🌻🌻🌻🌻🌻
Malam semakin larut, tetapi tidak membuat netra elang milik Faraz tertutup juga.
Bayangan wajah cantik milik seorang gadis yang tadi siang di lihatnya masih jelas tertanam dalam benaknya.
Senyum yang begitu manis, mata yang indah, hidung yang mancung, rambut hitam lurus sepinggang, bibir mungil nan kemerahan, kulit putih bersih yang mulus serta tubuh tingginya sekitar 165 cm, terbilang sempurna menurut penilaian setiap orang.
Faraz tanpa sadar mengagumi pesona Qiara, tidak tahu kenapa jantungnya tiba-tiba saja berdetak kuat untuk pertama kalinya. Selama menikah dengan Sandra hampir enam tahun lamanya, ia tidak pernah sekalipun memiliki perasaan yang sama seperti sekarang ini.
Menjalani hidup sebagai pasangan suami istri tanpa adanya cinta dan kasih sayang di antara keduanya, membuat hati Faraz seakan mati.
Entah kenapa ia tidak bisa mencintai dan menyayangi istrinya sendiri layaknya sebagai pasangan, meski terbilang sudah SAH dimata Hukum, Negara dan Agama, tetapi Faraz tidak bisa membuka hatinya sedikit saja untuk Sandra.
.
.
Sarfaraz Rasya Bramantya, merupakan pengusaha sukses yang dikenal sangat angkuh dan dingin.
Semua orang yang menjalin hubungan kerja sama dengannya sampai kehilangan akal menghadapi sikap kerasnya dalam dunia bisnis, tidak jarang bila Faraz sering di sebut manusia berdarah dingin.
...***...
Hampir satu jam lamanya Faraz melamun sambil membayangkan wajah cantik milik Qiara, tanpa sadar matanya tertutup perlahan menuju alam mimpi.
Untuk pertama kalinya Faraz bisa tidur dengan nyenyak, selama menikah ia bahkan jarang tidur. Akan tetapi, di mulai dari malam ini mungkin Faraz bisa menjalani hidupnya dengan normal, semua terjadi karena ulah Qiara.
🪻
Pagi menjelang Faraz bangun pukul 05 sebelum semua orang dalam rumah terbangun, ia masuk dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Hari ini, Faraz ada pertemuan yang sangat penting di salah satu Hotel miliknya.
Lima belas menit kemudian Faraz sudah rapih dengan jas warna merah melekat indah di tubuhnya, sebelum turun ke lantai bawah pria itu lebih dulu mengunjungi kamar sang putra yang terdapat di lantai dua.
Ketika menuruni anak tangga satu demi satu tidak sengaja netra elang milik Faraz menangkap sosok wanita cantik yang baru saja keluar dari kamar.
Siapa lagi kalau bukan istrinya yang juga merupakan sahabat dari Qiara, meski tinggal satu atap bukan berarti Faraz tidur satu kamar dengan sang istri.
Ada alasan di balik sikap Faraz yang selama 6 tahun ini ia pendam dan simpan dengan rapatnya dalam hati.
Andai saja dulu kamu tidak terpengaruh akan hasutan dari pasangan suami istri tidak berperasaan itu, mungkin sampai detik ini aku memperlakukan mu dengan sangat baik. Bathin Faraz
Selama perjalanan menuju kamar milik sang putra, beberapa pelayan yang terlihat sedang sibuk mengerjakan tugas mereka masing-masing langsung menunduk.
##Lantai Dua
Anak tampan itu ternyata sudah rapi dan wangi, rambut yang di tatah begitu rapih semakin menambah ketampanan si kecil yang begitu mirip dengan ayahnya tersebut.
Melihat Faraz memasuki kamar dengan cepat sang Tuan muda kecil bergegas turun dari kursi.
"Daddy ..." teriak Erzhan kegirangan sembari berlari pelan ke arah Faraz yang masih berada di ambang pintu.
Senyum manis anak itu membuat hati Faraz menjadi tenang seketika, sedtik kemudian ia merasa ada yang berbeda dari putranya pagi ini. Pikir Faraz
.
.
"Bibi, siapa yang melakukan semua ini pada Erzhan?" tanya Faraz pada akhirnya.
Ia tidak bisa menahan diri agar tidak bertanya, rasa penasaran menyelimuti hatinya. Selama ini belum pernah ada yang berani menyentuh putranya selain dirinya, tetapi pagi ini justru penampilan putranya jauh berbeda.
Semua orang tahu bagaimana Erzhan sangat membenci orang lain menyentuh dirinya selain sang ayah, dan yang buat Faraz heran sekarang putranya sudah mau di sentuh oleh Bibi pelayan apalagi untuk di mandikan seperti pagi ini.
"Itu Tuan muda, kemarin ada sahabat dari Nyonya muda datang kemari. Namanya nona Qiara, dan katanya beliau baru pulang dari luar negri bersama satu teman wanita." Jawab Bibi pelayan sedikit takut
Faraz mengangguk kan kepala mengerti, namun masih ada sedikit keraguan dalam hatinya.
"Lalu, bagaimana bisa gadis itu masuk ke dalam kamar Erzhan?" tanya Faraz lagi yang sebenarnya itu tidak lah penting.
"Oh, kalau itu Bibi juga kurang tahu jelas Tuan. Kemarin yang Bibi dengar dari beberapa pelayan mengatakan jika mereka tidak sengaja mendengar pembicaraan antara Nyonya muda dengan dua gadis itu, tidak tahu bagaimana ceritanya Tuan muda kecil sudah ada dalam gendongan nona Qiara." Jelas Bibi pelayan jujur apa adanya
Faraz masih belum puas dengan jawaban yang di terimanya, daripada menerka-nerka lebih baik ia bergegas berangkat kerja.
"Boy, mau ikut Daddy ke kantor?" ajak Faraz pada putranya.
Anak tampan itu mengangguk cepat, kebetulan pakaian yang ia kenakan bukan baju biasa saja. Sehingga tidak perlu repot-repot mengganti baju lagi, itu hanya akan membuang waktu berharga Daddy nya.
🪻
Di dalam mobil, Erzhan nampak duduk tenang seperti Faraz. Karakter yang hampir 100% mirip itu tidak bisa diragukan lagi jika anak tampan tersebut adalah putra satu-satunya Faraz.
Sampai di perusahaan, Faraz tidak banyak melakukan pekerjaan. Hanya ada beberapa berkas yang memerlukan tanda tangannya segera, selain itu semua sudah di ambil alih sang Asisten kepercayaan.
Usai melakukan tanda tangan, Faraz keluar dari ruangannya bersama sang putra menuju lobi parkiran. Tujuan mereka selanjutnya adalah Hotel pusat yang berada di tengah kota, Faraz akan bertemu salah satu sahabatnya yang baru saja tiba semalam.
Tidak butuh waktu lama mobil Faraz memasuki lobi parkiran Hotel, sejak tadi Erzhan begitu bahagia pada akhirnya bisa keluar jalan-jalan lagi dengan sang Daddy.
Tringg!
Lift berhenti tepat di lantai 16, disana sudah ada pria tampan dengan rambut sedikit panjang terlihat tengah asik bermain game.
"Paman Tara," seru Erzhan lumayan kuat seraya berlari pelan ke arah pria tersebut.
Faraz hanya mampu geleng-geleng kepala melihat tingkah lucu putranya, ada benarnya juga ia membawa Erzhan keluar.
"Lama ya nunggunya?" sapa Faraz pada sahabatnya.
"Lumayan lah," jawab Tara singkat.
Keduanya mulai mengobrol beberapa hal yang serius, sedikit pekerjaan juga ikut di bahas.
.
.
Sedang serius-seriusnya dua pria tampan itu berbincang, tiba-tiba suara Erzhan mampu mengalihkan fokus mereka.
Titt.
"Hallo, Mommy."
...[Hallo, tampannya Mommy]....
"Abang, rindu Mommy."
...[Unch, Mommy juga rindu Abang]....
"Mommy kemana? Kenapa Abang di tinggal?"
...[Haha, maaf sayang. Mommy tiba-tiba ada kerjaan, jadi lupa deh bilang sama Abang]....
"Kenapa Abang ngga di ajak?"
...[Sayang, tunggu Mommy selesai mengurus sesuatu baru Mommy jemput Abang, OK]....
"Janji?"
...[Janji dong, Mommy akan tetap temui Abang kalau pekerjaan Mommy sudah selesai, sayang]....
Tutt
****
Percakapan dengan Qiara langsung berakhir karena si tampan kecil yang tidak suka di ganggu, tidak memperbolehkan sang Daddy mendengar suara Mommy nya.
...🍃🍃🍃🍃🍃...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
Tdk cinta tp tuh anak nongol😂😂
2023-09-22
0
Fatimah Sardju
Ke lantai dua kok malah menuruni tangga ya, bukannya malah menaiki tangga??? Lantai satu kan lantai paling bawah, naik satu tingkat ke lantai dua, naik lagi ke lantai tiga, dst....
2023-03-27
1
Kaira Caem
agak bingung🤔
2023-02-11
0