9

Episode 9

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu membuat mereka berdua langsung memalingkan wajah ke samping.

“Hampir saja!” Kata Keyzro dan Merry dalam hati.

“Huff...aku buka pintu dulu...” kata Keyzro membuang nafas kasar.

“Woyyy...ngapain sih kalian di dalam?” Tegur Dian begitu Keyzro membukakan pintu untuknya.

“Ck...dasar banci!” Sentak Keyzro dengan suara rendah.

“Dih...” Dian memajukan bibirnya kesal.

“Ck...ada apa?” Tanya Keyzro.

“Nih...makanan buat pujaan hati lo!” Jawab Dian sembari memperlihatkan pappe rbag berwarna coklat muda.

“Okay...thaks...” sahut Keyzro.

Dan...

Brakkkkkk...

“Busyet!!! Kampret lo! Tutup pintu pelan-pelan aja keles!!!” Teriak Dian dari luar.

Keyzro membuka isi dalam paper bag yang berisi makanan dari restoran langganannya, ada nasi goreng, ayam krispi dan juga minuman hangat seperti lemon tea. Keyzro menyusun rapih ke atas meja bundar yang ada di dalam kamar.

“Aku obati dulu kakimu setelah itu, kamu makan ya...” kata Keyzro kembali menghampiri Merry.

“Hm...” sahut Merry mengangguk.

Setengah jam kemudian, mereka berdua selesai makan malam, Keyzro kembali ke kamarnya sedangkan Merry sekarang ini pergi keluar untuk menjernihkan pikiran, di saat seperti ini pasti ia akan pergi ke tempat sepi yang tidak akan ada satu orang pun dapat menemukannya, di sebuah taman yang jauh sekali dari rumah mewah tersebut, Merry tengah menikmati malam indah seorang diri, ia memandang langit sembari terus memikirkan apa yang dikatakan oleh Keyzro, ia tidak menyangka jika seorang supermodel setampan Keyzro bisa memiliki ketertarikan pada dia yang menurut dia dirinya jauh dari kata menarik, sesekali ia menghembuskan nafas lelah di tengah lamunan yang tak berujung.

“Permisi...” sapa seorang pria pada Merry.

“Iya...” sahut Merry lalu menoleh ke sisi kiri.

“Boleh gabung?” Tanya pria itu.

“Ya Allah...tampan sekali manusia ini...” gumam Merry dalam hati.

“Maaf...kalau kamu keberatan, aku bisa...”

“Duduklah...taman ini milik bersama” kata Merry tersenyum ramah.

“Apa kamu sendirian?” Tanya pria itu lagi.

“Hmm...” Merry menganggukan kepala.

“Tempat ini memang paling pas untuk menyendiri” kata pria itu tersenyum pada Merry.

“Hm...iya...kamu benar” sahut Merry.

“Aku juga sedang mau menyendiri, tapi tidak disangka bertemu dengan wanita cantik disini”

“Haha...siapa? Dimana wanita cantik itu?” Merry tertawa sembari celingak-celinguk.

“Disini...” pria itu menunjukan ponsel miliknya.

“Ck...dasar!” Merry terkikik geli melihat layar ponsel yang ternyata mode camera depan.

“Hahaha...syukurlah kamu sudah terlihat lebih baik”

“Thanks...” Merry kembali tersenyum ramah.

“Nama aku...” pria itu hendak mengulurkan tangannya pada Merry.

“Woyyy!!! Buruan kesini!” Teriak teman pria itu.

“Iya...aku pergi dulu ya...ini untukmu” kata pria itu sembari memberikan coklat panas ke tangan kanan Merry.

“Terima kasih...namaku...” Merry berdiri namun tak sempat berkenalan dengan pria tampan itu karena pria itu langsung berlari menjauh.”Berkah banget Ya Allah...ketemu dua cogan hari ini” gumam Merry.

Haripun berganti tanpa terasa sudah dua minggu syuting promosi berlangsung, tiba saatnya mereka harus berpisah untuk break syuting karena para pemain harus melakukan promosi film di banyak acara televisi, Merry mengemasi barang-barangnya bersiap untuk pulang ke rumah, Ibu Eva datang untuk membantu Merry, ia sengaja datang dikarenakan hari ini adalah hari ulang tahunnya, ia ingin membawa Merry beserta keempat cucunya dari sang putri angkat untuk menginap di rumahnya. Sebelum mereka berdua pulang ke rumah Eva, Keyzro mengajak Merry untuk pergi ke suatu tempat, sepanjang perjalanan Keyzro dan Merry sama-sama terdiam, suasana canggung sangat terasa kala mereka masih di dalam mobil. Merry lebih memilih mendengarkan lagu sedangkan Keyzro berkonsentrasi menyetir, sekitar satu setengah jam kemudian, mereka tiba di sebuah Mall terbesar di wilayah Bogor-Jawa Barat.

“Kamu mau kemana?” Tanya Keyzro begitu melihat Merry hendak keluar dari dalam mobil.

“Keluar...” jawab Merry polos.

“Tunggu sebentar!” Titah Keyzro.

“Ini bocah kesambet apa coba? Eh...tunggu deh...ini perasaan kenal deh...kok bisa sampai disini?” Merry memperhatikan keadaan sekitar, ia mengenali Mall tersebut.

“Nah...baru boleh keluar” kata Keyzro membukakan pintu mobil untuk Merry.

“Dih...aneh lu dul!!!” Seru Merry mengkerutkan kening.

“Hehehe...aku suka panggilan itu Dul ya? Si Dul bukan?” Keyzro terkikik geli.

“Suka hati kau saza deh Dul!” Merry memutar bola mata sembari keluar dari dalam mobil.

“Mamaaaaa!!!” Teriak suara anak kecil begitu mereka tiba di area foodcourd.

“Eh...Rasya...!” Merry langsung memeluk Rasya.”Rasya datang sama siapa?” Tanya Merry.

“Sama ibu baik, kak Reynata, kak Rayni, dan abang Rasyid” jawab Rasya.

“Om...om ganteng banget!” Rasya menarik-narik celana jins Keyzro.

“Terima kasih...kamu juga ganteng” sahut Keyzro berlutut satu kaki.

“Gendong!!!” Rasya merentangkan tangan.

“Hmm...hupp...” Keyzro langsung menggendong Rasya.”Yuk!!!” Ajak Keyzro mengandeng tangan kanan Merry.

“Eh...” Merry tersentak namun tetap mengikuti langkah Keyzro.

Begitu mereka sampai di restoran tempat yang lainnya menunggu, terlihat wajah masam Reynata yang terus memicingkan mata ke arah Keyzro. Merry tersenyum kikuk melihat ekspresi sang putri.

“Gawat nih!” Kata Merry dalam hati.

“Dia pacar mama?” Tanya Reynata jutek.

“Bukan...bukan...” jawab Merry gelagapan.

“Lalu...kenapa mama gandengan tangan sama dia?” Tanya Reynata semakin menunjukan muka jutek.

“Oh...enggak gandengan kok!” Merry sontak saja langsung melepaskan tangan Keyzro.

“Hm...memang tidak mudah mengambil hati anak-anaknya” kata Keyzro dalam hati.

“Kita pesan makanan yuk!” Seru Merry sembari menarik kursi.

“Hai...nama om Keyzro!” Sapa Keyzro pada keempat anak-anaknya Merry.

“Hai om...aku Rasyid”

“Hai om...aku Rayni”

Rasyid dan Rasyid tersenyum pada Keyzro sedangkan Reynata masih menunjukan muka judes sepedas cabe rawit.

“Hai om ganteng, saya ibu Winda, yang jagain anak-anak” kata seorang ibu paruh baya pada Keyzro.

“Hehe...iya...saya tahu” Keyzro tersenyum kikuk.

Setelah setengah jam menunggu, pesanan mereka pun datang, Keyzro nampak telaten menyuapi Rasya, Rasyid dan Rayni makan dengan lahap, sedangkan Reynata terlihat seperti tidak berselera, sekitar satu jam kemudian, Reynata pamit ke toilet sementara yang lain menunggu di restoran.

“Tunggu sebentar!” Titah Keyzro menggunakan bahasa Korea.

“Ini bocah begimane sih! Dah tahu gue cuma tahu batas situ aja bahasa dia, ck...ngomong bahasa Indonesia bisa kan dul!!!!” Gerutu Merry dalam hati.

Sementara di depan toilet wanita...

“Sudah selesai?” Tanya Keyzro.

“Hmm...” Reynata menjawab dengan anggukan kepala sembari berjalan.

“Tunggu!” Titah Keyzro menahan pergelangan tangan kiri Reynata.

“Apa?” Tanya Reynata sinis.

“Hufff...kamu mungkin kaget ya Rey...tapi...memang benar om sedang mendekati mama Rey, maaf...jika Rey merasa keberatan” kata Keyzro.

“Snfff...jangan bercanda om...om setampan ini suka sama mama Rey? Heh...Rey enggak percaya sama om” kata Reynata dengan mata berkaca-kaca.

To be continued 9.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***