UF F

Bandar Udara Internasional Kairo

Tepat pukul 8 pagi waktu setempat, bandara ini sudah disibukkan dengan lalu lalang orang orang yang ingin bepergian baik kedalam maupun keluar negeri.

Kayla tengah duduk di sebuah kursi tunggu, baru beberapa menit lalu melakukan chek in penerbangan nya menuju Indonesia.

Gadis itu duduk dengan gelisah, sesekali berdiri dan menoleh jam tangan nya. Merasa waktu lambat sekali bergerak, dia sudah tidak sabar ingin sampai di Indonesia.

Tapi untuk perjalanan kesana pun masih membutuhkan waktu selama kurang lebih 13 jam, dan saat ini dia masih menunggu dengan gelisah.

"Ay!" Teriak seseorang dari kejauhan. Sudah dapat dipastikan siapa orang nya.

"Kamu harus sarapan dulu, jangan kebiasaan nggak sarapan. Aku sempat beli di luar tadi." Alex menyodorkan sebuah roti bakar berukuran besar pada Kayla.

Gadis itu tersenyum, walaupun Alex tidak melihat nya. Tapi dia tau gadis itu sedang tersenyum. "Terimakasih Lex, kamu baik banget." Kayla meraih makanan itu dari tangan Alex, lalu segera duduk di kursi nya tadi.

Alex ikut duduk, lalu menoleh pada Kayla. "Jangan lupa berdoa, biar berkah." Ucap nya memperingatkan.

"Terimakasih Alex, aku hampir lupa." Kayla terkekeh sambil menjawab.

"Kamu.. Setelah selesai urusan di Indonesia, balik lagi kesini kan?" Tanya Alex, memiringkan kepala sedikit untuk menatap wajah Kayla.

Kayla mendongak, satu lahapan roti masih dia kunyah. " Hmm.. Mungkin aku nggak balik kesini lagi." Alex menghela nafas, sakit mendengarnya. "Papa ku sakit, dan aku nggak tau sakit apa. Aku baru di kasih tau dua hari lalu, kemungkian papa ku sakit parah Lex." Suara gadis itu bergetar seperti menahan tangis. Alex juga bisa melihat matanya berkaca-kaca.

"Itu artinya, kita nggak akan ketemu lagi ya?" Alex bertanya serius kali ini, dia tidak ingin di tinggal.

"Hmm.. Haha kita masih bisa Video call atau kamu ke Indonesia, atau aku yang ke jerman. Bukan nya aku pernah janji mau ke rumah mu di Jerman suatu hari nanti haha."

"Benar juga, aku kan harus mengunjungi nenek ku juga di Indonesia ya." Jawab nya sedikit terhibur.

"Terimakasih untuk semua kebaikan kamu selama ini Alex, terimakasih juga udah mau jadi sahabat ku yang baik. Aku pasti bakal kangen banget nanti." Kayla lagi lagi tersenyum. Dan Alex bisa melihat itu, walaupun senyuman Kayla tertutup cadar nya. Tapi Alex bisa mengenali dari matanya yang menyipit.

Ada yang mendesir di hati nya saat Kayla mengatakan itu. Jantung nya berdegub tak betaturan.

Sungguh, dalam hati Alex sangat ingin memeluk gadis ini. Namun tidak mungkin baginya, selain menjaga kehormatan Kayla. Dia juga tahu bahwa akan berdosa bagi yang bukan murhim saling berpelukan.

"Aku.. boleh nyentuh kepala kamu?" Tanya Alex, mata Kayla langsung membulat mendengarnya.

Dia tidak mau, takut berdosa pikir nya. Kayla sudah tidak mau melakukan kontak langsung dengan pria lagi. Azab Allah sangat pedih, begitu yang Kayla ketahui.

Tapi melihat raut wajah Alex yang seperti nya sangat mengharapkan hal itu, dan Kayla juga yakin bahwa Alex tidak mempunyai maksud lain. Hanya ucapan perpisahan! Ya hanya itu sepertinya.

Kayla menatap mata Alex beberapa saat, lalu mengangguk tanda setuju. Disambut senyuman hangat oleh Alex, tangan nya bergerak menyentuk puncak kepala Kayla yang tertutup hijab sepenuhnya.

Dua kali tepukan hangat diberikan Alex, mengalirkan semua perasaan di hatinya.

Ada rasa terpendam yang ingin dia ungkapkan, ada keinginan nya untuk menahan gadis itu agar tetap disini. Disisinya, tapi Alex sadar. Dia tidak boleh egois, karena dia pun tidak tau bagaimana perasaan Kayla terhadapnya.

"Good morning passengers. This is the announcement of pre-boarding for flight 77A to Jakarta. We are delighted to invite the passengers with small children and other passengers requiring special assisstance to start boarding first. Please have your own boarding pass and your ID ready. For the regular boarding will begin in ten minutes approximately. Thank you.”

Suara pengumuman dalam bahasa inggris yang terdengar nyaring, membuat Alex tersadar dari lamunan nya. Cepat dia menarik tangan nya dari kepala gadis itu.

"Take care Ay, I miss you." I love you My Ay.

"Hahahahaha." Kayla terbahak mendengar ucapan Alex.

Pria itu mengernyit melihat tawa Kayla, apa yang salah dengan ucapan nya tadi.

"Kamu lucu Lex, aku bahkan belum masuk pesawat kamu udah bilang kangen. Nanti pas aku berangkat gimana?" Tanya nya masih terkekeh geli.

"Ya nanti aku kangen nya banyak Ay. Makanya pergi jangan lama-lama yah." Ucap Alex dengan nada bercanda, namun percayalah bahwa itu ungkapan terdalam dari hatinya.

Kayla berdiri dan meraih dua koper besar yang tadi tergeletak di sisi tempat duduk nya.

Alex ikut berdiri mengimbangi gadis itu, tatapan nya berubah sayu seiring dengan Kayla yang mulai melangkahkan kaki.

"Aku juga pasti kangen sama kamu haha, nanti nggak ada yang usilin aku lagi. Dan nggak ada yang manggil Ay. Nanti jangan lupa kabarin aku ya Lex. Insyaallah kita pasti ketemu lagi kok.

Aku pamit ya, Assalamualaikum."

* * * * * * * * * *

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Seorang gadis bercadar hitam dengan menggeret dua koper besar berjalan keluar melewati kerumunan orang. Gadis itu tampak celingukan mencari seseorang.

"Haaaahhh." Menghirup udara sebanyak mungkin kemudian melepaskan, sudah lama sekali rasa nya sejak terakhir kali menghirup udara khas kota Jakarta.

Betapa suasana dan hawa tempat ini sudah banyak berubah, sungguh Kayla sangat merindukan tempat kelahiran nya ini. Mata nya berkaca-kaca sambil mengedarkan pandangan mengamati sekeliling.

Gerakan liar matanya berhenti saat menangkap sesosok laki-laki yang berdiri tak jauh darinya. Laki-laki itu tampak mengedarkan pandangan mencari seseorang.

"Assalamualaikum. Apa kabar sekretaris Hen?" Pria bernama Hendra itu terkejut, mendengar suara yang dikenal nya. Tapi tak mengenal wanita asing ini.

Mata nya sontak membulat melihat seorang gadis bercadar tengah berdiri di hadapan nya. Siapa gadis ini? Begitu pikir Hendra sambil mengamati penampilan gadis itu dari ujung kepala sampai kakinya.

"Anda.. Nona Kayla?" Begitu tanya nya sambil mengangkat jari telunjuk, menunjuk Kayla dengan tatapan heran.

Kayla tersenyum, lalu menangguk. "Kamu udah lupa sama aku?" Tanya nya kemudian.

Hendra sontak menggeleng, lalu menunduk hormat. "Anda terlihat cantik nona." puji nya sambil meraih koper dari tangan Kayla. Pujian itu terlontar tulus, sungguh dia terpana melihat penampilan baru nona nya yang sudah sekian tahun tidak bertemu.

"Terimakasih." Kayla menunduk juga, membalas perlakuan Hendra. "Tolong antar aku kerumah sakit." Pinta nya, kemudian berjalan diikuti Hendra dibelakang.

"Apa tidak sebaiknya nona pulang dulu kerumah dan istirahat, anda pasti lelah setelah perjalanan hampir 13 jam kan?" Menjawab dari belakang punggung nona-nya.

Kayla berhenti, menatap sekretaris Hendra lalu berkata. "Jalan di samping ku. Nggak sopan kalau aku jalan di depan orang yang lebih dewasa."

Hendra lagi-lagi terpana dengan ucapan Kayla. Seperti bukan orang yang dulu dia kenal, seingatnya dulu Kayla adalah gadis sempurna namun arrogant. Tapi yang berdiri dihadapan nya sekarang jauh lebih sempurna, dan tentunya dengan akhlak karimah pula.

Kayla berjalan cepat menyusuri koridor rumah sakit, tatapan nya berkeliling mencari ruangan yang dimaksud oleh receptionist didepan tadi. Jantung nya berdegup kencang, pikiran nya berkelana jauh sampai pada yang terburuk. Memikirkan bagaimana keadaan papa nya saat ini, pikiran nya kacau. Yang dia inginkan saat ini hanya memeluk papanya.

Langkah cepat Kayla langsung terhenti saat mendengar isak tangis seseorang, terlihat kursi panjang seorang pria sedang menangis tersedu di pelukan seorang wanita.

Abang.. Pria itu adalah Ian. Dia sedang menangis di pelukan kekasih nya, Viona. Air mata langsung mengalir deras di wajah Kayla kala melihat abang yang begitu dirindukannya sedang menangis penuh haru di depan ruang operasi.

Kayla juga terkejut saat melihat seorang gadis lain duduk di samping Viona. Kayla menyipitkan mata, memastikan tidak salah mengenali orang itu. Gadis anggun dengan penampilan modis duduk disamping Viona. Tatapan nya tertuju pada Ian yang sedang terisak.

Kayla melangkah perlahan mendekati ketiga orang itu. Gadis yang duduk disamping Viona lah yang lebih dulu menyadari kedatangan Kayla.

Lisaa. Gadis bernama Lisa itu menatap heran melihat gadis bercadar menghampiri mereka dengan air mata terlihat di sebagian wajahnya.

"Abang.." Lirih Kayla saat sudah berdiri di dekat ketiga orang itu. Tadi mata Kayla sempat bertabrakan dengan Lisa. Dia rindu sahabat nya itu, tapi jauh lebih rindu dengan abang nya.

Sontak saja ketiga orang itu langsung mendongak, melihat Kayla dengan heran. Ian yang tadi menyembunyikan wajahnya dalam dekapan Viona seketika menoleh saat mendengar suara gadis yang amat dikenali nya.

Ian menghapus air mata dengan punggung tangan nya, tatapan nya masih tertuju pada gadis bercadar dihadapan nya. Ian melihat, mata gadis itu berkaca-kaca.

"Abang.." Lirihan itu terdengar lagi. Ian langsung berdiri, mendekati gadis itu. Menatapnya dari ujung kepala hingga kaki.

Ian tertegun beberapa saat, lidah nya kelu untuk berkata-kata. Sebutir air kembali meleleh di matanya. Ian menatap mata gadis itu, mata yang sangat dikenali nya. Mata milik mendiang ibunya, dan hanya ada dua yang seperti itu. Ibu nya dan juga Kayla adik nya.

Ian melangkah lagi mendekati Kayla. "Kayla.." Lirihnya. Gadis yang berdiri di hadapannya itu mengangguk.

Melihat reaksi gadis itu, Lisa dan Viona sontak ikut berdiri. Tidak percaya bahwa gadis yang ada dihadapan mereka benar-benar seorang Kayla.

Ian tersenyum getir. Tiba-tiba rasa amarah timbul dalam hatinya. Mengingat betapa sakit nya dia ditinggal oleh Kayla 4 tahun lalu tanpa kabar sama sekali.

Ian bergerak mundur lagi. Membuat Kayla terkejut heran.

"Pergi!" Suara dingin Ian membuat Kayla lebih terkejut lagi. Gadis itu maju mendekati abangnya.

"Bang.. Ini Kayla." Lirih nya, mengulurkan tangan berusaha menggapai Ian. Sontak di tepis oleh pria itu.

"Untuk apa kamu balik kesini? Bukan nya 4 tahun lalu kamu pergi tanpa pamit? Kenapa sekarang kembali? Bukannya kamu nggak menganggap kami keluarga?" Kata-kata Ian seperti peluru yang menghunus jantungnya.

Sungguh sakit mendengar ucapan itu dari abang kandung nya sendiri.

Kayla bergerak mendekat lagi, tapi mendapat dorongan dari Ian. "Pergi!" Bentak nya lagi dengan suara yang lebih tinggi.

"Abang.. Kayla mohon, jangan marahin Kayla bang." Kayla menangis tersedu, membuat Lisa mendekatinya lalu meraih bahu gadis itu.

"Kay.." Lirih nya, Lisa sangat rindu sahabat nya ini. Sahabat nya yang 4 tahun lalu tiba-tiba menghilang tanpa jejak sama sekali.

"Pergi! Lo nggak denger gue bilang apa?!" Bentak Ian sekali lagi, membuat Viona menepuk bahu nya tanda memperingati.

"Dia adek kamu mas, yang selama ini selalu kamu cari keberadaan nya." Viona menegur Ian dengan nada tegas.

"Bang.. Kayla minta maaf." Kayla mendekat lagi pada Ian.

"Lo tuli hah?! Pergi! Gue sama papa udah lupain lo!"

Astagfirullah Hal'adzim

Kayla beristigfar dalam hati, tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti ini dari abang nya. Hati nya sangat sakit, menerima kenyataan bahwa abang yang sangat dia sayangi ternyata membencinya.

Sebegitu besarkah kesalahan nya dimasalalu hingga abang nya sendiri pun sangat membencinya.

Kayla ingin berlari memeluk abang nya, tapi penolakan Ian membuat nya begitu hancur. Kayla memutar haluan tubuhnya, melangkah pergi meninggalkan Ian dan kedua sahabatnya. Langkah pelan itu berubah menjadi berlari, dengan isak tangis yang pecah mengiringi langkah nya.

Kayla terhenti, saat sebuah tangan menarik lengannya. Lalu langsung memeluk gadis itu.

"Abang kangen kamu, dek."

Terpopuler

Comments

Rika Nabil

Rika Nabil

mewek lagi😩😩😩😩😩😩

2021-09-04

0

ig@taurusdi_author

ig@taurusdi_author

baca kisahku juga ya, semoga menghibur


Andrew dan Diana
( HIDUPKU BERSAMA CEO )
&
Georges dan Felicia
( I LOVE YOU )

2020-09-05

2

Kim Rahma💜

Kim Rahma💜

😭😭😭

2020-07-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!