004 - Pulang

Selamat membaca...

Vaya mengunjungi rumah orang tuanya begitu akhir pekan tiba. Ia mengunjungi keluarganya paling cepat sebulan sekali. Mengingat kesibukan akan pekerjaannya dan jarak tempuh yang cukup jauh antara rumah orang tua dengan kantornya karena Vaya bekerja di kota sebelah.

Begitu tiba di rumah orang tuanya, Vaya langsung disambut pelukan hangat dari sang ibu. Aria, adik perempuannya yang berusia lima belas tahun ikut memeluknya, seakan sudah lama tidak berjumpa.

"Ibu, Aria, kalian ini seperti kita sudah bertahun-tahun tidak bertemu," gerutu Vaya.

"Kak Vaya lho datang sebulan sekali saja, malah bisa lebih," sungut Aria.

"Kak Vay bawa oleh-oleh ya?" Rian adik Vaya yang sudah berusia dua puluh tiga tahun muncul dari dalam rumah.

"Oh, Kakak bawa roti sobek nih, bukan roti buncit seperti perutmu," jawab Vaya sambil menyodorkan empat kotak roti sobek ke perut gembul Rian.

Rian terkekeh sambil memeluk roti sobek kesukaannya itu.

Ibu Vaya bernama Ibu Asih, wanita berusia lima puluh tahun lebih yang sudah menjadi janda setelah suaminya meninggal puluhan tahun lalu ketika anaknya masih kecil-kecil.

Hidup dalam keterbatasan ekonomi harus dijalani oleh keluarga mereka. Tanpa ada sanak saudara yang bisa membantu.

Namun sejak Vaya sudah mulai bekerja, kehidupan perekonomian keluarga mereka pun secara perlahan mulai lebih berkecukupan daripada sebelumnya.

Seperti biasa ritual makan malam bersama pasti dilakukan oleh Vaya dan adik-adiknya.

"Rian, bagaimana kuliahmu? Apa sudah ada tanda-tanda kau mulai menyusun tugas akhir?" tanya Vaya.

"Tugas akhir apanya, Kak, sampai sekarang aku bahkan belum mendapat tempat untuk magang," jawab Rian.

"Ya, pokoknya nanti dicari saja, jangan pilih-pilih," sahut Vaya.

"Aria, sekolahmu bagaimana?" tanya Vaya pada Aria.

"Kak, aku bingung, mau masuk SMA atau SMK ya?" tanya Aria.

"Teman-temanku mau masuk SMK supaya begitu lulus bisa langsung mencari kerja," kata Aria.

"Aria, kamu tidak perlu pusing masalah biaya, ada Kakakmu ini yang masih bisa cari uang, kamu sekolah saja yang benar," sahut Vaya.

"Kamu sendiri bagaimana, Vaya? Sudah ada keinginan menikah belum?" tanya Bu Asih.

"Ibu, Rian dan Aria masih butuh biaya untuk sekolah," sahut Vaya.

"Vaya, sebenarnya Ibu ini sudah risih sekali mendengar omongan para tetangga yang menganggap kalau kamu itu belum juga menikah karena Ibu memaksamu jadi tulang punggung keluarga. Padahal ya, kalau kamu mau menikah, ya menikah saja, Ibu tidak akan melarang," kata Bu Asih.

"Ibu, sudah, tidak usah dengarkan omongan tetangga. Kita tidak minta makan sama mereka. Aku menikah atau tidak, itu bukan urusan mereka," sahut Vaya.

"Ya, Bu, lagipula Kak Vaya kan tidak punya pacar, mau menikah sama siapa?" ceplos Rian.

"Rian?!" Vaya melotot ke arah Rian yang terkekeh.

...*****...

Usai makan malam bersama, Vaya memasuki kamarnya. Ia segera merebahkan diri di kasur. Memandang keliling kamarnya yang tak pernah berubah.

Hanya seprai yang senantiasa diganti secara berkala oleh ibunya. Semua yang ada di kamar Vaya masih sama seperti sejak beberapa tahun terakhir saat Vaya meninggalkan rumah.

Ia membuka lemari pakaiannya. Di antara tumpukan baju, ia mendapati sebuah kotak yang sudah disegel menggunakan lakban hitam bahkan ditempeli kertas-kertas mantra tolak bala, sebutan Vaya untuk kertas-kertas bergambar tengkorak hingga simbol-simbol dari barang beracun hingga mudah terbakar.

Reuni membuatnya terkenang kegilaan masa lalunya. Ia mengambil pisau cutter dan membuka isi kotak itu dengan gairah yang membara. Pertemuannya dengan Yoran membuatnya ingin mengingat kembali kepingan kenangan yang nyaris ia lupakan.

Ketika masih duduk di bangku SMA, Vaya adalah gadis yang ceria dan enerjik. Ia tumbuh menjadi seorang yang begitu memuja dan mengagungkan cinta. Keinginannya sewaktu masih sekolah begitu sederhana. Ia ingin punya pacar yang bisa menemaninya melewati masa-masa indah selama di sekolah.

Tak terhitung betapa banyak pemuda yang sudah menjadi pujaan hatinya. Mulai dari kakak kelas yang tampan, adik kelas yang biasa-biasa saja, teman masa kecil, hingga tetangga sebelah rumah. 

Ia bahkan gemar mengoleksi foto-foto lelaki pujaannya, bahkan mendaftar mereka agar ia tak harus dua kali mendapat penolakan saat menyatakan cinta. Kamar tidurnya ia dekor dengan foto-foto pujaan hatinya. Terobsesi, itulah kata yang bisa menggambarkan betapa ambisiusnya Vaya untuk mendapatkan pacar. Ia bahkan menerima gelar kehormatan sebagai pemburu lelaki yang mirisnya selalu berakhir dengan penolakan.

Entah keberanian macam apa yang dimiliki Vaya. Entah urat malu yang sudah putus ataukah terbakar ambisi dan obsesi gila.

Buku daftar nama para pemuda yang sudah menolaknya menjadi sebuah kesimpulan dari isi kotak tersebut. Vaya membaca satu per satu nama yang ia tulis, lengkap dengan tanggal penolakan yang ia terima. 

Vaya menemukan selembar foto yang kertasnya sudah menguning dimakan waktu. Satu-satunya foto yang ia miliki saat perpisahan kelas.

Ada sosok Yoran yang menarik perhatian Vaya. Vaya mendekap foto itu, mengingat kembali betapa senangnya ia bisa sekelas dengan Yoran setelah berdoa selama hampir tiga tahun dan di tahun ketiga ia akhirnya bisa sekelas dengan Yoran.

Vaya menatap potret itu lekat-lekat, mengamati sosok gadis yang terlihat berantakan, berkulit kusam dan gelap, dengan rambut lepek dan berminyak. Ia baru menyadari betapa mengerikan penampilannya di zaman itu. Saat itu ia menjadi orang yang membelah cermin lantaran penampilannya yang mengerikan.

Pantas saja ia sering diejek oleh "dia yang namanya tak pantas untuk diingat" sebagai orang yang tak punya cermin.

Setiap hari selalu melakukan pengakuan cinta dan membuat semua pemuda berlari terbirit-birit karena dikejarnya. 

Hanya satu nama pemuda yang tidak ada dalam buku itu. Nama yang tidak pernah bahkan dalam mimpi pun ingin ditulisnya dalam buku itu. 

Vierlove, lebih dikenal dengan panggilan Vier.

Pemuda yang merasa semua orang begitu mencintainya, begitu memujanya, bahkan menyembahnya.

Jika ia mendirikan sekte, sudah pasti banyak pengikutnya. Pemuda yang selalu berganti kekasih secepat bumi berotasi. Terlalu percaya diri, terlalu ambisius, terlalu angkuh, dan terlalu banyak terlalunya.

Vaya tidak menyukai Vier tetapi ia juga tidak membencinya, ia lebih cenderung mengabaikannya. Terlebih saat ia tahu bahwa Mima dan Ibe pernah menjadi kekasih Vier sebelum berteman dengan Vaya. Betapa menyakitkan saat dibuang oleh Vier dalam kurun waktu kurang dari dua hari bagi Mima dan satu setengah hari bagi Ibe.

Yang penting pernah diantar jemput sekolah dengan mobil sport yang dikemudikan oleh Vier, sudah menjadi kebanggaan di zaman itu. Apalagi status sebagai mantan kekasih Vier begitu tinggi di mata para pemuda. Sampai bisa diibaratkan dengan kopi luwak. Hanya biji kopi terbaik yang mau dikonsumsi luwak.

Hampir semua gadis pernah menjadi kekasih Vier. Mulai dari yang paling cantik, tinggi, dan langsing hingga berwajah standar, gemuk, bahkan kurus ceking.

"Semua gadis itu cantik!" kata Vier.

"Yang tampan itu cuma aku!" lanjutnya dengan penuh percaya diri. 

"Semua gadis cantik pasti bisa jadi pacarku, hanya laki-laki yang tidak!"

Gaya bicaranya persis seperti penjual obat di pasar tradisional. Dengan modal ketampanan dan begitu royal membuat para gadis sukarela mempersembahkan diri mereka. Bahkan meski langsung dicampakkan, mereka senang dan bangga sudah menyandang status mantan pacar Vier.

Tunggu! Kenapa aku jadi mengingat Vier?! Pikir Vaya.

Tidakkah sebaiknya Vaya lebih memerhatikan Yoran?

Yoran yang selama ini menjadi obsesinya?

Tidakkah ia berpikir bahwa Yoran bisa saja sudah bertunangan bahkan telah menikah? 

Seketika nyali Vaya menciut mengingat bahwa Yoran mungkin sudah tidak sendiri seperti dirinya.

Lamunan Vaya langsung buyar begitu mendapati ponselnya berdering, tertera nomor tak dikenal. Vaya menimbang apakah ia harus menjawab atau tidak lantaran bisa saja itu penipuan berkedok hadiah undian.

...*****...

Terpopuler

Comments

Hanum Anindya

Hanum Anindya

jangan jangan vier juga suka sama vaya deh🤭🤭

2022-10-29

0

Hanum Anindya

Hanum Anindya

kisah nyata kakak bukan ini kak? 😂😂😂

2022-10-29

0

Hanum Anindya

Hanum Anindya

wow! cewek jadi play gril nih!

tapi suka deh ceritanya memory SMU, ingetan langsung kesana.

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 001 - Undangan
2 002 - Awal Kebohongan
3 003 - Kolam Renang
4 004 - Pulang
5 005 - Vier
6 006 - Ditolak
7 007 - Penyergapan
8 008 - Konsekuensi
9 009 - Restu
10 010 - Pesta Pernikahan
11 011 - Dasi
12 012 - Ketakutan di Malam Pertama
13 013 - Kostum
14 014 - Kontrak
15 015 - Orang Paling Dirugikan
16 016 - Cara Menaklukkan Playboy
17 017 - Tahanan Rumah
18 018 - Ruang seksi
19 019 - Ejekan
20 020 - Kabur
21 021 - Tanda Tangan
22 022 - Belitan Tali
23 023 - Menolak Perintah
24 024 - Lamia
25 025 - Program Kelayakan
26 026 - Dijemput
27 027 - Melanggar Aturan
28 028 - Aturan adalah Perintah
29 029 - Zona Penyiksaan
30 030 - Bertukar Kado
31 031 - Tiga Pelanggaran
32 032 - Wanita Penuh Kebohongan
33 033 - Lipstik
34 034 - Masakanku, Harimauku
35 035 - Drama Roti Lapis
36 036 - Makan Siang
37 037 - Lipstik Palsu dan Pria Gondrong
38 038 - Membeli Tali
39 039 - Tawaran Pijat
40 040 - Hukuman Makan Tuan
41 041 - Sapi Glonggongan
42 042 - Aku Harus Mencicipimu
43 043 - Ayo Tiduri Aku
44 044 - Tercyduck
45 045 - Makan Buah
46 046 - Modus Vier
47 047 - Hukuman Mencabuti Bulu
48 048 - Ada Apa Denganku?
49 049 - Meminta Izin
50 050 - Strategi Menggoda
51 051 - Aku Harus Ikut
52 052 - Darti dan Deri
53 053 - Kedatangan Vier
54 054 - Sarung Gajah Nyungsep
55 055 - Mencuri-curi Kesempatan
56 056 - Malam Panjang
57 057 - Penolakan
58 058 - Tukang Ronda
59 059 - Sampai Jumpa
60 060 - Harga Diri Darti
61 061 - Tukar Nasib
62 062 - Es Krim Stroberi
63 063 - Pertemuan Berujung Galau
64 064 - Ayo Kita Pacaran
65 065 - Pernikahan Kita Bukanlah Inginku
66 066 - Tas Kw Super
67 067 - Satu Meja
68 068 - Janjian
69 069 - Mengunjungi Sekolah
70 070 - Mengungkapkan
71 071 - Terbawa Perasaan
72 072 - Foto Candid
73 073 - Terbayang
74 074 - Masakan Vaya
75 075 - Vier Galau
76 076 - Grace dan Niki
77 077 - Jovy
78 078 - Pemeriksaan
79 079 - Pesta
80 080 - Jangan Membantah
81 081 - Sashimi Girl
82 082 - Alasan Kemarahan
83 083 - Ikeh Ikeh Kimochii
84 084 - Bersikap Kooperatif
85 085 - Kamu di mana? Dengan siapa?
86 086 - Perbuatan Meresahkan
87 087 - Aku Bukan Selena
88 088 - Waktu yang Salah
89 089 - Peringatan Mike
90 090 - Pengecut
91 091 - Insiden
92 092 - Aku Bertanya, Harus Kau Jawab
93 093 - Permintaan Ini Membunuhku
94 094 - Tumbal Gende-Vier
95 095 - Rasa Sakit Vier
96 096 - Dua Permintaan Khusus ++
97 097 - Jatuh Sakit
98 098 - Perintah Vier
99 099 - Benci Tapi Menikmati
100 100 - Kau Cantik
101 101 - Isi Es Krim Vanila
102 102 - Drama Cincin
103 103 - Penculikan
104 104 - Hukum Deri
105 105 - Penyelamatan
106 106 - Akhir Penculikan
107 107 - Kondisi Ibu
108 108 - Ayam Goreng Mewah
109 109 - Menjelaskan ++
110 110 - Rebutan Rantang
111 111 - Kemarahan Vaya
112 112 - Deri Memohon
113 113 - Makan Malam Bersama
114 114 - Ajakan Aria
115 115 - Siapa Sammy?
116 116 - Semena-mena
117 117 - Coolman
118 118 - Jangan Genit
119 119 - Liburan Mendadak
120 120 - Bagaimana Denganku?
121 121 - Menghilang?
122 122 - Dua Syarat Vier
123 123 - Menikmati Liburan
124 124 - Aku Menginginkanmu
125 125 - Tak Mau Pulang
126 126 - Arti Masa Lalu
127 127 - Miss You Honey
128 128 - Keluarga Vier
129 129 - Pasangan Selingkuh
130 130 - Pelakor
131 131 - Es Krim Vierlove
132 132 - Ruang Fantasi
133 133 - Ibu Mertua
134 134 - Bukan Cinderella
135 135 - Tidak Pantas
136 136 - Ojek Daring
137 137 - Kencan Biasa
138 138 - Akhir Kencan Biasa
139 139 - Tamu
140 140 - Pengungkapan Selena
141 141 - Luka
142 142 - Mana Pernah Kutahu
143 143 - Mari Akhiri
144 144 - Demi Tuhan
145 145 - Kebohongan Bu Cintami
146 146 - Kompensasi
147 147 - Mari Bicara
148 148 - Maafkan Aku
149 149 - Kunjungan Vaya
150 150 - Do You Still Love Me?
151 151 - Penyerangan
152 152 - Kepanikan Mike
153 153 - Pria Yang Sangat Jahat
154 154 - Over Dosis
155 155 - Ini Bukan Salahmu
156 156 - Mundur
157 157 - Pertemuan Bu Asih dan Bu Cintami
158 158 - Petaka Kebohongan
159 159 - Kehamilan
160 160 - Pindah
161 161 - Tiga Tahun
162 162 - Foto Miss You
163 163 - Hapus
164 164 - Dua Pria Asing
165 165 - Bertemu
166 166 - Ajakan
167 167 - Pencarian Vier
168 168 - Terlihat Kesal
169 169 - Bicara Baik-Baik
170 170 - Bersitegang
171 171 - Drama Nasi Goreng
172 172 - Tidak Adil
173 173 - Apa Maumu
174 174 - Pergi
175 175 - Cemas
176 176 - Kesepakatan
177 177 - Pamit
178 178 - Tiba di Paris
179 179 - Berbagi Tempat Tidur
180 180 - Ke mana Vero?
181 181 - Wanita Penyihir
182 182 - Cerita Selena
183 183 - Tes DNA
184 184 - Tante Bule
185 185 - Nenek Sihir
186 186 - Tersesat
187 187 - Menjemput Vero
188 188 - Menentang
189 189 - Cerita Vier ( 1 )
190 190 - Cerita Vier ( 2 )
191 191 - Kejujuran
192 192 - Meragukan
193 193 - Memulai
194 194 - Menikah Karena Berbohong
Episodes

Updated 194 Episodes

1
001 - Undangan
2
002 - Awal Kebohongan
3
003 - Kolam Renang
4
004 - Pulang
5
005 - Vier
6
006 - Ditolak
7
007 - Penyergapan
8
008 - Konsekuensi
9
009 - Restu
10
010 - Pesta Pernikahan
11
011 - Dasi
12
012 - Ketakutan di Malam Pertama
13
013 - Kostum
14
014 - Kontrak
15
015 - Orang Paling Dirugikan
16
016 - Cara Menaklukkan Playboy
17
017 - Tahanan Rumah
18
018 - Ruang seksi
19
019 - Ejekan
20
020 - Kabur
21
021 - Tanda Tangan
22
022 - Belitan Tali
23
023 - Menolak Perintah
24
024 - Lamia
25
025 - Program Kelayakan
26
026 - Dijemput
27
027 - Melanggar Aturan
28
028 - Aturan adalah Perintah
29
029 - Zona Penyiksaan
30
030 - Bertukar Kado
31
031 - Tiga Pelanggaran
32
032 - Wanita Penuh Kebohongan
33
033 - Lipstik
34
034 - Masakanku, Harimauku
35
035 - Drama Roti Lapis
36
036 - Makan Siang
37
037 - Lipstik Palsu dan Pria Gondrong
38
038 - Membeli Tali
39
039 - Tawaran Pijat
40
040 - Hukuman Makan Tuan
41
041 - Sapi Glonggongan
42
042 - Aku Harus Mencicipimu
43
043 - Ayo Tiduri Aku
44
044 - Tercyduck
45
045 - Makan Buah
46
046 - Modus Vier
47
047 - Hukuman Mencabuti Bulu
48
048 - Ada Apa Denganku?
49
049 - Meminta Izin
50
050 - Strategi Menggoda
51
051 - Aku Harus Ikut
52
052 - Darti dan Deri
53
053 - Kedatangan Vier
54
054 - Sarung Gajah Nyungsep
55
055 - Mencuri-curi Kesempatan
56
056 - Malam Panjang
57
057 - Penolakan
58
058 - Tukang Ronda
59
059 - Sampai Jumpa
60
060 - Harga Diri Darti
61
061 - Tukar Nasib
62
062 - Es Krim Stroberi
63
063 - Pertemuan Berujung Galau
64
064 - Ayo Kita Pacaran
65
065 - Pernikahan Kita Bukanlah Inginku
66
066 - Tas Kw Super
67
067 - Satu Meja
68
068 - Janjian
69
069 - Mengunjungi Sekolah
70
070 - Mengungkapkan
71
071 - Terbawa Perasaan
72
072 - Foto Candid
73
073 - Terbayang
74
074 - Masakan Vaya
75
075 - Vier Galau
76
076 - Grace dan Niki
77
077 - Jovy
78
078 - Pemeriksaan
79
079 - Pesta
80
080 - Jangan Membantah
81
081 - Sashimi Girl
82
082 - Alasan Kemarahan
83
083 - Ikeh Ikeh Kimochii
84
084 - Bersikap Kooperatif
85
085 - Kamu di mana? Dengan siapa?
86
086 - Perbuatan Meresahkan
87
087 - Aku Bukan Selena
88
088 - Waktu yang Salah
89
089 - Peringatan Mike
90
090 - Pengecut
91
091 - Insiden
92
092 - Aku Bertanya, Harus Kau Jawab
93
093 - Permintaan Ini Membunuhku
94
094 - Tumbal Gende-Vier
95
095 - Rasa Sakit Vier
96
096 - Dua Permintaan Khusus ++
97
097 - Jatuh Sakit
98
098 - Perintah Vier
99
099 - Benci Tapi Menikmati
100
100 - Kau Cantik
101
101 - Isi Es Krim Vanila
102
102 - Drama Cincin
103
103 - Penculikan
104
104 - Hukum Deri
105
105 - Penyelamatan
106
106 - Akhir Penculikan
107
107 - Kondisi Ibu
108
108 - Ayam Goreng Mewah
109
109 - Menjelaskan ++
110
110 - Rebutan Rantang
111
111 - Kemarahan Vaya
112
112 - Deri Memohon
113
113 - Makan Malam Bersama
114
114 - Ajakan Aria
115
115 - Siapa Sammy?
116
116 - Semena-mena
117
117 - Coolman
118
118 - Jangan Genit
119
119 - Liburan Mendadak
120
120 - Bagaimana Denganku?
121
121 - Menghilang?
122
122 - Dua Syarat Vier
123
123 - Menikmati Liburan
124
124 - Aku Menginginkanmu
125
125 - Tak Mau Pulang
126
126 - Arti Masa Lalu
127
127 - Miss You Honey
128
128 - Keluarga Vier
129
129 - Pasangan Selingkuh
130
130 - Pelakor
131
131 - Es Krim Vierlove
132
132 - Ruang Fantasi
133
133 - Ibu Mertua
134
134 - Bukan Cinderella
135
135 - Tidak Pantas
136
136 - Ojek Daring
137
137 - Kencan Biasa
138
138 - Akhir Kencan Biasa
139
139 - Tamu
140
140 - Pengungkapan Selena
141
141 - Luka
142
142 - Mana Pernah Kutahu
143
143 - Mari Akhiri
144
144 - Demi Tuhan
145
145 - Kebohongan Bu Cintami
146
146 - Kompensasi
147
147 - Mari Bicara
148
148 - Maafkan Aku
149
149 - Kunjungan Vaya
150
150 - Do You Still Love Me?
151
151 - Penyerangan
152
152 - Kepanikan Mike
153
153 - Pria Yang Sangat Jahat
154
154 - Over Dosis
155
155 - Ini Bukan Salahmu
156
156 - Mundur
157
157 - Pertemuan Bu Asih dan Bu Cintami
158
158 - Petaka Kebohongan
159
159 - Kehamilan
160
160 - Pindah
161
161 - Tiga Tahun
162
162 - Foto Miss You
163
163 - Hapus
164
164 - Dua Pria Asing
165
165 - Bertemu
166
166 - Ajakan
167
167 - Pencarian Vier
168
168 - Terlihat Kesal
169
169 - Bicara Baik-Baik
170
170 - Bersitegang
171
171 - Drama Nasi Goreng
172
172 - Tidak Adil
173
173 - Apa Maumu
174
174 - Pergi
175
175 - Cemas
176
176 - Kesepakatan
177
177 - Pamit
178
178 - Tiba di Paris
179
179 - Berbagi Tempat Tidur
180
180 - Ke mana Vero?
181
181 - Wanita Penyihir
182
182 - Cerita Selena
183
183 - Tes DNA
184
184 - Tante Bule
185
185 - Nenek Sihir
186
186 - Tersesat
187
187 - Menjemput Vero
188
188 - Menentang
189
189 - Cerita Vier ( 1 )
190
190 - Cerita Vier ( 2 )
191
191 - Kejujuran
192
192 - Meragukan
193
193 - Memulai
194
194 - Menikah Karena Berbohong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!