014 - Kontrak

"Vier! Tolong stop!" Vaya berteriak dan mendorong Vier sekuat tenaga.

Kekuatan yang mendadak muncul dari diri Vaya ketika terdesak membuat Vier terpelanting ke atas tempat tidur.

Vaya berguling, melompat dari tempat tidur, merangkak menjauh dari tempat tidur.

"Vier! Aku mohon!" Vaya memohon.

Vier berdecih, ia menatap sinis ke arah Vaya. Seringaian yang biasanya selalu menghiasi wajah pria itu, benar-benar sirna.

Vier segera keluar dari kamar itu.

Brak..!

Bunyi pintu yang terbanting benar-benar memekakkan telinga Vaya.

Vaya merasa jantungnya nyaris lepas, rasa takut benar-benar membuatnya seakan tak bisa bernapas. Air mata mulai menetes membasahi pipinya.

Menikah dengan Vier benar-benar keputusan terburuk yang penah ia ambil dalam hidup.

Rasa penyesalan benar-benar datang bertubi-tubi melandanya.

Gawai cerdas milik Vaya berdering, Vaya merogoh tasnya dan segera menjawab panggilan yang ternyata dari ibunya.

"Iya halo, Bu," jawab Vaya.

"Vaya, maaf ya, bukannya Ibu mau mengganggu kamu, Ibu hanya ingin menyampaikan beberapa wejangan, kemarin Ibu benar-benar lupa saking sibuknya," kata Bu Asih.

"Iya, Bu," sahut Vaya.

"Vaya, kamu baik-baik saja?" tanya Bu Asih.

"Iya, Bu, aku baik-baik saja," jawab Vaya.

"Tapi dari suaramu, sepertinya Ibu dengar kamu tidak baik-baik saja," kata Bu Asih.

"Ehem, tidak, Bu, aku hanya baru bangun tidur," sahut Vaya berbohong.

Bu Asih menghela napas berat, nalurinya sebagai seorang ibu tentu saja tidak mudah untuk dibohongi.

"Vaya, jangan bangun terlalu siang, kamu kan sudah menikah, biasakan bangun lebih awal dari suamimu supaya kamu punya waktu untuk menyiapkan sarapan," ucap Bu Asih.

"Baik, Bu," jawab Vaya.

"Lalu, karena kamu sudah menikah, Ibu harap kamu benar-benar berumah tangga dengan baik. Kamu patut bersyukur bisa punya suami yang begitu tampan dan mapan, yang mau menerima kamu apa adanya," kata Bu Asih.

"Baik, Bu," jawab Vaya lagi.

"Oh ya, ngomong-ngomong nanti kalau ada waktu, Ibu ingin kamu mengadakan syukuran kecil-kecilan pernikahanmu, biar tetangga di sini semua tahu kamu sudah menikah," kata Bu Asih.

"Ibu sungguh paham kalau kamu dan suamimu saat ini begitu sibuk dan belum ada waktu, tapi Ibu harap, kamu bisa mempertimbangkannya," lanjut Bi Asih.

"Baik Bu, aku mengerti," sahut Vaya.

"Ya sudah, kalau begitu, sudah dulu ya, sering-sering kabari Ibu," kata Bu Asih sebelum menutup teleponnya.

Bu Asih memandangi layar ponselnya, sebagai orang tua, beliau sebenarnya sangat gelisah karena secara mendadak anak perempuannya menikah. Bu Asih akhirnya menyetujui pernikahan tersebut sebagai bentuk dukungan karena Vaya yang menginginkan pernikahan. Lagipula pria yang menikahi Vaya sepertinya bukan pria sembarangan. Definisi dari pria tampan dan pemberani ada pada diri suami Vaya.

Sementara itu Vaya pun menatap kosong layar gawai cerdasnya.

Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Aku benar-benar tidak bisa hidup seperti ini, batin Vaya.

Vaya benar-benar merasa ketakutan, ia segera masuk kembali ke dalam selimut untuk menyembunyikan dirinya. Hidup penuh teror dari Vier benar-benar mengerikan.

Tok.. Tok...

Terdengar ketukan yang membuat Vaya terpaksa beranjak untuk membukakan pintu. Sosok Pak Jo sudah berdiri macam patung selamat datang.

"Bu Vaya, ini makan siang untuk Anda," kata Pak Jo.

Pak Jo membawa masuk kereta dorong berisi makanan ke dalam ruangan itu.

"Silakan dimakan, Bu," ucap Pak Jo sebelum meninggalkan kamar.

Vaya benar-benar kehilangan selera makannya, namun mengingat bahwa sejak kemarin ia belum ada makan, akhirnya ia pun menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulutnya.

...*****...

Kediaman keluarga Vier berada di lokasi yang cukup jauh dari pusat keramaian. Berada di daerah perbukitan dengan pepohonan rimbun sepanjang mata memandang. Bangunannya berupa komplek-komplek paviliun yang luasnya seperti komplek perumahan. Sebuah danau membentang luas di kawasan rumah tersebut. Paviliun utama merupakan rumah utama keluarga Vier. Paviliun ini dihuni oleh Vier sendiri.

Hari sudah begitu gelap saat Vaya diantar oleh kepala staf pengurus rumah utama yaitu Pak Jo menuju ke paviliun barat sesuai permintaan dari Vier.

Paviliun barat merupakan kawasan yang lokasinya cukup jauh dari paviliun utama. Paviliun barat biasa difungsikan sebagai kawasan pergudangan barang-barang bekas.

Pak Jo mempersilakan sebuah ruangan kosong untuk ditempati Vaya. Vaya melongo saat Pak Jo meninggalkannya sendiri di dalam ruangan kosong melompong yang ukurannya dua kali lebih besar dari kamar mess Vaya. 

"Mulai sekarang, ruangan ini menjadi kamar Anda, Bu Vaya," kata Pak Jo.

"Ini kamarku?" tanya Vaya.

"Benar, sudah sesuai dengan perintah Pak Vier," jawab Pak Jo.

"Oh begitu," kata Vaya.

"Selamat beristirahat, Bu Vaya," Pak Jo berpamitan.

Vaya melongo, mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar yang nampak tak terawat dan memberi kesan horor yang begitu kentara.

Cat tembok yang terkelupas di sana-sini dengan lumut yang sudah membentuk peta-peta kepulauan.

"Apa Vier benar-benar marah padaku?" Vaya kembali bermonolog.

"Itu artinya dia tidak akan memaksaku untuk melayani kegilaannya! Haha!"

Vaya melompat-lompat kegirangan.

"Itu artinya mulai malam ini, aku akan tidur dengan tenang! Hore!"

...*****...

Vaya terbangun saat mendengar suara ketukan pintu kamar. 

"Bu Vaya, ini saya Mike," suara dari lluar memanggil Vaya.

Vaya beringsut bangun, tidur tanpa beralaskan apa pun tentu saja membuat tubuhnya sakit semua.

Ia beranjak dari lantai lalu membukakan pintu untuk Mike.

"Selamat pagi, Bu Vaya," sapa Mike ramah.

Vaya tak menjawab, ia hanya menatap Mike tanpa ekspresi.

"Bolehkah saya masuk? Ada hal yang harus kita bicarakan," lanjut Mike.

Mereka duduk bersila di lantai. Mike bisa melihat bahwa Vaya merasa sangat tidak nyaman.

"Saya menyerahkan dokumen kontrak pernikahan Anda dan Pak Vier," kata Mike menyodorkan sebuah amplop cokelat besar.

Vaya tidak tertarik untuk melihat isinya.

"Jadi kapan kontrak pernikahan ini berakhir?" tanya Vaya tanpa basa-basi.

"Dalam kontrak tidak tertulis kapan pernikahan Anda bisa diakhiri, namun saran saya, Anda tidak perlu terlalu berharap pada pernikahan ini," jawab Mike.

Vaya tersenyum mendengar penjelasan Mike. 

"Baiklah, apa itu artinya aku bisa berbuat sesukaku?" tanya Vaya.

"Sayangnya Anda tidak bisa seperti itu," Mike menggeleng. "Untuk lebih lengkapnya Anda bisa membaca sendiri kontrak ini."

"Bisakah kontrak ini dinegosiasikan sebelum ditandatangani?" tanya Vaya.

"Sebuah kesepakatan tercipta jika kedua belah pihak saling setuju," lanjut Vaya.

"Saya tidak bisa menjamin Pak Vier bersedia melakukan negosiasi," sahut Mike.

Vaya mendelik gusar, dasar pria gila itu!

"Pak Mike, apa kau bisa memberitahu, apa yang bisa kulakukan agar bisa bernegosiasi dengan Vier?" tanya Vaya.

Alis Mike berkerut tinggi.

"Saya tentu tidak bisa kan, selama-lamanya main rumah-rumahan seperti ini dengan Vier," kata Vaya.

Vaya menatap Mike dengan penuh harap. Saat ini Vaya perlu kunci kebebasannya.

"Saya bisa memberitahu apa yang kiranya bisa Anda lakukan agar dapat bernegosiasi dengan Pak Vier," kata Mike sambil tersenyum dingin.

Vaya mengulas senyumnya, tak sia-sia ia memberanikan diri untuk bertanya pada orang terdekat Vier.

"Pak Vier adalah orang yang akan memberikan segalanya kepada orang yang dicintainya," lanjut Mike.

Hati Vaya mencelos mendengar perkataan Mike. 

"Jangan bercanda kau, Pak Mike, sungguh tidak lucu!" sergah Vaya.

Mike hanya mengedikkan bahunya.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu," kata Mike undur diri.

Mike meninggalkan Vaya yang tampak terbengong-bengong sendiri.

Vaya mulai membuka amplop berisi kontrak pernikahan yang diberikan oleh Mike.

Isi kontrak tersebut menjelaskan secara rinci apa yang harus dilakukan oleh Vaya sebagai istri dari Vier.

"Memakai kostum seksi, bertingkah seksi, dan melakukan hal-hal seksi yang diperintahkan suami ketika berduaan dengan suami adalah keharusan."

"Dasar pria cabul!" Vaya mengumpat kesal.

Oh tidak! Aku benar-benar tidak bisa hidup seperti ini! Apa yang harus kulakukan agar terbebas dari Vier?

Apakah aku sungguh harus mengikuti saran dari Mike yakni membuat Vier jatuh cinta lalu pergi meninggalkan pria itu? Batin Vaya kembali bergelut.

Membuat Vier jatuh cinta padanya adalah sama saja seperti mengharapkan turunnya salju di musim panas.

Menikahi Vier saja sudah merupakan keterpaksaan, bagaimana ia bisa mendapatkan cinta Vier?

Ini sama saja seperti sudah masuk ke kandang singa yang berada di sarang buaya.

Oh Tuhan! Apa yang harus kulakukan?!

...*****...

Terpopuler

Comments

Hanum Anindya

Hanum Anindya

wah vaya kayanya trauma tidur bareng sama Vier jadi dia jingkrak jingkrak dikasih kamar biarpun horor juga.

2022-11-01

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

keliatannya Vier suka dengan Vaya.... cuma dari dulu Vaya tidak tertarik dengan Vier... makanya ketika hendak memberi surat... pria lain Vier marah.... 🌳🌳🌳🌳ngadem biar sejuk hatinya.. 🤣🤣🤣🤣🤣bikin bucin Vaya.

2022-07-05

0

Senajudifa

Senajudifa

sesuatu yg dipaksakan memang ngga baik...kutukan cinta mampir y

2022-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 001 - Undangan
2 002 - Awal Kebohongan
3 003 - Kolam Renang
4 004 - Pulang
5 005 - Vier
6 006 - Ditolak
7 007 - Penyergapan
8 008 - Konsekuensi
9 009 - Restu
10 010 - Pesta Pernikahan
11 011 - Dasi
12 012 - Ketakutan di Malam Pertama
13 013 - Kostum
14 014 - Kontrak
15 015 - Orang Paling Dirugikan
16 016 - Cara Menaklukkan Playboy
17 017 - Tahanan Rumah
18 018 - Ruang seksi
19 019 - Ejekan
20 020 - Kabur
21 021 - Tanda Tangan
22 022 - Belitan Tali
23 023 - Menolak Perintah
24 024 - Lamia
25 025 - Program Kelayakan
26 026 - Dijemput
27 027 - Melanggar Aturan
28 028 - Aturan adalah Perintah
29 029 - Zona Penyiksaan
30 030 - Bertukar Kado
31 031 - Tiga Pelanggaran
32 032 - Wanita Penuh Kebohongan
33 033 - Lipstik
34 034 - Masakanku, Harimauku
35 035 - Drama Roti Lapis
36 036 - Makan Siang
37 037 - Lipstik Palsu dan Pria Gondrong
38 038 - Membeli Tali
39 039 - Tawaran Pijat
40 040 - Hukuman Makan Tuan
41 041 - Sapi Glonggongan
42 042 - Aku Harus Mencicipimu
43 043 - Ayo Tiduri Aku
44 044 - Tercyduck
45 045 - Makan Buah
46 046 - Modus Vier
47 047 - Hukuman Mencabuti Bulu
48 048 - Ada Apa Denganku?
49 049 - Meminta Izin
50 050 - Strategi Menggoda
51 051 - Aku Harus Ikut
52 052 - Darti dan Deri
53 053 - Kedatangan Vier
54 054 - Sarung Gajah Nyungsep
55 055 - Mencuri-curi Kesempatan
56 056 - Malam Panjang
57 057 - Penolakan
58 058 - Tukang Ronda
59 059 - Sampai Jumpa
60 060 - Harga Diri Darti
61 061 - Tukar Nasib
62 062 - Es Krim Stroberi
63 063 - Pertemuan Berujung Galau
64 064 - Ayo Kita Pacaran
65 065 - Pernikahan Kita Bukanlah Inginku
66 066 - Tas Kw Super
67 067 - Satu Meja
68 068 - Janjian
69 069 - Mengunjungi Sekolah
70 070 - Mengungkapkan
71 071 - Terbawa Perasaan
72 072 - Foto Candid
73 073 - Terbayang
74 074 - Masakan Vaya
75 075 - Vier Galau
76 076 - Grace dan Niki
77 077 - Jovy
78 078 - Pemeriksaan
79 079 - Pesta
80 080 - Jangan Membantah
81 081 - Sashimi Girl
82 082 - Alasan Kemarahan
83 083 - Ikeh Ikeh Kimochii
84 084 - Bersikap Kooperatif
85 085 - Kamu di mana? Dengan siapa?
86 086 - Perbuatan Meresahkan
87 087 - Aku Bukan Selena
88 088 - Waktu yang Salah
89 089 - Peringatan Mike
90 090 - Pengecut
91 091 - Insiden
92 092 - Aku Bertanya, Harus Kau Jawab
93 093 - Permintaan Ini Membunuhku
94 094 - Tumbal Gende-Vier
95 095 - Rasa Sakit Vier
96 096 - Dua Permintaan Khusus ++
97 097 - Jatuh Sakit
98 098 - Perintah Vier
99 099 - Benci Tapi Menikmati
100 100 - Kau Cantik
101 101 - Isi Es Krim Vanila
102 102 - Drama Cincin
103 103 - Penculikan
104 104 - Hukum Deri
105 105 - Penyelamatan
106 106 - Akhir Penculikan
107 107 - Kondisi Ibu
108 108 - Ayam Goreng Mewah
109 109 - Menjelaskan ++
110 110 - Rebutan Rantang
111 111 - Kemarahan Vaya
112 112 - Deri Memohon
113 113 - Makan Malam Bersama
114 114 - Ajakan Aria
115 115 - Siapa Sammy?
116 116 - Semena-mena
117 117 - Coolman
118 118 - Jangan Genit
119 119 - Liburan Mendadak
120 120 - Bagaimana Denganku?
121 121 - Menghilang?
122 122 - Dua Syarat Vier
123 123 - Menikmati Liburan
124 124 - Aku Menginginkanmu
125 125 - Tak Mau Pulang
126 126 - Arti Masa Lalu
127 127 - Miss You Honey
128 128 - Keluarga Vier
129 129 - Pasangan Selingkuh
130 130 - Pelakor
131 131 - Es Krim Vierlove
132 132 - Ruang Fantasi
133 133 - Ibu Mertua
134 134 - Bukan Cinderella
135 135 - Tidak Pantas
136 136 - Ojek Daring
137 137 - Kencan Biasa
138 138 - Akhir Kencan Biasa
139 139 - Tamu
140 140 - Pengungkapan Selena
141 141 - Luka
142 142 - Mana Pernah Kutahu
143 143 - Mari Akhiri
144 144 - Demi Tuhan
145 145 - Kebohongan Bu Cintami
146 146 - Kompensasi
147 147 - Mari Bicara
148 148 - Maafkan Aku
149 149 - Kunjungan Vaya
150 150 - Do You Still Love Me?
151 151 - Penyerangan
152 152 - Kepanikan Mike
153 153 - Pria Yang Sangat Jahat
154 154 - Over Dosis
155 155 - Ini Bukan Salahmu
156 156 - Mundur
157 157 - Pertemuan Bu Asih dan Bu Cintami
158 158 - Petaka Kebohongan
159 159 - Kehamilan
160 160 - Pindah
161 161 - Tiga Tahun
162 162 - Foto Miss You
163 163 - Hapus
164 164 - Dua Pria Asing
165 165 - Bertemu
166 166 - Ajakan
167 167 - Pencarian Vier
168 168 - Terlihat Kesal
169 169 - Bicara Baik-Baik
170 170 - Bersitegang
171 171 - Drama Nasi Goreng
172 172 - Tidak Adil
173 173 - Apa Maumu
174 174 - Pergi
175 175 - Cemas
176 176 - Kesepakatan
177 177 - Pamit
178 178 - Tiba di Paris
179 179 - Berbagi Tempat Tidur
180 180 - Ke mana Vero?
181 181 - Wanita Penyihir
182 182 - Cerita Selena
183 183 - Tes DNA
184 184 - Tante Bule
185 185 - Nenek Sihir
186 186 - Tersesat
187 187 - Menjemput Vero
188 188 - Menentang
189 189 - Cerita Vier ( 1 )
190 190 - Cerita Vier ( 2 )
191 191 - Kejujuran
192 192 - Meragukan
193 193 - Memulai
194 194 - Menikah Karena Berbohong
Episodes

Updated 194 Episodes

1
001 - Undangan
2
002 - Awal Kebohongan
3
003 - Kolam Renang
4
004 - Pulang
5
005 - Vier
6
006 - Ditolak
7
007 - Penyergapan
8
008 - Konsekuensi
9
009 - Restu
10
010 - Pesta Pernikahan
11
011 - Dasi
12
012 - Ketakutan di Malam Pertama
13
013 - Kostum
14
014 - Kontrak
15
015 - Orang Paling Dirugikan
16
016 - Cara Menaklukkan Playboy
17
017 - Tahanan Rumah
18
018 - Ruang seksi
19
019 - Ejekan
20
020 - Kabur
21
021 - Tanda Tangan
22
022 - Belitan Tali
23
023 - Menolak Perintah
24
024 - Lamia
25
025 - Program Kelayakan
26
026 - Dijemput
27
027 - Melanggar Aturan
28
028 - Aturan adalah Perintah
29
029 - Zona Penyiksaan
30
030 - Bertukar Kado
31
031 - Tiga Pelanggaran
32
032 - Wanita Penuh Kebohongan
33
033 - Lipstik
34
034 - Masakanku, Harimauku
35
035 - Drama Roti Lapis
36
036 - Makan Siang
37
037 - Lipstik Palsu dan Pria Gondrong
38
038 - Membeli Tali
39
039 - Tawaran Pijat
40
040 - Hukuman Makan Tuan
41
041 - Sapi Glonggongan
42
042 - Aku Harus Mencicipimu
43
043 - Ayo Tiduri Aku
44
044 - Tercyduck
45
045 - Makan Buah
46
046 - Modus Vier
47
047 - Hukuman Mencabuti Bulu
48
048 - Ada Apa Denganku?
49
049 - Meminta Izin
50
050 - Strategi Menggoda
51
051 - Aku Harus Ikut
52
052 - Darti dan Deri
53
053 - Kedatangan Vier
54
054 - Sarung Gajah Nyungsep
55
055 - Mencuri-curi Kesempatan
56
056 - Malam Panjang
57
057 - Penolakan
58
058 - Tukang Ronda
59
059 - Sampai Jumpa
60
060 - Harga Diri Darti
61
061 - Tukar Nasib
62
062 - Es Krim Stroberi
63
063 - Pertemuan Berujung Galau
64
064 - Ayo Kita Pacaran
65
065 - Pernikahan Kita Bukanlah Inginku
66
066 - Tas Kw Super
67
067 - Satu Meja
68
068 - Janjian
69
069 - Mengunjungi Sekolah
70
070 - Mengungkapkan
71
071 - Terbawa Perasaan
72
072 - Foto Candid
73
073 - Terbayang
74
074 - Masakan Vaya
75
075 - Vier Galau
76
076 - Grace dan Niki
77
077 - Jovy
78
078 - Pemeriksaan
79
079 - Pesta
80
080 - Jangan Membantah
81
081 - Sashimi Girl
82
082 - Alasan Kemarahan
83
083 - Ikeh Ikeh Kimochii
84
084 - Bersikap Kooperatif
85
085 - Kamu di mana? Dengan siapa?
86
086 - Perbuatan Meresahkan
87
087 - Aku Bukan Selena
88
088 - Waktu yang Salah
89
089 - Peringatan Mike
90
090 - Pengecut
91
091 - Insiden
92
092 - Aku Bertanya, Harus Kau Jawab
93
093 - Permintaan Ini Membunuhku
94
094 - Tumbal Gende-Vier
95
095 - Rasa Sakit Vier
96
096 - Dua Permintaan Khusus ++
97
097 - Jatuh Sakit
98
098 - Perintah Vier
99
099 - Benci Tapi Menikmati
100
100 - Kau Cantik
101
101 - Isi Es Krim Vanila
102
102 - Drama Cincin
103
103 - Penculikan
104
104 - Hukum Deri
105
105 - Penyelamatan
106
106 - Akhir Penculikan
107
107 - Kondisi Ibu
108
108 - Ayam Goreng Mewah
109
109 - Menjelaskan ++
110
110 - Rebutan Rantang
111
111 - Kemarahan Vaya
112
112 - Deri Memohon
113
113 - Makan Malam Bersama
114
114 - Ajakan Aria
115
115 - Siapa Sammy?
116
116 - Semena-mena
117
117 - Coolman
118
118 - Jangan Genit
119
119 - Liburan Mendadak
120
120 - Bagaimana Denganku?
121
121 - Menghilang?
122
122 - Dua Syarat Vier
123
123 - Menikmati Liburan
124
124 - Aku Menginginkanmu
125
125 - Tak Mau Pulang
126
126 - Arti Masa Lalu
127
127 - Miss You Honey
128
128 - Keluarga Vier
129
129 - Pasangan Selingkuh
130
130 - Pelakor
131
131 - Es Krim Vierlove
132
132 - Ruang Fantasi
133
133 - Ibu Mertua
134
134 - Bukan Cinderella
135
135 - Tidak Pantas
136
136 - Ojek Daring
137
137 - Kencan Biasa
138
138 - Akhir Kencan Biasa
139
139 - Tamu
140
140 - Pengungkapan Selena
141
141 - Luka
142
142 - Mana Pernah Kutahu
143
143 - Mari Akhiri
144
144 - Demi Tuhan
145
145 - Kebohongan Bu Cintami
146
146 - Kompensasi
147
147 - Mari Bicara
148
148 - Maafkan Aku
149
149 - Kunjungan Vaya
150
150 - Do You Still Love Me?
151
151 - Penyerangan
152
152 - Kepanikan Mike
153
153 - Pria Yang Sangat Jahat
154
154 - Over Dosis
155
155 - Ini Bukan Salahmu
156
156 - Mundur
157
157 - Pertemuan Bu Asih dan Bu Cintami
158
158 - Petaka Kebohongan
159
159 - Kehamilan
160
160 - Pindah
161
161 - Tiga Tahun
162
162 - Foto Miss You
163
163 - Hapus
164
164 - Dua Pria Asing
165
165 - Bertemu
166
166 - Ajakan
167
167 - Pencarian Vier
168
168 - Terlihat Kesal
169
169 - Bicara Baik-Baik
170
170 - Bersitegang
171
171 - Drama Nasi Goreng
172
172 - Tidak Adil
173
173 - Apa Maumu
174
174 - Pergi
175
175 - Cemas
176
176 - Kesepakatan
177
177 - Pamit
178
178 - Tiba di Paris
179
179 - Berbagi Tempat Tidur
180
180 - Ke mana Vero?
181
181 - Wanita Penyihir
182
182 - Cerita Selena
183
183 - Tes DNA
184
184 - Tante Bule
185
185 - Nenek Sihir
186
186 - Tersesat
187
187 - Menjemput Vero
188
188 - Menentang
189
189 - Cerita Vier ( 1 )
190
190 - Cerita Vier ( 2 )
191
191 - Kejujuran
192
192 - Meragukan
193
193 - Memulai
194
194 - Menikah Karena Berbohong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!