"Ay, kamu yakin mau ajarin dia?" Tanya Alex dengan gelisah nya, pria itu duduk berhadapan dengan Kayla di sofa ruang tamu.
Saat ini mereka ada dirumah Rayhan, pria itu tadi siang merengek ingin membawa Kayla kerumah nya. Alibi nya untuk mengajari solat dan membaca Al-Qur'an, tentu saja Alex tidak merelakan begitu saja.
Pria itu juga merengek ingin ikut, dan akhir nya setelah perdebatan panjang dan sengit nya dan Rayhan. Pria itu mengizinkan Alex untuk ikut bersama mereka.
"Ay." Melihat Kayla sedang terbengong membuat Alex ingin menepuk pundak nya, tapi niat itu dia urungkan saat Sonya datang membawa nampan berisi jus dan beberapa makanan ringan.
"Maaf tante nggak perlu repot-repot." Alex tersenyum sungkan, dia memang lancar berbahasa Indonesia. Tapi menggunakan bahasa baku dia masih belum terlalu terbiasa.
"Enggak repot kok, oh ya kita belum sempat kenalan loh. Kalian teman Rayhan?" Tanya sonya sambil menatap Alex dan Kayla bersamaan. Kayla yang bercadar membuat Sonya tidak bisa mengenalinya, lebih lagi mereka hanya sekali bertemu dan itu sudah beberapa tahun yang lalu.
"Iya tante, saya Alex. Kalau ini namanya Kayla." Menunjuk Kayla yang memang sejak tadi menatap dalam Sonya.
Kayla rindu dengan wanita ini, wanita yang dulu memintanya untuk memanggil mama.
Sonya menatap Kayla, matanya memicing mencoba mengingat nama yang barusaja disebut Alex. Rasa nya dia tidak asing dengan nama itu, bukan kah nama itu adalah gadis yang pernah menginap bersama Rayhan dulu. Yang juga pernah menjadi tunangan Roland.
Sonya mendekati Kayla, duduk disisinya lalu menggenggam tangan gadis itu.
"Kamu Kayla?" Tanya nya sambil menatap dalam mata Kayla.
Kayla tersenyum, lalu mengangguk. "Ini Kayla tante." jawab nya kemudian.
Sonya terdiam, tangan nya terangkat menyentuh kepala Kayla yang tertutup hijab. Hatinya terpana melihat sosok Kayla saat ini, sungguh berbeda dengan Kayla yang pernah ditemui nya dulu.
"Kamu kemana aja selama ini?" Suara Sonya terdengar parau, matanya berkaca-kaca. Kini dia bisa menebak apa yang terjadi pada Rayhan akhir-akhir ini. Pria itu jadi lebih sering ke kampus, sudah jarang pulang larut malam dan clubbing. Walau sesekali Rayhan masih melakukan hal itu.
Kini Sonya mengerti semuanya, karena gadis ini lah anak nya kembali menemukan semangat kehidupan yang sempat hilang.
"Maaf tante." Hanya itu yang bisa Kayla katakan sebagai jawaban, terlalu besar rasa bersalah dihatinya. Pasti Sonya merasakan kekecewaan yang besar terhadapnya. Bagaimana tidak, setelah memutuskan pertunangan secara sepihak dengan Roland. Beberapa hari setelahnya, Kayla juga pergi meninggalkan Rayhan. Hal ini sudah membuat Kayla tersadar, Sonya pasti sangat membencinya. Begitu yang dia yakini.
"Mama. Kan kamu udah pernah janji mau panggil mama." Koreksi nya sambil mengelus sayang puncak kepala Kayla.
"Mama.." Lirih gadis itu, tanpa bisa dia bendung air matanya mengalir begitu saja.
Sonya langsung memeluk erat Kayla, sungguh dia sangat rindu dengan gadis ini. Gadis yang bisa membuat kedua anaknya sama-sama jatuh hati.
Alex yang dari tadi duduk dihadapan mereka hanya terdiam sambil memperhatikan kedua wanita yang sedang berbagi kehangatan dalam pelukan itu.
Dalam benak nya timbul banyak pertanyaan, bagaimana bisa Kayla mengenal mama Rayhan. Sedangkan, setaunya Kayla dan Rayhan baru mengenal saat pindah kemarin.
"Kamu apa kabar sayang?" Tanya Sonya setelah melepas pelukan nya.
Kayla tersenyum sambil mengelus punggung tangan Sonya. "Alhamdulillah baik ma. Mama gimana kabarnya?"
"Yaa seperti yang kamu liat, tiap hari mama ini olahraga jantung karena kelakuan si Rayhan. Anak itu, semakin tua semakin buat ulah. Dia itu mau mama nya ini mati berdiri karena ulahnya." Ucap sonya seolah mengadukan semua tingkah Rayhan pada Kayla.
Kayla tampak terkejut dengan ucapan Sonya. Gadis itu memang sampai saat ini belum tahu kebiasaan buruk Rayhan yang terjerumus dalam jerat dunia malam yang kelam.
"Kak Rayhan gitu mah?" Kak Ray kan pernah janji mau hidup bahagia dan baik.
"Yaampun sayang, kalau kamu tau mama yakin kamu pasti bisa kena darah tinggi karena ulah anak itu. Dia itu tiap hari.."
Ekheeemm.
Rayhan berdehem, entah darimana datang nya. Pria itu sudah berdiri disisi sofa tempat duduk Alex. Ketiga nya menoleh, menatap Rayhan tak percaya.
Sonya tersentak, dengan mulut yang menganga dan mata yang membulat. Sama halnya dengan Alex, pria itu juga berekspresi hampir sama dengan Sonya.
Sedangkan Kayla, gadis itu terpana melihat Rayhan. Matanya berbinar seketika. Percayalah, jika kalian bisa melihat senyum yang tersembunyi dibalik cadarnya. Dia begitu cantik dengan senyum lebar digaris bibirnya.
Subhanallah. Batin nya, matanya seolah terkunci. Tidak bisa mengalihkan pandangan dari Rayhan yang sedang berdiri tak jauh darinya. Rayhan berdiri sambil menatap heran, mengapa semua orang terdiam sambil melihatnya.
Rayhan tak menyadari, bahwa penampilannya lah yang menjadi penyebab tiga orang itu menatap takjub. Baju koko putih yang membalut tubuh atletis nya, sebuah sarung yang menjadi penutup tubuh bagian bawah. Dan juga peci yang menutup rambut kepalanya, sungguh pemandangan itu membuat Kayla dan Sonya terpana. Sedangkan Alex, pria itu juga sedikit terpana dengan ketampanan Rayhan.
Sungguh, jika peringai dan sifat Rayhan seperti Alex. Dia yakin pasti sudah banyak wanita yang tergila-gila padanya. Mengingat dengan sifat nya seperti sekarang saja sudah banyak wanita yang menggilainya.
Paras mu emang sempurna, akan lebih sempurna kalau akhlak mu juga bagus. Aku yakin, semua gadis bahkan Ay pasti jatuh hati. Tapi sayang, akhlak mu sama sekali bukan tipe Ay. Alex tersenyum miring, menyadari dia masih jauh berada di depan Rayhan.
"Kalian kenapa?" Tanya Rayhan sambil mengambil posisi di samping Alex.
"Penampilan kamu, Subhanallah." Puji Alex. Dia jujur, memang penampilan Rayhan seperti ini sangat tampan. Bahkan menurut kacamata nya sebagai sesama laki-laki.
"Baru sadar lo, gue ini Subhanallah?" Jawab Rayhan dengan nada sombong nya. Alex mencebikkan bibir, menyesal telah memuji Rayhan secara terang-terangan.
"Kamu mau kemana Ray? Lebaran masih lama sayang?" Tanya Sonya keheranan. Pasalnya, Rayhan tidak pernah memakai pakaian seperti ini selain hari lebaran.
Rayhan mendelik sebal, sedangkan Alex cekikikan di tempatnya. Jelas sekali dia mengejek Rayhan.
"Kak Ray mau solat berjamaah sama Kayla dan Alex ma." Kayla yang menjawab, setelahnya Sonya hanya ber oh ria. Wanita itu kembali ke kamarnya setelah berpamitan.
* * * * * * *
Tiga orang itu melaksanakan solat Ashar berjama'ah dengan Alex sebagai imam. Kayla dan Rayhan sebagai makmumnya.
Lama mereka berdebat sebelum melaksanakan solat, dua pria itu sempat adu perang dingin saat tadi melihat Kayla masuk dalam ruangan tanpa cadar yang menghiasi cadarnya. Membuat Rayhan dan Alex terpaku tak bisa berkata-kata.
Wajah cantik dan berseri gadis itu, membuat jantung Rayhan berdetak kencang. Betapa dia rindu melihat wajah itu, wajah yang sudah lama tak bisa dilihatnya.
Begitupun dengan Alex, sudah lama sejak terakhir kali melihat wajah Ay-nya. Alex merasa wajah gadis itu jauh lebih cantik dibanding sebelum mengenakan cadar.
"Assalamualaikum.." Salam terakhir di ucapkan Alex sebagai imam.
Alex dan Rayhan cepat memutar badan setelah berdoa, tidak mau melewatkan kesempatan untuk melihat wajah Kayla sebelum kembali tertutup cadar.
"Heh jaga mata lo." Dengus Rayhan sambil mengusap kasar wajah Alex. "Gak boleh liat ninja." Tambah nya kemudian.
"Kamu yang hati-hati, awas zina mata!" Alex menyikut lengan Rayhan dengan keras, membuat Rayhan sedikit terhunyung.
Kayla yang sejak tadi masih khusyuk dalam doa nya merasa terganggu, gadis itu menyudahi doa nya. Segera disambut dengan uluran tangan Rayhan dan Alex bersamaan di hadapannya.
Kayla mengernyit, tidak mengerti maksud kedua pria yang mengulurkan tangan nya itu.
"Mau apa?" Tanya Kayla heran, gadis itu menatap Rayhan dan Alex bergantian.
"Cium tangan, kan calon imam." Jawab kedua nya bersamaan. Sontak Rayhan dan Alex menoleh, saling melempar tatapan sinis.
"Apa lo?" Bentak Rayhan. Dibalas dengan nada lima oktaf juga oleh Alex.
"Awas tangan kamu!" Tegas nya sambil menghempas tangan Rayhan.
"Ay cium tangan dong." Alex memajukan tangannya mendekati wajah Kayla. Gadis itu berdecak lalu memundurkan wajahnya.
"Ninja.." Panggil Rayhan sambil mengulurkan tangan nya juga..
"Apa sih kamu, jauhin tangan kamu dari Ay!" Alex membentak tidak terima.
"Suka-suka gue. Mau apa loh hah, jangan modus lo ya mau pegang tangan ninja."
Mendengar perdebatan dua pria itu yang seperti nya masih akan berlanjut dengan sengit, Kayla memilih untuk meninggalkan mereka dan bersiap untuk pulang. Ini hampir petang, dan Ian akan segera pulang. Kayla tidak mau membuat abang nya khawatir karena belum sempat mengabari akan pulang terlambat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
haha kya tom n jerry😅
2021-08-18
0
Mita Nadia
Rayhan tor kasian udah lama nunggu nya pokoknya Rayhan
2021-02-05
0
Mita Nadia
Rey lah ninja
2021-02-05
0