🌻🌻🌻🌻🌻
Faraz merenggut kesal akibat ulah putranya yang begitu pelit, rasa penasaran akan suara seorang wanita dari balik telefon membuat Faraz ingin tahu siapa orang itu.
"Daddy nakal ih, curi-curi dengar Abang lagi bicara di telefon." Marah Erzhan tidak suka
"Lah, kan Daddy cuma pengen tahu saja Abang lagi ngobrol sama siapa." Sahut Faraz membela diri
"Pokoknya ngga boleh! Cuma Abang yang boleh bicara dengan Mommy." Tegas Erzhan begitu keukeh
Ops!
Si kecil tampan yang tidak sengaja menyebut Mommy sedikit keras dengan cepat berlari keluar dari hotel, meninggalkan Faraz dan Tara yang masih kebingungan.
Tara yang sadar duluan, segera menyadarkan Faraz sambil berteriak.
"Anak kamu itu, sudah kabur keluar entah kemana." Suara keras Tara sampai terdengar keluar ruangan
Ia bahkan sudah menarik lengan Faraz sampai keluar ruangan untuk mencari keberadaan Erzhan, semua karyawan hotel di buat panik dan heboh saat tahu putra dari pemilik hotel berlari keluar entah kemana.
Semua tempat sudah mereka periksa satu persatu, tetapi yang di cari belum juga di temukan.
Betapa murkanya Faraz yang tidak menemukan putranya di manapun, mustahil bila sampai hilang.
Hotel yang di lengkapi keamanan ketat itu mana mungkin sampai keberadaan putranya saja tidak bisa mereka temukan.
.
.
Sedang kacau-kacaunya semua orang termasuk Faraz mencari Erzhan di semua tempat, di salah satu kamar yang kebetulan tidak sempat mereka periksa justru menjadi tempat persembunyian si kecil tampan yang cerdik dan nakal.
"Hihi, pasti semuanya pada nyariin Abang." Ucap Erzhan tertawa puas pada akhirnya berhasil mengelabui sang Daddy dan Paman Tara
Ia bukan anak yang bodoh, semua yang ada di hotel milik Daddy nya sudah di hapalnya sedetail mungkin. Itu sebabnya, ia tahu ruangan mana saja yang tidak terdeteksi oleh CCTV.
Ruangan yang di masuki Erzhan sebenarnya adalah kamar yang di sewa oleh seorang gadis cantik yang kebetulan ingin menenangkan diri selama beberapa hari.
Stres yang di rasakan akibat sebuah kesalahan konyol yang dia lakukan beberapa waktu lalu, sampai sekarang masih tersimpan jelas di ingatannya.
Gadis itu tidak menyadari di dalam kamar ada orang lain selain dirinya, pada saat dia masuk ke dalam kamar mandi bertepatan dengan masuknya Erzhan ke dalam kamar tersebut.
Hampir dua puluh menit lamanya gadis itu berendam dalam bathup yang terisi air hangat, sementara di dalam kamar si kecil tampan dan nakal terlihat sedang asik menonton film kesukannya di layar TV yang menempel di dinding.
Sesekali gelak tawa Erzhan terdengar, gadis cantik yang hampir selesai membersihkan diri dalam kamar mandi pun sampai di buat kaget mendengar adanya suara tawa dari arah kamar.
"Kok ada suara anak kecil yang tertawa." Gumamnya keheranan membuat seluruh tubuhnya meremang
Meski ragu dan takut, gadis itu nekat keluar dari kamar mandi demi melihat siapa yang ada di dalam kamarnya yang belum ada satu jam di tempati.
Saat pintu di buka, dia masih bisa mendengar suara anak kecil yang tertawa tadi, bahkan kali ini lebih jelas dan sangat dekat.
Ya Allah, apa mungkin siang bolong ada hantu? Jerit gadis itu berbicara dalam hati
Dengan hati-hati pintu kamar mandi di bukanya secara perlahan, berharap yang di dalam kamar tidak mendengar.
.
.
"Hihi, kucingnya lucu sekali kayak punya Daddy di rumah."
Lagi-lagi jantung gadis itu di uji mendengar kembali gelak tawa milik anak kecil, ingin berteriak tapi takut.
Erzhan yang menyadari ada seseorang dalam kamar tersebut, segera membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa orang itu.
"Siapa ya?" gumamnya pelan seraya bangkit dari tempat duduk.
"Aha, Abang kagetin ajah deh siapa tahu orangnya lucu."
Ide jahil Erzhan mulai kambuh, sedangkan gadis cantik yang penasaran itu terus melangkah maju mendekati arah TV yang masih menyala.
Satu, dua, tiga.
.
.
"DOORRRR!!!" teriak Erzhan cukup keras mengagetkan orang yang hampir sampai di depan TV.
Tawanya pecah saat melihat ada seorang gadis cantik yang terjungkal di atas karpet bulu, saking kagetnya.
"Huaaa. Mama, papa tolong kakak." Jerit histeris gadis itu mulai menangis
Rasa takut karena hanya sendirian saja dalam kamar hotel membuatnya suka membayangkan yang tidak-tidak.
Mendengar tangisan yang keluar dari mulut gadis itu, sukses menghentikkan Erzhan dari tawanya saking merasa lucu.
"Waduh, Abang bikin anak orang nangis." Paniknya berusaha mendekat ke arah gadis itu
Tangan mungilnya sudah menyentuh bagian wajah cantik yang masih di tutupi kedua tangan, ada rasa familiar yang Erzhan rasakan ketika berada dekat dengan gadis itu.
"Abang minta maaf, udah bikin kamu takut dan nangis." Serunya pelan tanpa menjauhkan tangan mungilnya
"Maafin Abang ya, jangan nangis lagi." Tambahnya merasa bersalah
Kedua tangan mungil Erzhan mencoba meraih jemari lentik yang menutupi wajah cantik itu, perlahan wajah gadis yang masih menangis itu mulai terlihat namun tidak dengan membuka kedua matanya.
DEG!
Mata Erzhan membulat sempurna dengan mulut yang menganga, ia tahu siapa orang yang kini ada di hadapannya.
Dengan tangan bergetar anak itu menghapus air mata si gadis cantik, sangat lembut dan penuh perasaan.
"Moo, MOMMY." Panggil Erzhan sangat pelan dengan nada seakan ingin menangis
Gadis cantik itu sontak membuka matanya ketika mendengar ada yang memanggilnya dengan sebutan Mommy.
Mata indah Qiara membulat sempurna mendapati sosok kecil tampan yang sukses mengacak-acak hati dan pikirannya kini berada tepat di depan matanya.
Detik itu juga tubuh mungil Erzhan di peluknya dengan sangat erat, seperti ada kerinduan yang mendalam.
"Ya ampun, Abang. Kenapa bisa ada di sini? Mommy tadi takut banget kirain ada hantu anak kecil dalam kamar." Ucap lirih Qiara tanpa sadar meneteskan air mata saking kaget bercampur bahagia pada akhirnya bisa melihat lagi putra sahabatnya
Dia tidak menyangka akhirnya bertemu kembali dengan bocah kecil tampan yang sudah mencuri hati dan pikirannya beberapa hari ini.
Entah ini adalah takdir atau hanya kebetulan, yang jelas Qiara sangat bahagia bisa melihat lagi wajah menenangkan putra dari sahabatnya itu.
"Abang tunggu di sini ya, Mommy mau ganti baju dulu." Ucap Qiara seraya bangkit dari atas karpet
Tubuh mungil Erzhan di gendongnya lalu di letakkan ke atas tempat tidur yang masih begitu rapih.
"Duduk diam di sini, OK."
Di rasa aman baru lah Qiara beranjak pergi menuju kamar mandi untuk berganti pakaian, rasa lelah dan stres yang dia rasa beberapa jam lalu seakan hilang entah kemana.
"Apa Sandra juga berada di hotel ini?"
🍃🍃🍃🍃🍃
Semoga pada suka ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑺𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌𝒂💜♌️
Okok.
Makasih juga ya udah mampir🙏
2022-04-02
6
Yuiitsu
Mampir yu kak ke novel Chat story ku, yang berjudul "Changing Fate :Sarah"
2022-04-02
6