🌻🌻🌻🌻🌻
Qiara hampir saja terjatuh ke lantai, andai kedua tangan kekar milik pria tampan itu tidak cepat menangkap tubuh langsingnya.
"Apa kamu jalan tidak pakai mata?"
Suara bariton milik seorang pria dingin dan angkuh tersebut menggema ke seluruh lantai dua.
Beberapa pelayan yang tidak sengaja melihat sang Tuan muda dengan seorang gadis cantik sudah mereka kenal sampai menutup mulut agar tidak berteriak.
"Ya ampun itu Tuan muda baru saja tiba."
"Bisa bahaya kalau sampai nona Qiara kena marah."
"Kita berdoa saja semoga Tuan muda tidak sampai memarahi nona Qiara."
Beberapa pelayan tersebut sampai berbisik-bisik membicarakan Qiara yang tidak sengaja bertemu sang majikan.
Sementara di depan pintu kamar milik putra Sandra, tampak Qiara hanya menatap bingung ke arah pria yang baru saja memarahinya.
Rupanya Qiara terpesona sesaat, wajah tampan yang penuh karisma, rahang yang tegas, hidung yang mancung bak perosotan, bibir tipis kemerahan, warna mata seperti milik Erzhan, alis yang tebal serta bulu mata yang panjang.
Benar-benar sempurna menurut Qiara, tidak tahu dari mana datangnya keberanian Qiara sampai nekat menyentuh wajah tampan milik pria tersebut.
"Singkirkan tanganmu segera!" titah sang Tuan muda terkesan dingin.
Namun, sepertinya Qiara mendadak tuli. Pesona yang dimiliki sang Tuan muda mampu membawa Qiara terbang jauh ke atas langit ke tujuh.
"Apa kamu tuli?" geram pria tampan tersebut masih bersikap tenang.
Lama kelamaan akhirnya pria itu tidak tahan lagi dengan tingkah aneh Qiara, dengan cepat ia menyingkirkan jemari lentik tanpa luka milik gadis itu dari wajahnya.
Lagi-lagi Qiara melakukan hal yang sama, jika tadi hanya satu tangannya yang menyentuh wajah sang Tuan muda, kali ini justru kedua tangannya melekat sempurna di wajah tampan pria itu.
Pukk!
"Kenapa pelit sekali, aku hanya menyentuhnya bukan ingin memilikinya." Kesal Qiara tidak terima kesenangannya di ganggu
Gadis cantik itu tidak tahu jika sosok pria tampan yang kini berdiri tegak di hadapannya adalah pemilik rumah yang di tempati oleh sahabatnya.
"Tapi, kalau dimiliki juga kayaknya bagus tuh. Sayang kan, wajah setampan ini di sia-siakan." Sorak Qiara heboh sambil bertepuk tangan gembira
Qiara tidak tahu dengan siapa dia berhadapan sekarang, pria tampan yang membuatnya terpesona sesaat adalah suami dari wanita yang kini tengah menangis pilu di dalam kamar.
...***...
Masih dengan posisi yang sama dimana tangan Qiara begitu asyik melekat indah di wajah tampan pria itu, membuat Qiara lama kelamaan akhirnya tersadar juga dengan apa yang baru saja dia perbuat.
Astaga Qiara, kenapa kamu membawa kebiasaan burukmu sampai sini, sih. Teriak frustasi Qiara dalam hati
Tangannya yang semula bertengger indah di wajah tampan milik suami dari sahabatnya itu, segera diturunkan dan di sembunyikan.
Melihat tingkah lucu Qiara yang begitu menggemaskan ketika ketahuan berbuat salah, refleks sang Tuan muda tertawa geli.
"Astaga dari mana gadis menggemaskan ini datang," gumam pria tampan itu seraya menatap intens wajah cantik milik Qiara.
Tidak ingin menerka-nerka sang pemilik rumah pada akhirnya memilih pergi meninggalkan Qiara yang kebingungan.
"Lah kok malah pergi sih?" kesal Qiara masih belum puas menatap wajah tampan milik suami dari sahabatnya itu.
Sementara dari arah tangga, Neta buru-buru menghampiri Qiara yang masih berdiri kaku di depan kamar milik Tuan muda kecil, Erzhan.
"Qia sadar! Ngapain kamu malah berdiam diri di sini coba." Seru Neta lumayan kuat begitu khawatir sampai menepuk keras bahu Qiara
Beruntung gadis cantik itu cepat sadar, Neta segera membawa Qiara pergi meninggalkan kediaman milik Sandra tanpa berpamitan terlebih dahulu.
"Gue ngga nyangka kedatangan kita ke sini justru membuat lo malah jadi pusat perhatian mereka," ucap Neta mulai mengoceh selama perjalanan menuju pintu keluar rumah.
Rasa takut yang Neta miliki jauh lebih besar di bandingkan memilih berlama-lama di rumah besar yang tidak ada tanda-tanda kehidupan tersebut.
Selama perjalanan pulang ke rumah, senyum manis tidak pernah lepas dari bibir mungil Qiara. Apapun yang terjadi di rumah Sandra, yang jelas Neta akan membuat temannya itu buka suara setelah sampai di rumah nanti.
.
.
Hanya butuh waktu sekitar dua puluh menit mobil sudah sampai di depan rumah berlantai dua milik Qiara.
Cepat-cepat Neta menarik keluar lengan Qiara turun dari mobil, semua barang-barang ikut di bawa masuk sang sopir ke dalam rumah.
Keduanya menuju ruang tengah lalu duduk di sana, ada banyak yang ingin mereka bicarakan kembali.
Neta sampai memijat pelan pangkal hidungnya yang mancung berulang kali saking stres melihat tingkah laku Qiara, mulai dari masuk rumah beberapa menit yang lalu senyum gadis itu belum juga hilang sejak masih berada dalam mobil.
"Jangan bilang kalau gadis gila ini sudah bertemu dengan suami dari Sandra," tebak Neta seraya terus memperhatikan gerak gerik Qiara.
Jika benar dugaannya, maka bisa di pastikan akan ada perang dunia ke sepuluh antara Sandra dan Qiara nantinya.
Hanya cukup dengan membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduk Neta meremang, penyakit mata keranjang Qiara sejak tinggal di Negara asing memang tidak bisa di obati.
Qiara akan menggila bila melihat yang tampan-tampan dan memiliki postur tubuh yang indah, tidak heran jika pertemuannya dengan pemilik rumah tempat di mana sang sahabat berada membuat seorang Qiara terpesona setengah mati.
Kebiasaan aneh yang pada akhirnya terbawa juga sampai di Negara sendiri, beruntung Qiara terlahir dengan wajah cantik dan juga sempurna. Kalau tidak, mungkin Qiara akan menjadi bahan bullyan orang-orang.
...***...
Usai makan malam, Neta mengajak Qiara mengobrol di ruang TV. Rasa penasaran dan ingin tahunya begitu besar, malam ini Neta harus mendapatkan jawaban yang memuaskan.
"Qia," panggil Neta pelan.
"Iya, ada apa?" sahut Qiara dengan mata tetap fokus menonton siaran TV kesukaannya.
"Kamu tadi bertemu dengan suami dari Sandra atau tidak?" tanya Neta langsung sengaja memancing.
Qiara diam sejenak sebelum menjawab, bayangan dimana dia bertemu dengan seorang pria tampan yang matanya begitu mirip dengan Erzhan kembali terekam.
Yang membuat Qiara malu bukan karena ketahuan habis dari kamar Erzhan, melainkan saat dimana tangannya begitu berani menyentuh wajah itu.
Betapa bodohnya Qiara sampai berbuat nekat, mau di taru kemana mukanya kalau sampai bertemu kembali dengan pria tampan tersebut.
"Aku benar-benar akan gila, Neta." Teriak histeris Qiara tidak peduli dengan tatapan bingung beberapa pelayan yang melihatnya
"Tangan ini sudah lancang, huhu." Tambahnya
"Memangnya apa yang kamu lakukan?" tanya Neta begitu penasaran apa yang sebenarnya di lakukan gadis cantik itu.
"Aku, aku, huaaaa. Aku dengan berani menyentuh wajahnya tanpa rasa malu sedikit pun." Jawab jujur Qiara setengah berteriak
Rasanya jantung Neta ingin melompat dari tempatnya, mendengar cerita konyol dari Qiara.
Baru pertama kali bertemu dengan sosok yang jelas milik wanita lain, sudah membuat Qiara seperti orang bodoh.
"Benar-benar tidak habis pikir, kamu menjadi tidak waras setiap kali melihat pria tampan."
...🍃🍃🍃🍃🍃...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
RATNA RACHMAN
ceritanya bagus ...
2022-10-14
0
~🌹eveliniq🌹~
sudah paporit
2022-04-01
3