Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?

Saat langit yang cerah berubah sedikit redup tergantikan langit sore yang menawan, Shawn baru saja kembali ke perusahaan, setelah menghadiri pertemuan penting dengan partner bisnisnya di hotel Knight. Baru saja Shawn hendak mendudukkan dirinya di kursi kerjanya, ponselnya berbunyi dan memperlihatkan panggilan video dari Sanchia, sang Mommy. Tanpa membuang waktu, Shawn segera mengangkat panggilan video masuk itu, tidak ingin membuat Mommy-nya menunggu lebih lama.

"Hallo Mom.. Apa Mommy dan Daddy sudah sampai di Toronto?"

"Iya Sayang, Mommy dan Daddy sudah sampai Hotel dengan selamat. Bahkan Daddy sudah menghadiri meeting dengan partner bisnisnya di private meeting room hotel. Sebentar lagi Mommy akan menyusul untuk makan siang bersama mereka." Mendengar penjelasan Sanchia, Shawn sekilas melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu di London memang lebih cepat 5 jam dibanding di Toronto, sehingga di Toronto baru menjelang jam makan siang saat ini.

"Ok Mom.. Jangan lupa makan dan menjaga kesehatan ya. Aku sudah sangat merindukanmu Mom." Tulus Shawn seraya menatap sendu ke arah Sanchia.

"Mommy tidak percaya, Mommy sedang di London saja kamu jarang menemui Mommy di mansion." Perkataan Mommy-nya memang sangat menohok hati Shawn, tapi sebuah senyuman tipis sengaja diulas Shawn untuk meluluhkan hati Mommy-nya yang sedikit kesal.

"Maafkan aku Mom.. Bukankah Mom ingin aku bisa menunjukkan kemampuanku pada Daddy, perusahaan juga klan? Jadi tolong mengertilah Mom. Nanti saat Mom pulang, aku pasti akan datang ke mansion."

"Tidak Shawn, bukan nanti.. Tolong menginaplah di mansion selama Mommy dan Daddy tidak ada. Kasihan Shanaya, dia pasti sangat kesepian sekarang. Mommy dan Daddy tahu, kamu mengancam semua temannya agar menjauhinya, bahkan mengancam akan menghancurkan perusahaan keluarga mereka, jika mereka tidak menurut. Apa menurutmu masih ada teman yang mau dekat dengan Shanaya saat ini? Mereka semua pasti ketakutan, bahkan yang tidak berniat jahat pun akan berpikir berpuluh kali untuk dekat dengan adikmu. Jadi jika kamu mengusir semua temannya, berikan perhatianmu pada Shanaya. Adikmu benar-benar merindukanmu. Malam ini dan seterusnya, menginaplah di mansion. Mommy tidak mau mendengar penolakan. Baiklah, Mommy siap-siap dulu ya, bye Sayang.."

Sanchia bergegas mematikan panggilan videonya, setelah memberikan pesan dan nasihat yang sangat panjang. Dia tidak ingin mendengar alasan dan penolakan apapun dari Shawn. Sementara Shawn hanya menghela nafas panjang, menyadari kalau kali ini dia tidak mungkin bisa menghindari permintaan Mommy-nya.

***************************

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, saat Shawn memasuki pintu utama mansion kedua orangtuanya, ditemani oleh Drake tentunya. Shawn memang sengaja datang sedikit larut malam, demi menghindari bertemu Shanaya, setidaknya untuk malam ini. Beberapa pengawal dan pelayan sedikit terkejut dengan kedatangan Tuan Muda-nya tersebut, tapi beruntung kamar Shawn selalu dibersihkan meskipun sudah membawa sebagian besar barang-barangnya dari sana. Bahkan kedua orangtuanya membelikan Shawn beberapa baju untuk bisa Shawn pakai, jika sedang berada di mansion.

"Uncle Barry, dimana Shanaya?" Shawn bertanya pada Kepala Pelayan sekaligus orang kepercayaan dari orangtuanya. Barry adalah adik kandung dari Arthur, asisten pribadi Sall, Daddy-nya Shawn.

"Nona Muda baru saja kembali ke kamarnya, setelah menemani temannya di kamar sebelahnya." Ujar Barry, membuat Shawn mengerutkan keningnya karena penasaran.

"Temannya? Siapa?" Tanya Shawn penuh rasa ingin tahu.

"Nona Muda belum mengenalkan temannya pada kami. Tadi Nona Muda hanya meminta kami memanggil dokter, karena temannya itu sedang terluka."

Shawn kembali mengernyitkan keningnya, karena masih belum cukup puas dengan jawaban Barry.

"Temannya itu laki-laki atau perempuan Uncle?" Barry yang mendengar pertanyaan Shawn, tentu hanya menganggap biasa pertanyaan Tuannya itu. Berbeda dengan Drake yang menggelengkan kepalanya samar, menyadari sikap posesif dari Shawn pada adiknya itu.

"Perempuan, Tuan Muda." Jawaban Barry sedikit mengendurkan wajah tegang Shawn sebelumnya.

"Baiklah Uncle Barry, terima kasih." Ujar Shawn mengakhiri obrolannya dengan Barry, meskipun dirinya masih sedikit penasaran tentang teman yang dibawa Shanaya itu.

"Tuan Muda, apa anda ingin disiapkan menu makan malam?"

"Tidak Uncle, aku dan Drake sudah makan malam. Tapi tolong minta pelayan untuk mengantarkan secangkir americano ke kamarku ya Uncle. Terima kasih."

"Baik Tuan Muda." Jawab Barry lalu undur diri dari hadapan Shawn.

Sementara Shawn bergegas menuju kamarnya untuk istirahat, begitupun dengan Drake yang juga masuk ke dalam kamarnya.

*************************

Shawn masih berkutat dengan file-file di laptopnya, masih belum ada tanda-tanda mengantuk di wajah tampannya. Melihat cangkir americano-nya sudah kosong sejak beberapa jam yang lalu, membuat Shawn akhirnya melangkahkan kakinya menuju pantry utama di lantai 1.

Sebetulnya Shawn bisa saja menelpon pelayan dan meminta salah satunya untuk membuatkannya secangkir americano, tapi Shawn tidak ingin mengganggu waktu istirahat mereka. Shawn memilih meracik sendiri americano favoritnya, lalu mengambil sepotong cheese cake dari lemari es.

Saat dirinya hendak melintasi ruang keluarga di lantai 2, Shawn merasa ada bayangan seseorang disana. Shawn meletakkan americano dan cheese-cakenya di atas meja yang berada di dekat pintu masuk ruang keluarga, lalu berjalan perlahan menuju ruang keluarga.

Seorang gadis berambut panjang berwarna hitam, tampak berdiri menatap lukisan kedua orangtuanya, dengan posisi membelakangi Shawn. Bulu kuduk Shawn seketika merinding, menyadari kalau perempuan itu bukanlah Shanaya. Shawn jelas mengenal pasti bentuk tubuh ramping, warna rambut coklat, dan semua hal tentang Shanaya. Perempuan yang berdiri itu jelas bukan Shanaya, adiknya.

Setelah menguasai rasa takutnya, Shawn memanggil perempuan itu tanpa berniat mengikis jarak lebih dekat lagi.

"Hei.. Siapa kamu?" Tanya Shawn sedikit berteriak.

Perempuan itu tersentak dan langsung menoleh ke arah Shawn, yang terlihat menatapnya tajam. Namun selang sedetik kemudian, ekspresi keduanya berubah terkejut sekaligus keheranan.

"Kamu..?"

"Kamu..?"

Shawn dan perempuan yang ternyata Marisha itu, sama-sama memasang ekspresi tidak percaya karena bertemu kembali di tempat yang sama sekali tidak mereka duga. Shawn menyadari banyak luka di wajah bahkan tangan Marisha, tapi saat ini bukan itu yang ingin diketahuinya.

"Kenapa kamu bisa berada disini? Siapa kamu sebenarnya?" Shawn segera memberondong Marisha dengan pertanyaan yang sejak tadi berada dalam kepalanya.

"Aku diajak Shanaya kemari, aku teman baru Shanaya." Jawab Marisha sedikit canggung. Shawn akhirnya mengetahui, kalau teman Shanaya yang dimaksud oleh Barry adalah Marisha. Tapi sama sekali tidak diduganya kalau orang itu adalah Marisha, si gadis pengganggu yang selama beberapa hari ini mengusik hidupnya.

"Aku mempunyai banyak pertanyaan tentang kamu saat ini, tapi aku akan menanyakannya langsung pada adikku. Masuklah ke kamar yang disediakan untukmu, jangan keluyuran seperti hantu." Ujar Shawn lalu pergi meninggalkan Marisha, yang masih berdiri terpaku di tempatnya selama beberapa lama. Namun beberapa saat kemudian, Marisha pun segera berjalan cepat menuju kamarnya, karena merasakan bulu kuduknya mulai berdiri tanpa sebab.

*************************

Terima kasih banyak ya atas Like, Rate bintang 5, Favorit dan Comment-nya, selalu menjadi semangat dan motivasi lebih untukku menulis kisah Shawn juga Shanaya.

Semoga selalu sehat, bahagia, banyak rezeki dan sukses selalu ya semuanya. Love u all ❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

siapa sebenarnya marisha ya...

2023-11-26

1

Rahmat Jais

Rahmat Jais

jgan2 Marisa musuh keluarga shanw🤔🤔

2022-08-21

1

Senajudifa

Senajudifa

hayo marisha

2022-07-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2 Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3 Episode 3 Tidak Peduli
4 Episode 4 Aku merindukanmu
5 Episode 5 Cemburu
6 Episode 6 Munculnya Pesaing
7 Episode 7 Teman Baru
8 Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9 Episode 9 Aku Menyayangimu
10 Episode 10 Aku Mencintaimu
11 Episode 11 Aneh
12 Episode 12 Memberi Kesempatan
13 Episode 13 Penyerangan Misterius
14 Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15 Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16 Episode 16 Sang Putri Mafia
17 Episode 17 Kecurigaan Shawn
18 Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19 Episode 19 Dendam
20 Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21 Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22 Episode 22 Kakak Angkat?
23 Episode 23 Demam
24 Episode 24 Putri Sahabatku
25 Episode 25 Rindu
26 Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27 Episode 27 Kematian Shanaya
28 Episode 28 Pengakuan Shawn
29 Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30 Episode 30 Aku Minta Maaf
31 Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32 Episode 32 Luapan Perasaan
33 Episode 33 Penyesalan
34 Episode 34 Berpura-pura
35 Episode 35 Menyelinap
36 Episode 36 Diantara 2 Pria
37 Episode 37 Membawamu Pulang
38 Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39 Episode 39 Mendapat Restu
40 Episode 40 Mommy Bangunlah
41 Episode 41 Kembali Sadar
42 Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43 Episode 43 Sah..!!
44 Episode 44 Cepatlah Kembali
45 Episode 45 Kecemburuan Shawn
46 Episode 46 Terbongkar
47 Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48 Episode 48 Sabar ya..
49 VISUAL TOKOH
50 Episode 49 Berbohong
51 Episode 50 Aku Milikmu..
52 Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53 Episode 52 Sweet Moment
54 Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55 Episode 54 Memandangmu
56 Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57 Episode 56 Potongan Kenangan
58 Episode 57 Kecewa
59 Episode 58 Cemburu?
60 Episode 59 Bersamamu
61 Episode 60 Penyesalan
62 Episode 61 Dia Mencintaimu...
63 Episode 62 Hanya Mencintaimu
64 Episode 63 Maafkan Papa
65 Episode 64 Kesempatan Terakhir
66 Episode 65 Aneh bin Ajaib
67 Episode 66 Drama Ibu Hamil
68 Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69 Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70 Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71 Episode 69 Menenangkan Diri
72 Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73 Episode 71 Godaan Masa Lalu
74 Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75 Episode 73 Kejutan Berkesan
76 Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77 Episode 75 The End
78 Baca Juga yuk..
79 PROMO NOVEL KE-6
80 Tanda Terima Kasih
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Episode 1 Sang Pewaris Tahta
2
Episode 2 Tidak Ingin Mengekangmu Lagi
3
Episode 3 Tidak Peduli
4
Episode 4 Aku merindukanmu
5
Episode 5 Cemburu
6
Episode 6 Munculnya Pesaing
7
Episode 7 Teman Baru
8
Episode 8 Siapa Kamu Sebenarnya?
9
Episode 9 Aku Menyayangimu
10
Episode 10 Aku Mencintaimu
11
Episode 11 Aneh
12
Episode 12 Memberi Kesempatan
13
Episode 13 Penyerangan Misterius
14
Episode 14 Dokter Pribadi Baru
15
Episode 15 Windritter & Mysterious Girl
16
Episode 16 Sang Putri Mafia
17
Episode 17 Kecurigaan Shawn
18
Episode 18 Musuh yang Sesungguhnya
19
Episode 19 Dendam
20
Episode 20 Anugerah Tidak Terduga
21
Episode 21 Shawn VS Seira, Shanaya VS Sheran
22
Episode 22 Kakak Angkat?
23
Episode 23 Demam
24
Episode 24 Putri Sahabatku
25
Episode 25 Rindu
26
Episode 26 Doa Shawn & Shanaya
27
Episode 27 Kematian Shanaya
28
Episode 28 Pengakuan Shawn
29
Episode 29 Aku Bukan Orang Asing
30
Episode 30 Aku Minta Maaf
31
Episode 31 Tetaplah Bersamaku
32
Episode 32 Luapan Perasaan
33
Episode 33 Penyesalan
34
Episode 34 Berpura-pura
35
Episode 35 Menyelinap
36
Episode 36 Diantara 2 Pria
37
Episode 37 Membawamu Pulang
38
Episode 38 Apa Kita Pernah Saling Mengenal
39
Episode 39 Mendapat Restu
40
Episode 40 Mommy Bangunlah
41
Episode 41 Kembali Sadar
42
Episode 42 Aku Mau Menikah Denganmu
43
Episode 43 Sah..!!
44
Episode 44 Cepatlah Kembali
45
Episode 45 Kecemburuan Shawn
46
Episode 46 Terbongkar
47
Episode 47 Akhirnya Kamu Datang
48
Episode 48 Sabar ya..
49
VISUAL TOKOH
50
Episode 49 Berbohong
51
Episode 50 Aku Milikmu..
52
Episode 51 Memilikimu Seutuhnya
53
Episode 52 Sweet Moment
54
Episode 53 Perasaan yang Menghangat
55
Episode 54 Memandangmu
56
Episode 55 Beautiful Moment in Bali
57
Episode 56 Potongan Kenangan
58
Episode 57 Kecewa
59
Episode 58 Cemburu?
60
Episode 59 Bersamamu
61
Episode 60 Penyesalan
62
Episode 61 Dia Mencintaimu...
63
Episode 62 Hanya Mencintaimu
64
Episode 63 Maafkan Papa
65
Episode 64 Kesempatan Terakhir
66
Episode 65 Aneh bin Ajaib
67
Episode 66 Drama Ibu Hamil
68
Promo Karya Baru (Pernikahan dengan Perusak Impianku)
69
Episode 67 Aku Lebih Bersyukur
70
Episode 68 Hati-hati Menjaga Hati
71
Episode 69 Menenangkan Diri
72
Episode 70 Beri Aku Penjelasan
73
Episode 71 Godaan Masa Lalu
74
Episode 72 Aku Bukan Pilihan
75
Episode 73 Kejutan Berkesan
76
Episode 74 Kepulangan yang Tertunda
77
Episode 75 The End
78
Baca Juga yuk..
79
PROMO NOVEL KE-6
80
Tanda Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!