Ch 6-Tak dapat bicara

Sekolah mengadakan sebuah tour untuk menjalin hubungan dengan murid-murid nya sebelum pelepasan kelas.

Aku yang benci akan keramaian ini jelas ingin menolak nya, tapi lily meyakinkan ku kalau ia akan terus bersama denganku sampai tour berakhir.

"Healing.. refreshing~" itu yang lily katakan. Awalnya aku tetap menolak tapi lily selalu menawarkan ku untuk ikut. Akhirnya aku ikut tour sekolah itu walau aku sebenarnya tidak menginginkan itu.

.

Senin, jam 05:30 pagi

Kadang kau tidak akan pernah mau kemana pun walau kau bosan dengan hari-hari yang kau jalani. Apalagi di tengah keramaian, itu mungkin akan membuat mu merasa tersingkirkan.

Aku penasaran, jika aku ikut, apa yang akan berubah? apa hari-hari ku yang biasa ini akan menjadi hari yang penuh dengan kesenangan?

Lagi-lagi pikiran ku teralihkan kemana-mana.

Para siswa-siswi yang sedang berada di dalam bus itu berbincang satu sama lain, memainkan sebuah permainan sembari berada di perjalanan, menikmati lagu yang dipasang disana.

Lily tidur di pundak ku dan aku membiarkannya, aku hanya menatap ke jendela bus dan melihat begitu banyak mobil motor yang berkendara di jalanan.

:"Ah.. hari ini cerah, kuharap ini bisa menjadi hari yang baik" batinku

Aku pernah bepergian beberapa kali, melihat betapa indahnya alam luas diluar sana, melihat bangunan-bangunan besar yang ada di kota. angin sejuk yang membuatku merasa nyaman dan tenang. Aku ingin bepergian, tapi aku ingin pergi sendiri. Itu yang ku inginkan. tapi mungkin ini akan menjadi pengalaman yang bagus untukku. Ku harap aku bisa belajar banyak hal baru bersama orang-orang ini.

.

.

Kami sudah sampai ditempat tujuan, jujur saja. Aku sangat suka tempat ini, begitu banyak pohon dan udaranya sangat sejuk. Kupikir aku tidak menyesalinya sama sekali.

Siangnya

Kami sedang membereskan barang-barang camp kami, membentuk kelompok Tim dan mulai merakit dan seterusnya.

Aku yang sudah tidak memiliki pekerjaan apapun lagi membantu siswa-siswi lain yang kesusahan, yah kuharap mereka merasa jauh lebih enteng setelah ku bantu mereka

Info:study tour mereka itu camp ya

.

.

.

Malam hari nya

Para murid berbincang mendiskusikan apa yang akan mereka lakukan setelah api unggun, banyak yang memutuskan untuk bercerita, ada juga yang menyimpulkan untuk membagikan pengalaman sendiri-sendiri

Karena hal itu lah malam itu menjadi malam yang ramai dan berisik bagiku.

Jujur aku tidak nyaman saat itu, aku hanya diam menyimak apa yang mereka katakan dan aku akan mengatakkan "ya" apapun yang mereka pilih.

Walau begitu lily tetap mengobrol pada ku tentang hal lain, setidaknya ini bisa menghilangkan sedikit ketidaknyamanan ku

.

Mereka bicara satu sama lain hanya untuk memutuskan mau bercerita tentang apa, keributan yang terjadi di malam hari dan itu membuat ku sedikit merasa kesal karena aku jarang sekali mendengar suara bising karena jarang keluar rumah.

:"Aku tidak tau selebihnya karena aku tidak pernah ikut camp, jadi maaf jika banyak sekali kesalahan disini" -Author

Waktu berlalu, menunjukkan pukul 11 malam, Orang-orang sudah tertidur di tendanya masing-masing.

Aku masih berada diluar dan melihat pemandangan sekitar.

-Tak ada yang perlu ditakutkan

Menurut ku tak ada yang berubah sama sekali. Justru ini lebih menyakitkan dibanding berada dikamar sendirian. Pelajaran yang kudapat hanya pelajaran biasa, itu materi sekolah yang diterapkan di keseharian kita.

Hah.. sejujurnya, aku ingin mendapatkan sesuatu yang baru. Bukan hal yang justru malah semakin menyakiti ku. Aku tidak tau letak kesalahan nya ada dimana. Lagipula aku juga memang tidak mempedulikannya. Lalu kenapa aku kecewa?

Aku ikut karena Lily mengajakku, jadi aku ikut untuknya. Aku tidak mau menanggung resiko yang akan kudapat, tapi untuknya aku ikut. Hanya itu saja. Aku senang karena tempat ini indah, pepohonan yang lebat dan anginnya yang sejuk. Kau tau betapa indahnya itu? itu sangat indah, benar-benar indah. Sampai aku merasa ingin menangis saat melihatnya.

Dimana letak kesalahan ku? sampai aku selalu saja memiliki pikiran negatif untuk segala hal. Dimana sebenarnya aku berada? aku bahkan tidak berharap untuk merasakan kehidupan. Jujur saja.. aku takut untuk menatap mata mereka semua, seakan itu adalah hal yang berat untuk ku lakukan.

:"Enyah saja untuk selamanya. lagipula aku sudah membenci segalanya" gumam ku

Aku melihat batang kayu yang tajam di tanah, aku memungutnya dan mengarahkan itu keleher ku, berniat untuk bun*h diri disana

:"Aku sudah cukup berusaha sampai sini, jadi setidaknya inilah hasilnya. Aku ingin menyerah, tapi orang-orang masih mendukungku. Aku ingin mat*, tapi mereka melarangnya. Aku ingin hidup, tapi aku lelah dengan segala hal."

Aku memegang erat batang kayu itu, sampai tak terasa tanganku yang mulai bercucuran darah akibat tertusuk. Aku tidak peduli dan tetap mengarahkan nya ke leherku, menggoresnya walau terasa sakit.

Tiba-tiba *GRAP!

Ada tangan yang memegang tanganku dan menghentikan semuanya

:"Apa yang kau lakukan?!"

Terdengar suara laki-laki yang cukup lembut tapi tetap terdengar sangar dan dewasa bagiku.

Aku mengalihkan diriku, tak melihat nya sama sekali berharap ia menjauh dan tidak mengganggu ku

:"Apa masalahnya denganmu"

:"Ini tidak baik! lepaskan kayunya!"

Dia memaksa ku untuk membuka tangan kananku yang sedang memegang kayu tajam ini

:"Bisakah kau tidak ikut campur?"

:"Apa kau tidak lihat tangan mu ini berdarah hah? buang kayunya sebelum aku memanggil kak pembina!"

Dengan terpaksa aku menjatuhkan kayu itu dan dia pun ikut melepaskan tangannya juga yang tadi mencengkram kuat tanganku

:"Apa yang kau pikirkan sampai kau berani melukai dirimu sendiri? apa kau tidak kesakitan?"

Terdengar jelas dia yang masih menggertakku walau aku sudah mengabulkan permintaannya itu

:"Sudah kubilang jangan ikut campur!" Aku langsung melihat laki-laki itu

Aku sedikit terkejut melihatnya, laki-laki itu adalah teman sekelasku yang selalu memberiku camilan untuk di makan. Laki-laki itu juga terkadang mengajakku mengobrol sembari belum ada guru yang datang.

Aku memutar wajahku lagi dan melihat ke depan.

:"Apa yang terjadi? belakangan ini kau selalu diam"

:"Tak apa. aku sedang lelah"

Aku tak melihat nya lagi sama sekali,itu menjadi sangat sulit bagiku...

:"Apa tanganmu baik-baik saja?"

Dia memegang tangan kananku lagi dan melihat bekas luka yang bisa di bilang cukup dalam itu

:"Aku baik-baik saja, itu tidak sakit" Aku yang sama sekali tak menoleh

:"Baiklah.. obati dulu tangan dan lehermu itu, ayo, aku janji tidak akan mengatakan nya ke kak pembina"

:"Berjanji lah."

:"Ya aku berjanji"

Dia membantuku bangun, membantuku berjalan walau kakiku baik-baik saja.

Sampai aku berfikir, "apakah dia waras?" walaupun aku tau itu pemikiran yang tidak baik

~ch 6 selesai~

sankyuu!

Terpopuler

Comments

Amisya

Amisya

semangat kak Thor 🔥

2022-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 ch 0-prolog
2 Ch 1-Hari yang biasa
3 Ch 2-Pemikiran
4 Ch 3-Mimpi buruk
5 Ch 4-Teman
6 Ch 5-Sebuah keinginan
7 Ch 6-Tak dapat bicara
8 Ch 7-Happy story
9 Ch 8-Mengingat kenangan
10 Ch 9-Melangkah maju
11 Ch 10-Untukku
12 Ch 11-Satu mimpi, berjuta harapan
13 Ch 12-Kelulusan
14 Ch 13-Keluhan untuk diriku
15 Ch 14-Topeng tak terlihat
16 Ch 15-Belum berakhir
17 Ch 16-Senang bertemu denganmu
18 Ch 17-Aku disini
19 Ch 18-Tak masuk akal
20 Ch 19-Mimpi buruk (2)
21 Ch 20-Rasa bahagia
22 Ch 21- Rasa iri yang membara
23 Ch 22-Kue kebahagiaan
24 Ch 23-Rion atau Ley?
25 Ch 24-Pulang bersama
26 Ch 25-Derita bukan hanya untukku.
27 Ch 26-Aku disini (2)
28 Ch 27-Dunia palsu
29 Ch 28-Yang pantas bahagia
30 Ch 29-Hampir bunuh diri
31 Ch 30-Lihat mereka
32 Ch 31-Menjadi alasannya
33 Ch 32-Ini tidaklah lucu
34 Ch 33-Pahlawan
35 Ch 34-Aku kuat
36 Ch 35-Alangkah baiknya diam
37 Ch 36-Panik menyerang.
38 Ch 37-Jurang
39 Ch 38-Pemaksaan yang baik
40 Ch 39-Sayap
41 Ch-Spesial quotes
42 Ch 40-Tangisan itu sangat keras!
43 Ch 41-Hidup membosankan
44 Ch 42-Membuat kenangan singkat
45 Ch 43-Masuk akal
46 Ch 44-Segalanya berubah
47 Ch spesial-Selamat hari ibu!
48 Ch 45-Senang dan kosong
49 Ch 46-Dunia ku bebas!
50 Ch 47-Kenangan hampa
51 Ch 48-Tangan kesayangan
52 Ch 49-Aku harus berkembang
53 Ch 50-Hal nyata
54 Ch 51-Bayangan
55 Ch 52-Dunia abu-abu
56 Ch 53-Mimpi, Bukan diriku
57 Ch 54-Kenapa dengan jiwa?
58 Ch 55-Hilangnya jati diri
59 Ch 56-Kisah dunia
60 Ch 57-Bahagia
61 Ch 58-Dunia kita
62 Ch 59-Suara air mata
63 ch 60-Rekaman masa
64 Terimakasih para pembaca!
65 Ch 61-Datangnya orang tak tahu diri
66 Ch 62-Kalah dalam segalanya
67 Ch 63-Bagaimana cara bangkit?
68 Ch 64-Dimana tangganya?
69 Ch 65-Ungkapan Rion
70 Ch 66-Pergi dan kematian
71 Ch 67-Hilangnya kebahagiaan
72 Ch 68-Situasi
73 Ch 69-Kegiatan
74 Ch 70-Dimana-mana orang jahat
75 Ch 71-Catatan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
ch 0-prolog
2
Ch 1-Hari yang biasa
3
Ch 2-Pemikiran
4
Ch 3-Mimpi buruk
5
Ch 4-Teman
6
Ch 5-Sebuah keinginan
7
Ch 6-Tak dapat bicara
8
Ch 7-Happy story
9
Ch 8-Mengingat kenangan
10
Ch 9-Melangkah maju
11
Ch 10-Untukku
12
Ch 11-Satu mimpi, berjuta harapan
13
Ch 12-Kelulusan
14
Ch 13-Keluhan untuk diriku
15
Ch 14-Topeng tak terlihat
16
Ch 15-Belum berakhir
17
Ch 16-Senang bertemu denganmu
18
Ch 17-Aku disini
19
Ch 18-Tak masuk akal
20
Ch 19-Mimpi buruk (2)
21
Ch 20-Rasa bahagia
22
Ch 21- Rasa iri yang membara
23
Ch 22-Kue kebahagiaan
24
Ch 23-Rion atau Ley?
25
Ch 24-Pulang bersama
26
Ch 25-Derita bukan hanya untukku.
27
Ch 26-Aku disini (2)
28
Ch 27-Dunia palsu
29
Ch 28-Yang pantas bahagia
30
Ch 29-Hampir bunuh diri
31
Ch 30-Lihat mereka
32
Ch 31-Menjadi alasannya
33
Ch 32-Ini tidaklah lucu
34
Ch 33-Pahlawan
35
Ch 34-Aku kuat
36
Ch 35-Alangkah baiknya diam
37
Ch 36-Panik menyerang.
38
Ch 37-Jurang
39
Ch 38-Pemaksaan yang baik
40
Ch 39-Sayap
41
Ch-Spesial quotes
42
Ch 40-Tangisan itu sangat keras!
43
Ch 41-Hidup membosankan
44
Ch 42-Membuat kenangan singkat
45
Ch 43-Masuk akal
46
Ch 44-Segalanya berubah
47
Ch spesial-Selamat hari ibu!
48
Ch 45-Senang dan kosong
49
Ch 46-Dunia ku bebas!
50
Ch 47-Kenangan hampa
51
Ch 48-Tangan kesayangan
52
Ch 49-Aku harus berkembang
53
Ch 50-Hal nyata
54
Ch 51-Bayangan
55
Ch 52-Dunia abu-abu
56
Ch 53-Mimpi, Bukan diriku
57
Ch 54-Kenapa dengan jiwa?
58
Ch 55-Hilangnya jati diri
59
Ch 56-Kisah dunia
60
Ch 57-Bahagia
61
Ch 58-Dunia kita
62
Ch 59-Suara air mata
63
ch 60-Rekaman masa
64
Terimakasih para pembaca!
65
Ch 61-Datangnya orang tak tahu diri
66
Ch 62-Kalah dalam segalanya
67
Ch 63-Bagaimana cara bangkit?
68
Ch 64-Dimana tangganya?
69
Ch 65-Ungkapan Rion
70
Ch 66-Pergi dan kematian
71
Ch 67-Hilangnya kebahagiaan
72
Ch 68-Situasi
73
Ch 69-Kegiatan
74
Ch 70-Dimana-mana orang jahat
75
Ch 71-Catatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!