Ch 3-Mimpi buruk

"BOCAH SI*LAN!! DASAR TIDAK BERGUNA!! APA-APAAN KAU?!"

"....."

"SUDAH! BERHENTI!! KENAPA KAU BEGINI?! DIA DARITADI HANYA DIAM SAJA!!"

"DIA MENGGANGGU!! BOCAH TIDAK BERGUNA!!"

"AYAH! SUDAH CUKUP! KAU SUDAH KELEWATAN BATAS!!"

Amarah yang Ayah lampiaskan kepadaku, aku selalu mengingatnya dengan baik. Masa lalu yang tidak bisa ku lupakan sama sekali. Aku tidak tau dia menganggap ku sebagai apa disana. Dan itu membuat ku muak dan benci padanya.

:"Tidak berguna aku berada disini, hanya membuang waktu! lebih baik kita bercerai!"

:"Apa?! tapi kenapa?! kenapa kau seperti itu?!"

:"Ayah! kau benar-benar tidak tau diri ya! Ibu lah yang selama ini bekerja untuk keluarga!! kau hanya pengangguran yang hanya tau cara menghabiskan uang!!"

:"Shahiro!! jaga ucapanmu!!"

:"TAPI ITULAH KENYATAANNYA BOD*H!!!!"

:"Kenapa.. hiks.. kenapa kau seperti ini.."

Kak Shahiro memeluk Ibu yang menangis.

:"Hanabi masih kecil, dia tidak mengerti apapun, jika kau memberinya trauma, MAKA AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU!!"

:"HANABI HANYALAH ANAK YANG TIDAK BERGUNA!! SETIAP HARI HANYA MENGOCEH DAN TIDAK TAU TATA KRAMA!!!"

:"ITU SAMA SEPERTIMU!! PAK TUA! DENGAR YA!! HANABI ITU JAUH LEBIH BAIK DIBANDING DIRIMU YANG TIDAK TAHU DIRI!!"

:"BOCAH SI*LAN!!!"

Plak!

:"Tolong berhenti.. jangan.. kumohon berhenti! jangan lukai anakku!"

.

Setiap hari hanya ada pertengkaran.

Suatu hari

:"Ayah.. lebih baik kau pergi dari sini"

:"Hah?! Hanabi.. kau sudah berani bicara sembarangan ya"

:"Terimakasih karena kau mengajariku agar menjadi dewasa disaat aku masih kecil seperti ini, aku mempersilahkan kau untuk pergi dan jangan kembali lagi."

:"Kalau misal aku pergi, Ibumu takkan bisa berbuat apa-apa-"

:"Karena kau orang yang tidak berguna, jadi kumohon pergi saja."

Plak!

:"DASAR TIDAK TAU DIUNTUNG!!"

:"Haha... kau sungguh idiot ya, tuan"

.

Pergi dari kekacauan, lalu kekamar hanya untuk menangisi hal yang aku mulai duluan.

Aku senang ini semua berakhir, akhirnya benar-benar bercerai. Sekarang aku tidak perlu mendengar semua keributan lagi.

Tapi..

.

.

:"Bukankah dia Hanabi? kasihan sekali dia"

:"Memang terkadang hidup itu pahit"

:"Semoga dia tidak memiliki trauma"

Gosip yang menyebar dengan cepat, sampai aku bosan mendengar hal yang sama setiap hari.

Bahkan disekolah pun, mereka mencampuri kehidupanku.

.

.

:"Cie keluarganya gak bahagia! hahaha!"

:"Kasian... kecil-kecil udah kena mental!! hahahaha!!"

:"Heh, bisa lah ngejek orang, giliran diejek balik ngadu ke mamah. Dasar anak mami" jawabku menatap datar mereka

:"Pantesan gak bahagia, gak tau diri tuh soalnya!!"

:"Iya tuh!! hahahaha!!"

.

Mereka kaya, keluarga mereka sempurna. Itulah yang aku pikirkan tentang mereka.

Bahkan setelah kakakku mengetahui bahwa aku dicaci maki disekolah, dia selalu memaksa untuk ikut dengan ku walaupun dia juga memiliki jadwal sekolah. Alhasil dia bolos karenaku

Disekolah

:"Siapa itu?"

:"Ganteng banget!!"

:"Kak minta no HP kakak dong!"

:"Kakak ganteng deh!"

:"Jadi pacar aku mau gak kak?"

:"Dasar ya, kalian cocok loh jadi jal*ng^^" kak Shahiro mengatakannya

Tepat didepan anak-anak sd kelas 6 itu.

Mereka yang terkejut, seakan tau arti dari kata itu. Sementara aku memaksa kakakku untuk pulang secepatnya

.

Kakak yang setiap hari selalu membantu ku, membuatku hanya bergantung kepadanya. lalu datanglah Lily, yang selalu mengikutiku kemana-mana dengan alasan ingin menjadi sahabatku.

Dia datang disaat aku lulus, tepat disekolah baru, aku mengenalnya, dari situ dia benar-benar mengganggu bagiku tapi dengan kata-katanya aku hanya bisa pasrah dan menjadi sahabat nya walaupun aku merasa dia tidaklah berbeda dari mereka semua.

.

Dimana semua hari terasa sama, dan dimana hari-hari istimewa selalu hancur.

-Tak ada hal baik yang menghampiri ku.

Di realita

:"Hiks.. hiks.."

:"Hanabi.. Hanabi.. kenapa kamu hei..!" kak Shahiro panik

:"Kakak, kak Hanabi kenapa.." begitu juga dengan Kuki yang terkejut

:"Dia kayaknya mimpi buruk..."

Tiba-tiba, ibu pulang disaat keadaan seperti itu.

Ibu mendengar tangisanku dan langsung menghampiri kami

:"Ada apa ini?"

:"Kak Hanabi mimpi buruk katanya!" jawab Kuki spontan

:"Hanabi! kau baik-baik saja? kamu mimpi apa sampai nangis begini?" tanya kak Shahiro

:"Biar ibu yang tanyakan, sepertinya dia masih setengah sadar"

Kak Shahiro pindah dari tempat duduknya dan Ibu pun duduk di sampingku lalu memangku ku

:"Shttt.. ada kita disini..."

Sentuhan lembut Ibu dikepalaku, suara lembut nya, membuatku menangis

:"Hiks.. hiks.. hhh.. hiks"

:"Kak Hanabi.."

Terdengar Kuki yang ikut menangis juga karenaku

:"Cup cup, sayang.. sayangnya Ibu.."

:"Hiks.. hh.. hiks.."

Aku yang masih sesegukan itu, di gendong oleh Ibu dan dibawa ke kamar agar tidur dikasur ku saja, Ibu, kak Shahiro, dan Kuki menemaniku malam itu

Paginya

:"Hmm..."

Aku melihat sekeliling dan melihat kak Shahiro serta kuki tidur disampingku. Aku juga mendengar ada yang sedang memasak, dan aku tau kalau itu ibuku.

:"Kakak.."

:"Hm..? kenapa Hanabi..?" kak Shahiro terbangun

Aku memeluk kak Shahiro erat-erat akibat rasa takut itu, berkat mimpi memuakkan itu.

:"Kakak bakal selalu temenin kamu.. jangan nangis lagi ya.."

Kak Shahiro mengelus kepalaku membuatku menjadi cukup tenang setelahnya

:"Hmm.."

Aku kembali tertidur, begitu juga dengan kak Shahiro

.

Mimpi itu terulang lagi,untuk kesekian kalinya.

Aku lelah dengan apa yang terjadi padaku, rasa ingin mengakhiri semuanya, tapi aku juga penasaran dengan apa yang terjadi nantinya.

-Terkadang akan sangat sulit untuk keluar dari masa lalu

Beberapa hari berlalu, akhirnya aku sudah benar-benar pulih dan bisa kembali bersekolah lagi

:"Ha-na-bi!!!! huwaaaaa" teriak Lily langsung melompat Kepada ku

Brak!

Dan akupun tertindih-

:"Auuww... woy lu berat!"

:"Ish bukannya nangkep"

Lily bangun dan membantuku untuk bangun juga

:"Lu tiba-tiba lompat begitu gimana gw bisa nangkep"

:"Ya maap, btw! selamat karena udah cembuuhhh<3"

Lily memeluk ku erat-erat , dan akupun membalas pelukan itu

:"Iya iya.. makasih Lily<3"

Jam istirahat, di kantin

:"Hari ini, aku bakal traktir kamu. Jadi kamu pilih aja apa yang kamu mau" katanya

:"Gw borong ya?"

:"Silahkan~ lu kan tau gw itu Sultan U-U"

Lily mempersilahkanku mengambil apapun yang ada di Sana, aku hanya menatap datar padanya karena sikapnya itu

:"Yeee pamer ya lu"

:"Kagak, saya itu gak suka pamer, kecuali ke elu"

:"Gak ada ahklak lu!"

Aku memukul-mukul punggung Lily saking kesalnya

:"Becanda doang! heh"

:"Sakit woy!" dia tertawa setelahnya

:"Gak ada ahklak lu jadi sahabat, uuuu" kataku mengejeknya

.

Hari ini, bagi ku cukup menyenangkan. Karena Lily senantiasa menemani ku di saat aku khawatir tak akan ada yang peduli. Apalagi aku selalu bermimpi buruk.

.

.

Kini sudah saatnya pulang sekolah, saat di rumah. Hanya ada aku seorang disana, yang lain pergi meninggalkan kertas diatas meja makan.

"Hanabi. Ibu, Shahiro, sama Kuki pergi dulu sebentar ya... gak lama kok, kalau malam kita belum pulang, rumahnya kunci ya.. udah ada makanan juga dimeja buat kamu. Kalau laper tinggal panasin aja makanannya.. dadah hanabi.. jaga rumah ya" isi pesan dari kertas itu

:"Njir, gak diajak dong TwT"

Aku memutuskan untuk mengambil makanan yang ada dimeja, lalu memanaskan nya.

:"Aku mau kunci pintu dulu aja"

Sambil menunggu makanan yang sedang dipanaskan, aku pun berjalan kearah pintu dan menguncinya

.

Aku kembali lagi ke dapur dan mengambil makanan yang baru saja selesai dipanaskan

Info:dipanasin nya pake microwave

Lalu akupun makan malam sendiri

~ch 3 selesai~

sankyuu!

Terpopuler

Comments

Amisya

Amisya

Baca novel aku juga ya kak🤗
mari saling mendukung

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 ch 0-prolog
2 Ch 1-Hari yang biasa
3 Ch 2-Pemikiran
4 Ch 3-Mimpi buruk
5 Ch 4-Teman
6 Ch 5-Sebuah keinginan
7 Ch 6-Tak dapat bicara
8 Ch 7-Happy story
9 Ch 8-Mengingat kenangan
10 Ch 9-Melangkah maju
11 Ch 10-Untukku
12 Ch 11-Satu mimpi, berjuta harapan
13 Ch 12-Kelulusan
14 Ch 13-Keluhan untuk diriku
15 Ch 14-Topeng tak terlihat
16 Ch 15-Belum berakhir
17 Ch 16-Senang bertemu denganmu
18 Ch 17-Aku disini
19 Ch 18-Tak masuk akal
20 Ch 19-Mimpi buruk (2)
21 Ch 20-Rasa bahagia
22 Ch 21- Rasa iri yang membara
23 Ch 22-Kue kebahagiaan
24 Ch 23-Rion atau Ley?
25 Ch 24-Pulang bersama
26 Ch 25-Derita bukan hanya untukku.
27 Ch 26-Aku disini (2)
28 Ch 27-Dunia palsu
29 Ch 28-Yang pantas bahagia
30 Ch 29-Hampir bunuh diri
31 Ch 30-Lihat mereka
32 Ch 31-Menjadi alasannya
33 Ch 32-Ini tidaklah lucu
34 Ch 33-Pahlawan
35 Ch 34-Aku kuat
36 Ch 35-Alangkah baiknya diam
37 Ch 36-Panik menyerang.
38 Ch 37-Jurang
39 Ch 38-Pemaksaan yang baik
40 Ch 39-Sayap
41 Ch-Spesial quotes
42 Ch 40-Tangisan itu sangat keras!
43 Ch 41-Hidup membosankan
44 Ch 42-Membuat kenangan singkat
45 Ch 43-Masuk akal
46 Ch 44-Segalanya berubah
47 Ch spesial-Selamat hari ibu!
48 Ch 45-Senang dan kosong
49 Ch 46-Dunia ku bebas!
50 Ch 47-Kenangan hampa
51 Ch 48-Tangan kesayangan
52 Ch 49-Aku harus berkembang
53 Ch 50-Hal nyata
54 Ch 51-Bayangan
55 Ch 52-Dunia abu-abu
56 Ch 53-Mimpi, Bukan diriku
57 Ch 54-Kenapa dengan jiwa?
58 Ch 55-Hilangnya jati diri
59 Ch 56-Kisah dunia
60 Ch 57-Bahagia
61 Ch 58-Dunia kita
62 Ch 59-Suara air mata
63 ch 60-Rekaman masa
64 Terimakasih para pembaca!
65 Ch 61-Datangnya orang tak tahu diri
66 Ch 62-Kalah dalam segalanya
67 Ch 63-Bagaimana cara bangkit?
68 Ch 64-Dimana tangganya?
69 Ch 65-Ungkapan Rion
70 Ch 66-Pergi dan kematian
71 Ch 67-Hilangnya kebahagiaan
72 Ch 68-Situasi
73 Ch 69-Kegiatan
74 Ch 70-Dimana-mana orang jahat
75 Ch 71-Catatan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
ch 0-prolog
2
Ch 1-Hari yang biasa
3
Ch 2-Pemikiran
4
Ch 3-Mimpi buruk
5
Ch 4-Teman
6
Ch 5-Sebuah keinginan
7
Ch 6-Tak dapat bicara
8
Ch 7-Happy story
9
Ch 8-Mengingat kenangan
10
Ch 9-Melangkah maju
11
Ch 10-Untukku
12
Ch 11-Satu mimpi, berjuta harapan
13
Ch 12-Kelulusan
14
Ch 13-Keluhan untuk diriku
15
Ch 14-Topeng tak terlihat
16
Ch 15-Belum berakhir
17
Ch 16-Senang bertemu denganmu
18
Ch 17-Aku disini
19
Ch 18-Tak masuk akal
20
Ch 19-Mimpi buruk (2)
21
Ch 20-Rasa bahagia
22
Ch 21- Rasa iri yang membara
23
Ch 22-Kue kebahagiaan
24
Ch 23-Rion atau Ley?
25
Ch 24-Pulang bersama
26
Ch 25-Derita bukan hanya untukku.
27
Ch 26-Aku disini (2)
28
Ch 27-Dunia palsu
29
Ch 28-Yang pantas bahagia
30
Ch 29-Hampir bunuh diri
31
Ch 30-Lihat mereka
32
Ch 31-Menjadi alasannya
33
Ch 32-Ini tidaklah lucu
34
Ch 33-Pahlawan
35
Ch 34-Aku kuat
36
Ch 35-Alangkah baiknya diam
37
Ch 36-Panik menyerang.
38
Ch 37-Jurang
39
Ch 38-Pemaksaan yang baik
40
Ch 39-Sayap
41
Ch-Spesial quotes
42
Ch 40-Tangisan itu sangat keras!
43
Ch 41-Hidup membosankan
44
Ch 42-Membuat kenangan singkat
45
Ch 43-Masuk akal
46
Ch 44-Segalanya berubah
47
Ch spesial-Selamat hari ibu!
48
Ch 45-Senang dan kosong
49
Ch 46-Dunia ku bebas!
50
Ch 47-Kenangan hampa
51
Ch 48-Tangan kesayangan
52
Ch 49-Aku harus berkembang
53
Ch 50-Hal nyata
54
Ch 51-Bayangan
55
Ch 52-Dunia abu-abu
56
Ch 53-Mimpi, Bukan diriku
57
Ch 54-Kenapa dengan jiwa?
58
Ch 55-Hilangnya jati diri
59
Ch 56-Kisah dunia
60
Ch 57-Bahagia
61
Ch 58-Dunia kita
62
Ch 59-Suara air mata
63
ch 60-Rekaman masa
64
Terimakasih para pembaca!
65
Ch 61-Datangnya orang tak tahu diri
66
Ch 62-Kalah dalam segalanya
67
Ch 63-Bagaimana cara bangkit?
68
Ch 64-Dimana tangganya?
69
Ch 65-Ungkapan Rion
70
Ch 66-Pergi dan kematian
71
Ch 67-Hilangnya kebahagiaan
72
Ch 68-Situasi
73
Ch 69-Kegiatan
74
Ch 70-Dimana-mana orang jahat
75
Ch 71-Catatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!