Happy Reading..
“Adek lurus aja nanti ada belok kanan adek belok lalu lihat ada tulisan xx belok kiri. Disitu kereta adek.”
“Oke ini beneran kan pak?”
“Bener dek masa saya bohong,”
“kalau begitu makasih pak. Semoga rejekinya lancar ya pak.”
“makasih dek.”
Sang satpam menggelengkan kepala menatap punggung belakang Aisyah, “jaman sekarang baru nemu gadis yang gak tau tempat buat naik kereta. Langka, gadis langka.”
Pas sekali kereta aisyah baru datang dan ia langsung memasukinya dan bertanya lebih dulu kepada satpam untuk memastikan yang lebih benar agar ia tidak kesasar. Dan akhirnya benar juga, gadis itu menghela nafas lalu bersyukur lega. “ternyata begini naik kereta sendiri. Sepi sih tapi gak papa deh. Dari pada bergantungan terus.”
Ia berdiri dan menyender di samping tiang dekat pintu. Disana ia bisa menatap kearah luar pemandangan kereta sampai ia mendengar alamat yang dibilang oleh abangnya tadi, ia melirik kearah jam ternyata cepat juga hanya sejam saja dan ia keluar dari kereta kemudian ia melangkah keluar dari stasiun namun ia bingung kemana ia akan pergi.
Ia pun bertanya kepada pak satpam lagi dan ternyata benar ia salah jalur ia masuk kembali dan keluar kembali ke arah yang dituju, sampai diluar ia mulai memesan onjek menuju lokasi audisi.
Tak lama pesanannya datang, “non Aisyah?”
“Ya pak, dengan bapak Sugito?”
“Ya non, pakai helmnya jangan lupa. Menuju ke lokasi yang tertera disini kan non?”
“Iya pak.”
“Jangan bilang non mau ikut audisi acting ya?”
“Kok bapak bisa tau?”
“Saya juga habis nurunin orang ke lokasi non ini. Semoga keterima ya non.”
“Makasih pak doanya.”
Mereka pun sampai ke lokasi dan ternyata sudah sangat penuh dengan para remaja yang ikut audisi itu, “wah penuh ya pak.”
“Iya non, kurang pagi non isyah datangnya.”
“Iya aku terlambat ya? Berapa pak, aku gak lihat di hp.” Ujarnya dengan membuka helmnya. “sepuluh ribu non.”
“Oh ini kembalian buat bapak aja buat anak bapak, makasih ya pak.”
“Alhamdulillah makasih non. Semoga berhasil.” Aisyah mengangguk dan tersenyum manis kemudian ia berlari kearah meja pendaftaran dan ternyata namanya sudah terdaftar hanya tinggal mengisi formulir.
“Loh emang saya udah bayar ka?”
“Ini udah ada kok yang transfer bernama Muhammad Fariz Abdullah. Adik kenal?”
Aisyah mengangguk, “nama abang aku kak, berarti udah di bayar ya? Kapan abang bayarnya?”
“Tadi pagi dik, sampai nitip pesan jagain adik saya ya mba. Gitu.” Aisyah menggaruk tengkuknya, “ya udah ini berkas dan syarat-syarat lainnya.”
“Dan ini kartu tanda pengenalmu, nomor panggilan dipakai didada sebelah kiri ya? Jangan sampai hilang. Kalau hilang bisa berabe.”
“Oke ka, makasih penjelasannya.”
“Sama-sama, semoga berhasil ya.” Aisyah mengangguk dengan senyuman manisnya, “Iya ka.” Aisyah berlalu dan masuk kedalam gedung dengan menggunakan tanda pengenal.
Sedangkan kakak kakak pendaftaran berkata, “gue yakin dia berhasil masuk.”
“Betul banget, attitudenya bagus, senyumnya manis, wajahnya natural, dan tidak angkuh maupun sombong. Pas banget dengan kriteria si paman sutradara.” Bisik yang lain tanpa didengar oleh anak anak pendaftaran hanya temannya saja yang dengar.
Aisya masuk dengan Langkah santai walaupun dalam hatinya ketar-ketir karena merasa gugup dan takut dengan tatapan orang tak dikenal. “Nomer 56 bernama Mika dan Nomer 57 bernama Aisyah harap masuk kedalam ruangan!”
--
Next..
Vote, Comment, Like, and Favorite.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Anna Malik
aku mampir.... 🤸♀️🤸♀️🤸♀️
2022-11-13
0