🌻🌻🌻🌻🌻
Perdebatan terus saja terjadi, di antara Qiara dan Faraz seakan tidak ada yang mau mengalah.
"Iiiih, lama-lama aku cium baru tahu rasa." Kesal Qiara menghentakkan kakinya ke lantai
Hampir satu jam lamanya saling beradu mulut belum juga mendapatkan hasil akhir, padahal tinggal memeriksa area lorong yang terdapat 6 kamar hotel namun tanpa di lengkapi oleh CCTV bisa cepat selesai.
Akan tetapi, Faraz seakan tidak mau mendengar penjelasan apapun dari Qiara.
"Berani kamu ngomong kayak gitu," balas Faraz dengan nada terkesan dingin.
"Beranilah, cium anaknya ajah aku berani apalagi cium Daddy nya malah makin berani aku." Sahut Qiara dengan nekatnya tanpa peduli sudah setegang apa orang-orang yang berada di sekitar mereka.
Mulut Faraz sampai menganga tidak percaya dengan keberanian yang di miliki gadis kecil di hadapannya itu, ia tersenyum menyeringai seakan baru saja mendapatkan mainan baru.
Menarik, gadis kecil yang pemberani. Bathin Faraz tersenyum tipis
"Benarkah? Sayangnya aku tidak tertarik dengan gadis kecil yang masih bersembunyi di balik punggung ayah nya." Sindir Faraz kemudian berlalu pergi meninggalkan Qiara yang tercengang
Melihat sang Mommy di tindas Daddy nya, dengan emosi yang membuncah Erzhan memanggil kembali sang Daddy, tidak peduli sepanik apa Tara yang berusaha menahannya.
"Tuan Sarfaraz Rasya, kembali kau!" teriak lantang Erzhan memanggil Daddy nya.
Baik Tara, Qiara dan beberapa orang yang ikut mendengar teriakan Erzhan tercengang tidak percaya.
Langkah kaki Faraz langsung terhenti saat mendengar putranya berteriak sambil memanggilnya dengan nama yang lengkap, lebih tepatnya bocah tampan itu seakan mengajak perang dengannya.
"Anak nakal itu," gumam Faraz segera berbalik menghampiri putranya.
Melihat raut wajah marah milik Faraz bukannya menimbulkan ketakutan di hati Erzhan, melainkan keberanian bocah tampan tersebut semakin besar.
"Heh, sudah berani melawan ya sekarang." Sindir Faraz seraya menatap tajam ke arah putranya
Ia sangat benci bila Erzhan mulai memperlihatkan sisi kejam yang begitu mirip dengannya.
Mata Erzhan tak kalah tajam ikut menatap manik mata sang Daddy tanpa rasa takut sama sekali.
Demi Mommy nya, apapun akan Erzhan lakukan termasuk mengajak perang sang Daddy.
"Minta maaf sama Mommy!" titah Erzhan terkesan datar.
Faraz tertawa mendengar kalimat perintah yang keluar dari bibir mungil putranya sendiri.
"Jangan berulah sayang, lebih baik kita pulang." Sahut Faraz mengabaikan
Melihat sisi keras kepala dan egois tingkat tinggi yang di miliki sang Daddy, membuat Erzhan tidak kehabisan akal.
"Abang mau pulang kalau Daddy sudah minta maaf ke Mommy." Tegas Erzhan lagi tidak ingin di bantah
"Kenapa harus minta maaf padanya? Bukankah sudah jelas kalau dia telah menculik mu." Ucap Faraz masih tetap pada pendiriannya
"Mommy ngga salah, jadi Daddy harus minta maaf sama Mommy." Keukeh Erzhan tanpa menghiraukan ucapan Daddy nya
Seketika hening.
Faraz menghela napasnya berat, di lihatnya gadis cantik yang masih setia berdiri tepat di depan pintu kamar hotel.
Apa benar gadis itu bukan menculik putra ku. Gumam Faraz dalam hati
Matanya kembali menatap sang putra, hanya ada satu jalan keluar. Meminta putranya untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya.
"Abang," panggil Faraz pelan.
"Hmm, apa? Daddy masih tetap ngga mau minta maaf ke Mommy?" sahut Erzhan ketus.
"Bukan itu sayang," jawab Faraz memelas.
Ia sungguh tidak ingin berdebat sekarang, masalah di kantor belum juga selesai dan sekarang malah ada masalah baru.
"To the point!" titah Erzhan.
Mulut Faraz menganga tidak percaya, inikah putra yang ia rawat sepenuh hati? Kenapa tiba-tiba jadi melawannya hanya demi seorang gadis cantik yang tidak tahu mengapa selalu saja di panggil dengan sebutan Mommy oleh putranya.
"Abang berani nantang Daddy?" tanya Faraz menatap tajam sang putra.
"Tidak, jika Daddy mau minta maaf ke Mommy." Jawab Erzhan datar
"Astaga, lihat saja nanti pas pulang." Ancam Faraz menahan gemas untuk tidak menggigit pipi chubby putranya
Tara sampai tertawa lepas melihat perdebatan antara sahabat dan keponakannya, kapan lagi ia bisa menyaksikan momen langka seperti ini.
Bisa di bilang Faraz bukanlah sosok pria berhati kejam ketika berhadapan dengan putranya, kasih sayang Faraz sudah mendarah daging sejak Erzhan lahir ke dunia.
Jagoannya lebih dari apapun termasuk harta kekayaannya.
"Bagaimana Daddy? Mau minta maaf ngga sama Mommy?" tanya Erzhan lagi masih berusaha membujuk sang Daddy.
"Jelaskan pada Daddy dulu apa yang terjadi!" pinta Faraz mulai melembutkan nada bicaranya.
Mau tidak mau akhirnya Erzhan menceritakan perihal kehilangannya yang sebenarnya hanya bersembunyi dari kejaran sang Daddy dan paman Tara.
Semua yang di katakan Erzhan tidak luput dari pantauan Qiara, sungguh gadis itu ingin sekali memeluk dan mencium putra dari sahabatnya tersebut.
...***...
#Satu jam kemudian
Faraz di buat mati kutu oleh putranya sendiri, ia ingin minta maaf tetapi kelewat malu sendiri.
"Cepetan Daddy, sana minta maaf sama Mommy!" titah Erzhan dengan tidak sabarnya.
"Mungkin Daddy malu kali Bang," bisik Tara di dekat telinga Erzhan.
"Ngapain harus pake malu segala, tadi ajah marah-marah ke Mommy ngga ada rasa malu sama sekali padahal banyak orang yang lihat. Terus sekarang apa? Masa iya minta maaf doang malah malu," cebik Erzhan sengaja mengeraskan suaranya agar di dengar Faraz.
Tidak suka selalu jadi bulan-bulanan sang putra, mau tak mau Faraz akhirnya menekan ego dan gengsinya.
Ia akan meminta maaf pada Qiara, entah di maafkan atau tidak bukan lagi urusannya.
"Maaf," ucap Faraz hampir tidak terdengar.
Qiara yang semula menyaksikan perdebatan antara ayah dan anak tersebut langsung tersadar.
"Apa yang barusan anda katakan, Tuan Faraz?" tanya Qiara sepertinya tidak mendengar kata maaf dari pria itu.
Ingin rasanya Faraz menggigit habis bibir mungil Qiara yang suka berbicara sembarangan.
"Maaf karena sudah menuduh mu telah menculik putra ku," ulang Faraz sebenarnya malas mengulang kembali apa yang di ucapkannya.
"Ohh, anda minta maaf sama saya?" sahut Qiara dan pria itu mengangguk iya.
Gadis itu melangkah lebih dekat lagi di hadapan Faraz, manik matanya menatap sinis seolah tidak terima ucapan maaf dari pria itu.
"Setelah semua yang terjadi baru anda minta maaf pada ku? Jangan harap maaf anda bisa di terima dengan ikhlas oleh hati ku." Cebik Qiara masih emosi
"Anda jangan senang dulu Tuan Faraz, sebab permainan kita baru saja di mulai. Dan Oh iya hampir lupa," lanjutnya sedikit menjeda ucapannya.
Faraz begitu penasaran dengan kalimat terakhir yang akan di lintarkan Qiara.
"Ckck, aku menunggu kalimat tulus dari anda untuk kembali meminta maaf." Bisik Qiara tepat di telinga Faraz meski dia sedikit kesusahan karena harus berjinjit
Usai mengatakan itu, tanpa permisi Qiara berlalu pergi sambil kembali menggendong Erzhan tanpa meminta izin terlebih dahulu pada Faraz.
"Lihatlah! Aku rasa sekarang putra mu akan di ambil alih oleh gadis cantik itu, bukankah dia adalah tipe mu?"
.
.
.
🍃🍃🍃🍃🍃
Like dan komennya yuk🤗
Ikut ramaikan lapak Author😁🙏🙈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
RATNA RACHMAN
🤣🤣🤣tom and Jerry...lucu banget
2022-10-14
0
Faniraharis
semangat thor
2022-07-26
2
scharlet
s'mangat thor
2022-07-02
2