Aku istri kontrak bosku
Eps 4
POV TOPAN
Hari ini adalah hari yang paling membosankan.
Entah kenapa dari kemarin badan ini tak bisa di ajak kompromi.
"Maaf pak, siang ini ada meeting dengan perusahaan pak Budi" ucap Zahra sekertarisku.
"Oke" ucapku.
Begitulah aku Dingin dan tak banyak bercanda bahkan teman sekantor pun memanggil aku si Dingin,
Aku langsung menuju ke ruangan meeting, ternyata semuanya sudah hadir disini.
"Maaf saya terlambat" ucapku seramah mungkin.
"Iya pak gak papa" ucap pak Budi.
Setelah selesai meeting aku langsung pulang, rasanya aku ingin rebahan saja di rumah, badanku rasanya panas.
Dengan kecepatan penuh aku melajukan mobilku untung saja jalanan tidak begitu ramai.
Saat aku sampai di rumah, aku langsung membuka pintu dan duduk di Sofa ruang tengah.
Aku melihat Nita istri baruku itu mendekat dan menyentuh dahiku, dan setelah itu aku tak ingat apa apa lagi.
Saat aku bangun, aku sudah berada di kamar, aku melihat jam dinding menunjukan pukul 14:30wib.
Aku bangun dan duduk di tepi ranjang, rasanya kepalaku pusing dan aku lemas sekali.
"Kamu kenapa pan" tanya mamah yang langsung masuk ke dalam kamar, dan di susul oleh Nita yang membawa nampan.
"Gak tau mah rasanya kepala Topan sakit" jawabku.
"Makan dulu mas biar aku suapin" ucap Nita sambil menyodorkan sendok ke mulutku.
"Makasih" ucapku.
Dia hanya mengangguk dan melanjutkan menyuapiku.
Sebenarnya aku tak terlalu suka dengan Nita, tapi aku yakin dia wanita baik dan bisa memberiku anak yang baik juga.
Apa aku terlihat begitu jahat jika harus meminta bayi dan meninggalkan ibunya nanti. Tapi mau bagaimana lagi mamah mendesak aku untuk segera punya anak.
'Maafkan saya Nita' batinku.
Aku menatap wajah Nita sebenarnya dia cukup cantik jika sering perawatan, mungkin karena dia tak punya uang cukup untuk pergi ke salon dan mempercantik diri.
"Nit besok itu saya ke kantor ya" tanyaku.
"Iya mas" jawabnya singkat.
Mungkin karena dulu saat masih sama sama bekerja kita gak sering ngobrol jadi terasa canggung jika harus ngobrol panjang lebar.
Paginya aku sudah bersiap mau ke kantor, aku melihat Nita baru selesai ganti baju, dia memakai baju gamis yang sudah lusuh bahkan warnanya pun mulai memudar dan kerudung yang sudah lusuh.
"Apa kamu akan memakai baju itu ke kantor Nit" aku memberanikan diri untuk bertanya.
"Iya mas emang kenapa jelek ya" jawabnya
"Bukan jelek cuman kurang pas aja" ucapku
"Maaf mas tapi aku tak bawa baju banyak jadi bajunya ada di rumah ibu" ucapnya.
"Iya gak papa" ujarku.
Aku masuk ke mobil dan Nita mengikutiku dari belakang, aku membukakan pintu untuk Nita.
Mobil aku lajukan pelan karena masih pagi,
Aku menghentikan laju mobil di parkiran sebuah Butik yang cukup besar, langganan mamahku dan butik itu buka 24 jam non stop jadi mau datang kapan saja pasti buka.
"Turun Nit" titahku
Tanpa banyak tanya Nita langsung turun aku pun turun dan menyusul Nita.
Kita masuk bersama ke dalam, Nita tak banyak tanya hanya menundukkan kepalanya.
"Silahkan bu pak mau baju yang mana" ucap salah seorang pegawai disana.
"Tolong carikan gamis yang pas untuk dia" ucapku sambil melirik Nita.
"Ayo bu biar saya antar" ucap pegawai itu pada Nita.
Aku duduk di kursi tunggu, aku mengambil hp yang ada di saku celana, cuma ingin melihat gimana keadaan dunia maya.
"Pyuhh membosankan" gumamku saat melihat berita itu itu saja.
"Kalau yang ini gimana mas" ucap Nita.
Aku langsung melihat Nita sungguh dia terlihat cantik sekali memakai gamis warna Navy blue.
"Mas" ucapnya lagi yang menyadarkanku dari lamunan.
"Iya ambil saja" ucapku masih memperhatikannya.
Ada yang bergejolak di dada, dan rasanya aku mulai sedikit suka kepada Nita.
Aku dan Nita menuju ke kasir untuk membayar baju tadi.
"Semuanya jadi satu juta delapan ratus" ucap penjaga kasir itu.
Aku menyodorkan kartu Atm ku untung saja butik ini bisa menerima card dan cash.
Jadi aku tak harus mengambil dulu uang ke atm.
Aku dan Nita keluar dari Butik entah kenapa mataku seakan terhipnotis oleh Nita sehingga aku mencuri pandang padanya.
'Ah Nita kamu memang orang yang tepat' batinku.
"Terima kasih mas udah beliin aku baju" ucapnya
"Iya sama sama" jawabku.
"Nit sekarang ada pertemuan di kantor kamu ikut ya" tanyaku padanya.
"Tapi mas aku malu kalau harus ketemu orang banyak" ucapnya dengan lembut.
Hatiku makin tak karuan, apa aku jatuh cinta ya, semoga saja Nita punya perasaan yang sama.
Mobil sudah terparkir di parkiran kantor, aku turun dan membukakan pintu untuk Nita.
"Mas aku ganti dulu baju ya" tanya Nita
"Iya saya tunggu di ruangan saya" ucapku.
Jujur saja aku tak bisa bicara banyak karena rasanya dada ini mau meledak jika terus dekat dengan Nita.
Tok.. Tokk..(ketukan pintu)
"Boleh aku masuk mas" ucap Nita di balik pintu.
"Masuk saja Nita kamukan istri saya jadi bebas masuk kapan saja" ucapku.
Namun aku di buat terkejut dengan penampilan Nita..
"Cantik" ucapku
"Apa mas" tanya Nita.
"Hah tidak Nit" ucapku gelagapan karena ketahuan aku memuji dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments