar dari pada terkena si induk singa.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!