Episode 16.
Haripun berlalu tanpa terasa hubungan Keyzro dan Merry semakin lengket saja, bak perangko yang menempel pada amplop surat, mereka selalu bersama, kedekatan kedua insan ini sudah menyebar di kalangan para kru dan para staf project film layar lebar, tapi tidak ada kemajuan dalam hal soal perasaan karena si wanita ini yaitu Merry masih enggan membuka pintu hati nya untuk dimasuki oleh Keyzro, ia hanya sekedar bersikap baik dan tak ingin menyakiti hati siapapun, itu yang membuat hubungan ini seperti jalan di tempat. Meskipun Merry belum juga menerima perasaan nya, Keyzro tetap selalu menemani Merry kemanapun ia pergi, seperti sekarang ini, tepat di Mall terbesar di bilangan Jakarta Selatan, Keyzro menemani Merry dalam rangka acara makan siang bersama keempat anak nya, makan siang kali ini untuk merayakan putri tertua Merry yang mendapatkan juara satu di kelas nya. Selain ibu yang tangguh dan bijak, Merry juga sosok seorang ibu yang penyayang, terkadang ia juga bisa kesal dan membentak tapi Keyzro sangat menyukai Merry ketika memarahi anak-anaknya, bukan sumpah serapah melainkan doa yang terucap dari bibir indahnya.
Seperti sekarang ini, saat Rasya tidak sengaja menumpahkan minuman yang baru saja diantar oleh pelayan restoran ke meja mereka, dengan marah Merry berkata.
“Kamu tuh ya...dasar calon Presiden, selalu saja bagus kerja nya, sampai pegang gelas saja enggak bisa!” Merry melotot galak.
“Hushh...Rasya enggak sengaja Myzro...” kata Keyzro menahan senyum.
“Biar enggak sengaja dia harus diajarkan bersikap hati-hati, supaya nanti bisa menjadi Presiden yang amanah!” Merry masih melotot pada Rasya yang menunduk seraya menangis.
“Hehehe...ada ya...ibu marah tapi sembari berdoa, semoga Allah mengabulkan doa kamu ya...Myzro...” Keyzro tertawa pelan.
“Aamiinn...” ucap Merry mengusap wajah lalu menoleh pada Rasya.”Angkat kepala kamu, seorang calon Presiden tidak boleh menundukan kepala, nanti para bawahan kamu enggak akan segan sama kamu! Tegas! Adil! Amanah! Itu baru jiwa seorang pemimpin! Ngerti!!!”
“Iya mah...hiks...” sahut Rasya.
“Sudah...minta maaf sama tante nya tuh jadi ngepel gara-gara kamu!” Kata Merry menurunkan volume nada bicara nya.
“Maaf tante...” ucap Rasya sesegukan.
“Eh iya...enggak apa-apa kok ganteng!” Sahut pelayan wanita tersenyum manis.
“Kasih ini ke tante...sayang tante nya” titah Merry sembari memberikan selembar uang seratus ribu pada Rasya.
“Ini tante...terima kasih tante...” Rasya memberikan uang itu pada pelayan wanita lalu mencium punggung tangan pelayan itu.
“Eh...iya...sama-sama...” sahut si pelayan sedikit terkejut beberapa detik lalu ia pun pergi.
“Rasya tahu kalau Rasya salah kan? Mama marah karena Rasya ceroboh, coba tadi Rasya dengar apa kata kakak, biar om yang ambilkan minuman Rasya, kalau om yang ambilkan tidak akan mungkin jatuh kan gelas nya? Rasya ngerti kan nak...?” Kata Merry memberikan penjelasan dengan tutur kata selembut mungkin.
“Hmm...Rasya ngerti mah...maafin Rasya ya...kak Rayni...” sahut Rasya lalu mencium pipi kakak kedua nya Rayni.
“Iya...Rasya enggak boleh nakal lagi ya...” kata Rayni tersenyum membelai kepala Rasya.
Rasya mengangguk lalu duduk kembali.
“Bagaimana aku tidak jatuh cinta padamu Myzro, bahkan sedang marah pun kamu bisa mengucapkan doa yang baik untuk anak-anakmu...salahkah aku mencintainya? Tidak...jawaban nya pasti tidak...” kata Keyzro dalam hati.
Di halaman parkiran bawah tanah, Merry mengantar keempat anaknya untuk pulang ke rumah diantar oleh seorang supir yang bekerja untuk Keyzro.
“Kamu antar anak-anak dengan selamat sampai tujuan! Jangan ada lecet sedikitpun, kalau sampai itu terjadi maka wajah kamu yang pas-pasan ini akan saya buat lecet! Paham!!!” Kata Keyzro sarkas.
“Baaaikkkk...booosssssss...” sahut sang supir yang sudah 3 tahun bekerja untuk Keyzro.
“Oppa...jangan galak-galak...” bisik Merry.
“Bukan galak Myzro...tegas...” sahut Keyzro.
“Terserah...” Merry memutar bola mata kesal.
“Dadah mama...dadah om...kami sayang kalian!!!” Teriak keempat anak Merry sembari melambaikan tangan.
“Kami juga sayang kalian semua...muachhh...” sahut Keyzro dan Merry memberi kiss bye dari jauh.
“Yuk kita kembali ke lokasi syuting!” Ajak Keyzro sembari masuk ke dalam mobil setelah membukakan pintu mobil untuk Merry.
“Yuk!!!” Sahut Merry.
Sekitar hampir dua jam mereka tiba di lokasi syuting, Keyzro menoleh ke arah Merry seraya bertanya.
“Kamu mau kemana?” Tanya Keyzro dingin.
“Keluar-lah adul!!!” Jawab Merry jutek.
“Tunggu sebentar!” Titah Keyzro.
Keyzro berjalan memutar lalu membuka pintu mobil kursi penumpang.”Nah...sekarang boleh turun...” kata Keyzro tersenyum manis.
“Dih...ini bocil!” Kata Merry dalam hati.
“Tunggu sebentar Myzro!” Keyzro menelpon seseorang.”Cepat kesini!” Titah Keyzro pada orang yang ia telpon.
“Hmm...ape lagi sih!!!” Sentak Merry kesal.
Keyzro hanya diam saja dengan ekor mata memandang ke lain arah, dari kejauhan terlihat Dian berlari sangat kencang.
“Hoshh...hoshhh...ini...” Dian memberikan kotak perhiasan berwarna merah pada Keyzro.
“Thanks...dah sana pergi!” Sahut Keyzro.
“Dasar enggak tahu terima kasih!” Gerutu Dian sembari berjalan menghentak-hentakan kaki.
Selepas kepergian Dian sang asisten, Keyzro membuka kotak perhiasan itu lalu memakaikan gelang giok berwarna hijau muda pada tangan kanan Merry.
“Ini adalah gelang warisan turun temurun, karena ibuku tidak memiliki anak perempuan maka gelang ini akan diberikan pada menantu perempuan keluarga ku, maka dari itu...terima –lah...” kata Keyzro.
“Oppa yakin? Aku akan menjadi menantu keluarga oppa?” Tanya Merry menunduk.
“Gelang ini ibuku dapatkan dari nenekku, setiap anak perempuan pertama keluarga ku akan diberikan gelang ini jika sudah mau menikah karena ibuku tidak punya anak perempuan jadi secara otomatis gelang ini akan menjadi milik calon istri ku, ia adalah kamu...Myzro...” Keyzro membelai punggung tangan Merry dengan ibu jari lalu mengecupnya.
“Oppa...aku tidak bisa menerima ini...” kata Merry masih menunduk.
“Kenapa?” Tanya Keyzro.
“Aku tidak yakin, bisa saja suatu hari nanti kamu akan berubah pikiran” jawab Merry sembari menongak.
“Jangan sama kan aku dengan pria-pria brengsek itu!” Bentak Keyzro sembari mengangkat tubuh Merry lalu mendudukan nya di atas kap mobil.
“Hiks...oppa galak...” Merry menitikan air mata mengkerutkan kedua alis.
Meooongggggg
“Astaga!!! Kamu ini ya!!!” Keyzro mundur beberapa langkah ke belakang lalu bertolak pinggang.”Aku sudah tak tahan lagi!!!” Gumam Keyzro.
Keyzro berjalan cepat menghampiri Merry lalu...
Cupp
Keyzro mencium bibir seksi milik Merry dengan sangat lembut, meski awalnya Merry tak berniat membalas, pada akhirnya ia pun membalas dengan melingkarkan kedua tangan ke leher Keyzro, untuk beberapa detik mereka berciuman mesra layaknya sepasang kekasih, Merry juga tak menolak ketika Keyzro mengeratkan tangan kanan yang memeluk pinggang ramping Merry, menekan kuat ceruk leher Merry. Kedua mata Keyzro dan Merry terbuka setelah sempat terpejam sepertiga detik yang lalu.
“Hahh...hoshhh...hoshhhh...” Merry menarik nafas dalam.
“Hehe...sudah berapa lama kamu tidak berciuman? Sampai mengatur nafas saat berciuman saja kamu tidak bisa” Keyzro menyandarkan kening nya pada kening Merry.
“Huhh...mentang-mentang sudah banyak pengalaman!” Gerutu Merry cemberut.
Dan tiba-tiba...
“Cg...cg...cg...cg...ini...bagaimana ini? Cg...aku...cegukan...hiks...” Merry merutuk diri sendiri dalam hati.
“Hahaha...” Keyzro tertawa lepas seraya membelai pipi kanan Merry lalu ia berkata.”aku akan memberitahu kamu, seberapa berpengalamannya aku dalam berciuman...”
“Eh...” Merry menutup mulut dengan kedua tangan.
Cup
Keyzro mencium kening Merry sekilas.
“Hehehe...segitu gerogi nya kamu ya...hehehehe...ck...sudahlah...lihat ke atas langit!” Keyzro tertawa pelan lalu menunjuk ke arah langit.
Merry menongak ke atas.
Duarrrr Duarrrr Duarrrr Duarrrr
Percikan kembang api mewarnai langit malam saat itu membuat suasana romantis bak di adegan drama, Merry tersenyum kala melihat kembang api terakhir yang bertuliskan “Selamat ulang tahun Myzro” dan yang paling akhir sekali bertuliskan “Aku mencintaimu...”
Tes Tes Tes
Air mata mengalir deras di sela senyuman Merry mengalihkan pandangan ke arah Keyzro.
“Kamu suka?” Tanya Keyzro membelai mesra pipi kanan Merry.
“Terima kasih...” Merry mengangguk menjawab pertanyaan dari Keyzro.
“Aku harap kelak...kamu akan mengandalkan aku ke depannya...mengerti!” Kata Keyzro lalu memiringkan kepala.
“Stop!!! Sudah cukup!” Merry menutup mulut Keyzro lalu melompat turun dari kap mobil setelah cegukan nya berhenti.
“Baiklah...aku tidak akan...” Keyzro terdiam saat bibir tebal milik Merry mendarat tepat di pipi kiri nya.
Cup
Merry mengecup sekilas pipi kiri Keyzro kemudian berlari.
“Terima kasih oppa...aku kerja lagi ya...” kata Merry sembari berlari menjauh.
“Huh...untung dia enggak...” Merry baru saja mengelus dada tiba-tiba saja Keyzro sudah menarik pergelangan tangan nya.
Greppp
Bruggghhh
Keyzro menarik Merry ke dalam pelukan nya.”Kamu pikir bisa lari dari aku? Hmmm...” kata Keyzro mengangkat sebelah alis.
“Hehe...oppa ini...kayaknya...begini...aku...eh...” Merry berusaha meloloskan dengan berpura-pura tertawa.
“Pacaran jangan di dapur, di Ancol sono!” Teriak Ipong dari arah belakang.
“Ck...ganggu aja!” Sentak Keyzro kesal.
“Dih...” Ipong mengangkat kedua bahu.
“Aku pergi dulu ya...jangan dekat-dekat dengan kuman ini!” Kata Keyzro.
“Eh...iya...bye...” sahut Merry tersenyum kikuk pada Ipong yang melotot ke arah nya.
Keyzro membelai lembut pucuk kepala Merry lalu pergi, Ipong dari belakang mengekori Keyzro dengan sejuta pertanyaan di kepala nya, ingin rasanya ia bertanya namun ia tahan rasa penasaran itu, ia lebih memilih menyimpannya untuk saat ini. Sementara Ipong sedang berfantasi ria dengan keingintahuan yang tak diperlukan.
Di lain tempat seorang wanita sedang membanting apa saja yang ada di dalam kamar nya. Dia begitu geram dengan salah satu berita di situs online yang menerbitkan artikel tentang Keyzro yang memberi kejutan untuk sang pujaan hati, siapakah sosok yang bernama “Myzro” masih menjadi misteri karena dalam berita tidak dicantumkan foto secara jelas wajah wanita yang bersama dengan Keyzro.
“Kenapa harus dia!!! Arggghhhhhhh......!!!!!!!” Teriak seorang wanita berkulit putih mulus.
Prankk Prankkk Prakkkk Brugggghhhhh
Bruggghhhhhhh...
“Ada apa ini nak?” Tanya seorang ibu-ibu sesaat memasuki kamar si wanita yang mengamuk itu.
“Mama tidak perlu tahu!!!” Sentak wanita itu kemudian keluar dari kamar nya.
Brakkkk
Pintu kamar dibanting dengan keras membuat si ibu-ibu tadi sontak langsung memegang dada nya.
“Kenapa lagi dengan anak itu? Ck...” gumam seorang ibu-ibu yang ternyata adalah ibu dari wanita tadi.
To be continued 16
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments