🌻🌻🌻🌻🌻
"Ada apa Qia?" tanya Sandra penasaran melihat raut wajah masam sahabatnya.
Tangan Qiara mengangkat ponsel yang masih berdering.
Dari apa yang Sandra lihat nomor baru tersebut milik seseorang, tentu dia kenal itu siapa.
"Nomor itu milik Faraz," ucap Sandra jujur.
"Faraz menghubungiku?" pekik Qiara tidak percaya kontak pribadinya di ketahui pria angkuh itu.
Semenatara Sandra hanya mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban.
"Bagaimana suamimu bisa tahu nomor pribadiku? Bahkan Neta saja tidak pernah aku berikan nomor ini," heran Qiara masih setia menatap layar ponsel miliknya yang tertera nomor milik Faraz.
"Angkat saja, Qia ..."
"No Baby," tolak gadis cantik itu cepat.
"Aku yakin kali ini pasti orang-orang suruhannya sudah berpencar di mana-mana."
Qiara sangat yakin dengan sikap angkuh Faraz yang melarang istrinya keluar dari rumah tanpa ijin darinya bisa di pastikan menjadi masalah besar.
Namun begitu, jangan harap dia mau memberikan Sandra pada suaminya.
"Aku pastikan mereka tidak akan pernah bisa menemukan tempat ini," Qiara menatap datar berjalan keluar tanpa menghiraukan panggilan Sandra.
"Kemana gadis itu pergi?" gumam wanita itu bertanya.
🍀
Di tempat lain Faraz mengerahkan beberapa anak buahnya untuk mencari keberadaan Erzhan dan Sandra yang di bawa kabur oleh Qiara.
"Rubah kecil itu mulai berulah," geram Faraz mengepalkan kedua tangannya demi meredam hawa panas yang siap meluap.
Sebagian kota sudah di periksa tetapi satu pun petunjuk tidak mereka dapatkan.
Qiara sangat pintar menyembunyikan keberadaan mereka yang belum ada dua jam kabur dari rumah.
"Ckck, bisa-bisanya aku di kalahkan oleh gadis kecil" desis pria tampan itu menatap hamparan bunga yang terletak di samping rumahnya.
Bunga-bunga itu merupakan hasil karya Sandra waktu baru menikah dan masuk ke keluarga Bramantya.
Bukan cuma cantik, baik hati dan ramah pada setiap orang ternyata Sandra juga pintar merawat rumah termasuk menanam beberapa tanaman bunga dan buah-buahan yang kini sudah berbuah siap untuk di panen.
Suara deru mobil yang sangat di kenal Faraz terdengar memasuki halaman rumah.
Pria tampan itu menyibak tirai jendela kamar yang tertutup rapat.
"Untuk apa mereka kemari?" gumamnya pelan.
Tok tok tok
Ketukan pintu kamar lumayan kuat mengalihkan fokus Faraz.
"Siapa?" teriaknya dari dalam kamar.
...[Ini Bibi, Tuan. Di bawah ada Tuan besar dan Nyonya besar datang mencari Tuan muda ...]...
Jawab seorang wanita dari balik pintu kamar sedikit berteriak.
Faraz berdecak kesal merasa kedatangan kedua orang tuanya hanya akan menghambat pencariannya.
"Katakan pada mereka sepuluh menit lagi aku turun!"
...[Baik Tuan muda]....
Terdengar langkah kaki pelan hendak meninggalkan kamar.
🍀
Di lantai bawah Tuan besar dan Nyonya besar Bramantya terlihat sibuk menginterogasi tiga pelayan wanita yang bekerja sehari-hari di kediaman Faraz.
Mereka begitu pucat dan takut mendapati pasangan suami istri tersebut tanpa kabar sudah berada di ruang tengah.
Faraz yang baru saja turun dari lantai atas dengan santai menuruni anak tangga satu persatu tanpa mengindahkan seruan dari seorang gadis manis bermata coklat hendak berlari ke arah tangga.
"Kakak sepupu," teriak lumayan kuat gadis itu memanggil Faraz.
Ketiga pelayan yang sudah dipersilahkan pergi dari hadapan Tuan dan Nyonya besar Bramantya sampai menatap jengkel ke arah gadis itu.
Ada drama menghebohkan dan paling memalukan pernah tejadi di kediaman Faraz beberapa bulan yang lalu, tentu semua itu karena ulah putri kesayangan dan cucu perempuan satu-satunya di keluarga Bramantya tersebut.
🍀
Tuan dan Nyonya besar Bramantya mulai menginterogasi putra mereka dengan memberikan banyak pertanyaan.
Hal itu membuat Faraz jengah dan kesal setiap kali kedua orang tuanya datang selalu yang di pertanyakan hanya masalah pernikahan.
"Sudah aku katakan berulang kali pada kalian jangan ikut campur dalam masalah rumah tangga ku dengan Sandra." Ucap Faraz datar
Wanita cantik yang merupakan ibu kandung pria itu mendadak kesal dan marah.
"Bagaimana kami tidak ikut campur atas masalah mu dan wanita itu, sedangkan orang tuanya bersenang-senang di luar sana." Sahut sang Nyonya besar marah
"Kamu pikir uang dari mana yang mereka gunakan kalau bukan pemberian darimu, ingat Faraz! Mama tidak mau lagi memiliki hubungan dengan keluarga istri mu, lebih baik segera ceraikan saja Sandra!"
Wanita itu jelas tidak tahan lagi melihat kehidupan putranya terlalu monoton bahkan selama menikah kedua orang tua dari menantunya semakin hari semakin menjadi-jadi.
Setiap hari yang mereka tahu cuma mencari Faraz demi meminta uang dan menghilang beberapa hari setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Faraz sendiri pun seakan tidak peduli dengan uang yang di minta kedua mertuanya, justru membiarkan mereka berlaku seenaknya.
"Mau sampai kapan Faraz? Apa masih kurang kekayaan yang mereka terima selama ini?" teriak Kamila memenuhi ruang tengah.
"Tenang sayang, tidak baik untuk kesehatan mu" ucap Tuan besar Bramantya menenangkan istrinya.
"Anak kamu selalu buat aku kesal dan marah sayang," adu sang istri menangis.
"Apa permintaan ku terlalu sulit? Bahkan anak itu tidak tahu bagaimana caranya menyambut kita" hatinya sakit menerima perlakuan tidak baik dari putranya sendiri.
Faraz yang mendengar sampai menghela nafas panjang.
"Mama jangan mulai lagi ..." mohon pria tampan itu dengan wajah memelas.
Jujur saja ia lemah jika berhadapan dengan wanita cantik yang rela bertaruh nyawa demi membawanya lahir ke dunia.
"Tolong ... Beri aku waktu!" pintanya lirih terlalu lelah memikirkan masalah rumah tangga yang ia jalani selama ini.
Terdengar tangisan sang mama mulai reda.
"Baik. Mama dan papa kasih kamu waktu tiga bulan. Selama itu kami tunggu kabar baik darimu, dan kami harap keputusan yang kamu ambil tidak membuat kami kecewa lagi."
Kamila bangkit dari duduk hendak keluar dari rumah milik putranya tersebut.
"Mama tunggu di mobil," ucapnya pelan pada pria tampan yang masih duduk tenang.
"Hmm ..." sahut Rasya sekilas mencium kening istrinya sebelum wanita cantik itu melangkah pergi keluar dari rumah.
Di lihat sang istri menghilang dari pintu utama kini tatapan mata Rasya beralih ke arah putranya yang seratus persen sangat mirip dengannya.
"Kakak ada masalah?" tebak pria itu menyadari raut wajah lelah sang putra.
"Sangat banyak pah," jawab Faraz lirih.
Ia langsung berpindah tempat duduk di samping Rasya memeluknya lumayan erat.
Yang Faraz butuhkan saat ini adalah sebuah pelukan hangat yang menenangkan hati dan pikirannya.
"Mama jahat pah," adunya pada Rasya membuat pria itu terkekeh pelan.
"Tidak Kak, justru mama sangat sayang padamu. Buktinya selama ini mama tidak marah ketika tahu kakak sudah menikah dan memiliki seorang putra tampan yang membuatnya sangat bahagia akhirnya impian ingin memiliki cucu telah dikabulkan." Rasya dengan sabar memberi pengertian pada putranya yang memiliki banyak masalah terutama dalam pernikahan
"Jangan gegabah dan cobalah untuk lebih sabar lagi, ok?"
"Iya pah. Makasih," Faraz tersenyum merasa beban yang ia simpan dalam hati mulai sedikit berkurang.
Rasya banyak berpesan pada putranya mulai dari masalah pernikahan yang selama ini begitu monoton, masalah perusahaan dan juga Erzhan yang tidak ingin pria itu mendengar cucunya menjadi korban dalam keegoisan kedua orang tuanya.
"Oh iya, papa mau tanya sama kakak" seru Rasya dengan cepat mengalihkan topik percakapan.
"Soal apa, pah?" Faraz bertanya dengan raut wajah penasaran sekaligus was-was.
"Siapa gadis itu, kak?"
🍃🍃🍃🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Yudy Wulandari
sebenarnya masalahnya apa,,sampai disini masih blm ngerti
2023-01-17
0
RATNA RACHMAN
author ada misteri apa di pernikahan Farhat dan Sandra
2022-10-17
10