Ch 17-Aku disini

hari sabtu, di sekolah, lapangan basket.

:"woy rion! lu jadi jarang main sama kita, kemana aja lu" tanya seorang teman nya

:"main sama cewek gw" jawab rion memasukkan basket ke ring

:"yaelah.. kata nya udah gak lagi" kata teman nya yang lain

:"yang kali ini beda, gw naksir sama cewek itu, makanya gw sama dia terus" jawab rion

teman-teman rion yang ada di lapangan langsung berkumpul menanyakan banyak pertanyaan acak

:"kok lu bisa naksir?"

:"rion naksir cewek? serius??"

:"emang cewek nya kayak gimana?"

:"wihh pasti cewek cakep ya?"

:"minta nomor hp cewek nya dong"

:"heh itu yang minta nomor cewek gw, gw tampol lu!" jawab rion gercep

:"pacaran aja belom" sahut nya lagi

:"bodo amat, gak peduli yang penting gw seneng pas ada di Samping dia" jawab rion lagi sedikit kesal

:"aseeekkkkk" kata mereka bersamaan

.

.

.

:"oh sial, teman-teman ku memaksaku untuk memberitahu siapa gadis yang kusuka" kata rion curhat ke hanabi

:"jika kau tidak Mau maka jangan beritahu" jawab hanabi yang duduk disamping rion

:"ya.. apa kau tidak penasaran siapa gadis yang kusuka?" tanya rion menatap hanabi

:"tidak sama sekali" jawab hanabi datar

:"aah.. aku heran, biasanya para gadis menyukai ku, kenapa kau terlihat biasa saja?" tanya rion duduk disamping hanabi

:"oh itu, simpel aja. karena kau sama seperti laki-laki lain nya" jawab hanabi menatap rion

:"sama? contohnya?" tanya rion lagi semakin penasaran

:"muka mu biasa saja, postur tubuhmu juga tak ada yang bagus." jawab hanabi

*jleb! jleb! /berdamage

:"me-memangnya kau menyukai tipe yang seperti apa?" tanya nya dengan raut yang tersenyum paksa

:"tidak ada, aku hanya menyukai ley" jawab hanabi melihat kedepan

:"ley..?" kata rion agak gugup

:"ya, dia sudah tiada" jawab hanabi lagi

:"uhuK uhuK! wah.." rion yang tersedak karena kaget

:"maaf kan aku" kata rion

:"tidak masalah" jawab hanabi

:"kita sudah cukup lama berteman, tapi aku masih belum tau banyak tentang dirimu"kata rion mengubah topik

:"begitupun aku, aku hanya mengetahui sedikit kisahmu" kata hanabi menggoyang-goyangkan kaki nya

:"ya, kita belum mengenal lebih dalam" kata rion yang bersender di pundak hanabi

:"biarkan saja, pasti akan terbongkar nantinya" jawab hanabi yang membiarkan rion

disisi lain

:"wiiii" kata lily pelan di balik semak-semak

:" gila, beneran kayak couple loh!" kata kenzo pelan di balik semak-semak

kenzo dan lily menguntit mereka berdua.

sudah cukup lama, rion benar-benar tertidur pulas di pundak hanabi

:"hey bangun, pundak ku mati rasa" kata hanabi membangunkan rion

:"hg.." rion yang masih tertidur

akhirnya hanabi memutuskan untuk memindahkan rion ke paha nya

:"tidur saja disitu, pundak ku kesemutan" kata hanabi yang agak kesal

:"hmmm" rion yang berbalik badan

*rion memeluk perut hanabi, hanabi yang merasa ada yang memeluk nya, langsung melihat ke bawah

:"woy! gw bukan istri ataupun pacarlu!! sana!!" kata hanabi berusaha menjauh kan kepala rion

:"eemmhh.. kenapa sih??.." kata rion yang baru bangun

*rion duduk lagi dan menggosok matanya

:"cih,bilang makasih kek karena gw biarin lu tidur" kata hanabi yang masih kesal

:"eh? aah.. makasih ya.. hoaam" jawab rion lalu menguap

:"kok panas ya?" tanya rion

:"iya panas, kayak amarah gw ke lu" jawab hanabi berdiri

:"ehh??" kata rion yang mengikuti hanabi

.

.

sepanjang koridor rion hanya mengikuti hanabi, dan hanabi juga seperti nya tidak memiliki tujuan.

:"kau ini sebenarnya ingin kemana sih..?" tanya rion yang masih sedikit mengantuk (nyawa nya belom kekumpul tuh)

:"diem" jawab hanabi singkat

:"sepertinya dia kesal pada ku, imut" batin rion tersenyum

disisi lain

:"asikkk rion! Jan di kasih kendor! ayo buruan pdkt!" bisik kenzo di balik pohon

:"sepertinya kau lebih bersemangat dari sebelumnya" kata lily pelan di balik pohon

kenzo dan lily masih menguntit mereka.

sore hari

:"ini jam terakhir kan ya?" kata hanabi bicara sendiri

:"hanabi, hari ini kau yang bertugas membagikan buku paket nya" kata teman sebangku nya

:"oh, ok. terimakasih sudah mengingatkan ku" kata hanabi yang langsung berdiri

:"sama-sama" jawab teman sebangku nya

pulang sekolah

:"aku pulang" kata hanabi yang menutup pintu

:"selamat datang, hanabi ganti baju mu dan ayo makan malam" kata ibu hanabi di ruang tamu

:"baik bu" jawab hanabi

*hanabi menaiki tangga dan masuk kekamarnya. Mengganti baju sekolah dengan baju rumah lalu keluar kamar, menuruni tangga, dan menuju ke dapur

:"ibu memesan pizza, ayo makan" kata ibu hanabi

:"eh? tumben beli pizza" kata hanabi yang duduk di kursi nya

:"iya, kebetulan ibu lagi pengen makan pizza, kamu juga kemarin bilang mau makan pizza kan?" kata ibu hanabi yang ikut duduk di kursi nya

:"iya, terimakasih banyak ibu" jawab hanabi

mereka pun menikmati pizza itu.

malam nya

hanabi sekarang selalu membuka jendela kamarnya yang begitu besar.

dia selalu berimajinasi sambil menghirup udara malam yang menyegarkan dan menenangkan pikiran nya.

setidaknya begitulah gambarannya^^

:"hari ini banyak yang terjadi.. aku senang karena hari ini aku tidak menangis lagi" kata hanabi bicara sendiri

:"langit malam, apa kabar? apa kah kita sudah saling mengenal? apa kita sudah akrab?" kata hanabi bicara sendiri

:"ku harap aku bisa mempercayai mereka.. aku ingin memiliki banyak teman" kata hanabi berharap

:"aku akan berusaha.. walau aku selalu gagal" kata hanabi lagi menundukkan kepala nya

:"terimakasih, teman-teman" kata hanabi.

hanabi tertidur disana.

besok nya

:"hanabi.." kata ibu hanabi di balik pintu

:"hanabi, ibu masuk ya" kata ibu nya di balik pintu

*cklek! suara pintu yang terbuka

:"hanabi?"

ibu nya yang terkejut melihat anaknya yang saat ini sedang tertidur pulas di bawah jendela yang terbuka, ibu hanabi pun menggendong hanabi dan memindahkan nya ke kasur.

:"apa kau tidak kedinginan?" tanya ibu nya pelan sambil memakaikan selimut

:"ini sabtu kan? artinya dia libur" kata ibu nya bicara sendiri

*ibu hanabi berdiri, berjalan dan membuka pintu kamar hanabi.

*cklek! pintu yang ditutup kembali

dengan begitu, akhirnya sudah tiba. saat-saat di mana aku akan membenci seseorang lagi.

ley, jika kau mendengarku. ku harap kau bisa memberiku saran lewat mimpi.

ley, sudah beberapa bulan aku mengenal dirimu versi orang lain. jujur saja, menurut ku kau masih jauh lebih tampan dibanding diri nya, walau aku tidak tau bagaimana wujud mu sekarang.

ley, izinkan aku bermain bersama mu lagi, izinkan aku mengulang waktu itu. aku ingin memperbaiki segala nya. aku ingin bahagia layaknya orang-orang pada umumnya.

bukan sekedar topeng untuk menciptakan aura palsu.

~ch17 selesai~

Episodes
1 ch 0-prolog
2 Ch 1-Hari yang biasa
3 Ch 2-Pemikiran
4 Ch 3-Mimpi buruk
5 Ch 4-Teman
6 Ch 5-Sebuah keinginan
7 Ch 6-Tak dapat bicara
8 Ch 7-Happy story
9 Ch 8-Mengingat kenangan
10 Ch 9-Melangkah maju
11 Ch 10-Untukku
12 Ch 11-Satu mimpi, berjuta harapan
13 Ch 12-Kelulusan
14 Ch 13-Keluhan untuk diriku
15 Ch 14-Topeng tak terlihat
16 Ch 15-Belum berakhir
17 Ch 16-Senang bertemu denganmu
18 Ch 17-Aku disini
19 Ch 18-Tak masuk akal
20 Ch 19-Mimpi buruk (2)
21 Ch 20-Rasa bahagia
22 Ch 21- Rasa iri yang membara
23 Ch 22-Kue kebahagiaan
24 Ch 23-Rion atau Ley?
25 Ch 24-Pulang bersama
26 Ch 25-Derita bukan hanya untukku.
27 Ch 26-Aku disini (2)
28 Ch 27-Dunia palsu
29 Ch 28-Yang pantas bahagia
30 Ch 29-Hampir bunuh diri
31 Ch 30-Lihat mereka
32 Ch 31-Menjadi alasannya
33 Ch 32-Ini tidaklah lucu
34 Ch 33-Pahlawan
35 Ch 34-Aku kuat
36 Ch 35-Alangkah baiknya diam
37 Ch 36-Panik menyerang.
38 Ch 37-Jurang
39 Ch 38-Pemaksaan yang baik
40 Ch 39-Sayap
41 Ch-Spesial quotes
42 Ch 40-Tangisan itu sangat keras!
43 Ch 41-Hidup membosankan
44 Ch 42-Membuat kenangan singkat
45 Ch 43-Masuk akal
46 Ch 44-Segalanya berubah
47 Ch spesial-Selamat hari ibu!
48 Ch 45-Senang dan kosong
49 Ch 46-Dunia ku bebas!
50 Ch 47-Kenangan hampa
51 Ch 48-Tangan kesayangan
52 Ch 49-Aku harus berkembang
53 Ch 50-Hal nyata
54 Ch 51-Bayangan
55 Ch 52-Dunia abu-abu
56 Ch 53-Mimpi, Bukan diriku
57 Ch 54-Kenapa dengan jiwa?
58 Ch 55-Hilangnya jati diri
59 Ch 56-Kisah dunia
60 Ch 57-Bahagia
61 Ch 58-Dunia kita
62 Ch 59-Suara air mata
63 ch 60-Rekaman masa
64 Terimakasih para pembaca!
65 Ch 61-Datangnya orang tak tahu diri
66 Ch 62-Kalah dalam segalanya
67 Ch 63-Bagaimana cara bangkit?
68 Ch 64-Dimana tangganya?
69 Ch 65-Ungkapan Rion
70 Ch 66-Pergi dan kematian
71 Ch 67-Hilangnya kebahagiaan
72 Ch 68-Situasi
73 Ch 69-Kegiatan
74 Ch 70-Dimana-mana orang jahat
75 Ch 71-Catatan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
ch 0-prolog
2
Ch 1-Hari yang biasa
3
Ch 2-Pemikiran
4
Ch 3-Mimpi buruk
5
Ch 4-Teman
6
Ch 5-Sebuah keinginan
7
Ch 6-Tak dapat bicara
8
Ch 7-Happy story
9
Ch 8-Mengingat kenangan
10
Ch 9-Melangkah maju
11
Ch 10-Untukku
12
Ch 11-Satu mimpi, berjuta harapan
13
Ch 12-Kelulusan
14
Ch 13-Keluhan untuk diriku
15
Ch 14-Topeng tak terlihat
16
Ch 15-Belum berakhir
17
Ch 16-Senang bertemu denganmu
18
Ch 17-Aku disini
19
Ch 18-Tak masuk akal
20
Ch 19-Mimpi buruk (2)
21
Ch 20-Rasa bahagia
22
Ch 21- Rasa iri yang membara
23
Ch 22-Kue kebahagiaan
24
Ch 23-Rion atau Ley?
25
Ch 24-Pulang bersama
26
Ch 25-Derita bukan hanya untukku.
27
Ch 26-Aku disini (2)
28
Ch 27-Dunia palsu
29
Ch 28-Yang pantas bahagia
30
Ch 29-Hampir bunuh diri
31
Ch 30-Lihat mereka
32
Ch 31-Menjadi alasannya
33
Ch 32-Ini tidaklah lucu
34
Ch 33-Pahlawan
35
Ch 34-Aku kuat
36
Ch 35-Alangkah baiknya diam
37
Ch 36-Panik menyerang.
38
Ch 37-Jurang
39
Ch 38-Pemaksaan yang baik
40
Ch 39-Sayap
41
Ch-Spesial quotes
42
Ch 40-Tangisan itu sangat keras!
43
Ch 41-Hidup membosankan
44
Ch 42-Membuat kenangan singkat
45
Ch 43-Masuk akal
46
Ch 44-Segalanya berubah
47
Ch spesial-Selamat hari ibu!
48
Ch 45-Senang dan kosong
49
Ch 46-Dunia ku bebas!
50
Ch 47-Kenangan hampa
51
Ch 48-Tangan kesayangan
52
Ch 49-Aku harus berkembang
53
Ch 50-Hal nyata
54
Ch 51-Bayangan
55
Ch 52-Dunia abu-abu
56
Ch 53-Mimpi, Bukan diriku
57
Ch 54-Kenapa dengan jiwa?
58
Ch 55-Hilangnya jati diri
59
Ch 56-Kisah dunia
60
Ch 57-Bahagia
61
Ch 58-Dunia kita
62
Ch 59-Suara air mata
63
ch 60-Rekaman masa
64
Terimakasih para pembaca!
65
Ch 61-Datangnya orang tak tahu diri
66
Ch 62-Kalah dalam segalanya
67
Ch 63-Bagaimana cara bangkit?
68
Ch 64-Dimana tangganya?
69
Ch 65-Ungkapan Rion
70
Ch 66-Pergi dan kematian
71
Ch 67-Hilangnya kebahagiaan
72
Ch 68-Situasi
73
Ch 69-Kegiatan
74
Ch 70-Dimana-mana orang jahat
75
Ch 71-Catatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!