(06) AISYAH

Happy Reading.

Selesai makan ia langsung meninggalkan lokasi audisi lalu berjalan menuju mall dekat sana, ia ingin merasakan jalan jalan mengelilingi Mall dengan sendiriannya. Padahal dirinya tidak ada uang selain uang yang diberikan oleh bang Fariz kemarin.

“Ih lucu, aku mau tapi belum ada duit buat makan saja lah.” Ujarnya saat ia melihat sebuah boneka imut kesukaannya dan ia memotretkan dan mengirimnya ke grup keluarganya. Dengan tulisan, “isyah mau ini, belikan dong yang punya uang banyak, tag bang Fariz dan bang Izak.”

“Lagi dimana kamu nak? Segeralah pulang, atau mau ayah yang menjemputmu?”

“Isyah lagi di Mall yah, dekat dengan lokasi audisi tadi. Ayah gak usah, kerja aja isyah gak mau ganggu ayah.”

“Sebutkan Mallnya dek, siapa tau abang lagi disitu juga.”

“Di Mall xx bang, abang disitu kah?”

“Wah ya sudah, abang yang jemput kamu dek, abang lagi ngumpul sama temen abang di kafe Blueflo, kamu kemari saja tanya satpam kalau gak tau, jangan nyasar.”

“Iya abangku.”

Itulah pesan di grup keluarganya dan berhenti saat tidak ada lagi balasan dari abangnya, kemudian ia mencari pria atau wanita yang berpakaian berpolisi. “Permisi pak, mau tanya bapak satpam kan?” tanya polosnya.

“Iya saya satpam, bisa dibantu dek?”

“Mau nanya, kafe Blueflo di lantai berapa dan dimana tempatnya?” tanya Aisyah yang langsung dibalasi dengan senyuman, “lantai 3 dek, kamu cari aja dekat outlet Boutique Citra dah disampingnya baru kafe Blueflo.”

“Oke makasih pak. Eskalatornya dimana ya pak?”

“Disana dek.”

“Makasih sekali lagi pak.” Satpam itu mengangguk lalu tersenyum sampai ia tak sadar ada orang yang berdecak kearahnya, “bener-bener lo pura pura jadi satpam segala.”

“Habisnya dia polos banget nanya, “bapak satpam kan?” ya gua anggukin aja.”

“Cantik.”

“dan polos.”

“Jangan bilang dia jodoh lo?”

“Bisa jadi, doakan saja.”

“Ya, semoga dengan kehadiran gadis polos itu kau bertobat dan keluar dari dunia hitammu itu.”

“Ck. Jangan dibahas.”

Aisyah sudah berada di lantai 3 dan ternyata sangat dekat dengan boutique yang dimaksud pak satpam tadi dan ia melangkah masuk kedalam kafe Blueflo dan menengok kanan kiri dan dapat ia mendapati abangnya sedang meminum kopi latte dicangkir.

“Abang!”

Uhuk!

Abang Fariz terkejut dan tersedak akibat panggilan adiknya, “eh abang kenapa kok tiba-tiba begitu, kaget?”

“Ya kagetlah kamu tiba tiba muncul disamping abang. Gak liat abang lagi minum?” Aisyah menggeleng, “ngga, aku kira abang lagi main ponsel.”

“Hai kakak?” sapa Aisyah kepada dua teman abang Fariz. Lalu disapa balik, “hai Aisyah, udah gak nyasar lagi?”

“Alhamdulillah ngga, tadi dibantu sama satpam, oh iya bang emang satpam sekarang pakaiannya kayak polisi ya coklat gitu? Biasanya putih ama celana biru bukan?” tanya Aisyah membuat Bang Fariz dan dua temannya mengernyit, “kamu yakin dia satpam?”