Episode 3 Tidak Peduli

Shanaya menatap nanar pintu kamarnya yang baru saja tertutup. Daddy dan Mommy-nya baru saja keluar dari kamarnya, setelah memarahinya selama hampir 2 jam karena sudah menyelinap keluar dari mansion untuk berpesta bersama teman-temannya. Daddy dan Mommy-nya bertambah marah, karena Shanaya pulang dalam keadaan mabuk.

Sebelum Drake memaksa Shanaya pulang ke mansion, Shanaya memang sempat dicekoki sekitar 3 sloki vodka dari teman-temannya, satu diantaranya laki-laki bernama yang tidak pernah disukai oleh Shawn. Ternyata benar, teman-temannya itu memang membawa pengaruh buruk untuknya.

Shanaya melirik ponselnya yang berada di atas nakas, sesungguhnya ada satu sosok yang diharapkannya muncul dihadapannya saat ini. Ada rasa kecewa saat mengetahui kalau bukan Shawn yang menjemput dan menyelamatkannya dari teman-temannya, melainkan Drake. Apalagi sampai sekarang Shawn sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya dihadapan Shanaya.

"Apa sekarang Kak Shawn sudah tidak peduli padaku ya? Dia bahkan tidak menjemput dan menjengukku." Tangis Shanaya tiba-tiba pecah, entah kenapa perasaannya terasa sangat tidak nyaman saat ini. Ada perasaan kecewa terhadap Kakaknya, tapi juga hatinya merasa rindu dan ingin bertemu dengan partner ributnya itu.

"Aduh kepalaku semakin pusing karena minuman dan terlalu banyak menangis. Biasanya setiap kali sakit, Kak Shawn akan menemani dan menyuapiku. Kak Shawn juga selalu memijat pelipisku dengan lembut." Keluh Shanaya dengan tatapan sendunya.

Diambilnya ponsel dari atas nakas, tanpa membuang waktu segera ditekannya nomor kakaknya. Namun sedetik kemudian raut kecewa mulai tergurat di wajah cantik Shanaya, saat mengetahui ponsel kakaknya sedang tidak aktif saat ini.

"Kak Shawn benar-benar tidak peduli padaku. Aku benci Kak Shawn." Tangis Shanaya yang sempat mereda, kini kembali pecah seiring rasa kecewa yang semakin memenuhi hatinya.

*************************

Keesokan harinya...

Suasana pagi di akhir pekan mendadak ramai, saat Shawn datang bersama Drake dan beberapa anak buahnya untuk membereskan dan membawa barang-barang pribadinya dari mansion ke penthouse barunya.

Sanchia yang sempat menentang ide Shawn untuk tinggal sendiri di penthouse, terpaksa mengizinkan setelah diyakinkan oleh Sall, meskipun dengan sangat berat hati.

"Son, tidak bisakah kamu makan malam dan menginap di mansion malam ini? Apalagi kondisi adikmu masih belum benar-benar membaik. Sampai pagi tadi kepalanya masih saja sakit, meskipun sudah meminum obat yang dari dokter. Jenguklah adikmu, dia pasti senang melihat Kakaknya."

"Maaf Mom, nanti malam aku harus menghadiri meeting dengan seluruh petinggi klan di markas besar."

"Tapi sekarang kan akhir pekan Sayang, kamu bisa me-reschedule meetingnya." Ujar Sanchia penuh harap.

"Mommy bisa tanyakan pada Daddy, kalau meeting ini sangatlah penting. Sengaja diatur di akhir pekan, karena hari senin besok sepulang kuliah, aku harus langsung berangkat ke Spanyol untuk urusan bisnis selama 2 hari. Benar kan Dad?" Jawab Shawn yang langsung dibalas anggukan kepala Sall dihadapan Sanchia.

"Shawn benar Sweetheart, semua agendanya sangat padat dan tidak bisa di reschedule (jadwal ulang)." Jelas Sall seraya merangkul bahu Sanchia.

Gurat kecewa jelas tergambar di wajah Sanchia yang selalu terlihat cantik, namun Sanchia tentu tidak bisa memaksa putranya, jika sudah berkaitan dengan kuliah atau perusahaan.

"Baiklah.. Tapi jenguklah adikmu, dia pasti sangat merindukanmu." Bujuk Sanchia.

"Hmm, sepertinya dia tidak merindukanku. Dia lebih nyaman dengan teman-temannya yang hobi berpesta itu. Dad.. Mom.. Aku pamit ya, aku harus segera kembali ke penthouse untuk membereskan barang-barangku." Shawn mencium pipi kedua orangtuanya, lalu mengambil tas ransel yang sudah terisi barang-barang pribadinya.

Sall dan Sanchia tentu kecewa dengan sikap Shawn yang menolak menjenguk Shanaya, tapi mereka juga mengerti alasan dibalik sikap Shawn yang jelas terlihat sangat kecewa itu. Drake sudah menjelaskan, bahwa Shawn sudah berkali-kali menasehati Shanaya agar tidak bergaul dengan teman-temannya itu, namun Shanaya sama sekali tidak menggubris nasihat dari kakaknya itu. Sall dan Shanaya juga merasa sudah lalai sebagai orangtua, karena baru mengetahui kelakuan putrinya yang ternyata sangat nakal.

"Kami pergi dulu Uncle.. Aunty.." Perkataan Drake dibalas Sall dengan tepukan di bahunya.

"Selalu jaga dirimu dan lindungi Shawn untuk kami." Ujar Sall yang langsung dibalas anggukan mantap dari Drake.

"Tentu Uncle, aku akan selalu menjaga dan melindungi Shawn dengan nyawaku sendiri." Sall dan Sanchia tersenyum, terlebih kini Shawn terlihat merangkul Drake dengan santainya.

"Hei Bro.. Bukan hanya kamu yang melindungiku, tapi aku juga akan melindungimu." Kehangatan semakin menjalar di hati Sall dan Sanchia melihat interaksi Shawn dengan Drake yang begitu dekat dan akrab. Memang keputusan Sall untuk memasukkan Drake yang seorang anak yatim piatu ke dalam keluarganya adalah keputusan yang sangat tepat. Ternyata sesuai harapan dan instingnya, Drake tumbuh menjadi anak yang kuat dan dapat dipercaya.

Beberapa saat kemudian, Shawn, Drake beserta anak buahnya segera pergi meninggalkan mansion. Sall dan Sanchia pun segera kembali ke ruang makan yang sempat terjeda karena kedatangan Shawn tadi. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan interaksi mereka dari lantai 2, kini sepasang mata itu sudah kembali menjatuhkan air matanya yang sempat mengering.

"Kak Shawn membenciku.. Dia bahkan sudah tidak mau melihat dan bertemu denganku." Lirih Shanaya lalu mengusap pipinya yang sudah basah oleh air mata.

*************************

Lebih dari sebulan berlalu sejak kepindahan Shawn ke penthouse-nya, dan selama itu pula Shawn mencari banyak alasan untuk tidak datang ke mansion orangtuanya. Dia akan memilih bertemu dengan Daddy-nya di perusahaan atau di markas besar, dan mengajak Mommy-nya bertemu di mall atau restaurant sepulang kuliah. Shawn benar-benar menghindari pulang ke mansion karena tidak ingin bertemu dengan Shanaya, kesibukan kuliah dan bekerja selalu dijadikannya alasan kuat kepada kedua orangtuanya. Beruntungnya Daddy dan Mommy-nya percaya dengan alasan yang dikatakannya.

Hari ini Shawn tidak bisa datang ke perusahaan karena jadwal kuliahnya sedang padat. Menjelang sore hari setelah jadwal kuliah selesai pun, Shawn harus berkutat di perpustakaan ditemani banyak buku-buku tebal untuk menyelesaikan tugas kuliahnya.

Tiba-tiba sebuah kegaduhan menarik perhatian Shawn dari laptop dihadapannya. Seorang gadis tampak menjatuhkan tumpukan buku yang sedang dibawanya, Shawn hanya menatap sekilas lalu kembali mengetikkan jari-jarinya di atas keyboard laptopnya tanpa berniat menolong si gadis yang sedang kesulitan mengumpulkan buku-bukunya itu.

Gadis itu melirik sekilas Shawn yang bersikap acuh tak acuh padanya, namun dirinya tentu tidak bisa meminta apalagi memaksa orang lain untuk membantunya. Setelah beberapa lama mengumpulkan tumpukan bukunya, gadis itu kembali berdiri dan membawa buku-bukunya dengan sangat hati-hati.

Namun malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih, lagi-lagi kesialan menimpa gadis itu saat tiba-tiba tubuhnya ditabrak seorang laki-laki bertubuh tambun dari belakang. Alhasil tubuhnya limbung dan buku-buku tebalnya kini terjatuh dan menimpa kepala, bahu, tangan dan laptop Shawn. Shawn yang begitu terkejut dengan apa yang terjadi padanya, langsung menghunuskan tatapan tajam pada si gadis yang terlihat merasa bersalah dan sedikit ketakutan.

"I'm sorry.. I really didn't do it on purpose. (Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja melakukannya)." Ucap gadis itu seraya menempelkan kedua tangannya sebagai tanda penyesalan.

*************************

Terima kasih banyak ya atas Like, Rate bintang 5, Favorit dan Comment-nya, selalu menjadi semangat dan motivasi lebih untukku menulis kisah Shawn juga Shanaya.

Semoga selalu sehat, bahagia, banyak rezeki dan sukses selalu ya semuanya. Love u all ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

siapa itu...

2023-11-26

1

mama Al

mama Al

Terkadang harus ada kejadian dulu baru sadar

2022-12-26

1

mama Al

mama Al

ya Allah teman yang menghancurkan

2022-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2 Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3 Episode 3 Tidak Peduli
4 Episode 4 Aku merindukanmu
5 Episode 5 Cemburu
6 Episode 6 Munculnya Pesaing
7 Episode 7 Teman Baru
8 Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9 Episode 9 Aku Menyayangimu
10 Episode 10 Aku Mencintaimu
11 Episode 11 Aneh
12 Episode 12 Memberi Kesempatan
13 Episode 13 Penyerangan Misterius
14 Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15 Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16 Episode 16 Sang Putri Mafia
17 Episode 17 Kecurigaan Shawn
18 Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19 Episode 19 Dendam
20 Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21 Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22 Episode 22 Kakak Angkat?
23 Episode 23 Demam
24 Episode 24 Putri Sahabatku
25 Episode 25 Rindu
26 Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27 Episode 27 Kematian Shanaya
28 Episode 28 Pengakuan Shawn
29 Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30 Episode 30 Aku Minta Maaf
31 Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32 Episode 32 Luapan Perasaan
33 Episode 33 Penyesalan
34 Episode 34 Berpura-pura
35 Episode 35 Menyelinap
36 Episode 36 Diantara 2 Pria
37 Episode 37 Membawamu Pulang
38 Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39 Episode 39 Mendapat Restu
40 Episode 40 Mommy Bangunlah
41 Episode 41 Kembali Sadar
42 Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43 Episode 43 Sah..!!
44 Episode 44 Cepatlah Kembali
45 Episode 45 Kecemburuan Shawn
46 Episode 46 Terbongkar
47 Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48 Episode 48 Sabar ya..
49 VISUAL TOKOH
50 Episode 49 Berbohong
51 Episode 50 Aku Milikmu..
52 Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53 Episode 52 Sweet Moment
54 Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55 Episode 54 Memandangmu
56 Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57 Episode 56 Potongan Kenangan
58 Episode 57 Kecewa
59 Episode 58 Cemburu?
60 Episode 59 Bersamamu
61 Episode 60 Penyesalan
62 Episode 61 Dia Mencintaimu...
63 Episode 62 Hanya Mencintaimu
64 Episode 63 Maafkan Papa
65 Episode 64 Kesempatan Terakhir
66 Episode 65 Aneh bin Ajaib
67 Episode 66 Drama Ibu Hamil
68 Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69 Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70 Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71 Episode 69 Menenangkan Diri
72 Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73 Episode 71 Godaan Masa Lalu
74 Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75 Episode 73 Kejutan Berkesan
76 Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77 Episode 75 The End
78 Baca Juga yuk..
79 PROMO NOVEL KE-6
80 Tanda Terima Kasih
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2
Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3
Episode 3 Tidak Peduli
4
Episode 4 Aku merindukanmu
5
Episode 5 Cemburu
6
Episode 6 Munculnya Pesaing
7
Episode 7 Teman Baru
8
Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9
Episode 9 Aku Menyayangimu
10
Episode 10 Aku Mencintaimu
11
Episode 11 Aneh
12
Episode 12 Memberi Kesempatan
13
Episode 13 Penyerangan Misterius
14
Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15
Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16
Episode 16 Sang Putri Mafia
17
Episode 17 Kecurigaan Shawn
18
Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19
Episode 19 Dendam
20
Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21
Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22
Episode 22 Kakak Angkat?
23
Episode 23 Demam
24
Episode 24 Putri Sahabatku
25
Episode 25 Rindu
26
Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27
Episode 27 Kematian Shanaya
28
Episode 28 Pengakuan Shawn
29
Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30
Episode 30 Aku Minta Maaf
31
Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32
Episode 32 Luapan Perasaan
33
Episode 33 Penyesalan
34
Episode 34 Berpura-pura
35
Episode 35 Menyelinap
36
Episode 36 Diantara 2 Pria
37
Episode 37 Membawamu Pulang
38
Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39
Episode 39 Mendapat Restu
40
Episode 40 Mommy Bangunlah
41
Episode 41 Kembali Sadar
42
Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43
Episode 43 Sah..!!
44
Episode 44 Cepatlah Kembali
45
Episode 45 Kecemburuan Shawn
46
Episode 46 Terbongkar
47
Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48
Episode 48 Sabar ya..
49
VISUAL TOKOH
50
Episode 49 Berbohong
51
Episode 50 Aku Milikmu..
52
Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53
Episode 52 Sweet Moment
54
Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55
Episode 54 Memandangmu
56
Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57
Episode 56 Potongan Kenangan
58
Episode 57 Kecewa
59
Episode 58 Cemburu?
60
Episode 59 Bersamamu
61
Episode 60 Penyesalan
62
Episode 61 Dia Mencintaimu...
63
Episode 62 Hanya Mencintaimu
64
Episode 63 Maafkan Papa
65
Episode 64 Kesempatan Terakhir
66
Episode 65 Aneh bin Ajaib
67
Episode 66 Drama Ibu Hamil
68
Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69
Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70
Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71
Episode 69 Menenangkan Diri
72
Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73
Episode 71 Godaan Masa Lalu
74
Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75
Episode 73 Kejutan Berkesan
76
Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77
Episode 75 The End
78
Baca Juga yuk..
79
PROMO NOVEL KE-6
80
Tanda Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!