Atmosfer yang begitu menegangkan, situasi yang begitu horor membuat Vaya kembali merinding. Ada rasa gentar yang belum bisa ia sembunyikan dengan baik. Kakinya bahkan ikut bergetar hebat sementara pertautan semua jemarinya pun juga bertambah kuat.
Vier menyeruput kuah sup, terlihat jelas di mata Vaya bahwa pria itu benar-benar pria yang santai dalam menyikapi ketegangan ini. Sedangkan Vaya justru merasakan perutnya mulai kram dan melilit.
"Ya, kau memang pengantin pengganti, tapi tetap saja kau sudah resmi menjadi istriku. Itu artinya kau tetap harus menjalankan peranmu sebagai seorang istri. Kontrak yang kusiapkan bertujuan sebagai pedoman agar kau paham dengan posisimu," kata Vier.
"Kau sudah menjadi istri dari seorang Vierlove Yanjayadi, sehingga otomatis strata sosialmu sudah naik ke jenjang yang lebih tinggi. Menjaga sikap jelas sangat diperlukan, adanya kontrak tertulis yang telah dijabarkan secara terperinci bertujuan untuk mempermudah hidupmu."
"Mengapa demikian? Karena aku kurang bisa memberi toleransi terhadap kesalahan, meski kecil, salah ya, tetap saja salah," lanjut Vier sambil menancapkan garpu pada sepotong daging panggang lalu mengunyahnya.
"Vier, aku mengerti, hanya saja, aku keberatan dengan beberapa poin pada kontrak pernikahan yang kau berikan. Aku benar-benar keberatan jika harus bersikap layaknya istri sungguhan. Aku kurang berkenan dengan hal-hal seksi yang kau inginkan."
"Aku lebih berkenan jika kau menjadikanku sebagai tukang bersih-bersih rumah, atau tukang cuci piring daripada harus menjadi bahan ejekanmu ketika aku tidak bisa melakukan hal-hal yang seksi di hadapanmu."
"Meski aku memakai lingerie super seksi sambil menari-nari erotis di hadapanmu, bukannya terangsang, kau pasti akan langsung kejang-kejang," lanjut Vaya.
Mike melongo mendengar penuturan Vaya, ingin rasanya ia tertawa keras-keras. Baru kali ini ada seorang wanita yang benar-benar merendah di hadapan Vier.
Kebanyakan para wanita lain pastilah akan dengan senang hati mengumbar aset berharga mereka dalam rangka haus akan pujian.
"Vaya, kau tidak perlu merendah seperti itu, kau itu sudah rendah! Haha!" Vier tertawa.
"Nah, kau juga pasti berpikir seperti itu kan? Aku benar-benar berterima kasih jika kau menyuruhku untuk mencuci semua piring kotor di rumahmu, daripada harus menjadi istrimu! Hehe," Vaya terkekeh.
"Haha," Vier tertawa sambil bertepuk tangan.
"Vaya, kalau tukang cuci piring, tukang bersih-bersih, di rumah ini jumlah mereka sudah lebih dari cukup," Vier menyeringai.
Ugh! Dasar pria mesum!
Vier meneguk air mineralnya, lalu menyeka bibirnya dengan serbet putih.
"Kenapa kau tidak makan? Semua makanan ini bukan seleramu?" tanya Vier.
Apa aku sungguh bisa makan di saat harus memperjuangkan hidupku? Batin Vaya.
"Vaya, aku rasa malam ini sebaiknya kau membuktikan semua perkataanmu. Apakah aku akan kejang-kejang setelah melihatmu bertingkah seksi?" Vier kembali menyeringai.
"A-apa?!" Vaya terperangah.
Vier menelengkan kepalanya ke arah Mike.
"Mike, tolong aturkan beliau, aku mau mandi dulu," kata Vier sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Baik, Pak, saya mengerti," sahut Mike.
"Apa?! Vier, tunggu! Apa maksudmu?!" sergah Vaya.
Namun Vier sudah pergi meninggalkan ruang makan.
"Bu Vaya, Anda harus bersiap-siap," kata Mike.
"'Bersiap-siap apa, Pak Mike?" tanya Vaya keheranan.
"Mempersiapkan diri, sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Pak Vier," jawab Mike diplomatis.
Vaya terperangah, Vier cuma bercanda kan?
...*****...
Vaya mengikuti langkah Mike menuju ke sebuah ruangan yang benar-benar membuat jantung Vaya seakan berhenti berdetak. Ruangan tersebut adalah ruangan tempat Vaya menghabiskan malam pertamanya di rumah ini.
Vaya masih tidak bisa melupakan aksi teror Vier yang benar-benar sangat meresahkan. Bulu kuduk Vaya meremang tatkala Mike membukakan pintu dan mempersilakan Vaya untuk masuk.
Secara reflek, Vaya langsung memegangi pergelangan tangannya yang malam itu diikat begitu kuat oleh Vier menggunakan sebuah dasi. Belum lagi, kakinya pun ikut diikat dengan ikat pinggang yang membuat Vaya tidak bisa bergerak bebas.
"Silakan masuk, Bu Vaya," ajak Mike.
Vaya memasuki ruangan itu dengan sekujur tubuh yang gemetaran.
Mike membuka salah satu pintu yang ada di ruangan tersebut. Di balik pintu itu terdapat ruang pakaian yang membuat Vaya melotot lebar. Pupil matanya bergetar hebat saat memandangi ruangan yang terlihat seperti toko yang menjual lingerie. Terdapat beraneka macam model lingerie disusun sesuai dengan warna. Mulai dari yang polos hingga bermotif macan tutul. Model yang paling sederhana hingga yang rumit penuh dengan tali juga tersedia.
Apa ini koleksi milik Vier? Vaya bertanya-tanya.
Terlintas dalam benak Vaya, Vier memakai semua koleksi lingerie itu dan berpose super seksi di depan cermin besar yang ada di ruangan.
"Pak Mike, saya rasa saya tidak bisa melakukan apa yang diperintahkan oleh Vier," kata Vaya.
Vaya benar-benar tak sanggup membayangkan dirinya harus memakai pakaian tidur super seksi itu untuk menggoda Vier.
"Saya tidak bisa memenuhi keinginan Vier untuk memuaskan birahinya! Vier bisa mencari wanita pemuas di luar sana! Saya benar-benar tidak akan mempermasalahkan hal tersebut!"
Terserah siapa pun, yang penting bukan aku! Batin Vaya.
Mike mengerutkan keningnya.
"Bu Vaya, jika saya menilai dari sudut pandang saya, mengapa Anda tidak memanfaatkan situasi ini untuk bernegosiasi dengan Pak Vier?" tanya Mike.
"Hee? Apa maksud Anda?" Vaya balik bertanya.
"Bu Vaya, apakah Anda pernah membaca kisah-kisah romansa istana?" tanya Mike lagi.
"Romansa istana?"
"Ya, pada zaman dahulu kala, semua wanita yang ada di istana adalah milik seorang kaisar yang berkuasa. Para wanita itu berlomba-lomba untuk menjadi kesayangan kaisar. Mengapa Anda tidak mencoba melakukan hal yang sama?"
"Haha! Pak Mike, apa Anda sungguh ingin saya menjadi bahan tertawaan Vier hingga ke liang kubur?" Vaya tertawa mencemooh ide gila Mike.
"Bu Vaya, Pak Vier bahkan sudah bermurah hati kepada Anda. Jadi saya harap, Anda tidak menyia-nyiakan kemurahan hati beliau," kata Mike.
Mike masih mengulas senyumnya, pria itu menunduk.
"Kalau begitu, saya permisi," Mike berpamitan.
Vaya benar-benar merasa nelangsa. Kalau begini ceritanya, apa sebaiknya ia memilih untuk di penjara saja ya?
Memakai pakaian tahanan jauh lebih sopan daripada memakai pakaian tidur berbahan tipis, berenda-renda, bertali-temali dan menerawang.
Apa yang harus kulakukan? Pikir Vaya.
Apa aku sungguh harus mengenakan pakaian ini?
Ugh! Apa memakai pakaian macam ini bisa digunakan untuk bernegosiasi?
Oh tidak! Apa yang harus kulakukan? Kenapa juga Vier sampai memintaku untuk memakai pakaian mengerikan ini?
Vaya mengambil salah satu lingerie yang paling sederhana dan lebih tertutup. Menimbang-nimbang apakah ia harus menggunakan pakaian ini sesuai dengan keinginan Vier.
Cklek..
Vaya terlonjak kaget begitu mendengar pintu kamar terbuka.
Vier sudah datang?! Bagaimana ini?! Bagaimana?
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Hanum Anindya
😂😂😂😂
kalau ketemu vaya ku getok juga nih kepala anak ini. kenapa? kerena bikin ngakak, plis bikin aneh.
anehnya dia udah nikah masa nggak mau layanin suaminya sih😂😂😂😂
2022-11-03
0
Siti Sa'diah
mungkin sebenarnya vier itu suka sama Vanya karna dia tdk d tembak ku c Vanya😁
2022-09-05
1
Kar Genjreng
dagel vaya ayo di coba... biarlah siapa tau... bisa bucin sama Vaya... ya risiko... karena membalas tuan vier... bukannya sama-sama huruf V...
2022-07-06
0