Aku Istri Kontrak Bosku
Hari ini adalah hari paling melelahkan, menjadi seorang Office girl di sebuah perusahaan besar yang setiap hari lantai harus bersih, jendela harus selalu putih.
Membuatku tak pernah diam kecuali jam istirahat.
"Nit, pak topan memanggil" ucap vita sahabatku
"Ada apa vit, gajian " tanyaku becanda sambil menyenggol tangannya.
"Gajian mulu kan udah kemarin" jawabnya agak kesal.
Vita pun pergi mengambil sapu dan lap pel yang sedari tadi aku pegang.
Tanpa menunggu lagi aku langsung pergi ke ruangan pak Topan.
"Permisi pak, anda memanggil saya" ucapku sopan.
"Silahkan masuk Nita" suara pak Topan terdengar berat.
Aku pun masuk dan berdiri agak jauh dari tempatnya duduk, Dia hanya melirikku sebentar lalu kembali mengutak atik laptopnya.
Lama aku menunggu, dia langsung mempersilahkan aku duduk di kursi,
'Kenapa gak dari tadi coba mempersilahkan aku duduk' batinku
Pak Topan bangkit lalu ia berjalan ke arah brangkas kantor, pak Topan mengambil uang segepok dan langsung meletakkan di hadapanku. Aku hanya menelan saliva.
Lalu ia mengambil lagi uang asing, sepertinya uang itu dolar luar negri, jika di tukarkan dengan uang indonesia mungkin aku dapat uang sekoper, itu pun menurut bibiku yang pernah menjadi TKW di luar negri, aku mana pernah kesana, hahaha.
Lalu pak Topan mengambil 4 kotak perhiasan dan ia membuka satu persatu kotak itu di dalamnya ada kalung, gelang, anting, cincin berlian. Apa pak Topan tidak takut jika uang dan perhiasannya hilang ya.
Lagi lagi aku hanya menelan saliva, aku yang miskin ini melihat uang berceceran di meja ingin rasanya aku ambil dan membelanjakannya tapi kesadaranku masih sehat aku tahu itu uang orang lain dan bukan milik kita.
Pak Topan mendekat ke arahku.
"apa uang dan perhiasan itu cukup untuk meminangmu" ucapnya
Aku tersentak mendengar ucapannya, aku yang hanya seorang OG mana pantas bersanding dengan menejer sekaligus Ceo di perusahaan ini.
"Maksud bapak apa" tanyaku
"Jika kamu mau menikah denganku maka ini semua akan menjadi milikmu" ucapnya dingin.
"Tapi pak saya cuman orang miskin tak berpendidikan mana ada bos menikah dengan pegawainya sendiri" ucapku sambil menunduk, mungkin saja dia sedang nge Prang.
Dia terseyum seperti ingin mentertawakanku.
"Aku tidak bercanda Nita, aku serius" ucapnya masih terlihat dingin.
Aku hanya diam.
Begitulah pak Topan dia dingin dan terbilang gila kerja, sehingga tak ada waktu untuknya dan keluarganya.
Namun satu bulan yang lalu dia di desak oleh ibunya untuk segera menikah, ibunya ingin sekali mempunyai cucu.
Jika di lihat dari fisik pak Topan lumayan tampan dan body yang sispek, siapa sih yang gak mau sama dia yang kaya.
"Gimana kamu terima tawaran saya" suara pak Topan mengagetkanku.
Aku yang sedang melamun jadi tersentak kaget mendengar suaranya.
"Apa pak" tanyaku karena asik melamun jadi gak tau pak Topan ngomong apa.
"Jadi gini Nita kamu mau gak jadi istri kontrak saya" jawabnya dengan sedikit kesal.
"Istri kontrak maksudnya gimana pak" tanyaku lagi karena belum mengerti penuh.
"Jadi gini mamah saya ingin segera mempunyai cucu jadi saya akan sewa kamu sampai kamu bisa memberikan anak padaku dan sebagai gantinya aku akan berikan uang itu padamu" jelasnya.
"Maaf pak saya bukan wanita sepeti itu, saya wanita baik baik" ucapku tegas.
"Iya saya tau makannya saya meminta anak padamu, jika saya hanya ingin enaknya saja saya tidak akan minta sama kamu" ucapnya terjeda " krikil di jalan pun sudah cukup jika untuk memuaskan nafsuku" ucapnya lagi.
Pak Topan mengerang prustasi.
"Silahkan pergi dan pertimbangkan matang matang tawaranku" ucapnya dingin sambil memunggungiku.
Aku cukup tau diri mungkin pak Topan marah padaku karena menolak tawarannya.
Kira kira pukul 4 sore sudah waktunya pulang.
Mengingat bapa sedang di rumah sakit karena punya penyakit usus buntu dan sudah cukup parah, aku langsung naik ojek dan langsung menuju rumah sakit.
Saat tiba di rumah sakit aku membuka pintu ruangan dimana bapak di rawat terlihat ibu dan puput adikku sedang duduk dekat bapak.
"Nit kamu sudah pulang " tanya ibu yang menyadari aku masuk.
"Iya buk" jawabku
" Nit kata dokter bapak harus di oprasi dan harus sesegera mungkin karena jika di biarkan bapa akan semakin parah" ucap ibu to the poin.
"Apa kamu bisa meminjam dulu uang kepada bosmu Nit" ucap ibu lagi.
Aku terdiam sejenak, jika aku pinjam uang kantor pasti tidak akan di kasih karena gajihku saja hanya cukup untuk makan.
'apa aku terima saja tawaran pak Topan'batinku.
Aku masih duduk termenung di kursi tunggu.
Lalu dokter menghampiriku.
"Bagaimana bu apa pak Robi akan di oprasi jika keluarga mengijinkan nanti malam akan di lakukan oprasi" ucap dokter itu.
"Baik dok saya akan membayar administrasi dan menandatangani surat persetujuannya" ucap seorang lelaki yang tak asing di telingaku.
Siapa dia???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
fitria
next ka
2023-01-27
0
Atmody Mody
Mampir ya thor
2022-12-11
0
Dede Imas Madaraisahdi
baru mampir KK 🤭, kesan pertama menyenangkan ☺️
2022-11-22
0