UF E

Kayla melangkah cepat, melintasi lorong panjang jalan penghubung antara parkiran terdekat dengan gedung kampus nya.

Hari ini, gadis itu memiliki 2 jam kuliah siang.

Tapi Kayla sengaja datang lebih pagi karena menyerahkan tugas susulan nya pada dosen. Karena urusan perusahaan beberapa hari lalu, memaksa nya harus bolos kuliah dan ketinggalan beberapa tugas.

Dan setelah pulang dari Turki. Kayla mengkebut semua tugas nya agar tidak terlalu jauh ketinggalan materi.

Kayla punya target, dia harus secepatnya mendapatkan gelar Master nya agar bisa kembali pulang ketanah air sesuai janji papanya.

Tuan Wijaya meminta anak nya berjanji, tidak akan pulang ke tanah air sebelum lulus S2. Dan karena hal itulah Kayla mati-matian mengejar target nya.

" Hallo Ay, dari mana saja?" Suara laki-laki menyapanya. Terdengar tidak asing, membuat Kayla menoleh pada sang pemilik suara.

Kayla terkekeh dibalik cadarnya. " Assalamualaikum.. Aku ada project beberapa hari lalu." Jawab nya kemudian.

Laki-laki itu mensejajarkan langkah nya dengan Kayla. " Waalaikumsalam.. Maaf lupa."

Ucap nya sambil menggaruk tengkuk.

"Jangan kebiasaan lupa, mengucap salam itu sunnah dan wajib menjawab bagi yang mendengar. Berapa kali aku jelasin, Alex."

Pria bernama Alex itu terkekeh lagi. membuat Kayla mencebik kesal. "Kamu kalo dibilangin malah ketawa-ketawa nggak jelas." Dengus Kayla sambil menoleh sekilas pada Alex.

"Aku sengaja lupa biar kamu ingetin. Katamu, saling mengingatkan dalam kebaikan itu dapat pahala kan?"

Kayla tertawa, merasa lucu dengan ucapan Alex. Pria ini selalu saja bisa membuatnya tertawa. Alex Pratama seorang pria keturunan Jerman blasteran Indonesia. Kayla mengenal pria ini saat tidak sengaja bertemu dengan nya dulu karena Kayla hampir tersesat di kampus luar biasa luas ini.

Dan Alex dengan baik hati nya bersedia mengantar Kayla ke ruangan dosen dan sejak saat itu lah mereka berteman.

Saat itu, Kayla masih belum bercadar. Dan Alex terpesona dengan kecantikan nya. Awal nya Alex mendekati Kayla karena tertarik dengan paras indah dan tubuh molek nya.

Tapi lama kelamaan Alex sadar, dia memang jatuh cinta pada Kayla. Bukan hanya sekedar tertarik pada kecantikan nya saja.

Dan saat 1 tahun yang lalu, Kayla memantapkan hatinya untuk menutup semua bagian tubuh nya dan juga bercadar. Alex lah orang pertama yang mendukungnya, yang menguatkan Kayla agar selalu istiqomah dalam menjalani keputusannya.

Keputusan Kayla untuk bercadar, membuat Alex jatuh semakin dalam perasaannya untuk Kayla. Alex jatuh cinta pada Kayla, bukan hanya pada paras indah nya. Tapi pada akhlak tutur kata, kebaikan, kepandaian, dan semua yang ada dalam diri Kayla.

Pernah satu hari, Alex sedang mengalami kesulitan ekonomi. Keluarga nya di Jerman sedang ada problem dan tidak bisa memberi jatah bulanan untuk Alex. Kayla dengan baik hatinya memberikan Alex uang hasil tabungan nya beberapa bulan. Namun Alex menolak, tentu dia harus menjaga harga dirinya di depan Kayla.

Dan Kayla tetap memaksa agar Alex menerima uang itu, dengan syarat Alex harus mengajari nya Bahasa Arab. Dan akhir nya Alex setuju. Dan sejak saat itu lah, Alex memantapkan hatinya untuk mencintai Kayla sepenuhnya.

Tapi melihat sikap dan kepribadian Kayla, tidak mungkin gadis itu akan menerima jika di ajak berkencan. Maka dari itu Alex memutuskan untuk memendam perasaan nya pada Kayla. Biarlah hanya dia dan Allah yang tahu betapa besar dan dalam rasa cinta nya untuk Kayla.

"Habis ngumpul tugas kamu kemana Ay?" Tanya Alex lagi, setelah beberapa waktu keheningan menemani perjalanan mereka.

Kayla kembali terkekeh, lucu sekali nama panggilan Alex untuknya. Pria itu hanya mengambil dua kata dari namanya K"ay"la.

Kayla selalu terkekeh geli jika mendengar Alex memanggilnya 'Ay' sangat aneh menurut Kayla.

"Aku belum sempat sarapan, mungkin habis ini mau ke kantin. Kamu mau ikut?"

"Oke, sampai ketemu di kantin Ay!" Pungkas Alex lalu memisahkan diri di persimpangan koridor.

* * * * * * * * * * *

pukul 11 PM cairo.

Kayla baru keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri.

Gadis itu langsung merebahkan diri diatas kasur untuk mengusir lelahnya setelah kegiatan padat hari ini.

Belum lagi dia harus selalu mengontrol perkembangan kerjasama dengan perusahaan Roland yang ada di Turki.

Ah, bicara soal Roland. Kayla teringat lagi kata-kata Roland yang selalu mengganggu pikiran nya beberapa hari ini.

"Apapun alasan lo pergi hari itu. Tetap nggak bisa membenarkan tindakan lo yang pergi seenaknya. Lo tau nggak, semua orang berfikir lo itu kenapa-kenapa. Semua orang ngira lo diculik, atau di sandera. Kami hampir sebulan penuh cari lo keliling Jakarta, bahkan Ian bayar detektif swasta ternama untuk mencari keberadaan lo. Tapi setelah itu, tiba-tiba lo kirim surat untuk Rayhan dan minta dia untuk ngelupain lo.."

"Lo bilang, cuma kasian sama Rayhan karena dia nggak dapet kasih sayang dari papa. Makanya lo mau jadi pacar dia kan? Lo juga bilang, dia nggak pantas jadi pacar lo. Karena lo adalah gadis cantik sempurna, punya harta dan kekayaan, pintar dan juga keturunan bangsawan. Sedangkan dia, cuma seorang laki-laki biasa."

Kata-kata Roland itu sudah seperti aliran listrik yang menyengat seluruh tubuhnya. Bagaimana tidak, Kayla merasa sama sekali tidak pernah menulis surat untuk Rayhan. Apalagi menuliskan kata-kata yang diucapkan Roland. Sama sekali tidak pernah.

Air mata menerobos pipi Kayla, membayangkan bagaimana perasaan Rayhan saat menerima surat yang kata Roland darinya.

"Ya Allah, siapa yang tega fitnah aku.. Kalau gini, Kak Ray pasti sangat benci sama aku.."

*Kak Ray.. Aku kangen!

Drddrrrrrtt*

Ponsel milik Kayla bergetar di atas nakas, membuat tangisan nya seketika berhenti.

Ada apa, sekretaris Hen telfon duluan?

Kayla mengernyit heran, tidak biasanya sekretaris papa nya itu menghubunginya duluan.

"Assalamualaikum.. Halo?" Sapa Kayla setelah sambungan terhubung.

"Nona. Tuan sedang sakit, dan meminta nona segera pulang ke tanah air."

"Apa?! Papa sakit apa? Kenapa baru kasih kabar sekarang sekretaris Hen?!" Tanya Kayla emosi, bagaimana bisa sekretaris Hendra ceroboh begitu sampai papa nya sakit dia tidak dikabari.

"Tuan tidak mau membuat anda khawatir nona. Tapi karena akhir akhir ini keadaan tuan semakin memburuk, Tuan Adrian meminta saya segera menghubungi nona." Begitu penjelasan singkat Hendra yang semakin membuat Kayla naik pitam.

"Kenapa nggak bang Ian sendiri yang telfon Kayla?! Dia masih inget kalau dia punya adik? selama ini bang Ian nggak pernah sekalipun nanya kabar Kayla kan?!"

"Maaf nona, saya hanya menyampaikan pesan. Segeralah pulang ke Indonesia, kondisi tuan sedang tidak baik nona!" Terdengar Hendra ingin segera mengakhiri sambungan telfon nya.

" Oke, 2 hari lagi aku sampai di Indonesia. *As*salammualaikum."

Terpopuler

Comments

Lela Lela

Lela Lela

pulang temui bp mu dan raehan kaila

2022-12-01

0

Noorah

Noorah

ay nama panggilnku untuk mantan wkwkwk, pas di Mesir kalo kangen indo aku tinggal naek bajay heheh

2021-09-05

0

Fumi Ajjah

Fumi Ajjah

sepertinya bagus thor ceritanya

lanjuutt

2020-08-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!