020 - Kabur

Vier sudah selesai berpakaian, ia mematut dirinya di depan cermin. Memastikan bahwa penampilannya sudah sempurna tanpa cela mulai dari ujung rambut hingga ke ujung kaki. Ia mulai menata rambutnya yang hitam dan tebal dengan gel rambut.

Setelah memastikan bahwa rambutnya telah tertata rapi, Vier membuka kotak akrilik berisi koleksi dasinya. Ia mengambil salah satu dasi lalu merentangkannya. Senyumnya segera tersungging, ia berdecak jika mengingat bagaimana reaksi Vaya saat kedua tangannya terikat dengan dasi.

Sungguh lucu sekali melihat wanita itu meronta-ronta seakan Vier hendak mencabut nyawanya.

"Haha!" Vier tak bisa menahan tawanya.

Menakuti Vaya benar-benar menjadi hiburan baginya. Belum lagi semalam ia mengerjai Vaya dengan menyuruh wanita itu memakai lingerie yang benar-benar pada akhirnya membuat Vier tertawa sampai kehabisan napas.

Biasanya melihat wanita memakai lingerie membuat naluri lelakinya bangkit dan bergairah. Vaya justru malah membuatnya tak tahan untuk mengejek wanita itu habis-habisan. Tertawa sampai lupa bagaimana cara bernapas.

"Haha! Dia memang benar-benar konyol!" Vier kembali tertawa-tawa.

...*****...

"Aku rasa wanita itu pasti bukan istri sungguhan Pak Vier," pelayan bernama Tasya berhenti sebentar dari kegiatannya mengelap pegangan tangga.

"Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu, Tasya?" tanya Berlina yang masih sibuk mengepel lantai.

"Aku melihat sendiri, wanita itu tidak tidur sekamar dengan Pak Vier. Wanita itu bahkan diasingkan di paviliun barat," lanjut Tasya.

"Ehem!"

Dehaman seseorang membuat kedua pelayan itu terperanjat.

"Pak Jo!" seru Tasya dan Berlina.

"Tugas kalian di sini adalah bekerja, bukan untuk bergunjing! Sekali lagi saya melihat kalian bergunjing, saya akan menganggap kalian mengundurkan diri!" tandas Pak Jo.

"'Maaf, maaf, Pak Jo!" sahut kedua pelayan itu ketakutan.

Kedua pelayan itu segera melanjutkan pekerjaan mereka dengan penuh ketakutan. Sudah menjadi tugas Pak Jo untuk berkeliling dan mengontrol pekerjaan para pelayan.

"Aduh, Pak Jo, ada apa pagi-pagi begini sudah ngomel-ngomel?" tegur Vier.

"Maaf membuat kenyamanan Anda terganggu, Pak Vier," Pak Jo menunduk dalam.

"Pak Vier, saya sudah menyiapkan sarapan Anda, Anda mau sarapan di ruang makan atau di taman?" tanya Pak Jo.

"Hmm, cuacanya nampak mendung, aku rasa aku sarapan di ruang makan saja," sahut Vier.

"Baik, akan segera saya siapkan," jawab Pak Jo.

"Oh ya, aku ingin sarapan bersama istriku, jadi, jemput dia ya," kata Vier.

Tasya dan Berlina saling melemparkan pandangan mereka.

Wanita itu benar-benar istri Pak Vier?

Vier melangkah menuju ke ruang makan, sesampainya di ruang makan, ia segera duduk di kursi.

Mike menghampirinya lalu menyerahkan surat kabar pagi. Vier mengambil surat kabar dan membolak-balik halamannya. Membaca sekilas topik utama yang saat ini sedang marak diperbincangkan.

"Pak Vier," Pak Jo melangkah tergesa-gesa menghampiri Vier.

"Ada apa, Pak Jo?" tanya Vier keheranan.

"Maaf, Pak, saya tidak menemukan Bu Vaya di paviliun barat, menurut informasi dari penjaga, pagi-pagi sekali, Bu Vaya sudah pergi," jawab Pak Jo.

Vier mengerutkan kedua alisnya. Ia menelengkan kepalanya ke arah Mike.

"Saya akan menghubungi Bu Vaya," kata Mike cepat-cepat mengambil gawai cerdasnya.

"Pak Jo, siapa yang mengizinkan Vaya pergi tanpa izin dariku?" tanya Vier.

"Maaf, Pak Vier," kata Pak Jo menunduk dalam.

"Siapa petugas yang menjaga pintu gerbang?" tanya Vier.

"Baik, Pak Vier, akan saya cari tahu," jawab Pak Jo.

Ekspresi Vier berubah masam ketika melihat jam tangannya.

"Baiklah, Pak Jo, kumpulkan petugas itu malam ini," kata Vier.

"Baik, Pak Vier," sahut Pak Jo dengan wajah yang memucat.

"Dasar wanita itu! Benar-benar tidak bisa diatur!" keluh Vier.

...*****...

Vaya sudah tiba di kantornya tepat waktu. Untunglah ia sudah pergi meninggalkan rumah Vier di pagi buta tatkala ayam jantan pun belum berkokok.

Vaya harus berangkat lebih awal, mengingat bahwa rumah Vier benar-benar jauh dan macam terisolasi dari peradaban. Kawasan yang begitu privat hingga berada di luar jangkauan ojek daring.

Vaya lebih dulu singgah ke messnya yang berjarak sekitar sepuluh menit dengan berjalan kaki. Ia juga menyempatkan diri untuk berganti pakaian kemudian mengemasi beberapa pakaiannya.

Ia pikir lebih baik baginya untuk hidup terpisah dari Vier daripada harus jadi korban perundungan pria itu. Toh, pernikahan mereka sudah jelas hanyalah sebuah status semata.

"Mbak Vaya, bagaimana, sudah lebih baik setelah mengambil cuti?" tanya Evi.

Vaya yang sedang sibuk dengan tumpukan dokumen di meja kerjanya segera menoleh ke arah Evi.

"Hehe, yah, lumayan, tapi melihat pekerjaan yang sudah menumpuk ini, rasanya aku jadi menyesal telah mengambil cuti," Vaya terkekeh.

"Jadi, cuti kemarin ke mana, Mbak Vaya? Pulang ke rumah orang tua?" tanya Evi.

"Hmm, ya, begitulah," jawab Vaya.

Vaya menyeringai, ia tidak mungkin secara terus terang mengaku bahwa mengambil cuti untuk menikah. Bisa-bisa terjadi kegemparan yang sejatinya tidak diperlukan.

Ponsel Vaya kembali berdering, memunculkan nama Mike.

Vaya memejamkan matanya, enggan untuk menjawab telepon itu.

"Mbak Vaya? Kok tidak dijawab?" tanya Evi.

"Aduh, malas, paling ini telepon dari telemarketing asuransi," sahut Vaya.

"Sini, Mbak, biar aku saja yang jawab, aku ahli menolak telemarketing," Evi menawarkan.

"Haha, tidak perlu, Evi," sahut Vaya.

Kling..

Sebuah pesan muncul di layar gawai cerdas Vaya, Vaya melotot membaca pesan tersebut.

Bu Vaya, jika Anda tidak menjawab telepon saya, polisi akan datang menjemput Anda.

Vaya segera keluar dari ruang kerjanya, menuju ke tangga darurat untuk menjawab teleponnya yang kembali berdering.

"Halo, Pak Mike, kenapa polisi harus menjemputku? Memangnya aku salah apa?" cerocos Vaya.

"Bu Vaya, maaf, tapi ini perintah Pak Vier," kata Mike. "Pak Vier berpikir bahwa Anda kabur begitu saja."

"Pak Mike, aku tidak kabur! Aku pergi bekerja!" sahut Vaya.

"Bu Vaya, tetap saja Pak Vier menganggap Anda kabur karena Anda pergi tanpa seizin beliau," ucap Mike.

"Aduh! Dasar Vier!" keluh Vaya. "Pak Mike, tolong sampaikan pada Vier, aku tidak kabur, aku hanya pergi bekerja! Aku pasti akan pulang setelah pekerjaanku selesai," kata Vaya sebelum menutup teleponnya.

"Huhh! Dasar Vier! Dia kenapa sih?!" gerutu Vaya.

...*****...

"Terima kasih," ucap Vaya kepada seorang sopir yang membukakan pintu untuknya.

Sopir tersebut diutus untuk menjemput Vaya. Suasana tegang seketika terasa begitu Vaya memasuki lobi paviliun utama.

Mata Vaya tertuju pada dua orang petugas keamanan yang berlutut sambil menangis dengan kedua tangan yang diborgol.

"Oh, kau sudah kembali."

Vier menyambut Vaya dengan seringaian horor.

"Vier, ada apa ini?" tanya Vaya keheranan.

Kedua petugas keamanan itu langsung melayangkan tatapan mereka pada Vaya.

"Nyonya! Maafkan kami! Maafkan kami!" seru mereka.

"Tunggu, ada apa ini?"

"Mereka seperti ini karena kebohongan Anda, Bu Vaya," sahut Mike.

"Apa? Kebohonganku?"

"Mereka adalah petugas keamanan yang bertugas saat Anda meninggalkan rumah pagi ini," Mike menjelaskan.

"Tunggu, aku benar-benar tidak mengerti," kata Vaya.

"Vaya, bukankah aku sudah melarangmu untuk pergi dari rumah ini tanpa izin dariku? Tapi kau justru melanggarnya!" Vier menyeringai.

"Vier, aku tidak kabur! Aku hanya pergi bekerja!" Vaya membela diri.

"Mau kau pergi bekerja, mau kau pergi ke neraka! Kau tetap saja pergi dari rumah ini tanpa seizinku! Dan mereka membantumu pergi setelah kau berbohong kepada mereka bahwa kau adalah pelayan yang mau pergi ke pasar! Haha!" Vier tertawa sinis.

"Sungguh lancang sekali mereka! Lancang!" seru Vier menggelegar.

"Maafkan kami! Maafkan kami, Pak!" salah satu petugas kembali menangis ketakutan.

"Pak, tolong maafkan kami, kami hanya tidak tahu bahwa beliau ini adalah istri Anda!" petugas yang lain membela diri.

"Aku tidak peduli, mereka berdua bersalah, dan mereka berdua harus dijebloskan ke penjara!" sahut Vier enteng.

"Pak, tolong, Pak! Saya tidak mau dipenjara! Saya punya tiga anak yang masih kecil-kecil!"

"Pak, istri saya baru saja melahirkan anak keempat! Bagaimana nasib anak-anak saya kalau saya dipenjara?!"

"Aku tidak peduli! Itu salah kalian!" sahut Vier sambil menyeringai horor.

"Pak maaf, Pak, ampuni kami, Pak!"

"Vier, cukup!" sergah Vaya.

Vaya menatap Vier dengan tatapan jengah. Ia benar-benar kesal dengan sikap kekanak-kanakan Vier.

"Bagaimana bisa kau bersikap seperti ini?! Mereka tidak bersalah dan kenapa kau menyalahkan mereka?" sergah Vaya.

Vier mengulas senyum sinisnya ke arah Vaya.

"Vaya, di mataku, salah tetaplah salah! Mereka sudah bersalah karena membiarkanmu pergi tanpa seizinku! Mereka juga bersalah karena percaya kebohonganmu! Mereka percaya bahwa kau adalah seorang pelayan!" tandas Vier.

"Vier, lepaskan mereka, mereka tidak bersalah! Aku yang salah!" ucap Vaya.

Puas kau, Vier?! Puas! Maki Vaya dalam hati.

Vier menyeringai.

"Baiklah, aku akan melepaskan mereka, tapi dengan satu syarat," sahut Vier.

Vaya kembali tertegun saat Vier menjentikkan jarinya ke arah Mike. Mike dengan sigap mengeluarkan sebuah amplop.

Vaya bisa menebak isi amplop itu tanpa perlu membukanya. Isinya pastilah kontrak perbudakan birahi pria itu.

Ya, pasti itu! Vaya membatin kesal.

...*****...

Terpopuler

Comments

Hanum Anindya

Hanum Anindya

waduh kenapa sih vier harus begitu sama vaya sih. edisi pengen jitak

2022-11-05

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

Vier nanti jadi suka lo ha ha😂😂... ngejek kin Vaya terus..... sudah terima🙏💕 tanda tangan...... sekalian ijin kerja

2022-07-06

0

YouTrie

YouTrie

Sasar Vier 🤣🤣🤣

2022-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 001 - Undangan
2 002 - Awal Kebohongan
3 003 - Kolam Renang
4 004 - Pulang
5 005 - Vier
6 006 - Ditolak
7 007 - Penyergapan
8 008 - Konsekuensi
9 009 - Restu
10 010 - Pesta Pernikahan
11 011 - Dasi
12 012 - Ketakutan di Malam Pertama
13 013 - Kostum
14 014 - Kontrak
15 015 - Orang Paling Dirugikan
16 016 - Cara Menaklukkan Playboy
17 017 - Tahanan Rumah
18 018 - Ruang seksi
19 019 - Ejekan
20 020 - Kabur
21 021 - Tanda Tangan
22 022 - Belitan Tali
23 023 - Menolak Perintah
24 024 - Lamia
25 025 - Program Kelayakan
26 026 - Dijemput
27 027 - Melanggar Aturan
28 028 - Aturan adalah Perintah
29 029 - Zona Penyiksaan
30 030 - Bertukar Kado
31 031 - Tiga Pelanggaran
32 032 - Wanita Penuh Kebohongan
33 033 - Lipstik
34 034 - Masakanku, Harimauku
35 035 - Drama Roti Lapis
36 036 - Makan Siang
37 037 - Lipstik Palsu dan Pria Gondrong
38 038 - Membeli Tali
39 039 - Tawaran Pijat
40 040 - Hukuman Makan Tuan
41 041 - Sapi Glonggongan
42 042 - Aku Harus Mencicipimu
43 043 - Ayo Tiduri Aku
44 044 - Tercyduck
45 045 - Makan Buah
46 046 - Modus Vier
47 047 - Hukuman Mencabuti Bulu
48 048 - Ada Apa Denganku?
49 049 - Meminta Izin
50 050 - Strategi Menggoda
51 051 - Aku Harus Ikut
52 052 - Darti dan Deri
53 053 - Kedatangan Vier
54 054 - Sarung Gajah Nyungsep
55 055 - Mencuri-curi Kesempatan
56 056 - Malam Panjang
57 057 - Penolakan
58 058 - Tukang Ronda
59 059 - Sampai Jumpa
60 060 - Harga Diri Darti
61 061 - Tukar Nasib
62 062 - Es Krim Stroberi
63 063 - Pertemuan Berujung Galau
64 064 - Ayo Kita Pacaran
65 065 - Pernikahan Kita Bukanlah Inginku
66 066 - Tas Kw Super
67 067 - Satu Meja
68 068 - Janjian
69 069 - Mengunjungi Sekolah
70 070 - Mengungkapkan
71 071 - Terbawa Perasaan
72 072 - Foto Candid
73 073 - Terbayang
74 074 - Masakan Vaya
75 075 - Vier Galau
76 076 - Grace dan Niki
77 077 - Jovy
78 078 - Pemeriksaan
79 079 - Pesta
80 080 - Jangan Membantah
81 081 - Sashimi Girl
82 082 - Alasan Kemarahan
83 083 - Ikeh Ikeh Kimochii
84 084 - Bersikap Kooperatif
85 085 - Kamu di mana? Dengan siapa?
86 086 - Perbuatan Meresahkan
87 087 - Aku Bukan Selena
88 088 - Waktu yang Salah
89 089 - Peringatan Mike
90 090 - Pengecut
91 091 - Insiden
92 092 - Aku Bertanya, Harus Kau Jawab
93 093 - Permintaan Ini Membunuhku
94 094 - Tumbal Gende-Vier
95 095 - Rasa Sakit Vier
96 096 - Dua Permintaan Khusus ++
97 097 - Jatuh Sakit
98 098 - Perintah Vier
99 099 - Benci Tapi Menikmati
100 100 - Kau Cantik
101 101 - Isi Es Krim Vanila
102 102 - Drama Cincin
103 103 - Penculikan
104 104 - Hukum Deri
105 105 - Penyelamatan
106 106 - Akhir Penculikan
107 107 - Kondisi Ibu
108 108 - Ayam Goreng Mewah
109 109 - Menjelaskan ++
110 110 - Rebutan Rantang
111 111 - Kemarahan Vaya
112 112 - Deri Memohon
113 113 - Makan Malam Bersama
114 114 - Ajakan Aria
115 115 - Siapa Sammy?
116 116 - Semena-mena
117 117 - Coolman
118 118 - Jangan Genit
119 119 - Liburan Mendadak
120 120 - Bagaimana Denganku?
121 121 - Menghilang?
122 122 - Dua Syarat Vier
123 123 - Menikmati Liburan
124 124 - Aku Menginginkanmu
125 125 - Tak Mau Pulang
126 126 - Arti Masa Lalu
127 127 - Miss You Honey
128 128 - Keluarga Vier
129 129 - Pasangan Selingkuh
130 130 - Pelakor
131 131 - Es Krim Vierlove
132 132 - Ruang Fantasi
133 133 - Ibu Mertua
134 134 - Bukan Cinderella
135 135 - Tidak Pantas
136 136 - Ojek Daring
137 137 - Kencan Biasa
138 138 - Akhir Kencan Biasa
139 139 - Tamu
140 140 - Pengungkapan Selena
141 141 - Luka
142 142 - Mana Pernah Kutahu
143 143 - Mari Akhiri
144 144 - Demi Tuhan
145 145 - Kebohongan Bu Cintami
146 146 - Kompensasi
147 147 - Mari Bicara
148 148 - Maafkan Aku
149 149 - Kunjungan Vaya
150 150 - Do You Still Love Me?
151 151 - Penyerangan
152 152 - Kepanikan Mike
153 153 - Pria Yang Sangat Jahat
154 154 - Over Dosis
155 155 - Ini Bukan Salahmu
156 156 - Mundur
157 157 - Pertemuan Bu Asih dan Bu Cintami
158 158 - Petaka Kebohongan
159 159 - Kehamilan
160 160 - Pindah
161 161 - Tiga Tahun
162 162 - Foto Miss You
163 163 - Hapus
164 164 - Dua Pria Asing
165 165 - Bertemu
166 166 - Ajakan
167 167 - Pencarian Vier
168 168 - Terlihat Kesal
169 169 - Bicara Baik-Baik
170 170 - Bersitegang
171 171 - Drama Nasi Goreng
172 172 - Tidak Adil
173 173 - Apa Maumu
174 174 - Pergi
175 175 - Cemas
176 176 - Kesepakatan
177 177 - Pamit
178 178 - Tiba di Paris
179 179 - Berbagi Tempat Tidur
180 180 - Ke mana Vero?
181 181 - Wanita Penyihir
182 182 - Cerita Selena
183 183 - Tes DNA
184 184 - Tante Bule
185 185 - Nenek Sihir
186 186 - Tersesat
187 187 - Menjemput Vero
188 188 - Menentang
189 189 - Cerita Vier ( 1 )
190 190 - Cerita Vier ( 2 )
191 191 - Kejujuran
192 192 - Meragukan
193 193 - Memulai
194 194 - Menikah Karena Berbohong
Episodes

Updated 194 Episodes

1
001 - Undangan
2
002 - Awal Kebohongan
3
003 - Kolam Renang
4
004 - Pulang
5
005 - Vier
6
006 - Ditolak
7
007 - Penyergapan
8
008 - Konsekuensi
9
009 - Restu
10
010 - Pesta Pernikahan
11
011 - Dasi
12
012 - Ketakutan di Malam Pertama
13
013 - Kostum
14
014 - Kontrak
15
015 - Orang Paling Dirugikan
16
016 - Cara Menaklukkan Playboy
17
017 - Tahanan Rumah
18
018 - Ruang seksi
19
019 - Ejekan
20
020 - Kabur
21
021 - Tanda Tangan
22
022 - Belitan Tali
23
023 - Menolak Perintah
24
024 - Lamia
25
025 - Program Kelayakan
26
026 - Dijemput
27
027 - Melanggar Aturan
28
028 - Aturan adalah Perintah
29
029 - Zona Penyiksaan
30
030 - Bertukar Kado
31
031 - Tiga Pelanggaran
32
032 - Wanita Penuh Kebohongan
33
033 - Lipstik
34
034 - Masakanku, Harimauku
35
035 - Drama Roti Lapis
36
036 - Makan Siang
37
037 - Lipstik Palsu dan Pria Gondrong
38
038 - Membeli Tali
39
039 - Tawaran Pijat
40
040 - Hukuman Makan Tuan
41
041 - Sapi Glonggongan
42
042 - Aku Harus Mencicipimu
43
043 - Ayo Tiduri Aku
44
044 - Tercyduck
45
045 - Makan Buah
46
046 - Modus Vier
47
047 - Hukuman Mencabuti Bulu
48
048 - Ada Apa Denganku?
49
049 - Meminta Izin
50
050 - Strategi Menggoda
51
051 - Aku Harus Ikut
52
052 - Darti dan Deri
53
053 - Kedatangan Vier
54
054 - Sarung Gajah Nyungsep
55
055 - Mencuri-curi Kesempatan
56
056 - Malam Panjang
57
057 - Penolakan
58
058 - Tukang Ronda
59
059 - Sampai Jumpa
60
060 - Harga Diri Darti
61
061 - Tukar Nasib
62
062 - Es Krim Stroberi
63
063 - Pertemuan Berujung Galau
64
064 - Ayo Kita Pacaran
65
065 - Pernikahan Kita Bukanlah Inginku
66
066 - Tas Kw Super
67
067 - Satu Meja
68
068 - Janjian
69
069 - Mengunjungi Sekolah
70
070 - Mengungkapkan
71
071 - Terbawa Perasaan
72
072 - Foto Candid
73
073 - Terbayang
74
074 - Masakan Vaya
75
075 - Vier Galau
76
076 - Grace dan Niki
77
077 - Jovy
78
078 - Pemeriksaan
79
079 - Pesta
80
080 - Jangan Membantah
81
081 - Sashimi Girl
82
082 - Alasan Kemarahan
83
083 - Ikeh Ikeh Kimochii
84
084 - Bersikap Kooperatif
85
085 - Kamu di mana? Dengan siapa?
86
086 - Perbuatan Meresahkan
87
087 - Aku Bukan Selena
88
088 - Waktu yang Salah
89
089 - Peringatan Mike
90
090 - Pengecut
91
091 - Insiden
92
092 - Aku Bertanya, Harus Kau Jawab
93
093 - Permintaan Ini Membunuhku
94
094 - Tumbal Gende-Vier
95
095 - Rasa Sakit Vier
96
096 - Dua Permintaan Khusus ++
97
097 - Jatuh Sakit
98
098 - Perintah Vier
99
099 - Benci Tapi Menikmati
100
100 - Kau Cantik
101
101 - Isi Es Krim Vanila
102
102 - Drama Cincin
103
103 - Penculikan
104
104 - Hukum Deri
105
105 - Penyelamatan
106
106 - Akhir Penculikan
107
107 - Kondisi Ibu
108
108 - Ayam Goreng Mewah
109
109 - Menjelaskan ++
110
110 - Rebutan Rantang
111
111 - Kemarahan Vaya
112
112 - Deri Memohon
113
113 - Makan Malam Bersama
114
114 - Ajakan Aria
115
115 - Siapa Sammy?
116
116 - Semena-mena
117
117 - Coolman
118
118 - Jangan Genit
119
119 - Liburan Mendadak
120
120 - Bagaimana Denganku?
121
121 - Menghilang?
122
122 - Dua Syarat Vier
123
123 - Menikmati Liburan
124
124 - Aku Menginginkanmu
125
125 - Tak Mau Pulang
126
126 - Arti Masa Lalu
127
127 - Miss You Honey
128
128 - Keluarga Vier
129
129 - Pasangan Selingkuh
130
130 - Pelakor
131
131 - Es Krim Vierlove
132
132 - Ruang Fantasi
133
133 - Ibu Mertua
134
134 - Bukan Cinderella
135
135 - Tidak Pantas
136
136 - Ojek Daring
137
137 - Kencan Biasa
138
138 - Akhir Kencan Biasa
139
139 - Tamu
140
140 - Pengungkapan Selena
141
141 - Luka
142
142 - Mana Pernah Kutahu
143
143 - Mari Akhiri
144
144 - Demi Tuhan
145
145 - Kebohongan Bu Cintami
146
146 - Kompensasi
147
147 - Mari Bicara
148
148 - Maafkan Aku
149
149 - Kunjungan Vaya
150
150 - Do You Still Love Me?
151
151 - Penyerangan
152
152 - Kepanikan Mike
153
153 - Pria Yang Sangat Jahat
154
154 - Over Dosis
155
155 - Ini Bukan Salahmu
156
156 - Mundur
157
157 - Pertemuan Bu Asih dan Bu Cintami
158
158 - Petaka Kebohongan
159
159 - Kehamilan
160
160 - Pindah
161
161 - Tiga Tahun
162
162 - Foto Miss You
163
163 - Hapus
164
164 - Dua Pria Asing
165
165 - Bertemu
166
166 - Ajakan
167
167 - Pencarian Vier
168
168 - Terlihat Kesal
169
169 - Bicara Baik-Baik
170
170 - Bersitegang
171
171 - Drama Nasi Goreng
172
172 - Tidak Adil
173
173 - Apa Maumu
174
174 - Pergi
175
175 - Cemas
176
176 - Kesepakatan
177
177 - Pamit
178
178 - Tiba di Paris
179
179 - Berbagi Tempat Tidur
180
180 - Ke mana Vero?
181
181 - Wanita Penyihir
182
182 - Cerita Selena
183
183 - Tes DNA
184
184 - Tante Bule
185
185 - Nenek Sihir
186
186 - Tersesat
187
187 - Menjemput Vero
188
188 - Menentang
189
189 - Cerita Vier ( 1 )
190
190 - Cerita Vier ( 2 )
191
191 - Kejujuran
192
192 - Meragukan
193
193 - Memulai
194
194 - Menikah Karena Berbohong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!