Happy Reading.
Fariz mengambil nafas lalu menyuruh Aska dan Aisyah untuk meninggalkan tempat ini terlebih dahulu. Karena sebagai abang ia tidak ingin adiknya melihat dirinya marah. Aisyah menuruti lalu melangkah menuju halaman belakang jauh dari ruang tamu diikuti oleh bang Izak sebagai pendamping adiknya.
Karena berduaan dengan non muhrim ditempat sepi sangat bahaya.
Melihat kedua adiknya sudah pergi ia langsung menatap wanita didepannya dengan tajam, "kau yang menceritakan jujur atau aku?" tanya Fariz membuat Gea diam, dan menduduk. Membuat kedua orang tua mereka menatap bingung.
"Sebenarnya ada apa ini Fariz, coba jelaskan kepada kami?"
"Gea, dan saya sudah putus hubungan akibat Gea selingkuh dengan temannya sendiri, bernama Bimo. Dan mereka sudah melakukan hubungan intim dibelakangku dan kalian yang sebagai orang tuanya. Dan dia hamil."
"Apa?! Tidak mungkin putriku seperti itu!" Elak papinya Gea membuat putrinya semakin menunduk.
"Gea? Katakan jika omongan Fariz salah." bisik maminya. Dengan tatapan berkaca-kaca. Gea semakin menunduk lalu berbisik. "Maafkan Gea.."
"Gea khilaf."
"Jadi benar? Kau berselingkuh dan apa? Berhubungan intim tanpa status yang benar? Kau gila Gea!" bentak papinya membuat yang berada dihalaman belakang terkejut, Aisyah ingin mendatangi namun ditahan oleh Izak. "Jangan masuk, urusan orang dewasa, kau juga Aska diam saja disini. Jangan ikut campur tentang kakak-kakak kita."
Aisyah kembali terduduk dengan mengelus peliharaannya bernama Miko. Askapun begitu. Namun raut keduanya sungguh penasaran, begitupun dengan Izak yang sebenarnya juga ikut penasaran namun ia lebih memilih diam.
"Kita pulang sekarang, tolong maafkan Gea nak Fariz. Kami malu denganmu, dan kalian berdua bunda ayah Isyah."
"Tidak apa, kami paham. Pulanglah, saya akan memanggil Aska dibelakang." ujar Bunda lalu melangkah menuju ke halaman belakang. "nak Aska, ayo kedepan orang tua mu sudah menunggumu, kalian akan pulang."
"Bunda sebenarnya apa yang terjadi?"
"Tidak apa, bukan apa -apa." ujar bunda dengan senyum menutupi raut syoknya didepan anak anak.
"Lalu bang Fariz mana?"
"Abangmu di kamar, jangan diganggu dia sedang kelelahan."
"Baiklah."
Aisyah melangkah menuju teras dan sedikit mengintip melihat kedalam mobil ia menyipitkan mata dan ternyata ia melihat ka Gea yang sedang menangis, dikursi penumpang dengan maminya yang sedang memeluk seperti sedang menyemangati.
Aska duduk disamping papinya melirik kearah belakang mendapati kakak perempuannya yang menangis, "kakak kenapa pi?"
"Kau akan tau nanti."
"Gea, papi akan berbicara denganmu di rumah, jangan kabur atau mencari alasan. Papi ingin cerita aslinya. Mengapa kau sangat suka memalukan keluarga papi? Kamu dendam dengan papi hem?"
Gea menggeleng pelan, "sudahlah pi, kita obrolkan dirumah saja jangan disini, bahaya dijalan." ujar Mami membuat papi diam dan Aska semakin tidak mengerti, "ada apa sebenarnya? Mengapa mereka bertengkar?"
--
Didalam rumah, Aisyah langsung berlari menuju lantai atas dan mengetuk pintu abangnya dengan pelan kemudian membukanya dengan pelan karena pintu kamar abangnya tidak terkunci betapa terkejutnya bang Fariz pingsan di lantai.
"BUNDAAA!! AYAH!!! BANG IJAKKK!!" teriakan Isyah menggelegar membuat semuanya menghampirinya dan betapa terkejutnya mereka melihat aisyah putri mereka sedang memangku putra sulung mereka.
"Kenapa dengan abangmu nak?"
"Isyah gak tau, pas mau masuk langsung begini," paniknya juga karena khawatir dengan abang sulungnya itu, begitupun dengan bang izak yang langsung memanaskan mobilnya dan menunggu sang ayah yang sedang memapah tubuh putranya.
"Masya Allah nak, ada apa denganmu." ujar bunda dengan air mata yang sudah mengalir ke pipinya.
--
Next..
Vote, Comment, Like, and Favorite.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments