Episode 4 Aku merindukanmu

Suasana di dalam perpustaakaan itu masih senyap dan diliputi aura menakutkan. Seluruh pasang mata masih mengarah pada seorang laki-laki dan perempuan yang masih di posisi yang sama selama beberapa saat. Tatapan iba mengarah pada si gadis yang menempelkan kedua tangannya seraya tidak henti mengucapkan perkataan maaf, sedangkan sang laki-laki masih betah dengan tatapan tajamnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Netranya memindai dengan seksama gadis berwajah campuran Eropa-Asia yang sepertinya sedikit tomboy itu.

Semua orang begitu khawatir pada nasib si gadis, karena bermasalah dengan Shawn yang seorang anak pengusaha kaya raya sekaligus pemilik universitas swasta terbaik, tempat mereka berkuliah itu adalah kesialan yang sangat haqiqi. Banyak mahasiswa dan mahasiswi yang mendekati Shawn sejak pertama kali dia menginjakkan kakinya di kampus itu, tapi saat Shawn menunjukkan keberatan dan penolakannya, maka mereka tidak akan berani mendekatinya lagi.

Banyak gadis dari berbagai angkatan dan jurusan yang mendekati Shawn secara terang-terangan, namun Shawn juga menunjukkan penolakan dan ketidaksukaannya secara terang-terangan. Sehingga mereka memilih menjadi pengagum rahasia Shawn sambil tetap berharap dan menunggu keajaiban agar Shawn bisa melihat ke arah mereka. Namun kali ini justru ada seorang gadis yang membuat masalah dengan Shawn, membuat semua orang begitu penasaran dengan reaksi Shawn yang selalu dingin dan arogan itu.

Shawn hendak berdiri dari duduknya, setelah menumpuk buku-buku tebal yang beberapa saat yang lalu menimpa kepala, bahu, tangan dan juga laptopnya. Namun sebuah panggilan masuk di ponselnya, menarik atensinya saat itu juga. Shawn mengambil ponselnya yang dia simpan di atas nakas.

"Iya Mom.. Ada apa?"

"Shawn, datanglah ke mansion. Shanaya sakit Nak, dan dia tidak mau makan sama sekali. Sikapnya menjadi pemurung dan tidak seceria sebelumnya, Mommy khawatir sekali dengan keadaannya. Bisakah kamu membujuknya untuk makan? Biasanya saat Shanaya sakit, kamu selalu berhasil membujuknya untuk makan dan minum obat. Mommy mohon padamu untuk segera datang ya Sayang.." Shawn sedikit terpaku mendengar penjelasan Mommy-nya, Sanchia. Egonya masih saja menolak untuk menemui Shanaya, tapi rasa khawatirnya yang terlalu besar, tentu tidak akan membiarkannya untuk hanya sekedar diam.

"Baiklah Mom, aku akan segera datang." Jawab Shawn mantap.

"Terima kasih Sayang, Mommy tunggu ya." Shawn lalu menyimpan kembali ponselnya di atas nakas setelah Mommy-nya mematikan panggilannya.

"Maafkan aku, tapi aku sedikit penasaran, kenapa kamu bisa berbahasa Indonesia?" Tiba-tiba gadis yang berdiri disebelah Shawn dengan posisi yang tidak berubah itu, bertanya dengan bahasa Indonesia pada Shawn. Shawn mengerutkan keningnya dan tidak berniat sama sekali untuk menjawab pertanyaan gadis yang tidak dikenalnya itu.

"It's not your business! You're lucky that I don't have time to play with you at this time, but our business is not finished yet. (Itu bukan urusanmu! Kamu beruntung karena aku tidak punya waktu bermain denganmu saat ini. Tapi urusan kita belum selesai)." Perkataan dingin dan mengintimidasi dari Shawn kembali menciutkan nyali gadis itu. Tubuhnya terasa membeku dan tidak beranjak sama sekali, meskipun Shawn saat ini terlihat sibuk membereskan dan memasukkan barang-barangnya ke dalam tas backpack-nya.

"See you.." Kalimat sederhana itu justru terdengar sangat menakutkan, apalagi tatapan Shawn yang berkilat tajam seolah berhasil memberi gadis itu tekanan yang tidak akan bisa dia lupakan.

*************************

Binar bahagia tampak tidak bisa Shanaya sembunyikan, saat seseorang yang sudah lebih dari sebulan ini tidak dilihatnya, melangkah masuk ke dalam kamarnya. Shawn melangkah masuk diikuti seorang pelayan yang membawa 1 nampan berisi semangkuk bubur ayam, semangkuk sup jagung, sepiring salad buah dan segelas susu pisang. Setelah menyimpan nampan itu di atas nakas, Shawn mengucapkan terima kasih lalu meminta pelayan itu agar keluar dari kamar.

Shawn mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur, menautkan kedua tangannya berusaha menyembunyikan perasaan di depan Shanaya.

"Shanaya, pilihlah makanan yang ingin kamu makan, aku akan menyuapimu." Ujar Shawn dengan raut datarnya, membuat Shanaya begitu canggung untuk menanggapi perkataan Kakaknya itu.

"Kamu harus makan, jangan membuat Daddy dan Mommy khawatir dengan keadaanmu." Lanjut Shawn lalu mengambil semangkuk sup jagung dan menyendoknya sedikit untuk dia sodorkan tepat di depan wajah Shanaya.

"Makanlah.." Shanaya masih enggan membuka mulutnya dan malah menatap Shawn dengan pandangan sendunya.

'Apa Kak Shawn masih marah padaku? Kenapa sikapnya masih saja acuh tak acuh dan dingin? Padahal setiap kali aku sakit, sikapnya selalu lembut dan perhatian padaku. Kali ini Kak Shawn terlihat sangat terpaksa menemuiku. Bahkan berkali-kali dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.' Tanya Shanaya dalam hati.

"Bukalah mulutmu, tanganku sudah sangat pegal memegang sendok ini. Aaaaa.." Akhirnya Shanaya membuka mulutnya meskipun masih sangat canggung.

Berkali-kali Shawn menyuapi Shanaya tanpa berbicara apapun. Pandangan Shanaya terfokus pada wajah Shawn yang sedang menyuapinya, namun sangat terlihat jelas Shawn menghindari kontak mata dengannya.

"Sudah cukup Kak, Aku sudah kenyang.." Shawn menyimpan mangkuk yang dipegangnya, lalu menyodorkan segelas susu pisang yang langsung diteguk Shanaya hingga habis seperempatnya.

"Cepat sembuh Shanaya.. Kamu harus bisa menjaga dirimu sendiri, jangan membuat Mommy dan Daddy cemas dan terus mengkhawatirkanmu. Baiklah Shanaya, aku harus pergi sekarang, aku masih ada urusan pekerjaan yang harus aku selesaikan." Shawn berniat beranjak dari duduknya, namun pegangan tangan Shanaya mengurungkan niat Shawn.

"Kak Shawn, apa Kakak masih marah padaku? Apa Kakak membenciku sampai Kakak tidak mau datang ke mansion selama lebih dari sebulan ini?" Air mata Shanaya yang menggenang di kelopak matanya, sudah siap meluncur keluar.

Kerapuhan hati Shanaya selalu berhasil membuat hati Shawn luluh. Tidak dapat Shawn bohongi, kalau hatinya memang selalu sesak dan pilu setiap kali Shanaya menangis. Shawn merutuki dirinya, karena justru dirinyalah yang membuat Shanaya menangis. Disaat dirinya selalu mengatakan, akan membuat perhitungan pada siapapun yang sudah membuat Shanaya menangis.

"Aku akui kalau aku bersalah karena tidak pernah mendengar nasehatmu Kak, aku mengabaikan semua pesan-pesanmu. Tapi apakah kamu memang sudah tidak sepeduli itu padaku Kak?" Kali ini air mata Shanaya sudah benar-benar meluncur jatuh membasahi pipinya.

Perlahan Shawn mengusap pipi Shanaya yang basah dengan jari-jarinya, hingga tangis Shanaya mulai mereda dan tidak lagi terdengar isaknya.

"Kamu tahu aku sangat peduli dan menyayangimu, Shanaya.. Tapi aku juga sadar sikapku begitu overprotektif hingga membuatmu tidak nyaman. Aku sudah bertekad untuk tidak terlalu mencampuri urusanmu. Kamu sudah dewasa sekarang, mulai sekarang lebih bijaklah dalam memilih teman, kamu harus bisa membedakan yang baik dan buruk untukmu. Oh iya, aku sudah memberi orang-orang yang mengerjaimu itu pelajaran. Mereka tidak akan lagi berani mengganggu dan melakukan hal jahat padamu. Ingat Shanaya, aku tidak bisa selalu ada untukmu, kamu harus bisa melindungi dirimu sendiri.." Shawn hendak beranjak dari duduknya, namun Shanaya kembali menarik tangan Shawn dan memeluknya begitu erat.

"Kak Shawn tolong maafkan aku.. Aku benar-benar tidak suka Kakak abaikan. Aku merindukanmu Kak.."

*************************

Terima kasih banyak ya atas Like, Rate bintang 5, Favorit dan Comment-nya, selalu menjadi semangat dan motivasi lebih untukku menulis kisah Shawn juga Shanaya.

Semoga selalu sehat, bahagia, banyak rezeki dan sukses selalu ya semuanya. Love u all ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

tambah pusing nich swan

2023-11-26

1

mama Al

mama Al

kakakmu lagi bad mood, shanaya

2022-12-26

1

mama Al

mama Al

dinginnya

2022-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2 Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3 Episode 3 Tidak Peduli
4 Episode 4 Aku merindukanmu
5 Episode 5 Cemburu
6 Episode 6 Munculnya Pesaing
7 Episode 7 Teman Baru
8 Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9 Episode 9 Aku Menyayangimu
10 Episode 10 Aku Mencintaimu
11 Episode 11 Aneh
12 Episode 12 Memberi Kesempatan
13 Episode 13 Penyerangan Misterius
14 Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15 Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16 Episode 16 Sang Putri Mafia
17 Episode 17 Kecurigaan Shawn
18 Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19 Episode 19 Dendam
20 Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21 Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22 Episode 22 Kakak Angkat?
23 Episode 23 Demam
24 Episode 24 Putri Sahabatku
25 Episode 25 Rindu
26 Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27 Episode 27 Kematian Shanaya
28 Episode 28 Pengakuan Shawn
29 Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30 Episode 30 Aku Minta Maaf
31 Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32 Episode 32 Luapan Perasaan
33 Episode 33 Penyesalan
34 Episode 34 Berpura-pura
35 Episode 35 Menyelinap
36 Episode 36 Diantara 2 Pria
37 Episode 37 Membawamu Pulang
38 Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39 Episode 39 Mendapat Restu
40 Episode 40 Mommy Bangunlah
41 Episode 41 Kembali Sadar
42 Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43 Episode 43 Sah..!!
44 Episode 44 Cepatlah Kembali
45 Episode 45 Kecemburuan Shawn
46 Episode 46 Terbongkar
47 Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48 Episode 48 Sabar ya..
49 VISUAL TOKOH
50 Episode 49 Berbohong
51 Episode 50 Aku Milikmu..
52 Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53 Episode 52 Sweet Moment
54 Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55 Episode 54 Memandangmu
56 Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57 Episode 56 Potongan Kenangan
58 Episode 57 Kecewa
59 Episode 58 Cemburu?
60 Episode 59 Bersamamu
61 Episode 60 Penyesalan
62 Episode 61 Dia Mencintaimu...
63 Episode 62 Hanya Mencintaimu
64 Episode 63 Maafkan Papa
65 Episode 64 Kesempatan Terakhir
66 Episode 65 Aneh bin Ajaib
67 Episode 66 Drama Ibu Hamil
68 Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69 Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70 Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71 Episode 69 Menenangkan Diri
72 Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73 Episode 71 Godaan Masa Lalu
74 Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75 Episode 73 Kejutan Berkesan
76 Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77 Episode 75 The End
78 Baca Juga yuk..
79 PROMO NOVEL KE-6
80 Tanda Terima Kasih
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2
Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3
Episode 3 Tidak Peduli
4
Episode 4 Aku merindukanmu
5
Episode 5 Cemburu
6
Episode 6 Munculnya Pesaing
7
Episode 7 Teman Baru
8
Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9
Episode 9 Aku Menyayangimu
10
Episode 10 Aku Mencintaimu
11
Episode 11 Aneh
12
Episode 12 Memberi Kesempatan
13
Episode 13 Penyerangan Misterius
14
Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15
Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16
Episode 16 Sang Putri Mafia
17
Episode 17 Kecurigaan Shawn
18
Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19
Episode 19 Dendam
20
Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21
Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22
Episode 22 Kakak Angkat?
23
Episode 23 Demam
24
Episode 24 Putri Sahabatku
25
Episode 25 Rindu
26
Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27
Episode 27 Kematian Shanaya
28
Episode 28 Pengakuan Shawn
29
Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30
Episode 30 Aku Minta Maaf
31
Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32
Episode 32 Luapan Perasaan
33
Episode 33 Penyesalan
34
Episode 34 Berpura-pura
35
Episode 35 Menyelinap
36
Episode 36 Diantara 2 Pria
37
Episode 37 Membawamu Pulang
38
Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39
Episode 39 Mendapat Restu
40
Episode 40 Mommy Bangunlah
41
Episode 41 Kembali Sadar
42
Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43
Episode 43 Sah..!!
44
Episode 44 Cepatlah Kembali
45
Episode 45 Kecemburuan Shawn
46
Episode 46 Terbongkar
47
Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48
Episode 48 Sabar ya..
49
VISUAL TOKOH
50
Episode 49 Berbohong
51
Episode 50 Aku Milikmu..
52
Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53
Episode 52 Sweet Moment
54
Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55
Episode 54 Memandangmu
56
Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57
Episode 56 Potongan Kenangan
58
Episode 57 Kecewa
59
Episode 58 Cemburu?
60
Episode 59 Bersamamu
61
Episode 60 Penyesalan
62
Episode 61 Dia Mencintaimu...
63
Episode 62 Hanya Mencintaimu
64
Episode 63 Maafkan Papa
65
Episode 64 Kesempatan Terakhir
66
Episode 65 Aneh bin Ajaib
67
Episode 66 Drama Ibu Hamil
68
Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69
Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70
Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71
Episode 69 Menenangkan Diri
72
Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73
Episode 71 Godaan Masa Lalu
74
Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75
Episode 73 Kejutan Berkesan
76
Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77
Episode 75 The End
78
Baca Juga yuk..
79
PROMO NOVEL KE-6
80
Tanda Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!