Episode 15.
Suasana berubah menjadi mencengkam setelah Keyzro menyadari suara siapa yang menyahuti ia dari balik layar telpon, wajah Keyzro berubah pucat seperti mayat hidup, susah payah ia menelan slavina sebelum ia bertanya.
“Eh...ini...dia...kamu...maksud aku...Myzro...ini kamu???” Tanya Keyzro gugup.
“Hmm...iya...” jawab Merry.
“Aku kira kamu Naila...maaf...” kata Keyzro.
“Hmm...ya sudah...oppa telpon saja cewek yang bernama Naila itu! Bye!!!” Sahut Merry mematikan panggilan sepihak.
“Hiks...Myzro...Arggghhhhh!!!!” Keyzro mengacak-acak rambut nya lalu menarik selimut menutupi sekujur badan.
“Eh...bener-bener deh ya!!! Gue bunuh lu Keyz!!!” Teriak Dian membentak Keyzro.
Di sebuah Apartemen di bilangan Jakarta Pusat, Keyzro berjalan santai menuju sebuah unit mewah di Apartemen tersebut, ia datang sendiri begitu sampai di Indonesia ia langsung menemui Naila seperti janji nya kala itu. Setelah ia sampai di unit tempat tinggal Naila, ia pun dipersilahkan masuk ke dalam unit yang memiliki dua lantai. Dalam unit tersebut Keyzro sedikit berbicang dengan wanita muda ini. Mereka pernah sangat dekat tapi di saat Keyzro menyatakan cinta beberapa tahun yang lalu, wanita muda ini yaitu Naila menolak mentah-mentah pernyataan cinta dari Keyzro bahkan ia membuang bunga pemberian dari Keyzro di depan pasang mata tanpa mempedulikan perasaan Keyzro kala itu.
“Lama tidak bertemu oppa semakin tampan” kata Naila dengan nada manja dan sedikit centil.
“Hmm...terima kasih” sahut Keyzro menyerumput teh manis yang disediakan untuknya.
“Oppa...aku sudah memutuskan” kata Naila.
“Memutuskan apa?” Tanya Keyzro datar.
“Aku sudah memutuskan untuk menerima cintamu” jawab Naila tersenyum lebar.
“Hukhhh...hukhhhhh...apa???” Keyzro menyembur air teh lalu terbatuk.
“Oppa senang banget ya? Sampai tersedak begitu...hehehe” kata Naila tertawa pelan.
“Ck...mulai sekarang jangan pernah menghubungi aku jika bukan mengenai masalah pekerjaan” kata Keyzro sembari berdiri.
“Kenapa???” Tanya Naila.
“Karena ada hati yang harus aku jaga” jawab Keyzro seraya berlalu pergi.
“Tunggu oppa!” Naila menahan pergelangan tangan Keyzro.
“Ada apa lagi?” Tanya Keyzro dingin menepis kasar tangan Naila.
“Siapa wanita itu? Apa aku boleh berkenalan dengan nya?” Tanya Naila menahan kesal.
“Kamu tidak perlu tahu!” Jawab Keyzro sembari masuk ke dalam lift.
Di lokasi syuting film layar lebar, terlihat keramaian di halaman rumah mewah yang dijadikan tempat syuting. Kita kembali membahas Merry yang nampak santai mengerjakan semua pekerjaan nya. Ia tidak mempedulikan keramaian yang ada, sampai tiba-tiba ada yang memanggilnya.
“Eh p-u!!!” Teriak seorang wanita.
“Iya...kenapa mbak?” Tanya Merry.
“Kamu enggak ikutan pesan makanan?” Tanya wanita itu pada Merry.
“Enggak...aku banyak kerjaan...permisi...” jawab Merry lalu menunduk berpamitan.
“Aku Naila...teman dekat nya Keyzro...” kata wanita itu menghadang Merry sembari mengulurkan tangan.
“Oh...aku Merry...” sahut Merry menyambut uluran tangan Naila.
“Jadi...kamu yang bernama Merry?” Tanya Naila.
“Hmm...” jawab Merry tersenyum ramah.
“Kamu ikutan makan ya...” kata Naila.
“Nanti aja mbak, aku mau kasih makanan dulu buat oppa” sahut Merry.
“Oppa sudah makan, kami sarapan bersama tadi pagi” kata Naila tersenyum lebar.
“Ohh...okay...” kata Merry datar.
“Kok dia enggak marah ya?” Tanya Naila dalam hati.
“Aku pamit kerja lagi ya mbak Naila...permisi...” Merry mengangguk hormat lalu pergi.
“Lo yakin Ian? Kalau oppa sedang dekat dengan wanita itu?” Tanya Naila melirik sinis pada Dian yang sedang berjalan ke arah nya.
“Hmmm...” jawab Dian menganggukan kepala.
“Kok dia enggak jealous sih? Pas aku bilang, aku sarapan bersama oppa?” Tanya Naila geram.
“Lo lihat aja nanti!” Jawab Dian cuek bebek.
Beberapa jam kemudian...
Dalam kamar Keyzro, ada Naila dan Merry juga Dian, berkumpul di sana, mereka saling melirik satu sama lain, Keyzro berkeringat dingin melihat tatapan tajam dari mata bulat milik Merry, sementara Naila terlihat senyum-senyum seperti orang yang tidak waras.
“Oppa...setelah syuting kita nonton bioskop yuk!” Ajak Naila dengan nada manja-manja gimana gituh.
“Aku...hmmm...” Keyzro melirik ke arah Merry.
“Oppa sudah ada janji sama aku mbak...jadi...kayaknya dia enggak bisa pergi nonton deh” kata Merry tersenyum lebar menoleh pada Naila.
“Oh ya??? Benar oppa?” Tanya Naila sembari mengamit lengan kanan Keyzro.
“Jangan pegang-pegang sembarangan Naila!” Tegur Keyzro berdiri menghampiri Merry yang duduk bersebelahan dengan Dian.”Jangan marah! Dia hanya teman...teman saja...” bisik Keyzro.
“Hmm...” Merry tersenyum seraya menarik kerah jaket levis yang dikenakan oleh Keyzro.
Cupp
Merry mencium pipi kanan Keyzro lalu berkata.”Aku percaya oppa kok...aku kerja lagi ya oppa!” Merry tersenyum lebar kemudian pergi.
“Hahaha...kamu tahu Naila? Perbedaan kamu dengan Merry tuh apa?” Tanya Dian sarkas.
“Maksud lo?” Tanya Naila kesal.
“Begini...” Dian tersenyum mengawali cerita nya.
****Flashback on*****
Beberapa minggu yang lalu...Bandung pukul 11 malam...
Dian sedang bersama Merry di kamar tempat Keyzro beristirahat. Dian dan Merry mengobrol perihal perasaan Merry terhadap Keyzro, ia tidak mengerti mengapa Merry selalu bersikap manis tapi tidak juga menerima Keyzro sebagai kekasih nya? Dian sangat penasaraan tentang perasaan Merry.
“Lo suka enggak sih sama Keyz?” Tanya Dian.
“Enggak” jawab Merry.
“Terus kenapa lo selalu bersikap baik sama Keyz? Bukan-kah itu sama saja dengan lo PHP’n Keyzro?”
“Bukan aku maksud untuk PHP kak, tapi...” Merry menunduk menarik nafas sejenak.
“Tapi???” Dian mendelik menatap Merry.
“Tapi aku enggak mau nyakitin oppa dengan bersikap acuh tak acuh, kalau nanti perasaanku berubah, aku tidak akan kehilangan oppa dan kalaupun perasaanku tidak berubah sama oppa, setidaknya aku meninggalkan kenangan indah di ingatan oppa, jika aku bersikap acuh sama oppa kalau suatu hari aku menyukai oppa tapi oppa sudah tidak menyukai aku lagi, maka aku akan merasa sangat sedih dan patah hati, jadi sikap baik aku sama oppa, semata-mata agar...baik aku maupun oppa tidak akan ada yang tersakiti, jika ia lelah menyukaiku sampai nanti aku tidak juga menyukai oppa, setidaknya kenangan indah ini akan membuat kami mengingat satu sama lain...bukankah itu bagus kak? Aku dan oppa sama-sama tidak akan ada yang terluka jika nanti kita berpisah...” Merry tersenyum menyelesaikan perkataan nya.
“Hmm...aku paham...kenapa Keyz bisa jatuh cinta sama kamu, kamu cewek yang baik Mer...” Dian mengamit lengan kanan Merry sembari tersenyum.
“Bisa aja si kakak ini...hehe” Merry terkikik geli.
“Hufff...meski begitu pemikiranmu Myzro...aku akan tetap mencintaimu...” gumam Keyzro dari balik selimut.
*************Flashback off***********
“Sekarang lo tahu kan? Apa perbedaan lo sama Merry? Lo meninggalkan kenangan yang menyakitkan untuk Keyz, sedangkan Merry berusaha meninggalkan kenangan indah untuk Keyz...sekarang aku mengerti...kenapa Keyz ngotot mau mengencani Merry” kata Dian melirik sinis pada Naila.
“Ehhh....pikiran lo memang sama kayak badan lo! Tak berbentuk!” Kata Naila seraya berlalu pergi.
“Hmm...thanks bro!” Ucap Keyzro merangkul Dian akrab.
“Dasar lo!!! Hehehe...” Dian tertawa bersama dengan Keyzro dengan memutar memori mereka masing-masing.
To be continued 15
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments