DREW ARACELI dan SADEWA

Tergesa gesa Drew memasukkan dua buku, satu map tugas, dompet, Hp, note dan pouch kabel ke ransel canvas.

Sret..sret..beres.

Semua barang sudah masuk ke posisi masing masing dan siap menemani gadis itu sepanjang hari.

Jarum pendek jam hampir mendekati angka tujuh. Dan dia harus bergegas supaya kejadian kemarin tidak terulang lagi. Dua minggu sudah berlalu dari jadwal tiga bulan yang harus dilaluinya, melakukan tugas praktek di unit radiologi RS swasta terbesar kota ini.

Dengan antusias dia meninju angin di atas kepalanya berharap semesta mengalirkan energi positif pagi ke dalam diri.

Fight Drew !

Sebelum mengunci kamar kos, dia mengikat rapi tali sepatu dan menyambar topi yg tadi sudah disiapkan di atas meja dan bergegas menuruni anak tangga menuju lantai satu sambil bersenandung pelan.

Berlari kecil menyusuri gang depan, sambil membetulkan letak ransel di punggung, Drew menyapa beberapa penjual makanan yang dia kenal.

Merantau seorang diri di sebuah kota besar, dia menyadari harus pandai pandai membawa diri. Karena kadang bantuan tidak datang dari saudara dekat yang tinggalnya jauh, melainkan dari orang yang bukan saudara tapi tinggalnya dekat.

Mengenal pedagang pedagang kecil ini bukan hanya sekedar untuk memperpendek antrian penikmat dagangannya, namun kadang dalam interaksi itu justru Drew sering menemukan hal hal menarik yang menambah pemahaman nya tentang hidup.

Mendung yang kemarin menggayuti angkasa sepanjang hari, sudah berganti dengan langit cerah. Jalan ramai mulai ramai dengan lalu lalang orang menuju tujuan mereka masing masing.

Dan sesaat setelah sampai di trotoar jalan, Drew menekan tombol kecil di bagian belakang sepatu untuk mengeluarkan dua pasang rida yang keluar dari bagian tumitnya

Tersenyum kecil Drew mengingat Gege kakaknya yang telah berbaikhati mendesain dan mengotak atik sneakersnya menjadi sepatu super spesial sebagai hadiah ultah yang ke 20. Entah material apa yang digunakan untuk mendesign ulang sepatu itu, karena hasilnya adalah sepatu multi fungsi iyang terasa ringan namun kokoh.

Dengan hadiah spesial ini, barang yang dia bawa setiap harinya menjadi lebih ringan karena tak perlu lagi membawa inline skate ungu yang terlihat mencolok saat kupakai di RS.

Thanks Mas Ge.

Dibalik wajah cenberutmu, kamu paling tahu apa yang aku mau. Baik baiklah dengan pekerjaan barumu. Kuberdoa semoga kariermu saat ini cocok dengan passion mekanismu. -Doa Drew tulus

Ditepuknya pelan badan sepatu untuk melepas beberapa daun kecil yang menempel. Dan semenit kemudian gadis itu sudah bergerak lincah menuju halte bus trans terdekat.

" Tolong 1 tiket koridor 2, mas ! " ujarnya sambil menyerahkan kartu e money.

" Lebih pagi dari kemarin mbak ?"

" Iya mas, kemarin terlambat jadi hari ini berusaha lebih pagian..", sahutnya sambil tersenyum.

"Jangan lupa roda sepatunya dimasukkan supaya mbaknya nggak jatuh lagi. Untung kemarin ada mas mas yang sigap menarik badan mbak. Kalau terlambat sedetik saja, saya takut membayangkan apa yang bisa terjadi pada mbak ", katanya lagi dengan wajah serius.

" Iya mas. Terimakasih sudah ngingetin. Nggak akan terjadi lagi. Maaf ya, sudah bikin kehebohan di halte."

" Heboh sedikit nggak jadi masalah mbak. Paling mbak jadi sedikit terkenal."

Terkenal karena ceroboh bukanlah sebuah prestasi yang patut dibanggakan. - cela batin Drew mengingatkan.

Sambil menunggu bus datang, kejadian kemaren terulang lagi di ingatan nya. Usia 20 th sepertinya tidak bisa menjadi patokan seseorang menjadi lebih teliti dan matang.

Miss Clumsy.

Gara gara terlambat bangun, membuatnya terburu buru berangkat dari kos dan sesampainya di halte trans Drew lupa memasukkan roda sepatu.

Jika kondisi normal, bukan masalah besar berjalan dengan roda masih diluar. Tapi entah darimana munculnya 2 orang ibu ibu yang lumayan gendut menabrak punggungnya sehingga tubuhnya terdorong kencang ke depan dan menggelincir ke arah pintu halte yang mengarah ke jalur bus.

Untunglah ada sepasang tangan yang cepat menarik pinggangnya dan menghentikan luncuran nya lebih jauh.

Hampir saja.

Aku selamat tidak cedera. Mengingat apapun bisa terjadi karena kejadian itu.

Drew menoleh ke semua arah untuk mencari keberadaan laki laki penolongnya itu. Namun sosok itu sudah tidak nampak sebelum sempat berterimakasih. Rupanya dia buru buru pergi meninggalkan halte dan bus ku pun datang.

Hanya seraut wajah yang terekam sekilas. Wajah tampan tanpa senyum.

***

Sesampainya di selasar RS yang khusus menjadi jalur keluar masuk para karyawan, sambil berjalan Drew mengenakan outfit putih RS, name tag dan mengeluarkan lagi roda sepatu untuk segera mengayuhkan kaki ke bagian radiologi.

Serrr..serrrr..

terdengar suara lembut roda sepatunya yang beradu dengan lantai.

Sinar matahari hangat menerobos diantara daun daun, menyentuh hangat kulitnya yang putih.

Dan karena selasar RS belum terlalu ramai, Drew masih bebas meliukkan badan memacu sepatunya supaya lekas sampai sehingga tidak terlambat absensi.

" Selamat Pagi, Dok.." sapanya kepada Dr. Kunti penanggung jawab bagian Radiologi. Wajah lembut keibuannya segera tersenyum melihatkl kehadiran nya.

" Bagus Drew. Kamu datang tepat waktu. Briefing pagi 10 menit lagi. Tolong sampaikan pada Dr. Sadewa untuk menyiapkan tim nya di ruang 2." kata beliau dengan cepat.

Belum sempat dia bertanya tentang Dr Sadewa, Dr. Kunti sudah hilang masuk ke ruang kepala.

Aduh gimana nih ?

Saat Mas Pramono, staf senior departemen Radiologi lewat, Drew pun menghentikan nya sebentar.

" Mas Pram, Dr. Sadewa yg mana ya ? Ada pesan dari Dr. Kunti untuknya, " tanyanya sebelum dia berlalu.

" Itu yang pakai baju putih berkacamata, sedang menghadap ke alat USG yang baru ", kata Pram menunjuk pada ujung lorong sebelah kiri.

" Makasih mas ", ujar Drew cepat sambil melangkah ke sosok yang ditunjuk Pram.

Dari samping terlihat seseorang sedang membungkuk dan melakukan beberapa pengecekan pada alat baru di depan nya.

" Maaf, betul Dr.Sadewa ?" sapa Drew sopan.

Haish, diam saja.

Dia terlalu fokus pada alat baru dan buku manualnya. -Batin Drew memberitahu.

" Dok..Dok.." Ulangnya sambil menarik ujung baju outfit dokternya.

Whaaa..

masih diam dan semakin fokus mengurai kabel yang bersliweran menjuntai kesana sini dengan warna khusus.

" Dokteeeer Sadewaaaa ! ", kata Drew kencang di dekat telinganya.

Karena kaget, Dr. Sadewa mendadak menoleh ke arah gadis itu tanpa sempat menarik wajah yang memang terlalu dekat.

Dan bisa ditebak kelanjutan kejadian nya.

Sekilas bibir mereka bersinggungan, sebelum cepat cepat mereka mundur selangkah dengan wajah kaget atas kejadian tidak terduga itu.

" Kamu..kamu..sembrono sekali ! " kata Dr. Sadewa sambil tersenyum.

" Dokter yang tiba tiba menengok setelah saya panggil berulang ulang tidak mendengar !" ujar Drew ketus tidak mau disalahkan.

" Saya sibuk, Pergi sana! " usirnya sambil mengibas ngibaskan tangan nya.

Waduh, kamu diusirnya Drew.

Sambil menghentakkan kaki Drew pergi menjauh, namun belum sampai 3 langkah berjalan, dia kembali lagi pada Dr. Sadewa teringat pesan dari Dr. Kunti yang belum tersampaikan.

" Dok, tadi Dr Kunti berpesan 10 menit lagi Dr. Sadewa dan tim diminta briefing pagi di Ruang 2..Ingat ruang 2 ya ", ujarnya keras dan bergegas pergi.

Sebodo amat kamu denger ato tidak. Tugas selesai.

Tiba tiba terasa kerah baju Drew tertarik ke belakang dan sehingga badan nya secara otomatis berputar menghadap Dr. Sadewa lagi.

" Sini liat name tag kamu. DREW ARACELI ", katanya pelan membaca nama yang tertera di bawah foto close up.

" Nama yang bagus. Sayang tidak cocok dipake orang sembrono seperti kamu. Pakai sepatu roda yang bener. Jangan sampai meluncur sembarangan lagi ! ", katanya tanpa ekspresi dan kembali fokus pada buku manualnya.

Kujulurkan lidah sengit mendengar komentarnya dan bergegas pergi.

Tunggu.

Sepatu roda ?

Meluncur sembarangan ?

Itu dia Drew.

Segera Drew membalikkan badannya kembali dan berusaha mengamati lagi wajah Dr. Sadewa sambil membayangkan jika wajah tampan ini tanpa kaca mata.

Wooooo..Itu dia.

Si WTTS penyelamatku.

Wajah Tampan Tanpa Senyum.

Segera gadis itu membungkukkan badan ke arahnya sambil berterimakasih atas pertolongannya kemarin.

" Terimakasih Dok. Jika kemarin dokter tidak menarikku, saya pasti sudah terkapar di RS. Entah bagian mana yang cedera. "

" Hush..Hushh sudah pergi sana, kamu menggangguku. Waktuku tinggal 5 menit tau ! "

Karena dia pahlawan bagi Drew, walau sudah diusir galak 2 kali wajib tetap memberikan senyum termanis sambil pergi menjauhinya dan menuju ke meja depan mempersiapkan kegiatan hari ini sebagai mahasiswa radiologi praktek sepertinya

Oh ya.

Ada briefing di Ruang 2.

Mengambil catatan dan bollpoint Drew bergegas menyusul Pram dan staf lain yang sudah berjalan di depan.

Terpopuler

Comments

Joice Sandri

Joice Sandri

kisah yg bagus. bhs juga good...

2024-11-22

0

Ratmoko Ari

Ratmoko Ari

Josssssssssssssssssssssssd

2022-03-29

0

LudfiANA

LudfiANA

kak Author,
chapter ini hrs di koreksi lagi dweh

2021-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 DI ARENA SAYEMBARA
2 BRAHMANA BELAHAN JIWA
3 DREW ARACELI dan SADEWA
4 JAVELINE
5 SBKT ( SI BIRU KORBAN TRAGEDIH )
6 MATA JENDELA HATI
7 PEREMPUAN ISTIMEWA
8 PENGEMBARAAN DAN DRUPADI
9 CINTA 2 HATI
10 TAKDIR CINTA 5 PANGERAN
11 PESTA TOPENG
12 PESTA TOPENG 2
13 MAS BIMA
14 ANAK ANAK MAS DEWA
15 GALAU PADA BANYAK HATI
16 PERBURUAN PARA PANGERAN
17 PERBURUAN PARA PANGERAN II
18 PERBURUAN PARA PANGERAN III
19 PERBURUAN PARA PANGERAN IV
20 PERBURUAN PARA PANGERAN V
21 KENCAN BERBALUT OLGA
22 MASA LAMPAU YANG KEMBALI
23 PUZZLE YANG BELUM LENGKAP
24 5 PANGERAN 1 PUTRI
25 UNGKAPAN HATI
26 DIA YANG KEMBALI
27 KONSULTASI
28 EYANG WHISNU
29 KEKECEWAAN DRUPADI I
30 KEKECEWAAN DRUPADI II
31 PENGEMBARAAN ARJUNA
32 DEWI ULUPI YANG MENDAMBA
33 PANGERAN PUJAAN
34 KEHENDAK DEWATA
35 KEMELUT HATI YANG MENDUA
36 ISTRI PENOLONG TAKDIR
37 CINTA DAN PENGORBANAN
38 ASMARA YANG TERUS DATANG DALAM TAKDIR
39 PUTRI MAHKOTA YANG DIELUKAN
40 MUSIBAH ATAU ANUGERAH
41 KETIGA
42 ISTANA DHWARAWATI
43 POHON TABEBUYA
44 SENYUM ITU
45 KEKACAUAN KAPUTREN
46 DRAMA
47 JALAN HATI YANG RUMIT
48 PESONA YANG MERACUNI
49 MENDEKATI MATAHARI
50 MEMULAI LAGI
51 LAMARAN YANG MEMBUAT GUNDAH
52 ANTARA 2 PANGERAN
53 DRUPADI DAN EMPAT HATI
54 LAMARAN YANG MEMBUAT GUNDAH II
55 RENCANA MENIKAH
56 PRABU BALADEWA
57 PERNIKAHAN DI KUIL SOMNATH
58 SITUASI YANG PELIK
59 SITUASI PELIK II
60 SESAAT DI KERETA
61 PERNIKAHAN DI DHWARAWATI
62 KEPULANGAN PANGERAN ARJUNA
63 AMARAH SANG DEWI
64 AMARAH SANG DEWI II
65 MANDI
66 JUJUR
67 BERJARAK
68 YANG MUDA
69 MENGAPA
70 RUMIT
71 PERJANJIAN LELUHUR
72 MENEMUİMU
73 PRANA
74 PULANG
75 BERTEMU MAMA
76 TUGAS
77 BERJUMPA DENGAN SANG WHISNU
78 MAMA, AKU BAIK SAJA
79 BERTEMU SANG RATU
80 BERTEMU SANG RATU II
81 BERTEMU SANG RATU III
82 AMARAH YANG MERUNTUHKAN
83 ADA ROH GELAP
84 MİRİP
85 TUTUP MATA BATINMU !
86 POHON MURAD
87 SENJATA CAHAYA
88 BERTEMU PANDAWA YANG HEBAT I
89 BERTEMU PANDAWA YANG HEBAT II
90 TERIMAKASIH, MUAH..MUAH..
91 BERTEMU PANDAWA YANG HEBAT III
92 BERTEMU PANDAWA YANG HEBAT IV
93 SERPIHAN JIWA MAHAVALI
94 PERTARUNGAN KETIGA
95 EMOTION CREATED BY MOTION 1
96 EMOTION CREATED BY MOTION 2
97 MULUTMU HARIMAUMU
98 PENYELAMATAN
99 MATA MATA
100 JUMAWA
101 KEBENARAN I
102 KEBENARAN II
103 KEBENARAN III
104 PINTU YANG TERBUKA
105 PINISEPUH HASTINAPHURA
106 BINGUNG
107 MONOLOG
108 TOM AND JERRY
109 FILM
110 INGATAN YANG KELIRU
111 SEKILAS TENTANG PRANA
112 KEMBALI ATAU SIMPAN ?
113 LENGAH
114 BERTEMU RAJA MAHAVALI
115 AIR
116 WASPADA
117 OBAT
118 DARI PERUT TURUN KE HATI
119 LISTRIK
120 ELECTROCAUTERY
121 MEMPENGARUHI
122 PERSAHABATAN
123 PENGINTAIAN
124 PENGINTAIAN II
125 PENGINTAIAN III
126 PENGINTAIAN IV
127 KABUR
128 PENGEJARAN
129 TANTANGAN MAHAVALI
130 TANTANGAN MAHAVALI II
131 NEGOSIASI
132 BERTARUNG
133 LUKA
134 TIDAK TAHU DIRI
135 PULANG KE HASTINAPHURA
136 SADAR
137 TELEPORT I
138 TELEPORT II
139 KOMITMEN I
140 KOMITMEN II
141 PENYELAMATAN TEMAN I
142 PENYELAMATAN TEMAN II
143 PENYELAMATAN TEMAN III
144 PENYELAMATAN TEMAN IV
145 PENYELAMATAN TEMAN V
146 MONYET
147 DUA MACAN KUMBANG
148 BHRAMUGYA
149 KAMI DATANG
150 PELARIAN I
151 PELARIAN II
152 PELARIAN III
153 DIA MASIH HEBAT
154 PERTARUNGAN YANG SULIT
155 SRI KHRISNA, AKU MEMBUTUHKANMU
156 PULIH
157 PENYELAMATAN
158 DI TEPI SUNGAI
159 PEREMPUAN
160 PEREMPUAN II
Episodes

Updated 160 Episodes

1
DI ARENA SAYEMBARA
2
BRAHMANA BELAHAN JIWA
3
DREW ARACELI dan SADEWA
4
JAVELINE
5
SBKT ( SI BIRU KORBAN TRAGEDIH )
6
MATA JENDELA HATI
7
PEREMPUAN ISTIMEWA
8
PENGEMBARAAN DAN DRUPADI
9
CINTA 2 HATI
10
TAKDIR CINTA 5 PANGERAN
11
PESTA TOPENG
12
PESTA TOPENG 2
13
MAS BIMA
14
ANAK ANAK MAS DEWA
15
GALAU PADA BANYAK HATI
16
PERBURUAN PARA PANGERAN
17
PERBURUAN PARA PANGERAN II
18
PERBURUAN PARA PANGERAN III
19
PERBURUAN PARA PANGERAN IV
20
PERBURUAN PARA PANGERAN V
21
KENCAN BERBALUT OLGA
22
MASA LAMPAU YANG KEMBALI
23
PUZZLE YANG BELUM LENGKAP
24
5 PANGERAN 1 PUTRI
25
UNGKAPAN HATI
26
DIA YANG KEMBALI
27
KONSULTASI
28
EYANG WHISNU
29
KEKECEWAAN DRUPADI I
30
KEKECEWAAN DRUPADI II
31
PENGEMBARAAN ARJUNA
32
DEWI ULUPI YANG MENDAMBA
33
PANGERAN PUJAAN
34
KEHENDAK DEWATA
35
KEMELUT HATI YANG MENDUA
36
ISTRI PENOLONG TAKDIR
37
CINTA DAN PENGORBANAN
38
ASMARA YANG TERUS DATANG DALAM TAKDIR
39
PUTRI MAHKOTA YANG DIELUKAN
40
MUSIBAH ATAU ANUGERAH
41
KETIGA
42
ISTANA DHWARAWATI
43
POHON TABEBUYA
44
SENYUM ITU
45
KEKACAUAN KAPUTREN
46
DRAMA
47
JALAN HATI YANG RUMIT
48
PESONA YANG MERACUNI
49
MENDEKATI MATAHARI
50
MEMULAI LAGI
51
LAMARAN YANG MEMBUAT GUNDAH
52
ANTARA 2 PANGERAN
53
DRUPADI DAN EMPAT HATI
54
LAMARAN YANG MEMBUAT GUNDAH II
55
RENCANA MENIKAH
56
PRABU BALADEWA
57
PERNIKAHAN DI KUIL SOMNATH
58
SITUASI YANG PELIK
59
SITUASI PELIK II
60
SESAAT DI KERETA
61
PERNIKAHAN DI DHWARAWATI
62
KEPULANGAN PANGERAN ARJUNA
63
AMARAH SANG DEWI
64
AMARAH SANG DEWI II
65
MANDI
66
JUJUR
67
BERJARAK
68
YANG MUDA
69
MENGAPA
70
RUMIT
71
PERJANJIAN LELUHUR
72
MENEMUİMU
73
PRANA
74
PULANG
75
BERTEMU MAMA
76
TUGAS
77
BERJUMPA DENGAN SANG WHISNU
78
MAMA, AKU BAIK SAJA
79
BERTEMU SANG RATU
80
BERTEMU SANG RATU II
81
BERTEMU SANG RATU III
82
AMARAH YANG MERUNTUHKAN
83
ADA ROH GELAP
84
MİRİP
85
TUTUP MATA BATINMU !
86
POHON MURAD
87
SENJATA CAHAYA
88
BERTEMU PANDAWA YANG HEBAT I
89
BERTEMU PANDAWA YANG HEBAT II
90
TERIMAKASIH, MUAH..MUAH..
91
BERTEMU PANDAWA YANG HEBAT III
92
BERTEMU PANDAWA YANG HEBAT IV
93
SERPIHAN JIWA MAHAVALI
94
PERTARUNGAN KETIGA
95
EMOTION CREATED BY MOTION 1
96
EMOTION CREATED BY MOTION 2
97
MULUTMU HARIMAUMU
98
PENYELAMATAN
99
MATA MATA
100
JUMAWA
101
KEBENARAN I
102
KEBENARAN II
103
KEBENARAN III
104
PINTU YANG TERBUKA
105
PINISEPUH HASTINAPHURA
106
BINGUNG
107
MONOLOG
108
TOM AND JERRY
109
FILM
110
INGATAN YANG KELIRU
111
SEKILAS TENTANG PRANA
112
KEMBALI ATAU SIMPAN ?
113
LENGAH
114
BERTEMU RAJA MAHAVALI
115
AIR
116
WASPADA
117
OBAT
118
DARI PERUT TURUN KE HATI
119
LISTRIK
120
ELECTROCAUTERY
121
MEMPENGARUHI
122
PERSAHABATAN
123
PENGINTAIAN
124
PENGINTAIAN II
125
PENGINTAIAN III
126
PENGINTAIAN IV
127
KABUR
128
PENGEJARAN
129
TANTANGAN MAHAVALI
130
TANTANGAN MAHAVALI II
131
NEGOSIASI
132
BERTARUNG
133
LUKA
134
TIDAK TAHU DIRI
135
PULANG KE HASTINAPHURA
136
SADAR
137
TELEPORT I
138
TELEPORT II
139
KOMITMEN I
140
KOMITMEN II
141
PENYELAMATAN TEMAN I
142
PENYELAMATAN TEMAN II
143
PENYELAMATAN TEMAN III
144
PENYELAMATAN TEMAN IV
145
PENYELAMATAN TEMAN V
146
MONYET
147
DUA MACAN KUMBANG
148
BHRAMUGYA
149
KAMI DATANG
150
PELARIAN I
151
PELARIAN II
152
PELARIAN III
153
DIA MASIH HEBAT
154
PERTARUNGAN YANG SULIT
155
SRI KHRISNA, AKU MEMBUTUHKANMU
156
PULIH
157
PENYELAMATAN
158
DI TEPI SUNGAI
159
PEREMPUAN
160
PEREMPUAN II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!