...Tinggalkan jejak cinta dan kasih sayang berupa komentar, krisan, vote, dan hadiah untuk mendukung karya ini....
...Selamat membaca....
Vierlove Yanjayadi
Lelaki itu genap berusia tiga puluh tiga tahun. Tuhan begitu pemurah dengan memberinya anugerah yang banyak diinginkan setiap kaum adam.
Ia bertubuh tinggi, tegap, atletis dengan bahu bidang yang lebar dan nyaman untuk bersandar. Kulitnya seputih susu, bersih dan semulus porselen dari negeri tirai bambu. Rambutnya hitam legam dengan potongan yang membingkai sempurna wajah rupawannya yang diakui dokter bedah kecantikan sebagai wajah terindah yang pernah mereka nilai. Face genius yang memiliki golden ratio yang memukau.
Senyumnya begitu memukau saat memamerkan deretan gigi rapi, putih nan berkilau. Belum lagi ia memiliki otak yang cemerlang. Di usianya yang masih begitu muda ia sudah menjalankan kedudukan tinggi di perusahaan yang dikelolanya.
Hidup penuh dengan kemewahan yang bergelimangan harta. Vier tidak perlu menunggu mati, kemudian masuk surga lalu ditemani tujuh puluh tujuh bidadari. Para wanita secantik bidadari sudah silih berganti menemani hari-harinya di dunia yang fana ini. Semua wanita itu bahkan siap untuk mengantri agar Vier bersedia mengencani mereka secara bergilir.
"Kau tidak perlu berperang di jalan Tuhan untuk mendapat surga. Kau cukup menjadi kaya raya dan tampan, maka itulah surga yang sesungguhnya!"
Begitulah motto hidup Vier dan yang selalu dijalani oleh Vier selama hidupnya.
"Apa sudah ada kabar dari Selena, Mike?" tanya Vier sembari menyeka keringat dengan handuk yang disiapkan oleh Mike.
Mike, pria berusia lebih tua empat tahun, asisten pribadi sekaligus sekretarisnya, mendatangi Vier yang selesai berolahraga di gym pribadinya tepat pukul enam pagi.
Vier selalu berolahraga selama satu jam di pagi hari bersama pelatih pribadi yang bernama Ivan.
Mendengar pertanyaan dari atasannya, yang bisa dilakukan oleh Mike hanyalah menggeleng pelan.
Sudah dua hari kontak dengan Selena terputus begitu saja. Vier bahkan sudah mencoba menghubunginya berkali-kali sampai merasa frustrasi.
"Saya sudah menyewa detektif swasta untuk mencari keberadaan Nona Selena," kata Mike.
"Selena biasa menghilang jika ia marah, tapi semarah apa sampai ia menghilang seperti ini?" Vier menggigit handuknya.
Ponsel Mike bergetar, dengan segera ia membaca pemberitahuan. Vier terpaku menatap wajah Mike yang mengerut.
"Nona Selena terpantau ada di Paris," kata Mike.
"Ck," Vier berdecak kesal.
"Pernikahan kami tinggal menghitung hari, bagaimana mungkin ia pergi lebih dulu tanpaku? Kita harus menyusulnya sekarang, Mike!" kata Vier dengan memerintah.
"Baik, Pak," sahut Mike.
Tiba-tiba saja gawai cerdas milik Vier berdering, Mike menyerahkan gawai cerdas itu kepada Vier.
Nama Selena terpampang di layar datar itu, Vier mengulas senyum senang menyambutnya.
"Selena! Finally, Dear! Akhirnya, Sayangku! I miss you so bad! Betapa rindunya aku padamu! Where have you been? (Dari mana saja kamu?)" tanya Vier dengan perasaan lega.
Vier begitu senang Selena menghubunginya, ia mengangkat jempol untuk mengapresiasi kerja keras Mike yang akhirnya berhasil menemukan Selena.
Namun seketika senyum Vier berubah menjadi seringaian mengerikan yang belum pernah dilihat Mike. Ponsel meluncur jatuh dari tangan Vier yang langsung mematung seakan habis melihat kepala Medusa.
Mike dengan sigap menangkap gawai cerdas itu sebelum hancur menyentuh lantai.
...*****...
Selena Gamee, wanita cantik yang berhasil mendapatkan hati Vier. Vier selalu mengencani para wanita tak lebih dari seminggu sebelum akhirnya bertemu dengan Selena.
Selena mampu meraih rekor sebagai kekasih paling lama yang dikencani Vier, yakni dua tahun sebelum akhirnya statusnya naik menjadi tunangan Vier.
Dalam hitungan hari status Selena akan resmi menyandang gelar sebagai istri Vier. Semua persiapan pernikahan telah selesai diatur.
Mulai dari sesi pemotretan pra pernikahan di Jepang, pengurusan dokumen pernikahan, lokasi upacara pernikahan dan acara resepsi di Paris, kemudian lanjut resepsi di Indonesia yang dilanjutkan dengan bulan madu keliling Eropa selama satu bulan. Undangan, souvenir, akomodasi para undangan semua sudah selesai tepat waktu.
Bak petir menyambar di pagi buta, Selena membatalkan pernikahan di hari-hari terakhir sebelum hari istimewa mereka.
"Vier, I'm so sorry (Maafkan aku). Aku tidak bisa menikahi lelaki yang sudah berbuat jahat terutama kepada anaknya sendiri," kata Selena.
"Selena, apa maksudmu, Sayang ? Aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan, anak apa yang kau maksud?" tanya Vier.
Ekspresi Vier menegang mendengar isakan tangis Selena di seberang sana.
"I get it, Vier! Aku paham! You are so adorable! Kau benar-benar sangat menarik, tidak ada wanita yang bisa menolakmu!" kata Selena lagi.
"Ya, Selena, aku tahu, aku sangat tampan dan sangat menarik, makanya kau mencintaiku. Dan kau pasti tahu bahwa aku juga sangat mencintaimu," kata Vier.
"Yeah, aku tahu, tapi entah mengapa aku merasa bahwa kau selingkuh dariku, Vier!" ucap Selena getir.
"Selena, asal kau tahu, aku tidak pernah selingkuh darimu selama aku menjadi kekasihmu!" kata Vier.
"Aku tahu, Vier! Hanya saja hatiku benar-benar sangat hancur saat mengetahui fakta bahwa kau bahkan tega membunuh anakmu sendiri!" Selena terdengar menahan tangisnya.
"Apa? Aku membunuh anakku?!" Vier terperanjat.
"One of your ex told me, salah satu dari mantan kekasihmu mengatakan padaku," kata Selena. "Dia hamil dan kau memintanya untuk aborsi!" lanjut Selena dengan perasaan getir.
Terdengar Selena mulai menangis lagi.
"Honey, please, kau salah! Itu tidak benar! Sekarang aku tanya, siapa yang mengatakan itu padamu? Kapan kau bertemu dengannya?" tanya Vier mencoba berusaha tetap tenang.
"Aku salah sudah datang ke reunimu," Selena menangis sesenggukan.
"Oh, wow! Kau lebih percaya pada orang yang baru kau temui itu, atau padaku yang sudah akan menjadi suamimu?" tanya Vier lagi.
Selena tidak segera menjawab.
"Vier, we are done. Vier, kita selesai."
Selena memutuskan sambungan teleponnya.
...*****...
Mike sudah bekerja selama tiga tahun menjadi asisten dan sekretaris pribadi Vier. Selama ia bekerja, baru kali ini ia menemui sosok atasan yang tidak manja. Vier biasa melakukan sendiri pekerjaan yang bisa ia lakukan. Vier sendiri yang mengatur jadwal hariannya, tugas Mike hanya mengingatkan dan mengatur ulang jadwal jika ada jadwal yang bentrok.
Vier selalu bangun tidur setiap pukul lima pagi tanpa perlu dibangunkan. Vier selalu makan tepat waktu, tiga kali sehari, ia juga selalu tidur selama delapan jam sehari.
Mike bukannya memuji, namun Vier memang pribadi yang mandiri, pekerja keras, dan tentu saja ambisius.
Meski selalu terlihat berganti kekasih seperti mengganti pakaian, Vier bukan lelaki hidung belang. Ia tak pernah terlihat menggoda wanita, justru wanita yang datang dengan sukarela, suka hati, dan suka cita. Oleh karena itu Vier tak pernah patah hati.
Kali ini berbeda, Vier terlihat kecewa.
"Mike, tolong cari oknum itu," kata Vier seraya melempar handuknya ke arah Mike.
"Cari oknum yang berani menantangku seperti ini."
Mike mengangguk, Vier berlalu tanpa kata-kata.
Oknum yang mengibarkan bendera perang pada Vier pasti akan segera ditemukan.
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Hanum Anindya
aduh vaya kenapa sih kamu gitu.
2022-10-29
0
Hanum Anindya
jangan jadi playboy deh
2022-10-29
0
Ginting
gaya yg jadi biang keroknya....disini kita bisa melihat...bahwa tak semua orang bisa kita candain..kita harus bisa melihat dari "SIKON" orang yg mau kita candai...
2022-09-04
0