"BOCAH SI*LAN!! DASAR TIDAK BERGUNA!! APA-APAAN KAU?!"
"....."
"SUDAH! BERHENTI!! KENAPA KAU BEGINI?! DIA DARITADI HANYA DIAM SAJA!!"
"DIA MENGGANGGU!! BOCAH TIDAK BERGUNA!!"
"AYAH! SUDAH CUKUP! KAU SUDAH KELEWATAN BATAS!!"
Amarah yang Ayah lampiaskan kepadaku, aku selalu mengingatnya dengan baik. Masa lalu yang tidak bisa ku lupakan sama sekali. Aku tidak tau dia menganggap ku sebagai apa disana. Dan itu membuat ku muak dan benci padanya.
:"Tidak berguna aku berada disini, hanya membuang waktu! lebih baik kita bercerai!"
:"Apa?! tapi kenapa?! kenapa kau seperti itu?!"
:"Ayah! kau benar-benar tidak tau diri ya! Ibu lah yang selama ini bekerja untuk keluarga!! kau hanya pengangguran yang hanya tau cara menghabiskan uang!!"
:"Shahiro!! jaga ucapanmu!!"
:"TAPI ITULAH KENYATAANNYA BOD*H!!!!"
:"Kenapa.. hiks.. kenapa kau seperti ini.."
Kak Shahiro memeluk Ibu yang menangis.
:"Hanabi masih kecil, dia tidak mengerti apapun, jika kau memberinya trauma, MAKA AKU TIDAK AKAN PERNAH MEMAAFKANMU!!"
:"HANABI HANYALAH ANAK YANG TIDAK BERGUNA!! SETIAP HARI HANYA MENGOCEH DAN TIDAK TAU TATA KRAMA!!!"
:"ITU SAMA SEPERTIMU!! PAK TUA! DENGAR YA!! HANABI ITU JAUH LEBIH BAIK DIBANDING DIRIMU YANG TIDAK TAHU DIRI!!"
:"BOCAH SI*LAN!!!"
Plak!
:"Tolong berhenti.. jangan.. kumohon berhenti! jangan lukai anakku!"
.
Setiap hari hanya ada pertengkaran.
Suatu hari
:"Ayah.. lebih baik kau pergi dari sini"
:"Hah?! Hanabi.. kau sudah berani bicara sembarangan ya"
:"Terimakasih karena kau mengajariku agar menjadi dewasa disaat aku masih kecil seperti ini, aku mempersilahkan kau untuk pergi dan jangan kembali lagi."
:"Kalau misal aku pergi, Ibumu takkan bisa berbuat apa-apa-"
:"Karena kau orang yang tidak berguna, jadi kumohon pergi saja."
Plak!
:"DASAR TIDAK TAU DIUNTUNG!!"
:"Haha... kau sungguh idiot ya, tuan"
.
Pergi dari kekacauan, lalu kekamar hanya untuk menangisi hal yang aku mulai duluan.
Aku senang ini semua berakhir, akhirnya benar-benar bercerai. Sekarang aku tidak perlu mendengar semua keributan lagi.
Tapi..
.
.
:"Bukankah dia Hanabi? kasihan sekali dia"
:"Memang terkadang hidup itu pahit"
:"Semoga dia tidak memiliki trauma"
Gosip yang menyebar dengan cepat, sampai aku bosan mendengar hal yang sama setiap hari.
Bahkan disekolah pun, mereka mencampuri kehidupanku.
.
.
:"Cie keluarganya gak bahagia! hahaha!"
:"Kasian... kecil-kecil udah kena mental!! hahahaha!!"
:"Heh, bisa lah ngejek orang, giliran diejek balik ngadu ke mamah. Dasar anak mami" jawabku menatap datar mereka
:"Pantesan gak bahagia, gak tau diri tuh soalnya!!"
:"Iya tuh!! hahahaha!!"
.
Mereka kaya, keluarga mereka sempurna. Itulah yang aku pikirkan tentang mereka.
Bahkan setelah kakakku mengetahui bahwa aku dicaci maki disekolah, dia selalu memaksa untuk ikut dengan ku walaupun dia juga memiliki jadwal sekolah. Alhasil dia bolos karenaku
Disekolah
:"Siapa itu?"
:"Ganteng banget!!"
:"Kak minta no HP kakak dong!"
:"Kakak ganteng deh!"
:"Jadi pacar aku mau gak kak?"
:"Dasar ya, kalian cocok loh jadi jal*ng^^" kak Shahiro mengatakannya
Tepat didepan anak-anak sd kelas 6 itu.
Mereka yang terkejut, seakan tau arti dari kata itu. Sementara aku memaksa kakakku untuk pulang secepatnya
.
Kakak yang setiap hari selalu membantu ku, membuatku hanya bergantung kepadanya. lalu datanglah Lily, yang selalu mengikutiku kemana-mana dengan alasan ingin menjadi sahabatku.
Dia datang disaat aku lulus, tepat disekolah baru, aku mengenalnya, dari situ dia benar-benar mengganggu bagiku tapi dengan kata-katanya aku hanya bisa pasrah dan menjadi sahabat nya walaupun aku merasa dia tidaklah berbeda dari mereka semua.
.
Dimana semua hari terasa sama, dan dimana hari-hari istimewa selalu hancur.
-Tak ada hal baik yang menghampiri ku.
Di realita
:"Hiks.. hiks.."
:"Hanabi.. Hanabi.. kenapa kamu hei..!" kak Shahiro panik
:"Kakak, kak Hanabi kenapa.." begitu juga dengan Kuki yang terkejut
:"Dia kayaknya mimpi buruk..."
Tiba-tiba, ibu pulang disaat keadaan seperti itu.
Ibu mendengar tangisanku dan langsung menghampiri kami
:"Ada apa ini?"
:"Kak Hanabi mimpi buruk katanya!" jawab Kuki spontan
:"Hanabi! kau baik-baik saja? kamu mimpi apa sampai nangis begini?" tanya kak Shahiro
:"Biar ibu yang tanyakan, sepertinya dia masih setengah sadar"
Kak Shahiro pindah dari tempat duduknya dan Ibu pun duduk di sampingku lalu memangku ku
:"Shttt.. ada kita disini..."
Sentuhan lembut Ibu dikepalaku, suara lembut nya, membuatku menangis
:"Hiks.. hiks.. hhh.. hiks"
:"Kak Hanabi.."
Terdengar Kuki yang ikut menangis juga karenaku
:"Cup cup, sayang.. sayangnya Ibu.."
:"Hiks.. hh.. hiks.."
Aku yang masih sesegukan itu, di gendong oleh Ibu dan dibawa ke kamar agar tidur dikasur ku saja, Ibu, kak Shahiro, dan Kuki menemaniku malam itu
Paginya
:"Hmm..."
Aku melihat sekeliling dan melihat kak Shahiro serta kuki tidur disampingku. Aku juga mendengar ada yang sedang memasak, dan aku tau kalau itu ibuku.
:"Kakak.."
:"Hm..? kenapa Hanabi..?" kak Shahiro terbangun
Aku memeluk kak Shahiro erat-erat akibat rasa takut itu, berkat mimpi memuakkan itu.
:"Kakak bakal selalu temenin kamu.. jangan nangis lagi ya.."
Kak Shahiro mengelus kepalaku membuatku menjadi cukup tenang setelahnya
:"Hmm.."
Aku kembali tertidur, begitu juga dengan kak Shahiro
.
Mimpi itu terulang lagi,untuk kesekian kalinya.
Aku lelah dengan apa yang terjadi padaku, rasa ingin mengakhiri semuanya, tapi aku juga penasaran dengan apa yang terjadi nantinya.
-Terkadang akan sangat sulit untuk keluar dari masa lalu
Beberapa hari berlalu, akhirnya aku sudah benar-benar pulih dan bisa kembali bersekolah lagi
:"Ha-na-bi!!!! huwaaaaa" teriak Lily langsung melompat Kepada ku
Brak!
Dan akupun tertindih-
:"Auuww... woy lu berat!"
:"Ish bukannya nangkep"
Lily bangun dan membantuku untuk bangun juga
:"Lu tiba-tiba lompat begitu gimana gw bisa nangkep"
:"Ya maap, btw! selamat karena udah cembuuhhh<3"
Lily memeluk ku erat-erat , dan akupun membalas pelukan itu
:"Iya iya.. makasih Lily<3"
Jam istirahat, di kantin
:"Hari ini, aku bakal traktir kamu. Jadi kamu pilih aja apa yang kamu mau" katanya
:"Gw borong ya?"
:"Silahkan~ lu kan tau gw itu Sultan U-U"
Lily mempersilahkanku mengambil apapun yang ada di Sana, aku hanya menatap datar padanya karena sikapnya itu
:"Yeee pamer ya lu"
:"Kagak, saya itu gak suka pamer, kecuali ke elu"
:"Gak ada ahklak lu!"
Aku memukul-mukul punggung Lily saking kesalnya
:"Becanda doang! heh"
:"Sakit woy!" dia tertawa setelahnya
:"Gak ada ahklak lu jadi sahabat, uuuu" kataku mengejeknya
.
Hari ini, bagi ku cukup menyenangkan. Karena Lily senantiasa menemani ku di saat aku khawatir tak akan ada yang peduli. Apalagi aku selalu bermimpi buruk.
.
.
Kini sudah saatnya pulang sekolah, saat di rumah. Hanya ada aku seorang disana, yang lain pergi meninggalkan kertas diatas meja makan.
"Hanabi. Ibu, Shahiro, sama Kuki pergi dulu sebentar ya... gak lama kok, kalau malam kita belum pulang, rumahnya kunci ya.. udah ada makanan juga dimeja buat kamu. Kalau laper tinggal panasin aja makanannya.. dadah hanabi.. jaga rumah ya" isi pesan dari kertas itu
:"Njir, gak diajak dong TwT"
Aku memutuskan untuk mengambil makanan yang ada dimeja, lalu memanaskan nya.
:"Aku mau kunci pintu dulu aja"
Sambil menunggu makanan yang sedang dipanaskan, aku pun berjalan kearah pintu dan menguncinya
.
Aku kembali lagi ke dapur dan mengambil makanan yang baru saja selesai dipanaskan
Info:dipanasin nya pake microwave
Lalu akupun makan malam sendiri
~ch 3 selesai~
sankyuu!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Amisya
Baca novel aku juga ya kak🤗
mari saling mendukung
2022-05-09
0