"Selamat atas pernikahan Anda, Pak Vier," Pak Tendi selaku rekan bisnis Vier memberi ucapan selamat.
Vier hanya tersenyum tipis saat rekan-rekan bisnisnya mengundangnya untuk membicarakan bisnis mereka di malam pengantin Vier. Toh bisnis adalah bisnis, tidak peduli situasinya seperti apa.
"Maaf, saya hanya mengadakan pernikahan tertutup demi privasi, karena saya memang memimpikan pernikahan yang sederhana," kata Vier yang tidak membuat undangan kecuali untuk keluarga.
"Kami minta maaf mengundangmu datang ke sini padahal ini adalah hari pernikahanmu," Pak Beni, rekan bisnis lain ikut menimpali.
"Wah Anda akhirnya menikah juga," puji Pak Zuan.
Vier yang dikenal sebagai sosok pria yang selalu tampil dengan wanita berbeda di setiap kesempatan ini akhirnya menikah juga. Vier tentu saja mempunyai reputasi sebagai don juan kelas kakap yang bisa mengencani siapa pun. Mulai dari pengusaha, selebriti, hingga model-model cantik dengan tubuh yang molek.
Belum lagi Vier juga terkenal sebagai sosok yang royal terhadap wanita yang dikencaninya. Para kekasih Vier benar-benar dimanjakan dengan uang dan kemewahan. Tak heran wanita mana pun pasti tergiur dengan iming-iming hidup mewah tujuh turunan.
Ruang VVIP klub malam memang selalu menjadi tempat kesukaan para pebisnis karena menyediakan berbagai macam minuman, makanan, dan juga hiburan. Para wanita cantik berkulit mulus selalu siaga menuangkan minuman untuk para tamu mereka.
Mike duduk di samping Vier dengan gerakan waspada agar para wanita itu tidak mendekati Vier. Mike khawatir jika Vier sudah tergoda wanita, Vier akan melupakan pekerjaannya karena lebih fokus untuk menggoda para wanita.
Vier tidak bisa minum alkohol, tubuhnya tidak bisa memberi toleransi alkohol sedikit pun meski hanya berupa campuran untuk bahan kue. Ia akan mabuk dan muntah-muntah hingga mengacaukan pekerjaannya.
"Saya menunggu kabar baik dari proyek yang Anda garap, Pak Tendi," kata Vier.
"Ya, saya juga berharap begitu, ditunggu saja, Pak Vier," jawab Pak Tendi seraya tertawa.
Wanita cantik di samping Pak Tendi terlihat mencoba menggoda Vier. Beberapa kali wanita itu mengedipkan matanya. Vier tersenyum membalas kedipan mata wanita itu.
Mike berdeham, membuat Vier terkesiap. Mike melemparkan tatapan tajam ke arah wanita cantik yang kini justru beralih menggoda Mike.
Ponsel Mike bergetar, sebuah laporan masuk dari kepala staf pengurus kediaman Vier.
"Pak Vier, Bu Vaya sudah tiba di rumah, apa Anda akan pulang ke rumah?" tanya Mike.
Vier tidak segera menjawab, saat ini dalam kepalanya sedang bermunculan pertanyaan. Apa yang sebaiknya kulakukan kepada wanita itu?
Wanita yang sudah merusak rencana pernikahannya dengan Selena lantaran sudah membuat kebohongan yang mengerikan. Dan anehnya, Selena memercayai kebohongan itu.
Vier beranjak dari sofa, Mike pun ikut beranjak.
"Baiklah, semuanya, saya pamit undur diri lebih dulu," Vier berpamitan.
"Oh, baiklah, Pak Vier," sahut mereka semua.
Vier segera meninggalkan klub malam tersebut. Ia duduk di kursi penumpang, sementara Mike sudah bersiap di belakang kemudi, pria itu mulai mengemudikan mobil dengan tenang.
"Mike, menurutmu, apa yang sebaiknya kulakukan terhadap wanita itu?" tanya Vier.
"Maksud Anda, Bu Vaya?" Mike balik bertanya.
"Mike, memangnya menurutmu wanita yang mana lagi?" Vier kembali bertanya pada Mike.
"Hmm, ya, terserah Anda, Bu Vaya kan istri Anda," sahut Mike.
"Haha! Istriku ya?" Vier tertawa dengan tawanya yang dibuat-buat.
"Mike, apa kau tahu?" tanya Vier.
"Tahu apa, Pak Vier?" Mike balik bertanya.
"Aku benar-benar tidak mengerti, kenapa wanita itu sampai membuat kebohongan bahwa aku pernah tidur dengannya, sampai dia hamil, bahkan aku menyuruhnya untuk aborsi," kata Vier.
"Bukankah Bu Vaya sudah menjelaskan bahwa semua itu hanya lelucon saja?" sahut Mike menanggapi.
"Lelucon yang sama sekali tidak lucu! Apa dia senang sekali sudah membuat lelucon mengerikan itu?!" geram Vier.
Mike mengawasi perubahan ekspresi atasannya. Vier yang tadinya tertawa-tawa mendadak menegang.
"Aku benar-benar harus membuat perhitungan dengannya kan, Mike?"
"Pak Vier, saya rasa membuat perhitungan kepada Bu Vaya terkesan berlebihan. Toh sekarang Bu Vaya sudah menjadi istri Anda menggantikan Nona Selena," jawab Mike.
"Haha!" Vier tertawa lagi. "Menggantikan ya, jika dia benar-benar menggantikan Selena, itu artinya, dia harus menerima semuanya kan? Benar begitu kan, Mike?"
"Hmm, saya rasa begitu," jawab Mike.
Mike merinding melihat Vier menyeringai jahat.
...*****...
Vaya masih menunggu di lobi bersama seorang pria paruh baya bernama Pak Jo yang merupakan seorang kepala staf kediaman keluarga Vier.
Pria berwajah kaku itu bersikap dingin kepada Vaya. Tak ada sapaan ramah dari wajah dinginnya.
Vaya merasa mulai mengantuk, lelah, dan juga lapar. Vaya bahkan tidak ada memakan apa pun seharian ini kecuali rasa kesal lantaran Vier yang bersikap semena-mena terhadapnya.
"Selamat datang, Pak Vier!"
Sapaan Pak Jo membuat Vaya menoleh, melihat Pak Jo datang menyambut Vier dan juga asisten yang menempel ketat di belakang pria itu.
"Selamat malam, Pak Jo," sapa Vier.
Vier mengulas senyumnya ke arah Vaya. Vaya mengerutkan keningnya, beberapa jam yang lalu pria itu mengejeknya habis-habisan, kenapa sekarang malah tersenyum manis?
Vier menghampiri Vaya, lalu menarik tangan Vaya.
"Kemarilah, ikutlah denganku," ajak Vier.
"Hee? Ikut ke mana?" tanya Vaya.
Vier mengulas senyum misteriusnya, mereka segera menaiki tangga menuju ke lantai atas. Menyusuri koridor berpencahayaan temaram yang benar-benar sangat sepi.
Vier membukakan pintu untuk Vaya.
"Masuklah lebih dulu," kata Vier.
"Apa ini kamarku?" tanya Vaya.
Vier mengulas senyumnya lalu mendorong masuk Vaya, Vaya terhuyung, bahkan sampai jatuh terjerembab ke lantai.
"Argh! Dasar, Vier!" maki Vaya.
Sementara itu Vier mengulas senyumnya pada Mike, lalu mencopot dasi yang dikenakan Mike.
"Aku pinjam dasimu, Mike," kata Vier.
Mike tertegun.
"A-apa? Untuk apa, Pak?" tanya Mike keheranan.
Vier hanya mengulas seringaian horor.
"Oh ya, kau bisa pulang sekarang," perintah Vier.
Mike bergidik ngeri saat melihat Vier menutup kembali pintu di belakangnya.
Untuk apa Pak Vier membutuhkan dasi?
...*****...
Vaya bangkit dan mengedarkan pandangannya ke ruangan yang ukurannya jelas jauh lebih besar dari rumah orang tua Vaya. Ruangan itu hanya berisi sebuah tempat tidur berukuran besar.
"Vier, kenapa kau membawaku kemari?" tanya Vaya.
"Kenapa aku tidak boleh membawamu kemari, kau kan istriku," sahut Vier.
"Istri?" Vaya terperangah.
"Vaya, apa aku salah menyebutmu sebagai istriku, toh, kau memang istriku kan?" tanya Vier.
"Vier, aku hanya istri pengganti," sahut Vaya.
"Tapi, tetap saja kau istriku," sahut Vier menyeringai sambil mengeluarkan sesuatu dari balik tubuhnya.
"Mau apa kau, Vier?" tanya Vaya.
"Mau menjadikanmu sebagai istriku," jawab Vier sambil merentangkan dasi ke hadapan Vaya.
"Tu-tunggu! Mau apa kau, Vier?!" sergah Vaya.
Vier masih menyeringai lalu mendorong tubuh Vaya ke atas tempat tidur.
Bruk..!
Vaya terjerembab ke atas kasur, Vier segera menangkap kedua tangan Vaya.
"Vier! Lepaskan aku!" Vaya meronta dalam kungkungan Vier.
"Vaya, tolong bersikap kooperatif!" hardik Vier.
Vaya tertegun mendengar hardikan Vier, ia berhenti meronta saat Vier mulai mengikat kedua tangannya dengan dasi.
Setelah mengikat kedua tangan Vaya dengan dasi, Vier segera membuka ikat pinggangnya.
Rasa ngeri segera menjalar ke sekujur tubuh Vaya.
"Vi-Vier, apa yang kau lakukan?" tanya Vaya penuh kengerian.
Vier hanya menyeringai, lalu menyibak gaun Vaya. Ia segera mengingat kedua kaki Vaya dengan ikat pinggangnya.
"Vier! Apa yang kau lakukan?!" pekik Vaya
"Aku hanya memastikan, bahwa kau tidak akan bisa kabur dariku," sahut Vier sambil mengencangkan simpul ikat pinggangnya.
Vaya terperanjat, kedua kaki dan tangannya tak bisa digerakkan. Terkunci sempurna dalam ikatan Vier.
"Tidak! Vier! Lepaskan aku!" teriak Vaya kembali meronta.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Hanum Anindya
waduh itu vier mau ngapain Vaya sih jangan jangan.
kok aku traveling ya kak😂😂
2022-10-31
1
Kar Genjreng
wah😮😮😮 ko keliatannya vier kejam si thor
2022-07-03
0
mumu
Vier Vier 😔😔
2022-05-25
1