Gedung Jaya Grup yang menjulang tinggi selalu ramai dipenuhi para pegawai yang begitu sibuk memulai hari mereka di pagi hari. Para pegawai berjalan cepat, menempelkan kartu pegawai mereka pada panel yang akan membuka palang transparan sebagai akses masuk ke area kerja.
Para pegawai segera menghentikan langkah mereka tatkala melihat sosok Vier yang melangkah memasuki gedung. Mereka semua memberikan jalan agar pria itu bisa melintas melewati palang yang langsung terbuka ketika Mike menempelkan kartu khusus pada panel yang tersedia.
Sosok Vier jelas selalu menjadi pusat perhatian semua orang. Ketampanan dan penampilan sempurna yang paripurna benar-benar menimbulkan decak kagum yang tak pernah surut.
Mengagumi keindahan bos mereka merupakan anugerah yang menaikkan serotonin, sungguh mood booster sekali pagi-pagi bisa mendapat pemandangan yang menyejukkan mata.
"Selamat pagi, Pak Vier," sapa para pegawai.
"Selamat pagi," balas Vier dengan ramah.
Vier memasuki lift bersama Mike, meninggalkan kerumunan pegawai wanita yang segera berkasak-kusuk heboh.
"Kyaaa, Pak Vier menyapaku!" seru mereka heboh.
"Tidak! Beliau menyapaku!" seru yang lain.
"Tidak! Matanya tadi menatap aku!"
Begitulah para pegawai wanita berjibaku untuk saling klaim siapa yang mendapat sapaan dari bos mereka.
Begitu keluar dari lift, Vier dan Mike segera melanjutkan perjalanan mereka menuju ke ruang kerja Vier.
Ruangan kerja terluas dengan dinding kaca yang menyuguhkan pemandangan gedung-gedung bertingkat. Interiornya didominasi dengan warna hitam memberikan kesan mewah yang maskulin.
Vier segera duduk di meja kerjanya, bersiap untuk memulai pekerjaan.
"Pak Vier, saya akan mengingatkan kembali beberapa jadwal Anda pagi ini. Pukul sembilan Anda harus rapat internal dengan tim pengembangan produk, pukul sebelas rapat dengan tim pemasaran, kemudian, pukul satu siang, jadwal Anda adalah menemui pihak Healthy Food untuk membahas kontrak kesepakatan," Mike membacakan kembali jadwal yang telah diatur oleh bosnya itu.
"Apa ada jadwal yang hendak Anda tukar?" tanya Mike.
"Hmm, aku rasa, lebih baik rapat dengan tim pemasaran didahulukan saja, kemudian untuk jadwal menemui pihak Healthy Food, lebih baik ketika jam makan, sehingga kita bisa sekalian makan siang," jawab Vier.
"Baik, saya akan menginformasikan pihak-pihak terkait," sahut Mike.
"Oh ya, Mike, ngomong-ngomong masalah kontrak, apakah Vaya sudah menandatangani kontrak yang harus dipenuhinya?" tanya Vier.
"Saya sudah menyerahkan kontrak tersebut kepada Bu Vaya, hanya saja beliau meminta agar kontrak tersebut dapat dinegosiasikan terlebih dahulu," jawab Mike.
"Apa? Negosiasi? Huh! Omong kosong macam apa itu?" Vier berdecih sinis.
"Mike, aku adalah orang yang paling dirugikan oleh wanita itu! Bagaimana dia bisa meminta negosiasi? Sungguh wanita tidak tahu diri! Ah, ya, dia kan sejak dulu memang tidak tahu diri!" celetuk Vier.
"Sungguh, Mike, wanita itu harus menerima semua akibat dari kebohongan yang dilakukannya!" tandas Vier berapi-api.
"Aku benar-benar tidak akan mengampuninya karena sudah berani mengusik hidupku!"
"Baik, Pak, saya mengerti, saya akan meminta Bu Vaya untuk segera menandatangani kontrak tersebut," sahut Mike.
"Ya, tentu saja harus, Mike! Dia benar-benar harus menyesali perbuatannya, kalau perlu sampai ke anak cucunya! Haha!" Vier tertawa dengan tawa yang dibuat-buat.
Dahi Mike berkerut-kerut mendengar ucapan bosnya.
"Pak Vier, jika anak cucu Bu Vaya harus ikut menanggung perbuatan Bu Vaya, apakah itu artinya Anda serius untuk memiliki anak bersama Bu Vaya?" tanya Mike.
Vier terdiam, otaknya berpikir cepat menanggapi pemikiran kritis Mike.
"Haha! Mike, yang benar saja, siapa yang mau punya anak dari dia? Wanita itu bahkan sama sekali bukan tipeku, dilihat dari mana pun tidak ada menarik-menariknya!" Vier tertawa.
Mike memicingkan matanya, mencium aroma-aroma yang mencurigakan. Yah, secara pribadi Mike memang menaruh curiga dengan keputusan Pak Vier yang mendadak bersedia menikahi Bu Vaya.
Begitu banyak wanita yang bersedia menggantikan posisi Selena, namun kenapa Vier tetap menuntut pertanggungjawaban Vaya?
"Haha, jadi maksudku, Mike, yang ingin kutekankan adalah Vaya benar-benar harus tahu dia berurusan dengan siapa! Berani-beraninya dia merusak pernikahanku dengan Selena berkat kebohongannya!" Vier tertawa sinis.
"Aku bahkan sangat yakin, bahwa aku tidak pernah mengencaninya, tapi bagaimana bisa dia mengaku aku mengencani sampai menghamilinya, bahkan menyuruhnya aborsi?! Huh!"
"Baik, Pak Vier, saya mengerti, kalau begitu, sekarang sudah waktunya Anda mengadakan rapat dengan tim pemasaran," Mike mengingatkan.
Vier didapuk sebagai CEO untuk Jaya Group. Ia mendapatkan posisi tersebut setelah berhasil membuktikan keuletannya melakukan ekspansi bisnis dan akuisisi ke beberapa perusahaan yang bergerak di berbagai macam bidang. Mulai dari bisnis properti, transportasi, kuliner, hingga bidang kesehatan. Baru-baru ini ia merambah ke bisnis skin care dan kosmetik untuk menambah pundi-pundi uangnya.
Brand skin care dan kosmetik bernama Oh My Gorgeous alias OMG yang digawanginya mendapat sambutan hangat dari para beauty enthusiast atau lebih dikenal sebagai para pemerhati kecantikan dan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat.
"Penjualan pada kuartal pertama tahun ini mengalami kenaikan sebanyak lima belas persen dari kuartal pertama tahun lalu dan lima persen dari kuartal terakhir tahun lalu. Dan produk terlaris masih tetap dipegang oleh jajaran produk-produk OMG Women," kepala tim pemasaran bernama Meghan menjelaskan laporannya.
"Produk OMG Men pria agak kurang diminati mengingat banyaknya produk dari para kompetitor. Terlebih masih banyak anggapan yang beredar dan berkembang di masyarakat bahwa pria tidak terlalu butuh perawatan kulit. Pria lebih membutuhkan pekerjaan yang menghasilkan banyak uang untuk bisa terlihat tampan," lanjut Meghan.
"Saya bisa memahami anggapan tersebut, namun anggapan itu jelas menjadi masalah untuk penjualan produk-produk kita. Jadi, saya harap, tim pemasaran harus lebih ekstra untuk mendongkrak penjualan produk-produk pria. Terlebih minggu depan OMG Men akan meluncurkan produk terbaru, jadi saya harap penjualan OMG Men benar-benar bisa meningkat secara signifikan," Vier memberi tanggapan atas laporan yang diterimanya.
"Baik, saya rasa cukup untuk pertemuan kali ini," Vier segera mengakhiri rapat dengan tim pemasaran.
Vier bergegas meninggalkan ruang kerja tim tersebut.
"Pak Vier!"
Vier menghentikan langkahnya melihat Meghan yang setengah berlari menghampirinya.
Meghan mengulas senyumnya dengan mata yang berbinar-binar. Sudah sejak lama Meghan menyukai Vier, lebih tepatnya sejak ia mulai bekerja yakni sekitar empat tahun yang lalu. Wanita itu bekerja dengan sangat keras agar bisa mendapatkan perhatian dari Vier.
"Ada apa, Bu Meghan?" tanya Vier ramah.
Seketika Meghan langsung salah tingkah karena ditatap seperti itu.
"Hmm, begini Pak Vier, saya...," Meghan menggantungkan kalimatnya.
Mata wanita itu tertuju pada sebuah cincin yang melingkar di jari manis kanan Vier.
Cincin apa itu? Mata Meghan terbelalak lebar.
"Ada apa, Bu Meghan?" Mike ikut bertanya.
"Eh, oh, semoga hari Anda menyenangkan," ucap Meghan sembari melangkah mundur.
"Ya, terima kasih," sahut Vier.
Vier kembali melanjutkan langkahnya sementara Meghan nampak terpukul.
Apa itu cincin kawin? Apa itu artinya Pak Vier sudah menikah?
Oh, tidak! Ini tidak mungkin! Meghan segera mengetik sesuatu di layar gawai cerdasnya.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Hanum Anindya
vier nanti bucin lho! jangan begitu sama vaya kasihan bagaiaman pun ia istri kamu secara sah.
2022-11-01
0
Kar Genjreng
ah vier katain Vaya... belum rasa saja... rasa yang kulitnya sawo matang... coba dulu baru coment... paling bucin.. 🤣🤣🤣
2022-07-06
0
mumu
sok sok nolak, ntar bucin Vier 😁😁
2022-06-07
0