UF K

Sudah beberapa minggu berlalu sejak Kayla resmi pindah ke kampus baru ini, untung nya Lisa juga melanjutkan S2 nya di tempat ini dengan jurusan yang masih sama. Dan yang lebih menggembirakan lagi mereka saat ini sekelas, membuat Kayla merasa tidak sendiri karena ada sahabat nya.

Lisa yang kini, sangat jauh berbeda dengan Lisa yang dulu tampil ala kadar nya dan cendrung cuek dengan penampilan. Sekarang gadis itu modis dalam berpenampilan, Kayla terpana dibuatnya. Betapa banyak perubahan orang-orang dan lingkungan sekitar yang dia tinggalkan. Lisa saat ini seorang mahasiswi pasca sarjana program study management sama dengan Kayla.

Dan Lisa juga bekerja sampingan sebagai seorang model amatiran, untuk menunjang kebutuhan dan gaya hidupnya. Kayla bangga, punya teman mandiri dan pekerja keras seperti Lisa.

Tapi yang membuat Kayla merasa dilema adalah dia harus berada satu kelas juga dengan orang yang selama ini selalu mengganggu pikiran nya. Selain dengan Lisa, dia juga harus berada dikelas yang sama dengan Rayhan dan Agung. Sedangkan Candra dan juga Doni, mereka ada dikelas lain.

Sejujurnya, dari lubuk hati terdalam Kayla merasa bahagia bisa dekat dengan Rayhan. Walaupun dia tau bahwa perasaan dalam hatinya ini tidak disukai Allah. Mengingat tidak ada ikatan apapun antara dirinya dan Rayhan. Tapi hati tetap lah hati, dan perasaan juga tak bisa dibohongi. Memang ada manusia yang sanggup membodohi dan menolak kebenaran perasaannya? Tentu tidak, begitu juga dengan Kayla.

Tapi lagi-lagi dia harus menelan pil pahit kenyataan, bahwa Rayhan masih bersikap seolah tak mengenalnya. Bahkan menyapa saja tidak pernah pria itu lakukan, dan Kayla sadar betapa dalam luka yang pernah dia torehkan pada Rayhan dulu. Hingga pantas mendapat perlakuan seperti ini dari Rayhan.

"Kayla, ayo ke kantin bareng." Ajak agung sambil menghampiri tempat duduk Kayla dan Lisa. Ada Rayhan dibelakangnya, tapi tak berniat untuk menoleh atau menyapa. Membuat Kayla lagi-lagi harus membatin kecewa.

"Iya kak Agung, duluan aja nggak papa." Tolak Kayla yang merasa Rayhan tidak akan nyaman jika bersamanya.

"Udah nggak papa Kay ikut aja yuk, disana ada kak Can juga." Lisa ikut menimpali, bersemangat ingin bertemu pacar nya.

Oh, satu lagi. Kayla juga sempat terkejut mengetahui Lisa dan Candra sudah berpacaran sejak dua tahun lalu, sepertinya dirinya memang banyak ketinggalan berita setelah pergi.

"Gak apa Lisa, kamu pergi aja duluan. Aku belum laper." Kayla kembali menolak, setelah melirik Rayhan. Dan melihat pemuda itu melengos kesal.

"Kalo dia gak mau, jangan di paksa!" Timpal Rayhan dengan dinginnya.

"Ayo ikut, lo mau sama siapa disini hah?!" Lisa mulai memaksa sambil menarik tangan Kayla. Mau tidak mau gadis itu menurut.

Mereka berjalan bersisian, dengan Lisa dan Agung di depan yang tampak seru dengan perbincangan mereka. Sedangkan Kayla bersisian dengan Rayhan, pria itu berjalan santai dengan kedua tangan bersembunyi disaku celana.

Kayla berulangkali menyebut istigfar dalam hati saat menyadari ketampanan Rayhan tidak pernah berubah. Kayla buang muka, tak ingin terjerumus dalam zina mata.

"Kenapa lo?" Tanya Rayhan yang menyadari gelagat aneh dari gadis di sampingnya.

Kayla menoleh sekilas, lalu menggeleng tanpa menjawab pertanyaan Rayhan. Dan respon Kayla ini, membuat Rayhan sedikit terluka.

Benarkah sama sekali tidak ada perasaan dari gadis itu untuknya, hingga untuk menjawab pertanyaan nya pun terkesan enggan. Bahkan sudah beberapa kali mereka berpapasan, bahkan pernah duduk bersama dalam kelompok pembelajaran tapi tak pernah sekalipun Kayla menyapanya. Membuat Rayhan semakin larut dalam kekecewaan. Selain itu, Rayhan juga tak memiliki keberanian untuk menyapa gadis itu lebih dulu. Takut tidak mendapat respon, hingga dia lebih memilih banyak diam saat bersama Kayla.

"Lo berubah." Ucap Rayhan sarkas, sontak membuat Kayla langsung menoleh.

"Kakak juga berubah." Jawab nya kemudian. Membuat Rayhan menghentikan langkahnya, lalu menatap tajam pada Kayla. "Cuma orang bodoh yang nggak berubah setelah dikecewakan!" Pungkas nya kemudian berjalan cepat mengejar Lisa dan Agung.

Kayla menatap lirih punggung Rayhan yang berjalan menjauhinya, ternyata sudah sejauh itu jarak yang membentang diantara mereka. Dinding kebencian dan kesalahpahaman yang menjulang tinggi, ditambah ego masing-masing yang tak terkendali.

"Kangen kak Ray yang dulu." Lirih nya sambil kembali berjalan mengikuti ketiganya.

* * * * * * * * * * *

Dikantin, hati Kayla lagi-lagi diuji dengan kekecewaan saat melihat gadis yang tempo hari mencium Rayhan dengan riangnya menghampiri mereka.

Gadis bernama Clara itu langsung mengambil posisi disamping Rayhan, entah dari mana datang nya gadis itu. Karena selama beberapa minggu disini, baru hari ini Kayla melihat kehadirannya.

Rayhan melengos kesal saat Clara sibuk memperbaiki riasan wajah nya. Lalu bertanya pendapat Rayhan.

"Aku udah cantik belum?" Tanya nya dengan antusias, membuat Kayla membuang muka tak sanggup melihat.

Rayhan memutar mata, jengah. Lalu menjawab. "Udah." Tanpa menoleh sedikitpun.

Lisa, Candra, dan juga Agung menatap tidak suka pada gadis itu. Sedangkan Doni hanya acuh dengan melanjutkan makan nya.

Sedangkan Kayla, ada di pihak Doni. Berpura-pura main ponsel, padahal berusaha menutupi gejolak cemburu dalam hatinya.

"Lo anak fakultas mana sih? Kenapa bisa kesasar disini?" Tanya Lisa mengungkapkan rasa tidak sukanya.

"Ah iya, gue lupa kenalan ya sama kalian." Clara memasukkan cermin nya kedalam tas.

"Gue Clara Octavia anak bapak menteri, prodi sastra. Calon tunangan nya Han!" Ucap nya dengan senyum manis, lalu mengulurkan tangan pada Lisa.

"Rayhan!" Koreksi pemilik nama, cukup Agung saja yang menyebutnya Han.

Lisa menjabat tangan Clara dengan malas, lalu memperkenalkan satu-satu temannya.

"Gue Lisa, Dia Agung." Menunjuk Agung.

"Dia Candra pacar gue, dan itu Doni." Ucapnya sambil menunjuk Candra dan Doni bergantian. Yang di tunjuk hanya tersenyum hambar.

"Dan ini, sahabat gue Kayla Natasha Wijaya. Anak nya Tuan Wijaya! Lo pasti kenal kan siapa bokap nya?!" Pungkas Lisa dengan nada tak kalah sombong dari Clara tadi.

Emang nya cuma bokap lo yang berkuasa! Lisa menyeringai puas saat melihat raut wajah Clara yang berubah pias.

"Lisa." Tegur Kayla sambil menepuk bahunya, tak suka dengan yang baru saja di ucapkan Lisa.

"Ooh. Lo anak nya Tuan Wijaya, gue nggak nyangka sih haha. Gue kira anak konglomerat sekelas Tuan Wijaya itu cantik, modis, stylish, gaul. Tapi ternyata dugaan gue sedikit meleset ya, haha." Clara menatap remeh pada Kayla.

Gadis itu hanya mengangguk sambil tersenyum di balik cadarnya, merasa tak terganggu sama sekali dengan celaan yang barusaja diucapkan Clara.

"Emang ada yang salah dengan penampilannya? Nggak kan!" Bentak Lisa merasa tidak terima sahabat nya direndahkan.

Sedangkan para lelaki dari tadi hanya diam dan sibuk menelan makanan nya masing-masing. Merasa tidak perlu ikut campur dalam perdebatan panas antara Lisa dan Clara.

"Yaa gue nggak bilang salah sih." Menatap Kayla sambil mengangkat kepalanya. "Cuma kurang modis!" Tambah nya sambil mengibaskan rambut panjangnya, hampir mengenai wajah Rayhan jika saja pria itu tidak cepat menghindar.

Lisa semakin tersulut emosi, ingin langsung membentak Clara tapi suara Rayhan lebih dulu mengejutkan semua orang.

"Kepribadian seseoang, bisa diliat dari penampilan nya!" Rayhan melirik Kayla beberapa saat. Melihat mata berbinar terpancar dari gadis itu.

"Udah-udah, kenapa jadi pada bahas baju sih! kita lagi makan bukan lagi review baju." Timpal Candra sambil menyikut lengan Lisa,menyuruh agar gadis itu berhenti mendebat Clara.

"Han, gue suapin ya!" Ucap nya sambil merebut garpu di piring Rayhan.

Pria itu mendengus kesal, lalu memberikan tatapan elang nya pada Clara.

"Buka mulutnya. Aaaa!" Clara tetap melancarkan aksinya, seolah tidak mempan dengan tatapan Rayhan.

"Gue bisa sendiri!" Rayhan kembali merampas nya dari tangan Clara.

Gadis berpakaian minim itu menunduk untuk menjangkau minuman di ujung meja, membuat belahan dadanya terekspos kemana-mana.

Astagfirullah! Gumam Kayla dan Agung bersamaan. Mengundang tatapan tidak suka dari Clara.

"Kenapa?!" Tanya Clara dengan nada membentak, membuat Rayhan lagi-lagi mendengus kesal.

"Mbak, dijaga auratnya. Itu mengundang dosa untuk yang melihat dan memperlihatkan!" Ucap Agung sambil menunduk, tidak mau sampai mengotori mata suci nya lagi. (wkwk)

"Suka-suka gue lah! Kalo takut dosa gak usah diliat!. Nih ya, mending gue yang pake baju begini tapi jujur! Daripada yang pake baju kegedean tapi ternyata punya niat jahat mau celakain orang lain! Biasanya ******* kan begitu!" Ucapan Clara kali ini sukses menyulut kemarahan Rayhan yang sejak tadi berusaha dia tahan. Tapi belum sempat mengeluarkan amarah nya, Kayla lebih dulu menyentak ucapan Clara.

"Mohon maaf sebelumnya! Tapi tolong jangan merendahkan hijab dan ajaran agama saya! Kamu orang Islam kan? Seharusnya kamu tau, semua bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan itu adalah aurat yang nggak boleh dilihat. Dan dosa dari aurat yang kamu pertontonkan di depan laki-laki lain, semua di tanggung ayah mu nanti. Saya nggak nyuruh kamu untuk jadi seperti saya, itu hak kamu. Tugas saya hanya memberitahu!" Kayla menjeda kalimat panjangnya, lalu melanjutkan saat semua terdiam.

"Dan satu lagi! Soal perspektif orang banyak yang mengira wanita bercadar itu adalah *******, kalian salah besar! Kami bukan *******, kami hanya berusaha menjalankan perintah Allah untuk mengurangi sedikit dosa dan azab Allah. Saya juga pernah ada diposisi kamu, dengan gaya hidup yang kamu anut sekarang. Tapi, apa yang saya pakai saat ini jauh lebih nyaman dari itu semua!" Kayla meluapkan kekesalan nya sambil sesekali menatap tajam pada Clara.

Gadis itu hanya bungkam, tak punya jawaban lagi untuk mendebat Kayla.

"Saya beritahu satu hal." Ucap Kayla lagi setelah terdiam lama, mengundang tatapan dari semua orang dimeja ini.

"Laki-laki itu mempunyai sifat penasaran dan ingin tau yang besar, penampilan terbuka seperti kamu tidak akan lebih menarik perhatian mereka dibanding penampilan kami yang seperti ini. Karena tabiat nya, seorang laki-laki selalu ingin mencari tahu apa yang tertutup. Maaf kalau saya salah bicara, Assalamualaikum."

Kayla beranjak, meninggalkan semua orang yang bungkam. Termasuk Lisa dan juga Rayhan yang kehilangan kata-kata mendengar ucapan gadis itu.

Senyum samar lagi-lagi terbit di garis bibir Rayhan. Betapa gadis itu memang sudah banyak berubah. Dan ucapan Kayla tadi memang terbukti benar, karena setelah kembali nya dia dengan penampilan seperti itu berhasil membuat Rayhan menjadi lebih tertarik dan penasaran walaupun selalu dia pendam dalam diam.

* * * * * * * * * *

Terpopuler

Comments

Lela Lela

Lela Lela

jgn di pendam dong raihan

2022-12-02

0

Li Yut

Li Yut

Top bgd Kayla..

2021-10-19

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

kalah telak kau clara😅😅

2021-08-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!