17

Episode 17.

Perjalanan panjang kali ini harus ditempuh para kru dan seluruh orang yang terlibat dalam projeck film layar lebar, rombongan pergi ke sebuah pulau yang terkenal dengan pantai dan pemandangan sunset yang indah, pulau itu tak lain adalah pulau Bali. Pulau Bali terkenal dengan sebutan “Pulau Dewata” karena kentalnya budaya Hindu, seperti banyaknya sesaji yang dipersembahkan untuk dewata penjaga berbagai tempat di Bali. Bali merupakan provinsi yang terletak diantara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya adalah Denpasar.

“Sudah lengkap semua?” Tanya pak Hamif begitu sampai di Bandara Ngurah Rai-Bali.

“Sudah pak...” sahut seluruh rombongan yang hadir termasuk Merry Reynata.

“Okay...bus yang akan membawa kita ke Hotel sudah ada di pintu masuk sebelah barat! Jangan lupa bawaan kalian semua ya!” Teriak pak Hamif memberi intruksi.

Setelah mendengarkan intruksi dari sang sutradara, Merry menarik koper milik nya lalu berjalan beriringan dengan semua rombongan, koper yang dibawa oleh Merry hanya satu sedangkan yang lain bisa membawa dua atau tiga koper, entah buat apa mereka membawa bawaan sebanyak itu. Di sini kita akan fokus dengan Merry, karena apa? Karena lagi-lagi pria misterius yang selalu mengikuti Merry ternyata juga turut hadir ditengah-tengah rombongan. Pria misterius itu langsung menyambar koper milik Merry lalu menaruhnya di bagasi Bus. Merry termenung sejenak, darimana datangnya orang ini? Itu yang ia pikirkan, kenapa selalu pas sekali kehadiran ia dengan ketidak hadirnya seorang Keyzro. Ya...benar sekali...Keyzro tidak ikut dalam rombongan itu karena ia akan datang bersama dengan pemeran utama wanita yaitu Milan, sengaja untuk sekalian melakukan promosi tentang film layar lebar yang sedang digarap ini, seminggu yang lalu mungkin publik masih sibuk mencari siapa sosok yang bernama “Myzro” namun seperti biasa, gosip akan hilang seiring berjalannya waktu.

“Hai...kita ketemu lagi!” Sapa pria misterius itu sembari mengulurkan tangan.

“Eh...iya mas...” sahut Merry tersenyum kikuk.

“Maaf...tadi aku ambil koper milik kamu, aku hanya ingin membantu” kata pria itu lagi sembari tersenyum manis.

“Iya...enggak apa-apa kok, malahan aku harusnya terima kasih sama mas...” Merry mengkerutkan alis karena tidak tahu nama pria yang terus muncul secara tiba-tiba ini.

“Vero...panggil aku Vero...enggak pakai “mas”...” kata pria misterius itu seolah mengerti arti tatapan penuh tanda tanya yang Merry tampilkan.

“Baik...Vero...hehe...” sahut Merry menguncang pelan tangan Vero.

“Kamu...Merry kan?” Tanya Vero dengan senyum menggoda iman.

“Busyet...ganteng parah ini laki!” Pekik Merry dalam hati.

“Iya...dan...itu tangan saya pegal mas...eh...Vero” Merry menjawab sembari melirik tangan nya.

“Oh ya...maaf...” ucap Vero tersipu malu.

“Cobaan gue banyak banget sih...belum Keyzro...datang lagi nih orang...” kata Merry dalam hati.

Sekitar satu jam kemudian, rombongan tiba di sebuah Hotel yang menyajikan panorama pantai yang indah di kawasan Nusa dua-Denpasar Bali. Para rombongan masuk ke kamar mereka masing-masing begitu juga Merry, setelah merapihkan barang bawaan nya, ia membersihkan diri dengan berendam di bathup. Ia sangat menikmati waktu bersantai nya saat ini, menghirup wangi sabun yang ia pakai untuk berendam, ia juga mencuci rambutnya yang sudah berganti warna menjadi hitam tapi bukan hitam pekat melainkan blue-black. Dengan warna rambut baru nya itu terlihat jauh lebih segar daripada sebelumnya. Sedang asik berendam, dering ponsel membuyarkan lamunan yang ada, sejujurnya ia masih merasa bingung dengan pria yang bernama Vero itu, mengapa pria itu selalu muncul ketika tidak ada Keyzro di sisi nya. Aneh bukan??? Entah kebetulan atau memang sudah direncanakan, ia merasa dibuntuti oleh pria ini.

“Siapa nih? Kok nomor nya enggak ada di kontak sih?” Gumam Merry tapi tetap menjawab panggilan yang masuk.”Hallo...”

“Ini aku...” sahut suara pria.

“Ba...aa...raaaa!” Pekik Merry.

“Lama tidak mendengar suara kamu...aku kangen Mer...” kata Bara tersenyum miris.

Glek

Merry menelan kasar slavina nya lalu keluar dari dalam bathup. Ia segera memakai handuk kimono yang tergantung di dalam kamar mandi, setelah itu...buru-buru ia memakai pakaian lengkap sebelumnya ia sudah sempat mematikan panggilan secara sepihak.

Tut Tut Tut

Dengan tangan gemetaran Merry mencoba menghubungi Keyzro namun tak kunjung ada jawaban dari Keyzro, ia juga menghubungi Dian tetap tidak juga membuahkan hasil. Merry semakin kalut kala Bara kembali menelpon nya. Ia lantai langsung keluar dari kamar nya berjalan menuju keramaian.

“Ya Allah...bagaimana ini?” Gumam Merry dengan mata berkaca-kaca.

Sebelum ia menghubungi Keyzro terlebih dahulu ia sudah sempat menelpon Hamif sang ayah angkat tapi sama dengan Keyzro dan Dian, Hamif juga tidak menjawab panggilan dari nya.

Grreeeppp

Seseorang menarik pundak kanan Merry hingga membuat ia mau tak mau berbalik arah.

“Kamu ngapain disini Mer?”

“Mas Vero! Untunglah...hiks...hiks...hiks...” Merry menangis tanpa sadar ia terjatuh ke dinginnya pasir pantai malam hari.

“Kamu kenapa?” Tanya Vero sembari berlutut dengan satu kaki.

“Aku takut mas...hiks...dia...dia...” Merry tak sadarkan diri tepat dipelukan Vero.

Vero mengangkat tubuh lemah Merry menggendong nya ala bridal style lalu berjalan menuju kamar nya, setelah menidurkan Merry ke atas King Bed, ia terus membelai sayang kepala Merry berulang-ulang kali, Vero merasa iba dengan wajah pucat pasih Merry saat ini, terlambat dan memang sangat terlambat ia menemukan pahlawan masa kecilnya.

17 tahun yang lalu Jakarta 2007.

Seorang anak kecil sedang duduk di atas trotoar menangis tanpa ada yang mempedulikan nya. Melihat anak kecil menangis di pinggir jalan menimbulkan rasa penasaran seorang gadis remaja yang baru saja keluar dari sebuah Mall bersama dengan teman-temannya.

“Lo mau kemana Mer?” Tanya seorang pria remaja pada gadis berambut hitam panjang.

“Tuh anak kenapa ya Ki?” Gumam Merry menatap iba seorang anak laki-laki yang menangis dari kejauhan.

“Lah...mana gue tahu Mer...” sahut sang teman yang bernama Rifki.

“Kalian pulang duluan aja deh,,,gue mau nyamperin tuh bocil” titah si gadis manis pada keempat teman nya.

“Ya udah...kita duluan ya...” kata Rifki seraya berlalu pergi bersama ketiga teman si gadis yang lain.

Merry menepuk perlahan pundak anak laki-laki itu.

“Dek ngapain disini?” Tanya Merry lembut.

“Jangan bawa Jencen kak...” kata anak laki-laki itu dengan berurai air mata.

“Eh...enggak kok...kakak enggak mau nyulik kamu” kata Merry sedikit terkejut.

“Kak...Jencen mau pulang...hiks...hiks...” anak laki-laki itu menangis mengusap-usap kedua mata nya.

“Nama kamu Jensen? Umur kamu berapa sayang?” Tanya Merry dengan suara lembut lalu menggendong anak laki-laki itu di punggung nya.

“Hmm...Jencen takut kak...hiks...10 tahun...hiks...” jawab anak laki-laki tersebut.

“Ini bocil umur 10 tahun tapi dah tinggi juga badan nya” gumam Merry dalam hati.

“Ada kakak...kita ke kantor polisi ya...biar polisi yang cari orang tua kamu” kata Merry membelai sayang kepala anak laki-laki itu.

Setelah memberi anak laki-laki itu makan, Merry membawa nya ke kantor polisi setempat. Untung saja dalam kalung liotin yang ada di leher Jensen,  ada informasi tentang nomor telpon orang tua Jensen, al-hasil polisi lebih mudah menemukan keberadaan orang tua anak laki-laki tadi.

“Mohon bantuannya ya pak...” kata Merry menunduk hormat pada petugas kepolisian setempat.

“Iya...” sahut seorang polisi pria.

“Jensen sudah tidur...saya pamit ya pak...” kata Merry.

“Loh...enggak mau tunggu orang tua anak itu dulu?” Tanya pak polisi.

“Tidak pak...saya masih ada urusan lain dan lagi...saya hanya berniat menolong” jawab Merry sekali lagi menunduk hormat lalu pergi.

“Masih ada, orang yang menolong tanpa pamrih” gumam pak polisi memandangi punggung Merry hingga menjauh.

***flashback off***

“Andai waktu bisa diputar kembali, aku ingin mengetahui siapa kamu saat kita tak sengaja bertabrakan kala itu...maaf kak Mer...aku baru menemukanmu...” gumam Vero.

To be continued 17

Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30 (TAMAT)
31 Season 2
32 Season 2 {Darrel dan Merry}
33 Season 2 {badai percintaan}
34 Season 2 {kembali ke tempat semula}
35 Season 2 {kembalinya masa lalu Keyzro}
36 Season 2 {Kim Yu Na bukan Lee Yoo Naa}
37 Season 2 {bagian 7}
38 Season 2 {bagian 8}
39 Season 2 {bagian 9}
40 Season 2 {bagian 10}
41 Season 2 {bagian 11}
42 Season 2 {bagian 12}
43 Season 2 {bagian 13}
44 Season 2 {bagian 14}
45 Season 2 {bagian 15}
46 Season 2 {bagian 16}
47 Season 2 {bagian 17}
48 Season 2 {bagian 18}
49 Season 2 {bagian 19}
50 Season 2 {bagian 20}
51 Season 2 {bagian 21}
52 Season 2 {bagian 22}
53 Season 2 {bagian 23}
54 Season 2 {bagian 24}
55 Season 2 {bagian 25}
56 Season 2 {bagian 26}
57 Season 2 {bagian 27}
58 Season 2 {bagian 28}
59 Season 2 {bagian 29}
60 Season 2 {bagian 30}
61 Season 2 {bagian 31}
62 Season 2 {bagian 32}
63 Season 2 {bagian 33}
64 Season 2 {bagian 34}
65 Season 2 {bagian 35}
66 Season 2 {bagian 36}
67 Season 2 {bagian 37} TAMAT
68 Season 3 Bab 1
69 Season 3 bab 2
70 Season 3 bab 3
71 Season 3 bab 4
72 Season 3 bab 5
73 Season 3 bab 6
74 Season 3 bab 6
75 Season 3 bab 7
76 Season 3 bab 8
77 Season 3 bab 9
78 Season 3 bab 10 (tamat)
79 Continue 1
80 Continue 2
81 Continue 3
82 Countinue 4
83 Countinue 5
84 Countinue 6
85 Countinue 7
86 Countinue 8
87 Countinue 9
88 Countinue 10
89 Countinue 11
90 Countinue 12
91 continue 13
92 Countinue 14
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30 (TAMAT)
31
Season 2
32
Season 2 {Darrel dan Merry}
33
Season 2 {badai percintaan}
34
Season 2 {kembali ke tempat semula}
35
Season 2 {kembalinya masa lalu Keyzro}
36
Season 2 {Kim Yu Na bukan Lee Yoo Naa}
37
Season 2 {bagian 7}
38
Season 2 {bagian 8}
39
Season 2 {bagian 9}
40
Season 2 {bagian 10}
41
Season 2 {bagian 11}
42
Season 2 {bagian 12}
43
Season 2 {bagian 13}
44
Season 2 {bagian 14}
45
Season 2 {bagian 15}
46
Season 2 {bagian 16}
47
Season 2 {bagian 17}
48
Season 2 {bagian 18}
49
Season 2 {bagian 19}
50
Season 2 {bagian 20}
51
Season 2 {bagian 21}
52
Season 2 {bagian 22}
53
Season 2 {bagian 23}
54
Season 2 {bagian 24}
55
Season 2 {bagian 25}
56
Season 2 {bagian 26}
57
Season 2 {bagian 27}
58
Season 2 {bagian 28}
59
Season 2 {bagian 29}
60
Season 2 {bagian 30}
61
Season 2 {bagian 31}
62
Season 2 {bagian 32}
63
Season 2 {bagian 33}
64
Season 2 {bagian 34}
65
Season 2 {bagian 35}
66
Season 2 {bagian 36}
67
Season 2 {bagian 37} TAMAT
68
Season 3 Bab 1
69
Season 3 bab 2
70
Season 3 bab 3
71
Season 3 bab 4
72
Season 3 bab 5
73
Season 3 bab 6
74
Season 3 bab 6
75
Season 3 bab 7
76
Season 3 bab 8
77
Season 3 bab 9
78
Season 3 bab 10 (tamat)
79
Continue 1
80
Continue 2
81
Continue 3
82
Countinue 4
83
Countinue 5
84
Countinue 6
85
Countinue 7
86
Countinue 8
87
Countinue 9
88
Countinue 10
89
Countinue 11
90
Countinue 12
91
continue 13
92
Countinue 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!