Episode 20
03 Januari 2017
Keyzro Erdigo Guelinez terlahir dari pasangan Jonathan Nasution dan Kim Mi Rae, Kim Mi Rae sendiri adalah seorang mantan model di Korea Selatan, setelah memutuskan menikah dengan Cha Minwoo, ia meninggalkan dunia modeling yang sudah membesarkan nama nya itu untuk lebih fokus pada pernikahan nya dengan sang suami, namun sayang pernikahan itu hanya bertahan selama 3 setengah tahun, setelah bercerai dari sang mantan suami Kim Mirae fokus mengurus perusahaan milik ayah nya, ia bertemu dengan Jonathan di sebuah kedai kopi dimana tempat Jonathan bekerja, Jonathan keturunan Medan-Australia, ia bekerja sebagai pelayan kedai kopi karena harus membiayai hidup nya selama kuliah di salah satu Universitas ternama di Seoul-Korea Selatan. Awal mula ia tak tahu jika sang istri adalah anak dari seorang konglomerat di Korea, selama beberapa tahun Jonathan dan Kim Mi Rae menjadi teman akrab, cukup akrab untuk membuat sahabatnya Hernandez cemburu melihat kedekatan mereka berdua, tapi sayang sekali hubungan persahabatan itu renggang kala Jonathan membuat pengakuan bahwa ia menyukai Mi-Rae, Mi-Rae menghindari Jonathan setiap kali mereka berpapasan, tak berselang lama hubungan itu renggang, tiba-tiba terdengar kabar pernikahan Kim Mi Rae dan Cha Minwoo, sempat mengalami keterpurukan karena cinta nya tak terbalaskan, akhirnya tiga tahun kemudian mereka bertemu lagi, berkat Hernandez yang memberi pencerahan, Mi-Rae sudah tidak mempedulikan asal usul seorang Jonathan, Hernandez mengatakan “Jika kau mencintainya, cobalah lebih merendah lagi, karena kita akan tahu rasa nya kehilangan jika sudah ditinggalkan untuk selama-lamanya, gengsi atau apapun itu, singkirkan jika kau tidak ingin lagi menyesal untuk yang kedua kalinya” begitulah kira-kira yang dikatakan oleh Hernandez pada Kim Mi Rae kala itu, next lanjut kita ke pemeran utama novel ini yaitu Keyzro. Keyzro memiliki nama Korea Kim Min Hyuk tapi ia lebih memilih menggunakan nama Inggris nya untuk menjalani kehidupan sehari-hari, sedangkan pada kartu identitas ia menggunakan nama Korea nya.
Di dalam kamar yang cukup luas, seorang pria muda sedang membereskan barang-barang bawaan nya, ia adalah Keyzro, dengan bantuan sang ayah, pekerjaan mengepak barang menjadi lebih cepat diselesaikan, setelah semua sudah siap, datang sang ibu yang langsung menyentak Keyzro.
“Ingat! Jangan menikah dengan wanita Indonesia karena kebanyakan wanita dari negara ini adalah seorang penyuka uang!” Sentak Mi-Rae melipat tangan bersedekap.
“Jangan berkata sembarangan! Kau tidak tahu apa-apa tentang, bagaimana baik nya wanita dari negaraku, mereka banyak yang masih berpegang teguh dengan agama dan adat istiadat, jadi tak semua wanita dari negaraku itu matrealistis!” Kata Jonathan tegas.
“Oppa...tolong sekali saja! Kau dukung aku!” Kata Mi-Rae marah.
“Setelah apa yang kau lakukan pada gadis kecil itu, apa kau pikir ayah akan mendukungmu ibu?!” Tanya Keyzro sarkas.
“Itu...” Mi-Rae menunduk.
“Aku akan menikah dengan wanita yang kucintai, bagaimanapun dia atau apapun kondisi keluarga nya dan apapun status nya aku akan menikahi wanita itu, karena aku percaya hatiku...akan memilih orang yang tepat!” Kata Keyzro sembari membawa dua koper lalu pergi dari rumah nya begitu saja.
Mentari bersinar sangat indah di pagi hari, pagi yang indah untuk ditangisi, itu yang ada di pikiran Merry, ia bangun dari mimpi nya lalu duduk di tepi ranjang sebelum ia pergi untuk membersihkan diri, setelah mandi dan berganti pakaian, ia kembali ke rutinitas sehari-hari yaitu bekerja sebagai pembantu umum, tidak ada nampak bekas ia menangis di wajah nya, ia selalu mengembangkan senyuman pada siapa pun yang menyapa nya.
“Mer...habis ini mau pindah set ya...” kata Ipong.
“Oh...okay bang...” sahut Merry.
Seperti setrikaan wanita cantik ini mondar-mandir kesana-kemari, tepat di siang hari ia akhirnya bisa sedikit bernafas lega karena giliran ia untuk beristirahat. Di sebuah ruangan yang dijadikan dapur dadakan, Merry beristirahat dengan berbaring di bangku kayu.
“Capek ya nak...?” Tanya Hamif membelai sayang pucuk kepala Merry.
“Eh bapak...bapak udah makan?” Tanya balik Merry tersenyum manis.
“Bara buat ulah lagi ya?” Hamif membelai kembali kepala Merry.
Merry mengangguk.
“Nak...kadang bapak merasa kurang baik menjadi ayahmu, bapak bahkan enggak tahu apa yang anak bapak tengah rasakan...maafin bapak ya nak...” kata Hamif lirih.
“Bapak ngomong apaan sih? Bapak tuh ayah terbaik di dunia pak...” Merry geleng-geleng kepala lalu merangkul pundak Hamif ketika ia berdiri.
“Kamu selalu saja mengatakan itu, tapi kenyataannya bapak selalu mengabaikan putri bapak...maafin bapak ya...putri bapak yang baik...” Hamif membelai punggung tangan Merry dengan lembut.
“Hiks...bapak curang ah...hiks...hiks...” Merry memeluk Hamif.
“Dasar putri bapak yang berbakti...cup...cup...putri bapak pasti kuat, putri bapak tidak akan mudah menyerah, bukan begitu?” Hamif mengusap lembut punggung Merry lalu melepaskan pelukan hangat itu.
“Pak...aku kangen anak-anak...sama ibu juga...” kata Merry lirih.
“Huff...kita telpon ibumu ya...pasti anak-anak ada di rumah bersama ibu” kata Hamif sembari mengeluarkan ponsel dari saku celana.
Tut Tut Tut
Hamif melakukan panggilan video dengan sang istri Eva.
“Opaaaaahhhhhhhh!!!” Teriak keempat anak Merry.
“Hai cucu-cucu opah yang ganteng dan cantik-cantik...apa kabar kalian semua?” Sahut Hamif.
“Baik opah...opah sehat? Sudah minum obat belum?” Tanya Reynata anak pertama Merry.
“Sudah...ada suster galak disini, mana mungkin opah lupa minum obat...hehe” jawab Hamif tertawa pelan.
“Oh...suster galaknya mama ya opah?” Terka Rayni ikut tertawa.
“Hmm...” Hamif mengangguk.
“Mana mama? Opah?” Tanya Rayni.
“Nih...” sahut Hamif sembari melirik ke samping.
“Hai anak-anak mama...sehat semua kan nak?” Sapa Merry kemudian bertanya.
“Baik mama, mama gimana? Sehat?” Sahut Rayni dan Reynata bersamaan.
“Alhamdulillah sehat...” ucap Merry tersenyum lebar.
“Syukur Alhamdulillah mama baik-baik saja” kata Reynata.
“Mama...mana om ganteng?” Tanya Rasya.
“Om ganteng dia...” Merry menunduk sejenak.”Om sibuk cari cuan...hehe”
“Oke deh mah...mama jaga kesehatan ya...” celoteh Rasya.
“Iya...kalian juga ya...dadah anak-anak mama yang soleh dan soleha...” kata Merry sembari melambaikan tangan.
“Dadah mama...assalammu’alaikum...” sahut keempat anak Merry lalu memberi salam.
“Wa’alaikumsalam...” Merry tersenyum lebar.
“Nak...jangan terlalu lelah ya...” kata Eva.
“Iya...ibu juga ya...assalammu’alaikum bu...” sahut Merry mengucapkan salam.
“Wa’alaikumsalam...dadah putri ibu...jaga kesehatan ya suamiku...” Eva tersenyum melambaikan tangan.
Bleppp
Panggilan video pun berakhir.
“Bapak balik ke set ya nak...kamu istirahat ya...jangan lupa sholat!” Kata Hamif.
“Iya pak...” sahut Merry.
Selepas kepergian Hamif, Merry menutaskan apa yang diminta oleh sang ayah angkat, ia mengambil air wudhu lalu sholat zhuhur setelah sholat ia tertidur di bangku kayu yang tadi.
Vero memperhatikan Merry dari kejauhan, seulas senyum di bibir Vero mewakili kekaguman nya pada Merry, ia sangat terpesona dengan sikap penurut Merry, sekarang ini memang banyak sekali wanita muslim yang hanya mengenakan jilbab tanpa sholat tapi bukan berarti berjilbab adalah kesalahan, tentu tidak, dalam agama islam sudah dikatakan dengan jelas untuk menutup aurat. Ketika Merry sholat wajah bulat yang dimiliki oleh Merry nampak semakin bersinar, sinar yang terpancar dari wajah Merry, menyilaukan mata Vero dan menimbulkan rasa kagum yang semakin mendalam.
“Kamu layak untuk dicintai laki-laki yang baik...kak Mer...” gumam Vero.
To be continued 20
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments