Episode 16 Sang Putri Mafia

Di sebuah ruangan luas yang dipenuhi dengan perangkat komputer yang canggih, seorang gadis dengan rambut diikat ekor kuda, terlihat serius menatap monitor-monitor super besar yang menampakkan rekaman-rekaman CCTV di beberapa wilayah berbeda.

Sesekali tangannya menaik turunkan kacamata yang dikenakannya, saat matanya mulai perih karena terlalu lama berkutat dengan komputer dan menatap monitor-monitor besar itu.

Pintu ruangan itu terbuka, menampakkan seorang gadis berambut sebahu berbaju casual dan memegang beberapa dokumen di tangannya.

"Nona Muda, ini beberapa laporan yang anda minta." Ujar gadis berambut sebahu pada perempuan yang merupakan boss-nya itu.

"Ivone, kapan kamu akan memanggilku dengan nama? Panggilan dan gaya bicaramu terlalu formal, padahal kita sudah dekat sejak kecil dan menjadi sahabat dekat hampir 3 tahun ini." Protes sang Nona Muda.

"Maafkan saya Nona Muda, tapi rasanya lancang sekali jika saya memanggil Nona Muda hanya dengan nama saja. Biar bagaimana pun, saya hanyalah anak dari pelayan dan pengawal biasa di mansion anda Nona Muda."

"Kita bersahabat Ivone, dan kedua orangtuamu adalah orang-orang kepercayaan Daddy dan Mommy, jadi jangan bersikap seperti itu. Kamu adalah sahabat terbaikku, dan aku sangat beruntung karena ada kamu. Jadi panggil aku Shanaya." Perkataan Shanaya berhasil membuat netra Ivone berkaca-kaca.

"Terima kasih Shanaya, karena sudah menganggapku sebagai sahabatmu. Aku benar-benar beruntung bisa menjadi sahabatmu juga orang yang kamu percaya untuk membangun kerajaan kecilmu. Aku sungguh bangga padamu Shanaya." Akhirnya air mata Ivone luruh juga membasahi pipinya, terlebih saat Shanaya memeluknya. Ivone pun membalas pelukan Shanaya dengan eratnya.

"Aaaww.." Tiba-tiba Shanaya meringis kesakitan.

"Aduh maafkan aku, aku lupa dan benar-benar tidak sengaja. Aku akan mengambilkan salep dan obat penghilang bekas luka untuk mengobatimu ya." Ivone segera menuju ruangan medis untuk mengambil barang yang diperlukannya. Sementara Shanaya beranjak menuju kamarnya yang tepat berada di sebelah ruangan itu.

Shanaya mengangkat tinggi kaos hitam yang dikenakannya, lalu memutar sedikit kepalanya ke belakang, memandang pantulan punggungnya yang dihiasi bekas luka memanjang yang masih belum pudar. Sudah sebulan berlalu sejak sebuah balok menghantam keras punggungnya, sehingga mengakibatkan memar dan rasa nyeri yang amat sangat. Selain memar juga ada luka yang cukup panjang, mungkin disebabkan ujung balok yang runcing sehingga melukai punggung Shanaya.

Ivone kemudian muncul dengan membawa nampan berisi segelas air minum, salep, obat luka dan beberapa obat. Shanaya segera naik ke atas tempat tidur dan duduk membelakangi Ivone.

"Shanaya, buka bajumu. Aku akan mengoleskan ini di bekas memar dan bekas lukamu. Kenapa rasa sakitmu tidak juga hilang ya? Aku khawatir ada masalah dengan tulang belakangmu. Sebaiknya kita menghubungi Dokter Anna atau Dokter Robert untuk memeriksamu Shanaya." Setelah Shanaya membuka kaosnya, Ivone mengolesi punggung Shanaya menggunakan salep dan obat luka dengan sangat telaten dan hati-hati.

"Tidak, aku baik-baik saja. Aku tidak mau membuat Kak Shawn curiga apalagi sampai membuat rahasia kita terbongkar. Semua usaha kita akan berakhir sia-sia Ivone." Shanaya mengenakan kembali kaos hitamnya, lalu duduk bersila menghadap Ivone yang duduk di tepi tempat tidur.

"Huh, rasanya aku kesal sekali pada Tuan Muda Shawn. Bagaimana bisa di melemparmu dengan balok kayu berukuran besar, sehingga membuatmu terluka." Ivone terlihat kesal sehingga bibirnya mengerucut, membuat Shanaya tertawa kecil.

"Kenapa kamu malah tertawa. Aku sungguh mengkhawatirkan keadaanmu Shanaya." Protes Ivone.

"Iya aku tahu Ivone.. Tapi Kak Shawn melakukannya, karena tidak mengetahui siapa orang yang membantunya. Jadi aku memakluminya." Mendengar perkataan Shanaya, Ivone menanggapinya dengan anggukan kepala.

"Ivone kumpulkan seluruh anggota di meeting room utama. Kita akan membahas rencana kita selanjutnya."

"Baiklah Shanaya." Jawab Ivone semangat dan segera pergi dari kamar itu, seraya membawa nampan yang dibawanya tadi.

Shanaya kini memilih merebahkan dirinya dengan posisi miring, pikirannya menerawang memikirkan banyak hal yang sangat mengganggunya akhir-akhir ini.

'Aku harus bisa menemukan semua fakta dan bukti yang aku cari selama ini. Tapi sekalipun aku berhasil memecahkan semua teka-teki ini, aku tetap tidak akan membuka identitasku pada Kak Shawn.' Tekad Shanaya dalam hati.

Ya, Shanaya-lah gadis misterius yang dicari Shawn selama ini, seseorang yang selalu membantu Shawn menjalankan misinya secara diam-diam. Sudah 3 tahun ini, Shanaya membentuk sebuah kelompok yang anggotanya merupakan kumpulan anak-anak perempuan dari petinggi dan anggota Klan Toddestern.

Kebanyakan anak perempuan dari petinggi dan anggota Klan Toddestern memang tidak diperbolehkan bergabung dengan klan, sekalipun mereka memiliki kemampuan yang sangat hebat untuk mendukung kemajuan klan. Beberapa anggota klan perempuan, hanya menempati posisi tertentu yang tidak berkaitan dengan lapangan.

Kebijakan Klan Toddestern itu bukan bertujuan mendiskriminasi atau merendahkan kemampuan perempuan, tapi lebih kepada rasa khawatir. Karena menjadi anggota Klan adalah sebuah tanggung jawab yang sangat berbahaya.

Shanaya pun tidak diizinkan sama sekali untuk ikut dalam urusan klan, sekalipun Daddy, Mommy dan Kakaknya adalah seorang mafia hebat. Hal ini membuatnya merasa segala kemampuan yang diperolehnya sejak kecil menjadi sia-sia. Sehingga Shanaya memutuskan mengumpulkan anak perempuan dari beberapa petinggi dan anggota Klan Toddestern yang memiliki keinginan yang sama seperti dirinya. Ternyata usaha Shanaya ini mendapatkan sambutan yang baik dari mereka, hingga akhirnya Shanaya membentuk kelompok itu secara sembunyi-sembunyi. Shanaya membeli sebuah villa dengan menggunakan nama orang lain untuk digunakan sebagai markas utama mereka.

Anggota kelompok yang didirikan Shanaya awalnya hanya terdiri dari 11 orang saja, tapi setelah hampir 3 tahun, anggotanya sudah lebih dari 100 orang. Tentu saja jumlah ini hanya seujung kuku dari jumlah anggota Klan Toddestern, tapi Shanaya bisa menjamin semua anggotanya adalah perempuan-perempuan berskill hebat yang sudah ditempa begitu berat selama hampir 3 tahun ini. Dan kelompok perempuan-perempuan kuat itu bernama Engelschatten yang berarti Bayangan Malaikat.

*************************

Sudah seminggu ini Sall dan Sanchia pergi ke Turki untuk berlibur, setelah begitu lama berkutat dengan urusan klan dan perusahaan yang cukup berat selama 3 tahun belakangan ini. Tapi saat ini mereka merasa kondisi semakin kondusif, terlebih Shawn Putra kebanggaan mereka sungguh sangat bisa diandalkan.

Sall dan Sanchia tidak mungkin mengajak Shawn yang memiliki segudang kesibukan, Shanaya pun saat ini sedang sibuk menyusun essay tugas akhirnya (skripsi). Sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk berlibur hanya berdua saja.

Shanaya yang merasa kesepian di mansionnya, memutuskan untuk pergi menemui kakaknya di perusahaan, tepat di jam makan siang. Shawn yang mendapat kunjungan mendadak dari Shanaya tentu saja merasa terkejut, tapi Shawn tentu tidak bisa menyuruh adiknya pulang begitu saja.

"Shanaya, kenapa kamu tidak mengabari dulu kalau mau kesini?" Tanya Shawn seraya mendekat ke arah Shanaya yang sudah mendudukkan dirinya di atas sofa.

"Karena kalau aku mengabari dulu, kakak punya seribu alasan untuk menolak kedatanganku." Shawn jelas tersindir dengan perkataan Shanaya, karena memang seringkali terjadi seperti itu. Tapi Shawn hanya tersenyum tipis, tidak berniat membela dirinya, apalagi mengeluarkan banyak alasan untuk menutupi kebohongannya.

"Kak Shawn, aku ingin mengajakmu makan siang di luar, apa kamu bisa?" Tanya Shanaya sedikit ragu.

"Tentu saja. Kamu mau makan siang dimana? Apa ada sesuatu yang ingin kamu makan?" Perasaan Shanaya selalu menghangat setiap kali Shawn menunjukkan perhatiannya.

"Aku ingin makan japanese food, kita bisa makan di restaurant hotel kita saja." Usul Shanaya, yang langsung diangguki Shawn.

"Ya sudah, ayo kita berangkat sekarang." Shawn segera berdiri diikuti Shanaya. Lalu mereka berjalan beriringan keluar dari ruang kerja Shawn.

*************************

Shawn dan Shanaya menikmati hidangan makan siang mereka, sambil sesekali mengobrol ringan. Senyum bahagia terpancar dari wajah keduanya, karena memang sudah cukup lama mereka tidak bertemu, apalagi makan bersama seperti saat ini.

"Kak, aku ke toilet dulu ya." Ujar Shanaya lalu segera berdiri.

"Baiklah.. Apa perlu kakak antar?" Tawar Shawn.

"Tidak, aku bukan anak kecil Kak Shawn." Protes Shanaya yang langsung ditanggapi senyuman tipis Shawn.

Namun baru saja Shanaya berjalan beberapa meter dari meja, tiba-tiba ada seorang pria yang berjalan terburu-buru dan tidak fokus dengan jalan yang dilaluinya karena disibukkan dengan gadget yang dipegangnya. Laki-laki itu tidak sengaja menabrak tubuh Shanaya dari belakang, dengan tubuh tambunnya.

"Aaaaww.."  Shanaya berteriak kencang, lalu meringis merasakan rasa sakit di punggungnya. Rasa seperti tersengat listrik itu lagi-lagi menyerangnya.

"I am sorry Miss.." Laki-laki itu meminta maaf singkat, lalu pergi begitu saja.

Shawn segera mendekati Shanaya setelah terkejut selama beberapa saat. Alasan keterkejutan Shawn bukan hanya melihat adiknya yang terlihat kesakitan saat ditabrak laki-laki tadi, tapi juga teriakan Shanaya yang terasa begitu familiar di telinganya. Baru disadarinya Shanaya tidak pernah berteriak kesakitan seperti itu, kecuali saat masih kecil dulu. Namun teriakan Shanaya tadi seperti pernah didengarnya di suatu tempat, meskipun Shawn tidak ingat dimana dan kapan dia mendengarnya.

"Shanaya, apa kamu baik-baik saja?" Shawn berjongkok dihadapan Shanaya yang terduduk lemas.

"Aku tidak apa-apa Kak. Tolong antar aku pulang ke mansion ya." Shawn memegang kedua lengan Shanaya dari belakang, untuk memapahnya berdiri. Namun Shanaya justru meringis kesakitan dan refleks menghempas tangan Shawn.

"Biarkan aku berdiri sendiri saja Kak.." Ujar Shanaya membuat Shawn begitu khawatir. Shawn mengira kalau tubuh tambun pria tadi menabrak Shanaya cukup keras, sehingga Shanaya kesakitan seperti itu.

"Tapi kamu tidak bisa melakukannya sendiri. Kakak akan melakukannya dengan hati-hati Shanaya." Belum sempat Shanaya memberikan reaksinya, tiba-tiba Shanaya terkulai lemas dan kehilangan kesadarannya. Untung saja Shawn langsung menopang kepala dan tubuh Shanaya sehingga tidak jatuh ke lantai.

"Shanaya..Shanaya.. Bangun Shanaya.." Teriak Shawn terlihat panik.

*************************

Terima kasih banyak ya atas Like, Rate bintang 5, Favorit dan Comment-nya, selalu menjadi semangat dan motivasi lebih untukku menulis kisah Shawn juga Shanaya.

Semoga selalu sehat, bahagia, banyak rezeki dan sukses selalu ya semuanya. Love u all ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

sakitnya pasti karena Kena kalungnya

2023-11-28

1

🕊️Oenni Rose🌹🦋

🕊️Oenni Rose🌹🦋

💓💓

2022-04-26

1

Nofi Kahza

Nofi Kahza

waaaah...! Sungguh luar biasa.. plot twisnya gk ketebak. Ternayta yg membantu Shawn diam2 itu Shanaya.. Shanaya keren banget. Suer😍

terus terus hbs ini apakah Shawn akan curiga dengan gelagat Shanaya ya??

2022-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2 Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3 Episode 3 Tidak Peduli
4 Episode 4 Aku merindukanmu
5 Episode 5 Cemburu
6 Episode 6 Munculnya Pesaing
7 Episode 7 Teman Baru
8 Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9 Episode 9 Aku Menyayangimu
10 Episode 10 Aku Mencintaimu
11 Episode 11 Aneh
12 Episode 12 Memberi Kesempatan
13 Episode 13 Penyerangan Misterius
14 Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15 Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16 Episode 16 Sang Putri Mafia
17 Episode 17 Kecurigaan Shawn
18 Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19 Episode 19 Dendam
20 Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21 Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22 Episode 22 Kakak Angkat?
23 Episode 23 Demam
24 Episode 24 Putri Sahabatku
25 Episode 25 Rindu
26 Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27 Episode 27 Kematian Shanaya
28 Episode 28 Pengakuan Shawn
29 Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30 Episode 30 Aku Minta Maaf
31 Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32 Episode 32 Luapan Perasaan
33 Episode 33 Penyesalan
34 Episode 34 Berpura-pura
35 Episode 35 Menyelinap
36 Episode 36 Diantara 2 Pria
37 Episode 37 Membawamu Pulang
38 Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39 Episode 39 Mendapat Restu
40 Episode 40 Mommy Bangunlah
41 Episode 41 Kembali Sadar
42 Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43 Episode 43 Sah..!!
44 Episode 44 Cepatlah Kembali
45 Episode 45 Kecemburuan Shawn
46 Episode 46 Terbongkar
47 Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48 Episode 48 Sabar ya..
49 VISUAL TOKOH
50 Episode 49 Berbohong
51 Episode 50 Aku Milikmu..
52 Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53 Episode 52 Sweet Moment
54 Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55 Episode 54 Memandangmu
56 Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57 Episode 56 Potongan Kenangan
58 Episode 57 Kecewa
59 Episode 58 Cemburu?
60 Episode 59 Bersamamu
61 Episode 60 Penyesalan
62 Episode 61 Dia Mencintaimu...
63 Episode 62 Hanya Mencintaimu
64 Episode 63 Maafkan Papa
65 Episode 64 Kesempatan Terakhir
66 Episode 65 Aneh bin Ajaib
67 Episode 66 Drama Ibu Hamil
68 Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69 Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70 Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71 Episode 69 Menenangkan Diri
72 Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73 Episode 71 Godaan Masa Lalu
74 Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75 Episode 73 Kejutan Berkesan
76 Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77 Episode 75 The End
78 Baca Juga yuk..
79 PROMO NOVEL KE-6
80 Tanda Terima Kasih
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2
Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3
Episode 3 Tidak Peduli
4
Episode 4 Aku merindukanmu
5
Episode 5 Cemburu
6
Episode 6 Munculnya Pesaing
7
Episode 7 Teman Baru
8
Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9
Episode 9 Aku Menyayangimu
10
Episode 10 Aku Mencintaimu
11
Episode 11 Aneh
12
Episode 12 Memberi Kesempatan
13
Episode 13 Penyerangan Misterius
14
Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15
Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16
Episode 16 Sang Putri Mafia
17
Episode 17 Kecurigaan Shawn
18
Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19
Episode 19 Dendam
20
Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21
Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22
Episode 22 Kakak Angkat?
23
Episode 23 Demam
24
Episode 24 Putri Sahabatku
25
Episode 25 Rindu
26
Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27
Episode 27 Kematian Shanaya
28
Episode 28 Pengakuan Shawn
29
Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30
Episode 30 Aku Minta Maaf
31
Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32
Episode 32 Luapan Perasaan
33
Episode 33 Penyesalan
34
Episode 34 Berpura-pura
35
Episode 35 Menyelinap
36
Episode 36 Diantara 2 Pria
37
Episode 37 Membawamu Pulang
38
Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39
Episode 39 Mendapat Restu
40
Episode 40 Mommy Bangunlah
41
Episode 41 Kembali Sadar
42
Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43
Episode 43 Sah..!!
44
Episode 44 Cepatlah Kembali
45
Episode 45 Kecemburuan Shawn
46
Episode 46 Terbongkar
47
Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48
Episode 48 Sabar ya..
49
VISUAL TOKOH
50
Episode 49 Berbohong
51
Episode 50 Aku Milikmu..
52
Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53
Episode 52 Sweet Moment
54
Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55
Episode 54 Memandangmu
56
Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57
Episode 56 Potongan Kenangan
58
Episode 57 Kecewa
59
Episode 58 Cemburu?
60
Episode 59 Bersamamu
61
Episode 60 Penyesalan
62
Episode 61 Dia Mencintaimu...
63
Episode 62 Hanya Mencintaimu
64
Episode 63 Maafkan Papa
65
Episode 64 Kesempatan Terakhir
66
Episode 65 Aneh bin Ajaib
67
Episode 66 Drama Ibu Hamil
68
Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69
Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70
Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71
Episode 69 Menenangkan Diri
72
Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73
Episode 71 Godaan Masa Lalu
74
Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75
Episode 73 Kejutan Berkesan
76
Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77
Episode 75 The End
78
Baca Juga yuk..
79
PROMO NOVEL KE-6
80
Tanda Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!