Vier melangkah masuk ke sebuah kafe yang sudah disterilkan, maksudnya pengunjung lain sudah dibubarkan sebelum jam operasional kafe itu tutup. Penjagaan di luar kafe juga diperketat.
Di pintu masuk Vier berpapasan dengan Yoran yang terlihat kebingungan karena tiba-tiba digiring oleh pelayan untuk meninggalkan kafe bersama para pengunjung lain. Di luar kafe penjagaan begitu ketat, para pria berbaju hitam dengan sigap menjaga sekeliling kafe. Manajer kafe terlihat meminta maaf kepada semua pengunjung yang keluar dari kafe.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, terima kasih, silakan datang kembali," kata si manajer.
Yoran memang berpapasan dengan Vier namun Vier terlihat mengabaikannya. Pria itu menerobos masuk diikuti dua penjaga yang berjaga di sisinya.
Yoran juga mengenali dua wanita yang digiring memasuki kafe. Keduanya terlihat seperti tahanan yang digiring masuk ke penjara.
"Bukankah itu Mima dan Feybe?" gumam Yoran.
Mike berdiri dari kursinya begitu melihat Vier berjalan ke arahnya. Dengan sigap penjaga menarik kursi agar Vier duduk dengan nyaman.
Vier membuka kacamata hitamnya, menatap dingin ke arah wanita yang terlihat pucat di hadapannya. Dua wanita lain segera menyusul bergabung dengan mereka, duduk seperti tersangka yang akan disidang.
Empat penjaga berbaju hitam melangkah mundur dan berpencar sesuai formasi. Vaya menatap pucat dua temannya yang tak kalah terkejut saat melihatnya.
Mike paham melihat situasi yang begitu tegang. Ia menatap Vier yang mengetuk-ngetukkan jarinya di meja. Seorang pelayan datang menyodorkan sebotol air mineral dan gelas kosong ke hadapan Vier.
"Terima kasih sudah datang, Nona-nona," ucap Mike.
"Beliau adalah bos saya yang ingin berbincang dengan Anda."
Mima terlihat mengerucutkan bibirnya, bagaimana bisa ia ditarik paksa seperti penjahat yang tertangkap basah?
Begitu juga dengan Ibe yang tiba-tiba saja diringkus paksa ketika sedang sibuk berbelanja di pusat perbelanjaan.
"Kalian pasti sudah tahu apa maksudku mengundang kalian ke sini," kata Vier sambil menuangkan air mineral ke gelas bertangkai panjang di hadapannya.
"Aku rasa ini bukan diundang," sahut Ibe.
"Lebih tepatnya dipaksa," timpal Mima.
Vaya hanya diam, dan bertanya-tanya karena tiba-tiba lelaki bernama Mike datang menghampirinya bertepatan dengan dibubarkannya pengunjung kafe.
"Aku rasa aku tak perlu berbasa-basi lagi," kata Vier.
Mike menunjukkan sebuah rekaman cctv dari tablet pintarnya. Terlihat seorang wanita berlari keluar dari toilet dan beberapa saat kemudian, tiga wanita di hadapan Vier ini keluar dari toilet.
Vaya, Mima, dan Ibe saling melemparkan pandangan.
"Kalian pasti mengenali tiga wanita ini kan?" tanya Vier begitu Mike menghentikan rekaman video itu tepat pada adegan tiga wanita yang terekam keluar dari toilet.
Mereka bertiga terdiam namun tetap saling berpandangan.
Mike mengeluarkan foto tiga wanita yang duduk di meja yang sama, dan membandingkan tiga wanita yang keluar dari toilet itu. Mereka sudah pasti tidak bisa mengelak jika mereka berkata bahwa itu bukan mereka.
"Bagaimana jika itu memang benar kami?" tanya Ibe menantang.
"Lantas apa hubungannya rekaman video itu dengan kami?" tanya Mima.
"Kalian pasti mengenali wanita itu," Vier kini menunjuk ke foto Selena dan dirinya saat memasuki ruang pertemuan.
"Bisakah dijelaskan secara gamblang? Aku kurang suka teka-teki," celetuk Vaya berusaha menutupi ketegangannya.
"Aku hanya perlu menegaskan bahwa apa yang telah kalian lakukan sungguh sangat merugikanku," kata Vier dingin.
"Apa maksudmu, Vier? Memangnya apa yang sudah kami lakukan sampai harus merugikanmu? Memangnya kami melakukan penipuan terhadapmu?" cecar Ibe.
"Siapa dari kalian yang mengarang cerita bohong pada tunanganku?" tanya Vier sambil menggebrak meja.
"Apa kalian tahu akibat dari kebohongan yang kalian ceritakan padanya?!"
Vaya merasa jantungnya berdentam lebih keras. Ia terkejut, bagaimana mungkin tunangan Vier percaya dengan kebohongan yang ia buat?
"Sungguh kalian benar-benar salah jika berurusan denganku! Akan kupastikan kalian mendekam di penjara dengan pasal berlapis!"
"Tunggu, Vier, bagaimana mungkin kau bisa menuduh kami melakukan kebohongan yang membuatmu mengalami kerugian? Memangnya kerugian apa yang membuatmu sampai seperti itu?!" cecar Ibe.
"Bukankah kalian menceritakan kebohongan mengenai salah satu dari kalian adalah mantan kekasihku yang hamil dan aku memaksa untuk menggugurkan janin itu?" Vier berusaha untuk menjaga intonasi bicaranya.
Terlihat rahangnya mengeras dengan tangan terkepal.
"Kurang bukti apalagi? Bukankah rekaman cctv ini sudah jelas memperlihatkan bagaimana tunanganku masuk ke toilet dan kalian mengikutinya? Kemudian dia berlari sambil menangis dan kalian akhirnya keluar dari toilet setelahnya! Dan selama itu pula tidak ada orang lain yang masuk ke toilet selama rekaman itu berlangsung!"
"Mike sudah memeriksa semuanya kepada pihak hotel, dan memang hanya kalian tersangkanya," lanjut Vier.
Ketiga wanita itu hanya diam menunduk, mereka terlihat tak berkutik.
"Mike, bisakah kau jelaskan pada mereka, apa yang harus mereka terima karena sudah benar-benar merugikanku?" tanya Vier.
Mike membuka tablet pintarnya, membaca semua rincian kerugian material senilai jutaan dollar, belum lagi kerugian non material yang tidak bisa dijabarkan satu per satu.
Mima menahan air mata yang sudah menumpuk di pelupuk matanya, bagaimana mungkin ia bisa dipenjara akibat perbuatan yang mereka lakukan? Bagaimana dengan anak-anaknya?
"Kami hanya bercanda, Vier," kata Ibe seraya tertawa.
"Kalian pikir begitu menyenangkan bercanda terhadap hidup seseorang?!" tanya Vier.
"Kalian harus bertanggung jawab atas perbuatan kalian! Kupastikan bahwa kalian akan dipenjara selama mungkin," tambah Vier.
"Vier, kau ini kan kaya raya, aku rasa kerugian segitu tidak ada apa-apanya! Itu cuma uang recehmu saja kan?!" kata Vaya.
"Haha! Uang receh ya? Hanya saja saat ini masalahnya bukan hanya sekadar uang receh itu! Tapi kerugian non material yang harus kutanggung!" Vier tertawa namun tawanya terdengar mengerikan.
"Aku tidak mau tahu, aku akan menuntut kalian, kalau perlu saat ini juga aku menurunkan selusin pengacara terbaikku untuk menuntut kalian!"
"'Vier! Mana bisa begitu!" sergah Ibe.
"Tidak bisa apanya?! Apa yang tidak bisa kulakukan?! Ini salah kalian karena sudah berani mengusik hidupku yang tenang dan penuh dengan kedamaian!" tandas Vier.
"Vier! Kau kejam sekali!"
"Aku kejam?" tanya Vier. "Aku tidak akan kejam seperti ini jika kalian tidak cari perkara padaku! Haha!" Vier tertawa lagi.
"Aku rasa dua puluh tahun penjara terlalu cepat! Aha, kupastikan kalian semua membusuk di penjara!" Vier bertepuk tangan.
"Cukup, Vier! Ini adalah kesalahanku! Akulah pelaku yang kau cari!" Vaya akhirnya membuka suara.
"Akulah yang harus bertanggung jawab! Bukan mereka!" tambah Vaya.
Mima dan Ibe terkejut mendengar pengakuan Vaya. Mima menarik lengan baju Vaya. Vier menatap tajam ke arah Vaya sambil melayangkan senyum kecut.
"Aku lebih menghargai jika kalian jujur dari awal," kata Vier penuh intimidasi.
"Jadi apa yang harus kulakukan untuk menebus kesalahanku?" tanya Vaya.
"Tanggung jawab," jawab Vier sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Mike seakan tahu apa yang harus ia lakukan.
"Nona Mima dan Nona Feybe, kalian sudah bisa meninggalkan tempat ini," Mike mempersilakan mereka berdua pergi.
"Tidak, kami tidak akan pergi tanpa Vaya!" sergah Ibe.
"Sayangnya kalian harus, Pak Vier akan lebih bermurah hati jika kalian pergi sekarang juga," kata Mike.
"Kalian pergilah, aku janji akan baik-baik saja, kalian tak perlu cemas," kata Vaya meyakinkan kedua temannya.
Mima dan Ibe langsung memeluk Vaya sebelum akhirnya berpamitan. Vaya akhirnya tinggal berdua saja dengan Vier setelah Mike mengantar Mima dan Ibe keluar dari kafe.
"Jadi, apa yang harus kulakukan sebagai bentuk tanggung jawab terhadapmu?" tanya Vaya geram.
Vier meneguk air mineralnya, dengan perlahan ia meletakkan gelasnya.
"Ada dua hal yang bisa kutawarkan. Yang pertama, kau harus meminta maaf kepada semua orang dari pihakku dan mendekam di penjara."
Vaya menelan ludah, bagaimana mungkin ia harus dipenjara hanya karena sebuah kebohongan?
"Lalu yang kedua?" tanya Vaya penuh ketakutan.
Vier menjawab dengan senyum dingin yang akan selalu diingat oleh Vaya.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Hanum Anindya
apa ini hanya taktik si vier saja buat vaya
2022-10-29
0
Hanum Anindya
vier kamu jahat!
2022-10-29
0
Kar Genjreng
yang pertama lewat Vaya... yang ke 2 15 th lalu Vier merobek suratmu jadi🤣🤣🤣 itu balasan nikah dengan Vier hua hua hua🤗🤗🤗🤗🤗🤗
2022-07-03
0