Istri Kedua Sang CEO
🌻🌻🌻🌻🌻
Qiara baru saja tiba di Bandara bersama salah satu teman dekatnya dari Negara asing, mereka berjalan menuju salah satu mobil sedan warna putih yang terparkir indah di area parkiran dekat Bandara.
Hari masih pagi, kedua gadis dengan karakter berbeda itu malah menjadi pusat perhatian beberapa penumpang.
Qiara yang terbiasa mengenakan masker kemanapun dia pergi sedikit mengundang rasa penasaran orang-orang yang memperhatikannya.
Lama tidak pulang ke Negara asal, membuatnya terlihat lebih dewasa dan tentunya semakin cantik dan mempesona. Belum lagi tatapan mata indahnya seolah menghipnotis siapa saja yang menatapnya.
Dengan gerakan santai Qiara membuka masker yang menutupi sebagian wajah cantiknya, rambut panjang yang semula tergerai indah kini diikat menjadi satu.
"Habis dari sini kita mau kemana dulu?" tanya seorang gadis bernama Neta, setelah keduanya sudah masuk ke dalam mobil.
Qiara menoleh ke arah samping di mana Neta tengah asyik memainkan ponsel mahal keluaran terbaru.
"Sahabat aku tadi kirim pesan, kita kesana dulu sebelum pulang ke rumah." Jawabnya pelan tidak lupa tersenyum sangat manis
Terbiasa bersikap ramah dan selalu sopan terhadap lawan bicara membuat Qiara sangat disukai banyak orang, tidak jarang banyak pria yang bukan hanya di lihat dari parasnya yang tampan, tetapi juga memiliki status yang tinggi berlomba-lomba ingin menjadi pasangan Qiara.
Akan tetapi, tidak ada satu pun yang mampu menaklukkan seorang Qiara yang notabene nya sangat pemilih dalam hal apapun itu termasuk pasangan hidup.
...***...
Mobil yang membawa kedua gadis tersebut melesat dengan kecepatan sedang menuju tempat yang dimaksud Qiara.
Dalam perjalanan yang memakan waktu sekitar satu jam, digunakan Qiara dan Neta untuk istirahat sejenak menghilangkan rasa lelah akibat terlalu lama berada dalam pesawat.
Satu jam kemudian, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan, yaitu kediaman milik sahabat Qiara.
"Makasih ya, Pak." Ucap Qiara sopan, segera turun dari mobil bersama Neta.
Keduanya melangkah masuk ke dalam rumah besar dan mewah berlantai tiga tersebut.
Beberapa pelayan terlihat begitu antusias menyambut kedatangan dua gadis yang satunya sudah pasti mereka kenal.
"Nyonya muda ada di kamar, Nona Qiara bisa langsung menemui beliau di lantai paling atas." Ucap Bibi pelayan memberitahu di mana keberadaan sahabat Qiara
"Makasih ya, Bi." Balas Qiara sembari tersenyum manis
Gadis cantik itu mengajak Neta ikut bersamanya ke lantai tiga dimana sang sahabat berada, tidak adanya lift yang bisa digunakan agar lebih cepat sampai, membuat Qiara dan Neta kelelahan manapaki anak tangga satu demi satu.
"Rumah sebesar ini kenapa tidak pakai lift sih?" kesal Qiara merasa lelah.
"Yang punya rumah lagi kere kali," kekeh Neta menjawab asal.
...****...
##Lantai Tiga
.
.
.
Tok tok tok
Qiara mengetuk pintu kamar dengan pelan, takut jangan sampai mengganggu ketenangan orang lain.
"Masuk!" sahut seorang wanita dari dalam kamar.
Tanpa menunggu lama lagi, kedua gadis tersebut bergegas masuk setelah dipersilahkan sang pemilik kamar.
Ceklek!
Pintu kamar dibuka Qiara secara perlahan, ketika masuk wajah cantik milik sang sahabat lah yang pertama kali dilihatnya.
"Aaa, sumpah demi apa? Aku kangen banget," teriak Qiara begitu nyaring sembari berlari pelan ke arah wanita yang masih berada di atas tempat tidur.
Drama peluk cium selalu menjadi kebiasaan mereka ketika bertemu, hal yang sama juga dilakukan oleh Neta pada sahabat teman dekat selama di Negara asal tersebut.
"Salam kenal ya, Neta." Seru gadis cantik yang masih begitu setia duduk manis di atas tempat tidur.
"Bagaimana kabar mu? Lima tahun tidak bertemu kenapa kamu terlihat semakin kurus?" tanya Qiara heran, sambil memperhatikan bentuk tubuh sahabatnya yang kelihatan jauh berbeda.
Sementara wanita yang biasa dipanggil Sandra itu, hanya diam dan tersenyum kecut.
Neta sampai menyenggol lengan Qiara, seolah meminta agar temannya tidak banyak bertanya apalagi sampai salah bicara.
"Jangan dimasukin dalam hati ya, Qiara kalau ngomong kadang lupa disaring dulu." Ucap Neta berusaha mencairkan suasana yang berubah aneh
"Aku ngga apa-apa kok, Taa. Sudah biasa dengan mulutnya," kekeh Sandra yang sejujurnya ada rasa sakit menyelimuti hatinya.
Sandra tahu, sampai kapanpun dia takan bisa membohongi Qiara. Memiliki sahabat seperti saudara kandung tentu Sandra merasa paling beruntung.
Lima tahun ditinggal menimbah ilmu sang sahabat, nyatanya mampu merubah hidup Sandra 180 derajat.
Jauh dari orang yang paling berarti dalam hidupnya, menjadikan Sandra seperti hidup segan matipun tak mau.
🪻
Sedang asyik mengobrol berbagai macam cerita mulai dari awal berpisah sampai mereka kembali dipertemukan, netra indah Neta tidak sengaja melihat sosok kecil tampan dan menggemaskan terlihat diam berdiri di ambang pintu kamar milik Sandra.
Neta langsung menyentuh tangan Qiara agar menoleh ke arahnya, saat Qiara menoleh dengan cepat Neta memberikan isyarat mata ke arah pintu kamar.
DEG!
Detik itu juga air mata Qiara jatuh mengalir tanpa ada yang memintanya, sosok kecil yang dilihatnya sekarang begitu memprihatinkan.
Wajah tampan si kecil yang terlihat muram, tatapan mata indah warna cokelat milik anak itu seakan kosong, tubuh tingginya yang sedikit kurus, serta rambutnya yang berantakan, sangat jelas jika ada yang tidak beres dengan semua ini.
"Baby," lirih Qiara menoleh ke arah Sandra yang hanya diam saja tanpa sepatah kata pun.
Masih dalam keadaan kaki bergetar kuat, Qiara berusaha mendekati si kecil tampan yang masih setia berdiri di depan pintu kamar.
"Hay," sapa Qiara lembut berusaha menahan sesak dalam dadanya.
Tidak tahu mengapa hatinya tiba-tiba saja merasakan sakit luar biasa.
"Siapa namamu, tampan?" lanjutnya bertanya tidak lupa tersenyum sangat manis.
Sementara anak kecil itu menatap intens wajah cantik Qiara lumayan lama, seakan bertanya siapa gadis cantik yang berada dihadapannya saat ini.
Sandra yang melihat itu semua sontak buka suara, apa yang dikatakan Sandra mampu mengejutkan dua gadis cantik yang tidak mengerti maksud dari ucapan Sandra.
"Itu Mommy, sayang." Sahut Sandra dengan santai tanpa ada beban
Mata Qiara sontak membulat sempurna, belum sempat dia menyela kalimat yang keluar dari mulut sahabatnya barusan, anak tampan yang sempat bingung melihat Qiara tadi, justru malah memanggil Qiara dengan sebutan yang diucapkan Sandra.
"Mommy ... " panggilnya dengan nada pelan dan menggemaskan.
Jantung Qiara berdegup kencang mendengar dirinya dipanggil dengan sebutan Mommy oleh anak kecil yang baru pertama kali dia temui.
Qiara menggeleng pelan tidak percaya, berulang kali dia meminta penjelasan pada Sandra.
Akan tetapi, wanita itu justru memilih diam tanpa ada niat untuk menjawab.
Sebenarnya ada apa ini? Niat Qiara kembali pulang ke Negara asal selain untuk menemui sang sahabat, dia berencana akan mencari pekerjaan yang baik di kota kelahirannya.
Siapa yang mengira bila akan ada hari ini dalam hidup Qiara, diamnya sang sahabat membuat Qiara kecewa dan marah.
##
Apa yang terjadi padamu selama aku tidak ada? Sikap diam mu seolah menjadi teka teki yang harus aku pecahkan, kamu telah menikah sekarang. Namun wajahmu tidak menggambarkan seolah kehidupan rumah tanggamu bahagia, apa aku yang salah atau ada sesuatu yang tidak pernah kamu katakan padaku? Kamu sungguh berbeda, bukan lagi sosok yang dulu aku kenal.
Tatapan matamu seolah kosong, lidahmu seakan sulit berbicara jujur, ada apa dengan mu? Siapa aku dalam hidup mu bila semuanya kamu tutupi dengan begitu rapat.
...🍃🍃🍃🍃🍃...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Lisa
lanjut
2023-09-29
2
Ainala_¹⁰💜🪻♌️
Lemas banget Neng, kalau ngucap.🤦♀️
2023-06-28
1
Fatimah Sardju
Meskipun tdk mengurangi bobot cerita, alangkah baiknya menerapkan EYD, memperhatikan cara penulisan yg benar.
Kata: di ikat, di tinggal, di maksud, HARUSNYA tidak dipisah. Awalan "di" jika disusul kata kerja penulisannya di gabung menjadi satu. Jadi, penulisan yg benar adlh diikat, ditinggal, dimaksud.
Dan awalan "di" ditulis terpisah jika diikuti keterangan tempat, misalnya: di mana, di luar, di sana, di sini, di situ, di rumah, di jalan, di bandara, di mall, dsb.
2023-03-27
2