002 - Awal Kebohongan

Selamat membaca..

Vaya mematut dirinya di depan cermin, ia berputar-putar sambil mencoba memilih pakaian yang pantas untuk dikenakan di acara reuni. Tidak ada tema busana yang spesifik membuat Vaya kesulitan. Ia merasa tidak memiliki pakaian yang pantas, meski sudah membongkar seluruh isi lemari pakaiannya.

Vaya memiliki kulit sawo matang yang tidak kusam sehingga ia tidak terlihat dekil ataupun gelap yang terlalu eksotis. Seringnya ia mengenakan kaos berkerah saat ke acara santai, atau memakai kemeja biasa. Ia tak terbiasa mengenakan gaun dan sejenisnya.

Ponsel Vaya tak henti-hentinya berdering menampilkan nama pemanggilnya. Mima dan Feybe alias Ibe. Dua nama itu saling bergantian memanggil Vaya.

"Ya, ya, aku segera ke sana," sahut Vaya sambil menutup telepon.

Ia merasa jantungnya berdegup lebih kencang hanya dengan memikirkan bahwa akan bertemu Yoran. Usia memang tidak bisa menjadi tolak ukur kedewasaan seseorang. Vaya menyadari bahwa ia terlalu tua untuk berlagak seperti anak baru kemarin sore yang tengah jatuh cinta. Ia sudah mengubur semua masa-masa kelamnya begitu memasuki dunia kuliah, saat itu ia lebih memilih untuk fokus belajar, tidak lagi menjadi pemburu lelaki. Ia bahkan bisa menyelesaikan pendidikan S2 dengan cepat lantaran begitu fokus.

Lima belas tahun berlalu tanpa ada lelaki yang dikejarnya. Bukan berarti orientasi seksualnya beralih, ia masih menyukai lelaki. Namun ia menolak untuk memuja cinta. Bertahun-tahun ia dirundung dengan pertanyaan klise saat hadir ke acara pernikahan teman-temannya.

Kapan menikah? 

Sudah punya pacar?

Vaya memilih menghindar dengan jawaban masih belum menemukan yang pas atau masih ingin berkarir lebih lama lagi. Orang tuanya memilih menyerah saat Vaya menolak semua perjodohan bahkan saat ada pria yang datang untuk melamarnya.

Apakah karena Yoran?

Vaya kembali merasakan debaran meski nama Yoran hanya terlintas dalam benak Vaya.

Apakah ia akan pingsan saat bertemu dengan Yoran? 

...*****...

Salah satu hotel berbintang lima di pusat kota menjadi tempat reuni SMA. Hotel tersebut juga berada di kawasan pusat perbelanjaan. Tak heran begitu banyak pengunjung yang datang terlebih di akhir pekan.

Vaya dengan terburu-buru memasuki lobi, ia segera berdiri di depan lift. Kebetulan ia berdiri di samping seorang wanita cantik berparas blasteran, rambutnya berwarna cokelat terang, kontras dengan kulitnya yang begitu cerah, memakai gaun merah jambu pucat dengan model kemben selutut, dilengkapi sepatu dan tas dengan warna magenta yang menyala. Ia terlihat seperti model di pagelaran busana yang tersasar, begitulah pikir Vaya.

Pintu lift terbuka, Vaya segera memasuki lift yang membawanya ke tempat acara. Wanita itu melangkah masuk dengan ponsel yang masih menempel di telinga. Ia terdengar merengek karena rupanya sang kekasih pergi lebih dulu sehingga ia harus menyusul.

Vaya berusaha mengabaikan wanita itu, namun dalam lift berdinding cermin tentu saja bayangan mereka terpantul. Vaya berusaha untuk percaya diri, meski kulitnya tidak secerah wanita itu tapi ia merasa masih lebih cantik dari wanita itu. Hanya karena memakai barang kenamaan dan riasan tebal makanya wanita itu terlihat lebih mewah dari Vaya.

Vaya bergegas menuju ke ruang pertemuan yang pintunya tertutup karena rupanya acara sudah dimulai. Ia mencoba mendorong pintu tersebut, terasa berat saat didorong, Vaya nyaris oleng, ia segera berdiri tegak dan melangkah masuk, mengabaikan seseorang yang melewatinya begitu saja.

Vaya segera mencari sosok Mima dan Ibe yang langsung melambaikan tangan begitu melihat Vaya. Semua mata tertuju pada Vaya karena ia datang terlambat, namun Vaya menyadari bahwa pandangan itu tidak sepenuhnya tertuju padanya. Namun pada sosok yang sedang berjalan tak jauh di belakangnya.

Vaya berusaha untuk tidak menoleh namun terdorong rasa ingin tahu ia menoleh, melihat wanita blasteran yang saat ini sedang merangkul seorang pria yang rupanya tadi menjemputnya di pintu masuk.

Vaya mempercepat langkahnya, ia segera menuju ke meja tempat Mima dan Ibe. 

Mima adalah seorang ibu dengan dua orang anak. Ia selalu stres karena tidak bisa mengembalikan bentuk tubuhnya. Mima dulu cantik sekali dengan rambut panjang ikal bergelombang, begitu banyak pemuda yang memujanya. Namun Mima menolak karena lebih menyukai pria yang jauh lebih tua. Begitu lulus sekolah Mima memutuskan untuk menikah karena dilamar oleh pria yang berusia sebelas tahun lebih tua. Saat ini anaknya Joey berusia sepuluh tahun sedangkan Ruby berusia lima tahun. Mima tidak membawa anak-anaknya, ia menitipkan mereka di pusat permainan anak di pusat perbelanjaan.

Feybe yang biasa dipanggil Ibe adalah seorang janda tanpa anak. Ibe dulunya gadis pemalu dan pendiam berwajah cantik, ia juga seorang pemuja cinta. Ia bahkan rela kawin lari bersama dengan pria yang katanya sangat mencintainya, namun di tahun ketiga pernikahan, Ibe memutuskan untuk berpisah dengan cinta sejatinya itu. Ia akhirnya memutuskan menjadi seorang petualang cinta yang tak terikat.

"Lama sekali!" protes Mima.

"Kenapa terlambat?" tanya Ibe begitu Vaya duduk di kursinya.

"Maaf," ucap Vaya sambil meringis.

"Siapa mereka?" tanya Vaya sambil mengarahkan pandangan ke pasangan yang kedatangannya begitu menyita perhatian publik.

"Vay, itu Vier dan pasangannya!" jawab Ibe mantap.

"Be, bukankah infonya Vier di Amerika?" Vaya tersentak kaget.

Ibe mengedikkan bahunya.

"Infonya juga seperti itu," sahut Ibe.

"Sepertinya infomu tidak valid, Be," cibir Vaya.

"Di sosial media infonya seperti itu," jawab Ibe membela diri.

"Kalian berdua lihat di sana," tunjuk Mima menengahi kedua temannya.

Mima menunjuk ke meja yang letaknya cukup jauh dari meja mereka.

Yoran sedang duduk bersama teman-teman sekelasnya dulu. Yoran merupakan akronim dari Yoseph Randvale, ia lebih memilih dipanggil Yoran daripada Ocep bahkan Asep. Dulunya Yoran adalah ketua OSIS, sangat dipuja, selain berwajah tampan, ia juga pintar, dan menjadi kesayangan para guru. Banyak yang sangat menyayangkan karena Yoran memilih untuk tidak memiliki akun sosial media sehingga ia terkesan menutup diri. 

Tiba-tiba mata Vaya menangkap sosok si wanita Barbie dan pasangannya, Vier. Seluruh sel-sel tubuh Vaya masih mengingat dengan jelas bagaimana rasanya dipermalukan di muka umum. Vaya biasa menerima penolakan tetapi hanya antara ia dan targetnya. Hari itu rasanya Vaya ingin mengubur dirinya hidup-hidup saat pernyataan cinta yang harusnya untuk Yoran justru diinterupsi kehadiran Vier.

Vier nampak menatapnya sekilas namun ia beralih pada pasangannya yang benar-benar mencuri perhatian.

Vier memperkenalkan pasangannya sebagai tunangan yang bernama Selena. Vier bukanlah pemuda yang lima belas tahun lalu selalu berambut ala sikat toilet, nampaknya ia memakai banyak gel rambut agar rambutnya berdiri tajam seperti orang kesetrum. Vier selalu menjadi target operasi potong rambut gratis dari guru penertiban siswa berambut gondrong.

Terlintas sebuah ide untuk membuat Vier merasakan apa yang dirasakan Vaya. Selama lima belas tahun ia harus hidup dalam mimpi buruk yang membuatnya sangat tertekan.

"Mima, Be, coba dengarkan rencanaku," Vaya segera membisiki Mima dan Ibe.

Ibe terkekeh geli disusul Mima. Mereka segera meninggalkan ruang acara yang dirasa mulai membosankan.

Terlihat Vier dan Selena dikerumuni massa. Seperti selebriti sedang diburu wartawan yang menunggu konferensi pers.

Vier terlihat masih tampan meski usianya sudah kepala tiga. Ia mengenakan setelan jas berbahan beludru berwarna biru gelap. Terlihat Yoran bersalaman dengan Vier seperti orang yang sudah lama tidak pernah berjumpa. Yoran dulu memang terlihat akrab dengan Vier semasa sekolah. Mereka sering terlihat kumpul bersama. 

"Oh wow, siapa ini?" kata Vier tiba-tiba menegur Vaya yang kebetulan melintas di sekitar mereka.

"Benarkah kau si pemburu lelaki?" sindir Vier.

Vaya hanya diam saat matanya bertemu dengan Yoran. 

"Hei, jangan bilang kau masih sendiri!" ejek Vier.

Terdengar tawa mengejek dari para penonton. Vaya merutuk dalam hati, kenapa Vier tak berubah juga?

Lima belas tahun sepertinya belum cukup untuk mengubahnya menjadi manusia seutuhnya.

"Lihatlah, sekarang aku sudah sukses, aku juga punya tunangan yang sempurna, dan kami akan menikah dalam waktu dekat ini," kata Vier sambil berkoar-koar seperti ayam jago yang mengepak-ngepakkan sayap sebelum berkokok. 

Mima langsung menarik tangan Vaya dan juga Ibe agar mereka tak terprovokasi ejekan Vier.

Kita tunggu saja siapa yang akan tertawa di belakang, batin Vaya sambil meninggalkan kerumunan Vier.

Begitu melihat Selena menuju ke toilet, Vaya, Ibe dan Mima langsung mengikuti wanita itu. Mima memastikan bahwa tidak ada yang memasuki toilet kecuali mereka. 

"Are you Selena, Vier's fiancee? (Apa kau Selena, tunangan Vier?)" tanya Vaya, menyapa Selena.

Selena hanya diam menatap Vaya dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"I was one of Vier's ex-girlfriends. (Aku adalah salah satu mantan pacar Vier)" Vaya memperkenalkan dirinya.

"That's right!" Ibe dan Mima ikut menyahut.

"Did you Vier's ex-girlfriend? (Kau mantan pacar Vier?)" tanya Selena.

Vaya mengulas senyum penuh keprihatinan, ia masih berbincang dengan menggunakan bahasa Inggris yang kefasihannya masih di level seadanya.

"Begitulah, kami terlibat cinta terlarang selama di sekolah. Aku pernah mengandung anak Vier namun Vier menyuruhku untuk aborsi," kata Vaya dengan penuh sandiwara.

Ibe dan Mima terlihat mencoba menahan tawa.

"Itu tidak mungkin!" sergah Selena.

"Kalau kau tak percaya kau bisa menanyakan kebenarannya pada Vier!" tantang Vaya dengan penuh keyakinan. 

"Bukankah kau dengar sendiri bagaimana Vier mengejekku?" tanya Vaya lagi.

Selena memicingkan matanya, ia mendorong Vaya hingga Vaya nyaris terjatuh, dengan sigap Ibe menopang Vaya.

"Aku tidak percaya!" pekik Selena sambil meninggalkan toilet.

"Aku pun tak percaya, bahwa kau benar-benar jago bersandiwara, Vay!" Ibe kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Sungguh mengagumkan! Wanita itu terlihat seperti waria yang dikejar Satpol PP!" tambah Mima.

"Dari mana kau belajar bersandiwara seperti itu?" tanya Ibe setengah mengejek.

"Mungkin aku cocok untuk ikut audisi bintang sinetron religi," kata Vaya seraya terkekeh geli.

"Apa tidak apa-apa kita mengerjai tunangannya Vier?" tanya Mima mulai ragu.

"Selera humor wanitanya Vier benar-benar buruk kalau sampai ia memercayainya," sahut Vaya enteng.

...*****...

Terpopuler

Comments

Erik Kurnianto

Erik Kurnianto

sukakkk

2022-12-03

0

Hanum Anindya

Hanum Anindya

susah kalau udah trauma mah

2022-10-28

0

Hanum Anindya

Hanum Anindya

Vaya kok ngajak ngajak baju, siapa yang mau beresin baju nya lagi itu kak.

2022-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 001 - Undangan
2 002 - Awal Kebohongan
3 003 - Kolam Renang
4 004 - Pulang
5 005 - Vier
6 006 - Ditolak
7 007 - Penyergapan
8 008 - Konsekuensi
9 009 - Restu
10 010 - Pesta Pernikahan
11 011 - Dasi
12 012 - Ketakutan di Malam Pertama
13 013 - Kostum
14 014 - Kontrak
15 015 - Orang Paling Dirugikan
16 016 - Cara Menaklukkan Playboy
17 017 - Tahanan Rumah
18 018 - Ruang seksi
19 019 - Ejekan
20 020 - Kabur
21 021 - Tanda Tangan
22 022 - Belitan Tali
23 023 - Menolak Perintah
24 024 - Lamia
25 025 - Program Kelayakan
26 026 - Dijemput
27 027 - Melanggar Aturan
28 028 - Aturan adalah Perintah
29 029 - Zona Penyiksaan
30 030 - Bertukar Kado
31 031 - Tiga Pelanggaran
32 032 - Wanita Penuh Kebohongan
33 033 - Lipstik
34 034 - Masakanku, Harimauku
35 035 - Drama Roti Lapis
36 036 - Makan Siang
37 037 - Lipstik Palsu dan Pria Gondrong
38 038 - Membeli Tali
39 039 - Tawaran Pijat
40 040 - Hukuman Makan Tuan
41 041 - Sapi Glonggongan
42 042 - Aku Harus Mencicipimu
43 043 - Ayo Tiduri Aku
44 044 - Tercyduck
45 045 - Makan Buah
46 046 - Modus Vier
47 047 - Hukuman Mencabuti Bulu
48 048 - Ada Apa Denganku?
49 049 - Meminta Izin
50 050 - Strategi Menggoda
51 051 - Aku Harus Ikut
52 052 - Darti dan Deri
53 053 - Kedatangan Vier
54 054 - Sarung Gajah Nyungsep
55 055 - Mencuri-curi Kesempatan
56 056 - Malam Panjang
57 057 - Penolakan
58 058 - Tukang Ronda
59 059 - Sampai Jumpa
60 060 - Harga Diri Darti
61 061 - Tukar Nasib
62 062 - Es Krim Stroberi
63 063 - Pertemuan Berujung Galau
64 064 - Ayo Kita Pacaran
65 065 - Pernikahan Kita Bukanlah Inginku
66 066 - Tas Kw Super
67 067 - Satu Meja
68 068 - Janjian
69 069 - Mengunjungi Sekolah
70 070 - Mengungkapkan
71 071 - Terbawa Perasaan
72 072 - Foto Candid
73 073 - Terbayang
74 074 - Masakan Vaya
75 075 - Vier Galau
76 076 - Grace dan Niki
77 077 - Jovy
78 078 - Pemeriksaan
79 079 - Pesta
80 080 - Jangan Membantah
81 081 - Sashimi Girl
82 082 - Alasan Kemarahan
83 083 - Ikeh Ikeh Kimochii
84 084 - Bersikap Kooperatif
85 085 - Kamu di mana? Dengan siapa?
86 086 - Perbuatan Meresahkan
87 087 - Aku Bukan Selena
88 088 - Waktu yang Salah
89 089 - Peringatan Mike
90 090 - Pengecut
91 091 - Insiden
92 092 - Aku Bertanya, Harus Kau Jawab
93 093 - Permintaan Ini Membunuhku
94 094 - Tumbal Gende-Vier
95 095 - Rasa Sakit Vier
96 096 - Dua Permintaan Khusus ++
97 097 - Jatuh Sakit
98 098 - Perintah Vier
99 099 - Benci Tapi Menikmati
100 100 - Kau Cantik
101 101 - Isi Es Krim Vanila
102 102 - Drama Cincin
103 103 - Penculikan
104 104 - Hukum Deri
105 105 - Penyelamatan
106 106 - Akhir Penculikan
107 107 - Kondisi Ibu
108 108 - Ayam Goreng Mewah
109 109 - Menjelaskan ++
110 110 - Rebutan Rantang
111 111 - Kemarahan Vaya
112 112 - Deri Memohon
113 113 - Makan Malam Bersama
114 114 - Ajakan Aria
115 115 - Siapa Sammy?
116 116 - Semena-mena
117 117 - Coolman
118 118 - Jangan Genit
119 119 - Liburan Mendadak
120 120 - Bagaimana Denganku?
121 121 - Menghilang?
122 122 - Dua Syarat Vier
123 123 - Menikmati Liburan
124 124 - Aku Menginginkanmu
125 125 - Tak Mau Pulang
126 126 - Arti Masa Lalu
127 127 - Miss You Honey
128 128 - Keluarga Vier
129 129 - Pasangan Selingkuh
130 130 - Pelakor
131 131 - Es Krim Vierlove
132 132 - Ruang Fantasi
133 133 - Ibu Mertua
134 134 - Bukan Cinderella
135 135 - Tidak Pantas
136 136 - Ojek Daring
137 137 - Kencan Biasa
138 138 - Akhir Kencan Biasa
139 139 - Tamu
140 140 - Pengungkapan Selena
141 141 - Luka
142 142 - Mana Pernah Kutahu
143 143 - Mari Akhiri
144 144 - Demi Tuhan
145 145 - Kebohongan Bu Cintami
146 146 - Kompensasi
147 147 - Mari Bicara
148 148 - Maafkan Aku
149 149 - Kunjungan Vaya
150 150 - Do You Still Love Me?
151 151 - Penyerangan
152 152 - Kepanikan Mike
153 153 - Pria Yang Sangat Jahat
154 154 - Over Dosis
155 155 - Ini Bukan Salahmu
156 156 - Mundur
157 157 - Pertemuan Bu Asih dan Bu Cintami
158 158 - Petaka Kebohongan
159 159 - Kehamilan
160 160 - Pindah
161 161 - Tiga Tahun
162 162 - Foto Miss You
163 163 - Hapus
164 164 - Dua Pria Asing
165 165 - Bertemu
166 166 - Ajakan
167 167 - Pencarian Vier
168 168 - Terlihat Kesal
169 169 - Bicara Baik-Baik
170 170 - Bersitegang
171 171 - Drama Nasi Goreng
172 172 - Tidak Adil
173 173 - Apa Maumu
174 174 - Pergi
175 175 - Cemas
176 176 - Kesepakatan
177 177 - Pamit
178 178 - Tiba di Paris
179 179 - Berbagi Tempat Tidur
180 180 - Ke mana Vero?
181 181 - Wanita Penyihir
182 182 - Cerita Selena
183 183 - Tes DNA
184 184 - Tante Bule
185 185 - Nenek Sihir
186 186 - Tersesat
187 187 - Menjemput Vero
188 188 - Menentang
189 189 - Cerita Vier ( 1 )
190 190 - Cerita Vier ( 2 )
191 191 - Kejujuran
192 192 - Meragukan
193 193 - Memulai
194 194 - Menikah Karena Berbohong
Episodes

Updated 194 Episodes

1
001 - Undangan
2
002 - Awal Kebohongan
3
003 - Kolam Renang
4
004 - Pulang
5
005 - Vier
6
006 - Ditolak
7
007 - Penyergapan
8
008 - Konsekuensi
9
009 - Restu
10
010 - Pesta Pernikahan
11
011 - Dasi
12
012 - Ketakutan di Malam Pertama
13
013 - Kostum
14
014 - Kontrak
15
015 - Orang Paling Dirugikan
16
016 - Cara Menaklukkan Playboy
17
017 - Tahanan Rumah
18
018 - Ruang seksi
19
019 - Ejekan
20
020 - Kabur
21
021 - Tanda Tangan
22
022 - Belitan Tali
23
023 - Menolak Perintah
24
024 - Lamia
25
025 - Program Kelayakan
26
026 - Dijemput
27
027 - Melanggar Aturan
28
028 - Aturan adalah Perintah
29
029 - Zona Penyiksaan
30
030 - Bertukar Kado
31
031 - Tiga Pelanggaran
32
032 - Wanita Penuh Kebohongan
33
033 - Lipstik
34
034 - Masakanku, Harimauku
35
035 - Drama Roti Lapis
36
036 - Makan Siang
37
037 - Lipstik Palsu dan Pria Gondrong
38
038 - Membeli Tali
39
039 - Tawaran Pijat
40
040 - Hukuman Makan Tuan
41
041 - Sapi Glonggongan
42
042 - Aku Harus Mencicipimu
43
043 - Ayo Tiduri Aku
44
044 - Tercyduck
45
045 - Makan Buah
46
046 - Modus Vier
47
047 - Hukuman Mencabuti Bulu
48
048 - Ada Apa Denganku?
49
049 - Meminta Izin
50
050 - Strategi Menggoda
51
051 - Aku Harus Ikut
52
052 - Darti dan Deri
53
053 - Kedatangan Vier
54
054 - Sarung Gajah Nyungsep
55
055 - Mencuri-curi Kesempatan
56
056 - Malam Panjang
57
057 - Penolakan
58
058 - Tukang Ronda
59
059 - Sampai Jumpa
60
060 - Harga Diri Darti
61
061 - Tukar Nasib
62
062 - Es Krim Stroberi
63
063 - Pertemuan Berujung Galau
64
064 - Ayo Kita Pacaran
65
065 - Pernikahan Kita Bukanlah Inginku
66
066 - Tas Kw Super
67
067 - Satu Meja
68
068 - Janjian
69
069 - Mengunjungi Sekolah
70
070 - Mengungkapkan
71
071 - Terbawa Perasaan
72
072 - Foto Candid
73
073 - Terbayang
74
074 - Masakan Vaya
75
075 - Vier Galau
76
076 - Grace dan Niki
77
077 - Jovy
78
078 - Pemeriksaan
79
079 - Pesta
80
080 - Jangan Membantah
81
081 - Sashimi Girl
82
082 - Alasan Kemarahan
83
083 - Ikeh Ikeh Kimochii
84
084 - Bersikap Kooperatif
85
085 - Kamu di mana? Dengan siapa?
86
086 - Perbuatan Meresahkan
87
087 - Aku Bukan Selena
88
088 - Waktu yang Salah
89
089 - Peringatan Mike
90
090 - Pengecut
91
091 - Insiden
92
092 - Aku Bertanya, Harus Kau Jawab
93
093 - Permintaan Ini Membunuhku
94
094 - Tumbal Gende-Vier
95
095 - Rasa Sakit Vier
96
096 - Dua Permintaan Khusus ++
97
097 - Jatuh Sakit
98
098 - Perintah Vier
99
099 - Benci Tapi Menikmati
100
100 - Kau Cantik
101
101 - Isi Es Krim Vanila
102
102 - Drama Cincin
103
103 - Penculikan
104
104 - Hukum Deri
105
105 - Penyelamatan
106
106 - Akhir Penculikan
107
107 - Kondisi Ibu
108
108 - Ayam Goreng Mewah
109
109 - Menjelaskan ++
110
110 - Rebutan Rantang
111
111 - Kemarahan Vaya
112
112 - Deri Memohon
113
113 - Makan Malam Bersama
114
114 - Ajakan Aria
115
115 - Siapa Sammy?
116
116 - Semena-mena
117
117 - Coolman
118
118 - Jangan Genit
119
119 - Liburan Mendadak
120
120 - Bagaimana Denganku?
121
121 - Menghilang?
122
122 - Dua Syarat Vier
123
123 - Menikmati Liburan
124
124 - Aku Menginginkanmu
125
125 - Tak Mau Pulang
126
126 - Arti Masa Lalu
127
127 - Miss You Honey
128
128 - Keluarga Vier
129
129 - Pasangan Selingkuh
130
130 - Pelakor
131
131 - Es Krim Vierlove
132
132 - Ruang Fantasi
133
133 - Ibu Mertua
134
134 - Bukan Cinderella
135
135 - Tidak Pantas
136
136 - Ojek Daring
137
137 - Kencan Biasa
138
138 - Akhir Kencan Biasa
139
139 - Tamu
140
140 - Pengungkapan Selena
141
141 - Luka
142
142 - Mana Pernah Kutahu
143
143 - Mari Akhiri
144
144 - Demi Tuhan
145
145 - Kebohongan Bu Cintami
146
146 - Kompensasi
147
147 - Mari Bicara
148
148 - Maafkan Aku
149
149 - Kunjungan Vaya
150
150 - Do You Still Love Me?
151
151 - Penyerangan
152
152 - Kepanikan Mike
153
153 - Pria Yang Sangat Jahat
154
154 - Over Dosis
155
155 - Ini Bukan Salahmu
156
156 - Mundur
157
157 - Pertemuan Bu Asih dan Bu Cintami
158
158 - Petaka Kebohongan
159
159 - Kehamilan
160
160 - Pindah
161
161 - Tiga Tahun
162
162 - Foto Miss You
163
163 - Hapus
164
164 - Dua Pria Asing
165
165 - Bertemu
166
166 - Ajakan
167
167 - Pencarian Vier
168
168 - Terlihat Kesal
169
169 - Bicara Baik-Baik
170
170 - Bersitegang
171
171 - Drama Nasi Goreng
172
172 - Tidak Adil
173
173 - Apa Maumu
174
174 - Pergi
175
175 - Cemas
176
176 - Kesepakatan
177
177 - Pamit
178
178 - Tiba di Paris
179
179 - Berbagi Tempat Tidur
180
180 - Ke mana Vero?
181
181 - Wanita Penyihir
182
182 - Cerita Selena
183
183 - Tes DNA
184
184 - Tante Bule
185
185 - Nenek Sihir
186
186 - Tersesat
187
187 - Menjemput Vero
188
188 - Menentang
189
189 - Cerita Vier ( 1 )
190
190 - Cerita Vier ( 2 )
191
191 - Kejujuran
192
192 - Meragukan
193
193 - Memulai
194
194 - Menikah Karena Berbohong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!