Happy Reading.
“Gak jemput siapa-siapa.”
“Terus?”
“Cuma mau nganter adik abang doang, kalua abang sengaja bilang anter kamu, pasti kamu nolak kan?”
“Hehehe, iya sih. Jadi abang terpaksa bohong?” Bang Fariz mengangguk, “ternyata adik abang udah pinter naik kereta ya? Kapan-kapan kalau kamu keterima abang yang anter ya, gak ada penolakkan.”
“Baiklah. Isyah nurut aja ke abang."
"Good. Gadis pintar." Keduanya sudah tiba di rumah mereka dan benar saja, Isyah putri kecil keluarga Abdullah
sedang menunggunya di teras, "mengapa lama sekali? Kalian kemana dulu?"
"Assalamualaikum bunda, kita udah pulang sore ternyata macet dijalan jadinya baru nyampe sekarang. Oh iya tadi isyah habis malakin duit abang buat beli kue, yuk kita makan kue, cobain rasa baru bunda." ujarnya dengan melangkah masuk rumah bersama bunda meninggalkan abangnya yang sedang memarkirkan motornya.
"Apa namanya?"
"Tropical cake. Campuran potongan buah tropical kayak mangga, jeruk, apricot sama apa lagi tuh isyah lupa."
"Ya udah kamu mandi dulu gih, ganti pembalut, baru turun lagi. Dan satu lagi jangan lupa pakai hijab soalnya keluarga mami Aska mau datang kemari."
"Kenapa lagi bun?"
"Entah bunda juga gak tau, ayahmu tadi yang berkata setelah pulang dari kerja." jelas bunda lalu mengeluarkan kue yang dibawa putrinya setelah itu aisyah melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya bertujuan membersihkan badannya yang sudah lengket.
"Uh gerahnya."
Ia pun langsung segera masuk kedalam kamar mandi dengan membawa beberapa pakaian rumah yang sopan dan tak lupa dengan handuknya, setelah segar ia langsung keluar dari kamar mandinya dengan memakai sendal rumah berbulunya bergambar kelinci.
Aisyah melangkah dan duduk didepan meja riasnya lalu mengeringkan rambutnya sampai ia mendengar suara mobil yang berhenti didepan rumahnya ia mengintip dari jendelanya lalu ia dengan segera merapihkan penampilannya dan mencepol rambut panjang sebahunya dengan jepitan.
Setelah itu ia mencari jilbab pergonya berwarna hitam, dan keluar kamar dengan mengantongi ponselnya disaku bajunya. Ia turun dari tangga dan melihat mami dan papinya Aska, serta Askanya dan kakak perempuannya.
"Malam om, tan, ka, dan as?" sapa Aisyah menyapa tamu orang tuanya lalu menyalami tangan kedua orang tua Aska dan tangan kakak nya.
"Malam juga Isyah? Apa kabar? kamu semakin cantik saja."
"Hehe, tante, bisa saja. Jadi mayu aku."
"Manyun yang ada." saut Aska teman kecilnya yang suka meledekinya sampai dirinya nangis. "Aska sirik nih, udah jarang ketemu masih aja ketus." dumel Aisyah lalu sang ayah memanggilnya untuk membantu bunda didapur. "Baik ayah, isyah permisi kebelakang dulu ya semuanya." sopannya samar-samar ia mendengar percakapan ayah dan keluarga Aska.
"Bunda, kedatangan keluarga Aska ngapain?"
"Gak tau bunda nak, sampai satu keluarga berkunjung sepertinya ada masalah serius."
"Masalah?"
"Udah yuk kita kedepan, kamu bawa kue-kuenya aja biar bunda bawa minuman." dituruti oleh Aisyah yang mengikuti langkah belakang bunda. Setelah itu keduanya duduk disofa yang sama dengan ayah.
"Silahkan diminum dan dimakan kuenya," tutur bunda dengan senyumannya. "Terima kasih bunda isyah, jadi ngerepotin." balas mami Aska dengan senyum.
"Ah tidak repot."
"Begini kedatangan kami, hanya ingin silahturahmi sekaligus membicarakan perjodohan Gea putri kami dengan putra sulung anda Fariz."
"Hah?" Melongo isyah menatap abang Fariz dan kakak Gea dengan bergantian, namun isyah melihat tangan mengepal milik abangnya yang sedang menahan emosi.
"Seperti yang kami ketahui, bahwa putra anda dengan putri kami sedang menjalani hubungan spesial."
"Mohon maaf memotong pembicaraan om, dan fariz ingin berkata jujur. Sepertinya Gea belum bercerita jujur kepada kalian." Ujar tegar bang Fariz dengan nada dingin sekaligus tegasnya membuat Gea meremas gaunnya dengan perasaan takut.
--
Next..
Vote, comment, Like, and Favorite.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Siti Fatimah
💪💪💪💪 Semangat terus ya
2022-07-01
1