Happy Reading.
Aisyah dirumah tidak menggunakan hijab karena tidak ada pria yang tidak muhrim kepadanya hanya dua kakak kandung yang muhrim dengannya sekaligus sang ayah. Bundapun begitu didalam rumah tidak menggunakan hijab tapi jika keluar rumah mereka akan menggunakan hijab karena aurat.
Sehelai rambut saja kelihatan itu akan menghambat jalannya menuju surga dan sebagai perempuan kita harus tau apa hukum diakhirat akan lakukan kepada kita sebagai kaum hawa, rambut mereka akan ditarik keatas sampai tercabut jika sehelai terlihat oleh orang tidak muhrim.
Aisyah tidak ingin di hukum seperti itu dalam akhirat, dan ia juga tidak mau jalan menuju surga ayahnya terhambat akibat dirinya yang tidak menjaga auratnya.
“Isyah, bunda pergi dulu ya?” pamit bunda dengan pakaian santainya yang seperti outfit anak kuliahan dengan sepatu sneakers. Aisyah menoleh kearah bunda dengan rambut yang baru saja ia ikat gulung keatas.
“Jangan terlalu sering kamu dekat dengan Meo, entar dicakar lagi ntar nangis.”
“Iya nggak bunda, Meo juga lagi tidur noh dipojokkan. Isyah kangen ngelus Meni.”
“Ya udah bunda pergi dulu ya.”
“Salim tanpa menyentuh bun.” Ujar Isyah yang langsung mengecup punggung tangan bundanya tanpa ia sentuh karena tangannya kotor terkena bulu buntal satu ini.
“Hati hati bunda!”
“Iya! Jaga rumah nak! Assalamualaikum!”
“Waalaikumsalam. Titip salam untuk para mama bun.” Teriaknya tanpa dibalas oleh bundanya yang sepertinya sudah sangat jauh, “yah bunda gak denger Men, Bunda udah jauh.”
“Aku ke kamar dulu ya meni, nanti kesini lagi saat yang lain udah bangun.” Ujarnya lalu menggendong Meni untuk masuk kembali kedalam ruangannya, sebelum masuk kedalam kamar ia mencuci tangan terlebih dahulu menghilangkan bakteri yang nempel di bulu kucingnya.
Sesampai di kamar ia langsung membuka laptopnya dan melihat naskah yang harus ia peragai di audisi besok. “Kisahnya tentang anak sekolah? Aku peragain peran siapa ya? Ah semoga aja ‘Nadine sahabat peran utama laki’ yang punya sahabat dan suka dalam diam? Oke semoga, berharap aja dulu apa lagi perannya berhijab, pas nih sama aku. Hehe.” Ujarnya dengan nada senang lalu menghapali dengan kalimat yang ia buat dengan mudah.
“Hai aska? Dari mana kamu?” ucap Aisyah memandang kaca disamping laptop dengan membayangkan dirinya yang berada dihalaman sekolah dihampiri dua cowo yang tak lain para sahabatnya. “hai juga Dine, kamu ngapain disini sendirian? Kita habis dari kantin.”
“makan? Kok gak bawain aku?” pura pura merajuk sampai Fito memberikan sebungkus roti rasa vanilla dan susu stroberi kepangkuannya, “ini buat kamu, tadi kita beli di kantin.”
“Eh iya, makasih Fito. Sini duduk gak pegel berdiri terus?”
“Aduh gak sabar ini ikut audisi, semoga dapet biar punya uang hasil tenaga sendiri. Semangat Aisyah!”
“Semangat Aisyah! Jangan teriak bisa tidak? Ruangan rumah kita gak kedap suara kayak orang kaya.” Komentar abang Izak. “Loh abang gak tidur? Kenapa bangun?”
“Laper, mau makan dulu, terus nunggu adzan habis itu tidur.”
“Ya udah tuh makan, bunda udah masakin semur daging kesukaan abang.”
“Oke, asik semur.”
“Semangat dek buat besok.” Aisyah mengangguk dengan senyuman, “iya abang jazakallahu khoiroh.”
“Amin. Makan yuk, isi perut?”
“Ayo!” semangat Isyah tak lupa menutup laptopnya dengan option sleep bukan shutdown.
Selesai makan abang Fariz baru saja turun dari kamarnya, “wih dah kelar aja makannya. Masak apa bunda syah?”
“Semur daging, Kentang balado dan sayur bening.”
“Wih mantap, cacing di perut udah nyanyi.” Aisyah memberikan sepiring isi nasi kearah abangnya lalu ia melangkah menuju ke dapur untuk mencuci piringnya. “Cukupkan? Kalau gak cukup ambil aja lagi isyah mau cuci piring dulu.”
“Oke adik yang cantikku.”
--
Next..
Vote, Comment, Like, and Favorite.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
VLav
iyaa siksanya bgitu
2022-07-02
0
Siti Fatimah
Lanjut terus kak salam hangat dari PENJARA CINTA MAFIA KEJAM 💪💪💪
2022-07-01
3
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Kalau urusan makanan pas! perasaan jadi ikutan pas karna merasa puas.
2022-05-21
0